Friday, September 28, 2018

Haul Kangjeng Sunan Kudus 1440 H.



Pengajian Buka Luwur Kangjeng  Sunan Kudus 1440 H.


Ringkasan Mauidloh Hasanah Habib Umar Muthohhar pada Buka Luwur Kangjeng  Sunan Kudus 1440 H.

Gambar terkait·       لا يُزار الوالي الا بإّذنه: seorang wali tidak dapat diziarohi kecuali mendapat idzin dari Beliau, jika diizini maka akan disuguhi sebagaimana tamu dan suguhannya adalah berkah.
·       “Wali iku بشر menuso kados kito.” Sehingga lebih mudah ditemui karena memiliki kebiasaan yang sama.
·       Menurut Imam Haddad, Wali jika diziarahi akan duduk bersila (متربعا) dan mengamini do’a yang ziarah, semakin cepat memenuhi panggilan Allah maka semakin cepat diijabahi.
·       Wa Fil Hadits, orang yang menjawab adzan lalu berdo’a maka akan haq baginya syafa’at beliau Nabi. Dan langsung melakukan sholat tanpa menunda dan ba’da sholat tiada lupa wiridan.
·       Pesan beliau kepada kita : Jika menjadi imam sholat rawatib, disiapkan “wiridanne” dan diucapkan dengan keras untuk mengajari makmum.
·       Sering Ziarah mengikuti majlis ta’lim dan pengajian – pengajian semuanya adalah barokah.
·       Suatu hari, ada anak muda yang bertanya pada Beliau Rasul “Ya Rasul, Adik saya sering ikut majlis anda, sedangkan saya disini kerja keras banting tulang. Bagaimana menurut anda ya Rasul ? ” jawaban Rasul, “benar, tapi hatimu pada adikmu tidak boleh begitu, adikmu mengaji membawa barokah sehingga pekerjaanmu akan dilapangkan karena barokah adikmu (فلعلّك تُرزق به)
Hasil gambar untuk buka luwur sunan kudus 2018·       Berkah majlis sholihin bukan hanya diperoleh jama’ah yang datang. Akan tetapi juga tempat yang digunakan dan semua hal yang berkaitan dengan majlis tersebut dan para jama’ahnya tanpa terkecuali seperti urusannya akan dimudahkan, suatu urusan dapat dimudahkan mungkin bukan karena do’a kita tetapi berkat do’a dan tirakat orang terdahulu dan bisa jadi barokah majlis sholihin, ziarah dan lainnya.
·       Di ijabahi ne Do’a ne Nabi Allah Ibrahim ربّ هب لي من الصالحين tembus neng nabi Isma’il dalam rentang waktu 300 tahun, maka jangan sombong dengan apa yang kamu punya dan putus asa dalam berdo’a.
·       Sayyid Hasan As Syadzili bersabda :
1.       Barang siap yang membaca hidzib – hidzib ku, maka baginya apa yang di inginkan,
2.       Jangan kau ajak kaki melangkah ke tempat tidak pasti tempat itu ada ridho Allah (lumpuh yang sesungguhnya, bukan penyakit yang kita ketahui, tetapi kaki lumpuh adalah kaki yang sulit melangkah menuju kebaikan dan majlis – majlis sholihin, jika lumpuhnya karena penyakit dan diterima dengan  penuh kesabaran, maka akan berbuah pahala dan barokah)
3.       Jangan pernah duduk di tempat yang disitu ada maksiat (duduklah dengan para ulama, dengan sangat dekat hingga lututmu bertemu dengan lututnya. Karena Allah akan menghidupkan hati dengan dzikir dan cerita-cerita para Wali).
·       Dalam masalah agama jangan ikut yang baru, tetapi yang ikut yang lainnya harus mengikuti zaman.
·       Nabi pernah bersabda, agar tidak meremehkan tidurnya berkasur tanah dan berselimut angin, karena orang tersebut jika mengankat tangan berdo’a kepada Allah, langit akan terbuka dan diijabah.
·       Sholat yang “nggenah” (bagus) akan melahirkan pada tubuh yang ditolak dari kejelekkan (تنهى عن الفحشاء والمنكر)
Gambar terkait·       Imam Syadzili didatangi para Ulama’, begitu datang para ulama beliau bertanya, “apakah kalian sudah sholat ?” lantas mereka bukannya menjawab iya atau tidak melainkan malah meresponnya dengan marah-marah. Tetapi imam Syadzili dengan senyuman “jika kalian sudah sholat, tidak mungkin kalian menjawab dengan marah-marah dan datang kesini dengan niat jelek”
·       Imam Syadzili bersabda “carilah teman yang benar-benar baik, dan untuk teman yang lainnya cukup ditemani dengan biasa tidak perlu akrab”.
Saling menghormati adalah kunci hidup apapun perbedaannya akan sirna jika kita hormat dan tidak egois dalam pendapat pribadi.

