Pengajian Buka Luwur Kangjeng
Sunan Kudus 1440 H.
Ringkasan
Mauidloh Hasanah Habib Umar Muthohhar pada Buka Luwur Kangjeng Sunan Kudus 1440 H.
· لا
يُزار الوالي الا بإّذنه:
seorang wali tidak dapat diziarohi kecuali mendapat idzin dari Beliau, jika
diizini maka akan disuguhi sebagaimana tamu dan suguhannya adalah berkah.
· “Wali
iku بشر menuso kados kito.” Sehingga lebih mudah ditemui karena
memiliki kebiasaan yang sama.
· Menurut
Imam Haddad, Wali jika diziarahi akan duduk bersila (متربعا) dan mengamini do’a yang ziarah, semakin cepat memenuhi
panggilan Allah maka semakin cepat diijabahi.
· Wa Fil
Hadits, orang yang menjawab adzan lalu berdo’a maka akan haq baginya syafa’at
beliau Nabi. Dan langsung melakukan sholat tanpa menunda dan ba’da sholat tiada
lupa wiridan.
· Pesan beliau
kepada kita : Jika menjadi imam sholat rawatib, disiapkan “wiridanne” dan
diucapkan dengan keras untuk mengajari makmum.
· Sering
Ziarah mengikuti majlis ta’lim dan pengajian – pengajian semuanya adalah
barokah.
· Suatu
hari, ada anak muda yang bertanya pada Beliau Rasul “Ya Rasul, Adik saya sering
ikut majlis anda, sedangkan saya disini kerja keras banting tulang. Bagaimana
menurut anda ya Rasul ? ” jawaban Rasul, “benar, tapi hatimu pada adikmu tidak
boleh begitu, adikmu mengaji membawa barokah sehingga pekerjaanmu akan
dilapangkan karena barokah adikmu (فلعلّك تُرزق به)
· Berkah
majlis sholihin bukan hanya diperoleh jama’ah yang datang. Akan tetapi juga
tempat yang digunakan dan semua hal yang berkaitan dengan majlis tersebut dan
para jama’ahnya tanpa terkecuali seperti urusannya akan dimudahkan, suatu urusan
dapat dimudahkan mungkin bukan karena do’a kita tetapi berkat do’a dan tirakat
orang terdahulu dan bisa jadi barokah majlis sholihin, ziarah dan lainnya.
· Di
ijabahi ne Do’a ne Nabi Allah Ibrahim ربّ هب لي من الصالحين tembus neng nabi Isma’il dalam rentang waktu 300 tahun, maka
jangan sombong dengan apa yang kamu punya dan putus asa dalam berdo’a.
· Sayyid
Hasan As Syadzili bersabda :
1.
Barang siap yang membaca
hidzib – hidzib ku, maka baginya apa yang di inginkan,
2.
Jangan kau ajak kaki
melangkah ke tempat tidak pasti tempat itu ada ridho Allah (lumpuh yang
sesungguhnya, bukan penyakit yang kita ketahui, tetapi kaki lumpuh adalah kaki
yang sulit melangkah menuju kebaikan dan majlis – majlis sholihin, jika
lumpuhnya karena penyakit dan diterima dengan
penuh kesabaran, maka akan berbuah pahala dan barokah)
3.
Jangan pernah duduk di tempat
yang disitu ada maksiat (duduklah dengan para ulama, dengan sangat dekat hingga
lututmu bertemu dengan lututnya. Karena Allah akan menghidupkan hati dengan
dzikir dan cerita-cerita para Wali).
· Dalam
masalah agama jangan ikut yang baru, tetapi yang ikut yang lainnya harus
mengikuti zaman.
· Nabi
pernah bersabda, agar tidak meremehkan tidurnya berkasur tanah dan berselimut
angin, karena orang tersebut jika mengankat tangan berdo’a kepada Allah, langit
akan terbuka dan diijabah.
· Sholat
yang “nggenah” (bagus) akan melahirkan pada tubuh yang ditolak dari kejelekkan (تنهى عن الفحشاء والمنكر)
· Imam
Syadzili didatangi para Ulama’, begitu datang para ulama beliau bertanya,
“apakah kalian sudah sholat ?” lantas mereka bukannya menjawab iya atau tidak
melainkan malah meresponnya dengan marah-marah. Tetapi imam Syadzili dengan
senyuman “jika kalian sudah sholat, tidak mungkin kalian menjawab dengan
marah-marah dan datang kesini dengan niat jelek”
· Imam
Syadzili bersabda “carilah teman yang benar-benar baik, dan untuk teman yang
lainnya cukup ditemani dengan biasa tidak perlu akrab”.
Saling menghormati adalah
kunci hidup apapun perbedaannya akan sirna jika kita hormat dan tidak egois
dalam pendapat pribadi.