ketika hati nathan mulai bertanya: “apakah jalan ini memang benar untukku?”
ada masa ketika hidup terasa berat tanpa alasan yang benar-benar jelas. bukan karena langkah yang ditempuh salah, tapi karena hati sedang berusaha memahami apa yang sebenarnya Allah arahkan untuknya.
belakangan ini, Nathan sering merasakan gelombang rasa yang datang tiba-tiba.
pertanyaan-pertanyaan itu kembali bermunculan:
“kenapa perasaan ini selalu muncul?”
“apa pilihan yang kuambil selama ini benar?”
“atau mungkin aku sebenarnya sedang berjalan di jalur yang bukan seharusnya?”
setiap kali ada masalah kecil datang, rasa tidak nyaman itu ikut hadir.
seolah hatinya menggoyahkan keputusan yang pernah ia pegang kuat.
padahal dulu, Nathan sudah membayangkan perjalanan hidup yang sedikit berbeda ingin mencoba sesuatu yang baru, membuka langkah ke arah yang belum ia sentuh sebelumnya.
tapi rencana itu memudar seiring waktu, seperti angan yang perlahan hilang sebelum sempat diwujudkan.
percakapan Batin Nathan
kadang Nathan berbicara dengan dirinya sendiri…
nathan:
“kenapa ya hati ini gelisah terus? padahal aku sudah berusaha sebaik mungkin.”
hatinya:
“mungkin bukan karena salah pilih… mungkin kamu hanya belum benar-benar jujur dengan apa yang kamu rasakan.”
nathan:
“tapi kenapa setiap ada masalah kecil saja rasanya seperti dipertanyakan ulang? apa ini tanda bahwa jalanku salah?”
hatinya:
“tidak selalu. kadang Allah memakai kegelisahan untuk membuatmu lebih peka, lebih matang, lebih dekat.”
nathan terdiam.
merenung lama.
mencoba memahami apa yang ingin hatinya sampaikan…
Ketika Nathan Menyerahkan Pertanyaannya pada Allah
di ujung kegelisahan, Nathan kembali menyusun doa yang sama—doa yang ia gumamkan pelan saat dunia terasa terlalu bising:
ya Allah…
engkaulah yang membolak-balikkan hati.
jika jalan ini memang engkau ridhoi, maka tenangkanlah langkahku.
jika ini bukan jalanku, maka tunjukkanlah arah yang lebih Engkau pilihkan,
dan belokkan aku dengan lembut menuju kebaikan-Mu.
nathan percaya, apapun yang terjadi dalam hidupnya tidak pernah luput dari rencana Allah.
namun sebagai manusia, wajar bila ia ragu.
wajar bila ia merasa tidak nyaman.
wajar bila ia bertanya dalam diam,
dan bingung di persimpangan yang ia ciptakan sendiri.
mungkin ini bukan tentang salah atau benar.
mungkin ini tentang pertumbuhan.
tentang dibimbing.
tentang dipersiapkan untuk sesuatu yang lebih baik.
dan bisa jadi… jalan yang terasa berat hari ini justru sedang membuka pintu menuju sesuatu yang selama ini ia panjatkan dalam doa.
Oleh : Azka



.png)
.jpg)