LPJ pengurus masa khidmah 1438-1439 H. dan Pelantikan pengurus baru



 ACARA LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN PENGURUS

PONPES AL FATTAH KUDUS

Acara tersebut di mulai ba’da isya’ yang di rawuhi oleh Romo KH. Ahmadi Abdul Fattah, Agus H. Aniq Muhammad Makki, ustadz Ahmad Asrori , Para Pembina, Dan para santri ponpes al Fattah. Saudara Ahmad Minhajul Akrom ,yang bertugas sebagai pembawa acara membacakan susunan acara dengan acara , acara yang pertama adalah pembacaan Iftitah bil Fatihah yang di pimpin oleh Ustadz M Fatih Maulana , Setelah itu acara yang kedua pembacaan materi sidang dan lain-lain yang di bacaakan oleh Ketua pondok masa khidmah 1438-1439 H , Yaitu M Rizki Fadlillah , Selesai pembacaan materi sidang dan lain-lain di lanjutkan pengesahan laporan pertanggung jawaban oleh Romo KH. Ahmadi Abdul Fattah dan Agus H Aniq Muhammad Makki, Selama acara berlangsung para peserta sidang mengikuti dengan khidmah. Setelah selesai di lanjutkan dengan pembubaran kepengurusan lama masa khidmah 1438-1439 H oleh Ustadz Ahmad Asrori , Selanjutnya yaitu sidang reformasi kepengurusan baru masa khidmah 1439-1440 H dengan agenda :
1.    Pembacan dan penandatanganan surat keputusan bersama oleh Ustadz Muhammad Al Hasib Himthoya
2.    Pembacaan susunan kepengurusan ponpes putra Al Fattah masa khidmah 1439-1440 H oleh Ustadz M Fatih Maulana
3.    Pembaiatan kepengurusan baru masa khidmah 1439-1440 H oleh Beliau Agus H Aniq Muhammad Makki , dan setelah itu seserahan kaligrafi oleh ketua lama kepada ketua baru
4.    Pembacaan dan penandatangan berita acara oleh Ustadz Abdurrahman Annaji
5.    Mauidhoh hasanah serta do’a oleh beliau Romo KH. Ahmadi Abdul Fattah
Acara laporan pertanggung jawaban selesai sekitar jam 21.30.
Adapun susunan kepengurusannya sebagai berikut,
1.    Pengurus Harian :
Ø Ketua       : Rohman Syukrul Ghoni
Ø Sekretaris : Muhammad Jihad Nur Alim
Ø Bendahara :
o  Iman Nioka Rida Ardianto
o  Muhammad Hasan
2.    Departemen – Departemen
Ø Departemen Kebersihan :
o  Aghisni Faizal Hanafi (Koordinator)
o  Ahmad Khoerun Naim
o  Mala’il A’la Ahmada
Ø Departemen Pendidikan :
o  M. Misbahul Arif (Koordinator)
o  Muhammad Ataya Akbarunnaja
Ø Departemen Litbang :
o  Muhammad Iqbal Khauri (Koordinator)
o  Muhammad Minhajul Akrom
Ø Departemen Humas :
o  Muhammad Rangga Al Agni (Koordinator)
o  Sofwan Arif Setiawan
Ø Departemen Kesehatan :
o  Gigih Wasono Adi (Koordinator)
o  Ahmad Ulin Wildan H.R.N.
Ø Departemen Keamanan :
o  Akbar Adib Syifauddin (Koordinator)
o  Ahmad Atho’illah

Dan beberapa waktu lalu, atas nama saudara M. Misbahul Arif sebagai koordinator departemen pendidikan dibebastugaskan dan digantikan oleh saudara Gigih Wasono Adi sebagai koordinator, dan saudara Ahmad Ulin Wildan H.R.N. dinaikkan jabatannya sebagai koordinator  departemen kesehatan, dan untuk mengisi kekosongan departemen kesehatan maka dilantiklah saudara M.Fardan Abid.



