Saturday, March 22, 2025

Liburan Idul Fitri Ngapain Aja?

 

Pesan Abuya : 

  1. Sampaikan salam kepada kedua orang tua yang masih sugeng

  2. Membantu pekerjaan orang tua di rumah semampunya, misalnya menyapu, mengepel, membersihkan meja dan kursi, menyiapkan kue lebaran, dll

  3. Jagalah sopan santun, akhlak mulia dimana saja dan kapan saja kamu berada ketika liburan idul fitri

  4. Di akhir bulan Ramadhan ini lakukanlah ziarah kubur ke makam leluhur-leluhur kalian. Terutama bagi yang orang tuanya sudah meninggal. Karena para ahli kubur sangat-sangat mengharapkan doa-doa dari orang yang masih hidup. Para ahli kubur sangat senang ketika diberi doa-doa dari orang-orang atau anaknya sendiri, bahkan lebih senang daripada ketika di dunia diberi dunia seisinya, sabda Nabi Muhammad SAW : 


رُوِيَ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ قَالَ مَا الْمَيِّتُ فِي قَبْرِهِ إِلَّا كَالْغَريقِ الْمُغَوَّثِ يَنْتَظِرُ دَعْوَةً تَلْحُقُهُ مِنِ ابْنِهِ أَوْ أَخِيهِ أَوْ صَدِيقٍ لَهُ فَإِذَا لَحِقَتْهُ كَانَتْ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

Artinya : "Diriwayatkan dari Nabi SAW, beliau bersabda, tidak ada mayit yang berada dalam kuburnya kecuali ia seperti orang tenggelam yang meminta pertolongan seperti ghoriqil mughawwats. yaitu orang yang meminta pertolongan ia menunggu setetes doa yang yang dikirimkan anaknya, saudara, atau temannya. Karenanya ketika ia mendapatkan doa, maka hal itu lebih ia sukai dibanding dunia dengan seluruh isinya," (HR. Dailami)

  1. Ketika malam hari raya perbanyaklah takbir mursal semalam suntuk, mulai dari maghrib sampai pelaksanaan sholat idul fitri

  2. Jangan sampai tidak mengikuti sholat idul fitri. Setelah sholat idul fitri lakukanlah salam-salaman dengan para jama’ah. Selesai salam-salaman lanjut

  3. Pulang kerumah dan sungkem kepada bapak dan ibu, eyang kakung, eyang putri. Setelah itu, sarapan dilanjut silaturahim ke keluarga terdekat dan ke tokoh-tokoh masyarakat terutama para kyai dan ulama-ulama, mintalah maaf dan doa restu kepada beliau-beliau

  4. Ingat! Kalian di rumah jangan sampai lupa dengan tanggung jawab sebagai santri Al fattah, terutama bagi penghafal Qur’an. Jangan sampai karena adanya perayaan hari raya menjadikanmu lupa dengan tanggung jawabmu yaitu, nderes atau muroja'ah

  5. Jangan lupa pulang ke pondok dengan disiplin, tepat waktu. Pulangan ke pondok dengan perasaan yang bahagia dan semangat untuk menuntut dan menghafal ilmu.


Ketika kalian bisa melaksanakan semua pesan yang saya berikan, insyaAllah orang tua kalian kalian ridho kepada kalian. Ketika kalian diridhoi orang tua kalian, pasti Allah juga akan meridhoi kalian, karena


رِضَا اَللَّهِ فِي رِضَا اَلْوَالِدَيْنِ

Artinya : “Ridha Allah berada pada ridha kedua orang tua.”

Ketika Allah sudah ridho, InsyaAllah Allah akan memberikan taufik serta hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita bisa nyaman dan tentram melaksanakan ibadah kepada-Nya.


Oleh : Alp.


Wednesday, March 19, 2025

Kapan Terjadinya Malam Lailatul Qadar?

 Kapan Terjadinya Malam Lailatul Qadar?

Malam lailatul Qadar adalah malam paling luar biasa yang hanya ada satu dalam satu tahun, yakni di dalam bulan Ramadhan. Tapi, kapan sebenarnya malam yang lebih baik dari satu bulan ini? Sayangnya, tidak ada yang tahu pasti kapan malam ini.


Dilansir dari almanhaj.or.id, terdapat sepuluh pendapat mengenai kapan terjadinya malam Lailatul Qadar, yang dikutip kurang lebih dari 30 referensi kitab-kitab. Dilansir dari islam.nu.or.id, pada kitab Fathul Bari, Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani menyebutkan ada sekitar 45 pendapat mengenai kapan terjadinya malam lailatul qadar. Akhirnya, lailatul qadar masih menjadi salah satu misteri terbesar umat muslim dalam setiap tahunnya.