Dan berikut ringkasan pesan Abuya kepada para pengurus dan santri lainnya:
·       Manusia di ciptakan untuk selalu bersama-sama untuk memudahkan memenuhi kebutuhan hidup  karena sulit jika sendiri sendiri, seperti layaknya padi ,yang harus melalui proses panjang untuk bisa jadi beras .
·       Sayyidina umar bin khottob : لا  اسلام الا بجماعة لا جماعة الا بعمارة                        “islam tidak akan tersebar tanpa organisasi, organisasi tidak akan jalan tanpa yang mengurusi / peraturan, peraturan tidak akan jalan tanpa ditaati”
·       Pemimpin di masa kini adalah pemimpin di masa depan
·       Menjadi pengurus merupakan training dalam segala hal dalam berbicara, berperilaku, dan mengambil keputusan, sedangkan yang diurus bermacam macam, berfariatif, ada yang anak kyai, ank bos, anak sederhana, ana penurut, ada yang sedang sedang (banyak tertibnya kadang melanggar)
·       Menjadi pengurus merupakan kesempatan emas untuk berkhidmah kepada kyainya, jika ikhlas mencari ridho allah, maka akan menjadi pahala yang besar
·       Menjadi pengurus : penuh tanggung jawab, ditaati, dan berwibawa, dan jadi suri tauladan yang baik
·       Taaati pengurus dan dukung pengurus,untuk menciptakan suasana gotong royong “كن اماما مطاعا اومأ موما مطيعا ولا تكن ثالثا   
·        سيد القوم خا دمهم “pemimpin kaum dalah pelayannya”
·   Jadilah kamu pemimpin yang ditaati dan pengikut yang mentaati
·   Nabi Muhammad SAW : Tidak akan merugi orang yang mau bermusyawarah dan tidakakan menyesal orang yang mau istikhoroh
·   Jadikanlah waktumu untuk belajar di madrasah, pondok pesantren, dan berkhidmah insyaallah akan dapat ilmu barakah, manfaat dan ridho guru


Thursday, September 27, 2018

Haul Mbah Sunan Muria

Muqoddaman dalam Rangka memperingati Haul Mbah Sunan Muria 
(Raden Umar Said)

Pada malam 15 Muharram 1440 H, Santri Ponpes Al Fattah di amanati untuk muqoddaman dalam rangka menghormati haul Sunan Muria (Raden Umar Said). Dari sore para santri dibimbing oleh Agus H.Aniq Muhammad Makki untuk berniat hadir di haul Sunan Muria, acaranya mulai ba'da maghrib di aula ponpes Al Fattah yang dipimpin oleh Ustadz Maulana dan dilanjutkan Muqoddaman Al Qur'an oleh santri-santri yang ditugaskan dan sebagian yang lain diberi amanah untuk membaca Sholawat Burdah, semua santri mengikuti acara tersebut dengan khidmah dan khusyuk, Santri yang telah selesai membaca Burdah disambung membaca sholawat bersama-sama berulang kali sembari menunggu santri yang belum selesai membaca Al Qur'an, selanjutnya bersama-sama santri melakukan tahlil biqodril imkan. yang dipimpin oleh Saudara Muhammad Rizqi Fadhlillah, dilanjut do'a khotmil Qur'an oleh Ustadz Muhammad Fatih Maulana.
Usai Do'a Khotmil Qur'an, bersama-sama para santri membaca do'a penutup pada sholawat burdah yang mana mulai pada bait,

يَا أَكْرَمَ الْخَلْقِ مَا لِيْ مَنْ أَلُوْذُ بِهِ * سِوَاكَ عِنْدَ حُلُوْلِ الْحَادِثِ الْعَمِمِ

وَلَنْ يَضِيْقَ رَسُوْلَ اللهِ جَاهُكَ بِيْ * اِذَا الْكَرِيْمُ تَجَلَّى بِاسْمِ مُنْتَقِمِ

فَإِنَّ مِنْ جُوْدِكَ الدُّنْيَا وَضَرَّتَهَا * وَمِنْ عُلُوْمِكَ عِلْمَ اللَّوْحِ وَالْقَلَمِ

يَا نَفْسُ لَا تَقْنَطِيْ مِنْ زَلَّةٍ عَظُمَتْ * اِنَّ الْكَبَائِرَ فِي الْغُفْرَانِ كَالَّلمَمِ

لَعَلَّ رَحْمَةَ رَبِّيْ حِيْنَ يَقْسِمُهَا * تَأْتِيْ عَلَى حَسَبِ الْعِصْيَانِ فِي الْقِسَمِ

يَا رَبِّ وَاجْعَلْ رَجَائِيْ غَيْرَ مُنْعَكِسٍ * لَدَيْكَ وَاجْعَلْ حِسَابِيْ غَيْرَ مُنْخَرِمِ

وَالْطُفْ بِعَبْدِكَ فِي الدَّارَيْنِ اِنَّ لَهُ * صَبْرًا مَتَى تَدْعُهُ الْأَهْوَالُ يَنْهَزِمِ

وَائْذَنْ لِسُحْبِ صَلَاةٍ مِنْكَ دَائِمَةٍ * عَلَى النَّبِيِّ بِمُنْهَلٍّ وَمُنْسَجِمِ

وَالْآلِ وَالصَّحْبِ ثُمَّ التَّابِعِيْنَ فَهُمْ * أَهْلُ التُّقَى وَالنَّقَى وَالْحِلْمِ وَالْكَرَمِ

مَا رَنَّحَتْ عَذَبَاتِ الْبَانِ رِيْحُ صَبَا * وَأَطْرَبَ الْعِيْسَ حَادِي الْعِيْسِ بِالنَّغَمِ

ثُمَّ الرِّضَا عَنْ أَبِيْ بَكْرٍ وَعَنْ عُمَرٍ * وَعَنْ عَلِيٍّ وَعَنْ عُثْمَانَ ذِي الْكَرَمِ

وَاغْفِرْ إِلَهِيْ لِكُلِّ الْمُسْلِمِيْنَ بِمَا * يَتْلُوْهُ فِي الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى وَفِي الْحَرَمِ

بِجَاهِ مَنْ بَيْتُهُ فِيْ طَيْبَةٍ حَرَمٌ * وَاِسْمُهُ قَسَمٌ مِنْ أَعْظَمِ الْقَسَمِ

وَهَذِهِ بُرْدَةُ الْمُخْتَارِ قَدْ خُتِمَتْ * وَالْحَمْدُ لِلهِ فِيْ بَدْءٍ وَفِيْ خَتَمِ

أَبْيَاتُهَا قَدْ أَتَتْ سِتِّيْنَ مَعْ مِائَةٍ * فَرِّجْ بِهَا كَرْبَنَا يَا وَاسِعَ الْكَرَمِ


Acara selesai menjelang isya'. Lantas acara paripurna maka semua santri kembali melanjutkan kegiatan agenda seperti biasanya yakni adalah Sholat Isya' berjama'ah, dengan Abuya.