Sebuah penelitian kuantitatif dilakukan oleh Sriyanto Effendi dan Moh Hafiyusholeh. Meninjau dari beberapa pendapat yang menyatakan bahwa malam Lailatul Qadar adalah malam yang terang, cerah, tidak panas dan tidak dingin. Ditambah dengan pagi harinya, di mana matahari terbit dengan tidak menyilaukan dan sejuk. Maka, penelitian dilakukan dengan melihat aspek udara, kelembaban udara, intensitas penyinaran matahari dengan menggunakan statistika non parametrik sebagai bagian dari matematika yaitu dengan uji mann whitney. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan Ramadhan penuh yang bertepatan dengan 6 Mei sampai 5 Juni 2019 di empat lokasi di Jawa Timur, yakni wilayah Surabaya, Gresik, Malang, dan Tuban.


Lantas, apa hasil dari penelitian ini?


Sayangnya, tidak ditemukan perbedaan suhu udara, kelembaban udara, ataupun intensitas penyinaran matahari pada malam pertama sampai malam terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa malam lailatul Qadar memang tidak bisa diketahui secara pasti. Di dalam kitab Nashaihul Ibad, karya Syekh Imam Nawawi al-Bantani, terdapat atsar dari Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu anhu. Beliau berkata, bahwa salah satu dari enam perkara yang dirahasiakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala adalah malam lailatul Qadar di bulan Ramadhan. Hikmah dari Allah menyembunyikan malam Lailatul Qadar adalah agar manusia semangat mencarinya, agar tidak hanya ‘menghadang’ di waktu-waktu tertentu. Hal ini juga serupa dengan yang dikatakan Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani di kitab Fathul Bari. 


Oleh : Hasan (K-San)


Wednesday, March 12, 2025

Esensi Datangnya Bulan Ramadhan

 Esensi Datangnya Bulan Ramadhan

Sebenarnya, apa sih berpuasa di bulan suci Ramadhan ini?


Apakah hanya sekedar menahan lapar, dahaga, dan dari berbagai hal-hal yang membatalkan puasa, mulai dari terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari?


Pengertian di atas memang definisi dari berpuasa. Namun, kurang memenuhi esensi dari puasa, yang di mana bertujuan untuk melemahkan syahwat, meningkatkan taqwa, mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala, dan masih banyak lagi kebaikan-kebaikan di dalamnya. Karena pada faktanya, banyak dari umat Muslim yang hanya menahan lapar dan dahaga, tapi tidak dibarengi dengan menahan diri dari berbagai perbuatan maksiat. Sehingga pahala puasanya terus berkurang, dan hanya mendapatkan lapar dan dahaga selama seharian. Sesuai dengan hadits Baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, 

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroniy dalam Al Kabir dan sanadnya tidak mengapa. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1084 mengatakan bahwa hadits ini shahih lighairihi –yaitu shahih dilihat dari jalur lainnya).


Masalah lainnya adalah, banyak dari muslimin yang berbuka dengan sangat megah, memuaskan perutnya setelah seharian kelaparan. Hal ini tentu kurang sesuai dengan esensi puasa yang menahan dari hawa nafsu dan meningkatkan taqwa. Apalagi beberapa dari muslimin merasa bebas setelah berbuka, seperti tidak mengapa berkata-kata kasar, berbohong, dan beberapa perbuatan maksiat yang di akhir zaman ini sudah menjadi hal yang lumrah.


Padahal, di bulan Ramadhan ini, yang hanya ada satu bulan dari setahun, bukan hanya saat puasa yang kebaikannya tumpah ruah. Maka sebaiknya, ketimbang merasa terbebas dari aturan-aturan larangan maksiat di saat puasa, muslimin sebaiknya memanfaatkan waktu untuk menambah kebaikan-kebaikannya yang dilipatgandakan di bulan Ramadhan ini. Terlebih lagi, pada malam harinya, ada satu malam dari bulan Ramadhan yang misterius, yang hanya Allah tahu kapan malam tersebut. Malam yang lebih baik dari pada seribu bulan, Malam Lailatul Qadar.


Oleh : Muhammad Hasan (K-San)


Sunday, March 9, 2025

Beneran Puasa Cuman Nahan Laper Sama Dahaga?

Menahan lapar dan dahaga saat puasa ternyata nggak cuma sekadar kewajiban agama, tapi juga punya banyak manfaat yang bisa bikin kita merasa lebih baik, baik fisik, mental, maupun spiritual. Gak percaya? Yuk, simak beberapa alasan kenapa puasa itu lebih dari sekadar menahan makan!