Sunday, September 23, 2018

Sekapur Sirih Tentang Al-Fattah

Mengenal Profil
Pondok Pesantren Putra Al Fattah

      Rencana pembangunan Pondok Pesantren Al-Fattah sebenarnya sudah ada sejak sangat lama, apalagi ada motivasi dari para sesepuh terutama KH Zawawi Mufid, namun karena KH. Ahmadi Abdul Fattah, Pengasuh Pondok Pesantren Putra Al Fattah sendiri belum mempunyai rumah maka rencana itu ditunda terlebih dahulu.
       Bermula dari sisa sedikit tanah yang berada di belakang ndalem, rumah KH. Ahmadi Abdul Fattah, ponpes ini mulai dibangun pada tanggal 3 Rabiul Akhir 1433 H dan mulai bisa ditempati pada akhir syaban 1434 H. Dalam pembangunan tersebut melibatkan para tokoh masyarakat, termasuk pengurus NU cabang Kudus dan juga para Aghnia‟, dan diantara sukarelawan dalam pembangunan Pondok Pesantren Putra Al Fattah yaitu Ust. Imam Syaukani, Ust. Syai‟un Adzim, Ust Asrori, Roudlatut-Tholibin, para Aghnia‟ seperti H. Wafid, H. Zainal Arifin ELKA, dan Kyai Khusnan alm. (ketua Tanfidziyyah NU Kudus), serta keluarga perusahaan BRB Pedawang. Namun modal pertama tetap dari keluarga ndalem sendiri.
       Sedangkan pada bagian nonfisik (batiniyyah), H. Abdul Fattah (abah beliau) mempunyai angan-angan untuk mendirikan pondok dan sudah disiapkan sepetak tanah cukup luas yang sampai sekarang masih ada di Welahan, Jepara. Namun karena beliau kalah sepuh dengan mbah Arwani (pendiri Pondok Tahfidz Yanbu‟ul Qur‟an Kudus) dan masih murid Thoriqohnya, berkahnya mbah Arwani beliau ditempatkan di Kudus. Dalam mimpi, beliau bertemu dengan mbah Arwani dan didhawuhi untuk mengajar Tafsir Jalalain di masjid Busyro Lathif dan berdasarkan tafsiran beberapa ulama‟ ahli hikmah arti mimpi tersebut adalah ponpes Al-Fattah.
       Ponpes Al-Fattah tidak memiliki kerja sama dengan pihak pemerintah juga tidak menerima bantuan sepeserpun dari LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Isyarat gaib dari sesepuh berpesan “Jangan buat yayasan untuk pondok ini, nanti ada rejekinya sendiri”. Untuk saat ini tercatat ada 40 santri yang menetap pada tahun ajaran 2018/2019 dan untuk proses perkembangan masih dalam perencanaan “untuk rencana perkembangan kedepannya insyaallah ada, namun karena banyak kendala, dalam waktu dekat tidak bisa merealisasikan tapi kedepannya ada kearah situ” tutur beliau saat diwawancarai oleh tim redaksi Majalah Al Fattah.
       Ponpes Al-Fattah sebenarnya tidak memiliki kurikulum khusus, akan tapi karena ingin memiliki kelebihan dengan pondok-pondok yang lain, ponpes Al-Fattah menggunakan metode tengah-tengah antara kitab dan Al-Quran, namun porsi Al-Qurannya dilebihkan.
       Diantara jadwal yang tersusun adalah setiap pagi semua santri diwajibkan untuk melakukan sholat subuh berjamaah, wiridan dan pembacaan Asmaul Husna, dilanjutkan mengaji Al-Qur‟an Bin-Nadhor dengan KH. Ahmadi Abdul Fattah. Sedangkan untuk waktu setelah pulang sekolah. Bilamana tidak ada jadwal les sekolah semua santri diwajibkan untuk tidur siang dan tidak diperbolehkan keluar pondok.
         Adapun untuk jadwal setelah sholat ashar berjamaah yang juga diwajibkan untuk semua santri yaitu pengajian kitab, terdiri atas sorogan kitab dan bandongan, muhadasah, dan ubudiyyah yang juga diampu oleh KH. Ahmadi Abdul Fattah dan putranya Agus H. Aniq Muhammad Makki serta Ust. Faiz Amali secara bergantian sesuai jadwal. Akan tetapi untuk yang mengikuti program kelas tahfidz maka kegiatan setelah asar adalah setoran hafalan kepada ustadz pembimbing.
         Semua santri hanya diperbolehkan keluar podok pada jam 16. 30 WIB atau setelah pengajian setelah ashar selesai sampai sebelum sholat maghrib. Diluar itu, maka tidak diperbolehkan. Adapun kegiata setelah sholat maghrib berjamaah diantaranya, pengajian kitab (At Tibyan, Jurumiyyah, Al-Maqshud, Kasyifatus Saja, dan Mukhtarol Ahadits Nabawi) secara bergantian sesuai jadwal dengan metode bandongan.
      Setelah sholat isya berjamaah, Pondok Pesantren Putra Al Fattah juga mewajibkan untuk membaca nadhom Alfiyyah, Tauhid, Amtsilah Tashrifiyyah, dan wirid Rotibul Hadad sesuai jadwal yang berlangsung. Setelah itu, adalah makan malam dan dilanjutkan dengan setoran hafalan wajib kepada ustadz masing masing kelompok sampai pukul 21:00, kemudian jam wajib belajar sampai pukul 22: 00, dan jam wajib istirahat atau tidur.
          Disamping semua kegiatan harian tersebut, Pondok Pesantren Putra Al Fattah juga mempunyai kegiatan mingguan. Diantaranya yaitu, pembacaan tahlil setiap kamis sore oleh KH. Ahmadi Abdul Fattah. Pengajian Rutinan Tafsir Al Jalalain Menara Kudus oleh KH. Sya‟roni Ahmadi setiap jum‟at pagi, ziarah masyayikh ke Syekh Ja'far Shodiq Sunan Kudus, Mbah Arwani, Mbah Jekso, Mbah Panggung, Mbah Pangeran Pontjowatidan juga Mbah Kabeji setiap jum'at pagi setelah pengajian tafsir dan sore setelah sholat jamaah ashar. 
          Pembacaan kitab Maulid Nabi setiap malam jum'at dan malam senin, meliputi Simtudduror,  Nafhatun Fajriyah, Burdah dan Al Barzanzii, musyawaroh kitab setiap malam senin, dan juga ro'an akbar setiap hari jum'at. Sedangkan untuk untuk jadwal bulanan hanya pada kegiatan sholat Tasbih yang diimami oleh perwakilan santri secara bergantian setiap malam selasa pon. Selain itu, Pondok Pesantren juga menerapkan sistem Imtihan setiap tahun ajaran. Dan Haflah Khotmil Qur‟an setahun sekali.