  1. Belajar Disiplin Diri
    Puasa itu seperti latihan untuk kita bisa lebih disiplin. Kita belajar menahan nafsu, nggak hanya soal makanan dan minuman, tapi juga emosi dan keinginan lainnya. Ini bakal ngaruh banget dalam kehidupan sehari-hari, seperti belajar, bekerja, bahkan berinteraksi sama orang lain.

  2. Detoks Tubuh secara Alami
    Ternyata, tubuh kita tuh bisa "bersih-bersih" saat berpuasa. Ketika nggak makan dan minum, tubuh akan mulai membakar cadangan lemak untuk energi. Nah, saat proses ini berlangsung, tubuh juga "mengeluarkan" racun dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Jadi, selain menahan lapar, kita juga memberi tubuh kesempatan untuk reset.

  3. Lebih Peka dan Peduli Sama Sesama
    Merasakan lapar dan haus bikin kita jadi lebih peka sama orang lain yang mungkin nggak punya cukup makanan atau minuman. Puasa mengajarkan kita untuk lebih bersyukur dan lebih peduli pada mereka yang membutuhkan. Momen ini juga mengingatkan kita untuk berbagi dengan orang yang kurang beruntung.

  4. Kesehatan Mental dan Spiritual
    Puasa nggak hanya tentang fisik, tapi juga tentang hati dan pikiran. Ketika kita menahan diri dari makan dan minum, kita juga punya waktu untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, refleksi diri, dan memperbaiki mental. Selain itu, puasa jadi momen untuk menyingkirkan sifat-sifat buruk, seperti marah atau iri hati, yang bisa merusak pikiran dan jiwa.

  5. Menjaga Kesehatan Tubuh
    Ternyata, puasa itu juga bisa bikin tubuh jadi lebih sehat. Waktu tubuh nggak terlalu sibuk mencerna makanan, dia bisa fokus untuk memperbaiki dan merawat organ-organ tubuh, termasuk jantung dan sistem pencernaan. Penelitian juga menunjukkan kalau puasa bisa menurunkan risiko beberapa penyakit, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.

Jadi, puasa itu bukan cuma soal menahan lapar dan haus, tapi juga kesempatan buat kita untuk memperbaiki diri, fisik, mental, dan spiritual. Puasa ngajarin kita buat lebih sabar, lebih bersyukur, dan lebih peduli sama sesama.

Oleh : Alp.


Sunday, February 23, 2025

Asal Usul Kebiasaan Makan 3 Kali Sehari

Asal Usul Kebiasaan Makan 3 Kali Sehari

1. Zaman Prasejarah: Pola Makan Tidak Teratur

Pada masa prasejarah, manusia purba tidak memiliki jadwal makan yang tetap. Mereka berburu dan mengumpulkan makanan sesuai kebutuhan serta ketersediaan sumber daya. Pola makan mereka lebih mirip dengan pola puasa dan pesta, di mana mereka makan dalam jumlah besar setelah berburu atau menemukan makanan, lalu bertahan tanpa makan dalam waktu yang lama.

2. Peradaban Kuno: Makan Sekali atau Dua Kali Sehari

Dalam peradaban awal seperti Mesir, Yunani, dan Romawi, makan dua kali sehari lebih umum. Bangsa Yunani kuno biasanya makan ringan di pagi hari (ariston) dan makan besar di sore atau malam hari (deipnon). Bangsa Romawi juga umumnya hanya makan dua kali sehari, dengan makan utama di siang atau sore hari.

3. Abad Pertengahan: Dua Kali Sehari Masih Dominan

Di Eropa pada Abad Pertengahan, kebiasaan makan dua kali sehari tetap bertahan. Orang-orang biasa makan pagi (sekitar tengah hari) dan makan malam di sore atau menjelang malam. Sarapan sering dianggap sebagai kebiasaan kelas pekerja atau anak-anak, sementara kaum bangsawan atau biarawan cenderung menghindari sarapan karena alasan keagamaan.

4. Revolusi Industri: Munculnya Pola Makan 3 Kali Sehari

Pada abad ke-18 dan ke-19, Revolusi Industri membawa perubahan besar dalam pola makan. Para pekerja di pabrik membutuhkan energi untuk bekerja dalam jadwal yang lebih ketat, sehingga sarapan menjadi lebih penting. Makan siang menjadi waktu istirahat di tengah hari, sementara makan malam menjadi momen berkumpul setelah bekerja. Pola ini semakin mengakar di masyarakat Barat dan akhirnya menyebar ke seluruh dunia.

5. Pengaruh Kolonialisme dan Globalisasi

Kebiasaan makan tiga kali sehari mulai menyebar ke berbagai budaya lain karena pengaruh kolonialisme dan globalisasi. Negara-negara yang dulunya memiliki kebiasaan makan dua kali atau lebih fleksibel mulai menyesuaikan diri dengan standar Eropa dan Amerika.

Kesimpulan

Pola makan tiga kali sehari bukanlah sesuatu yang alami atau universal, tetapi lebih merupakan hasil dari perkembangan budaya dan kebutuhan sosial. Sebelum era modern, banyak masyarakat memiliki jadwal makan yang lebih fleksibel. Namun, karena perubahan gaya hidup, industrialisasi, dan globalisasi, makan tiga kali sehari akhirnya menjadi norma di banyak tempat di dunia.

Oleh : Alp


Saturday, February 15, 2025

Jika lembaran takdirmu dibocorkan

 Jika lembaran takdirmu dibocorkan

Bayangkan jika seseorang tahu kapan ia mati, pasti ia akan tenang-tenang saja sekalipun ia loncat dari puncak gedung.


Bayangkan jika seseorang tahu ia tidak akan ditinggalkan kekasihnya, mungkin ia akan semena-mena, sesukanya dengan pasangannya.


Bayangkan jika seorang ilmuwan tahu bahwa dengan penemuannya ia akan diasingkan, maka ia tidak pernah ingin berfikir.


Bayangkan kekacauan apa saja yang terjadi jika setiap orang tahu akan takdirnya.


Maka ketidakpastian menjadi penting untuk memotivasi seseorang terus berkembang.


Karena;


.من حكمة الله تعالى أن لا يكشف لك القدر كي تستقيم الحياة


Termasuk hikmah Allah, ialah menyembunyikan dan tidak menampakkan lembaran takdirmu supaya hidup ini berjalan dengan baik.


*Diambil dari mauidhoh Maulana Syaikh Muhammad Salim Abu Ashi (Guru Besar Ilmu Al-Quran dan Tafsir Al-Azhar, Kairo).


Oleh : Falah.


Friday, February 7, 2025

Bayangan di Balik Jendela (2)

Alana duduk terpaku di lantai, matanya masih menatap tulisan samar di jendela: "Cari tahu…"

Jantungnya masih berdetak kencang. Jika Keyla benar-benar tidak mengalami kecelakaan biasa… siapa yang telah mendorongnya?

Alana mencoba mengingat malam itu. Keyla sempat mengirim pesan sebelum kecelakaan terjadi. Pesan yang saat itu terasa biasa saja. Dengan tangan gemetar, ia mengambil ponselnya dan mencari percakapan terakhir mereka.

Keyla: "Aku takut, Lan. Aku rasa ada yang mengikutiku."

Pesan itu dikirim pukul 22.37, tepat 15 menit sebelum polisi menemukan tubuh Keyla di tepi jalan berkelok. Saat itu, Alana tidak membalasnya karena sudah tertidur. Dan sekarang, kata-kata itu kembali menghantuinya.

Siapa yang mengikutinya malam itu?

Alana menggigit bibir. Satu-satunya cara untuk menemukan jawabannya adalah pergi ke tempat kecelakaan terjadi.

                                *

Malam semakin larut, namun Alana tidak bisa menunggu sampai besok. Dengan jaket tebal dan senter, ia keluar dari rumah, mengendarai motornya menuju jalan tempat Keyla ditemukan.

Jalanan sepi. Cahaya lampu jalan temaram, membuat suasana semakin mencekam. Saat tiba di tikungan tajam itu, Alana mematikan mesin motornya dan turun perlahan.

Debu dan daun kering berserakan di aspal. Di tepi jalan, ada bekas pagar besi yang bengkok—tempat mobil Keyla jatuh setahun lalu. Alana mendekat, napasnya memburu.

"Aku di sini, Key…," bisiknya.

Tiba-tiba, suara langkah terdengar di belakangnya.

Alana menoleh cepat, menyorotkan senter ke arah semak-semak. Tidak ada siapa-siapa. Tapi perasaan itu kembali—perasaan diawasi.

"Alana…"

Suara itu berbisik, samar, seperti berasal dari angin. Tapi kemudian, sesuatu muncul di depan matanya.

Sebuah bayangan hitam berdiri di dekat pagar rusak, sosoknya tinggi, dan wajahnya tak terlihat dalam gelap.

Alana mundur selangkah, napasnya memburu. "Siapa… kau?"

Bayangan itu tidak menjawab.

Namun, tepat saat Alana hendak berlari, sosok itu bergerak mendekat—dengan cepat.

Alana menjerit.

Oleh : Alp