     Meski tidak ditetapkan sebagai pondok Tahfid Al Qur'an, namun Pon-Pes Al Fattah tetap mewajibkan semua santri untuk menghafal surat-surat penting dan juz 30. Diterapkannya hafalan wajib yakni surat Yasin, Al-Waqi‟ah, Ar-rohman, dan Al-Mulk, serta juz 30 bisa dikatakan sebagai kurikulum dan menjadi ciri khas ponpes Al-Fattah. Bahkan, hafalan tersebut menjadi materi wajib dalam setiap imtihan dan sebagai syarat mutlak dapat mengikuti HKQ (Haflah Khotmill Qur‟an) setelah khatam 30 juz mengaji dengan Romo Kyai Haji Ahmadi Abdul Fattah. Diadakannya imtihan sebagai tolok ukur bagi para santri. “Itu semua untuk mengarahkan kemana arah pendidikan nonformal yang bisa didapatkan para santri. Juga dapat merangsang para santri yang ada kemauan untuk menghafal bisa nyicil disini” tutur Agus H. Aniq Muhammad Makki, putra KH. Ahmadi Abdul Fattah di kediaman.
       Dalam segala waktunya, Pon-Pes Al Fattah seakan tiada waktu yang terbuang sia-sia. Semua santri dilatih untuk selalu aktif dan kreatif. Semua kegiatan terpenuhi dengan tujuan yang luar biasa kemanfaatanya. Untuk mengatasi kekosongan ustadz yang belum bisa maksimal, biasanya diganti dengan deres hafalan wajib bersama. 
     Sejauh ini, meski baru beberapa tahun berdiri, tercatat tiga mutakhorijin Al Fattah telah meneruskan ke Universitas Al Azhar, Mesir, dan satu di Yaman, memperoleh kejuaraan dalam berbagai lomba tingkat Karisedenan dan juga DIY-Jateng, dan beberapa siswa yang mendapatkan peringkat pararel disetiap jenjang kelasnya.
          Pada saat wawancara dengan beliau Romo KH. Ahmadi Abdul Fattah, beliau menitipkan pesan kepada semua santri sebagai berikut:
1. Taati seluruh tata tertib yang berlaku
2. Niatnya yang ikhlas semata mata hanya untuk Allah saja
3. Belajar yang tekun dan istiqomah
4. Pinter-pinter untuk memilih teman bergaul
5. Hormati semua guru dan sayangi semua kawan
6. Banyak syukur atas nikmat Allah yang telah di berikan dengan cara sungguh -sungguh dalam belajar
7. Pondok ini hanya wasilah dan ghoyahnya adalah usahanya.