WAWANCARA DENGAN HABIB ALI ZAINAL ABIDIN ASSEGAF
- Di pondok pesantren putra alfattah inikan lebih mengedepankan khidmah dan mahabbah dari pada ilmu, menurut pandangan habib bagaimana?
Menurut saya , hal itu melanjutkan misi rosulullah ,
rosulullah sendiri di utus di dunia ini
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَا مَكَارِمَ الْأَخْلَاق , sebelum kita memiliki ilmu , pondasi
ertama adalah harus memiliki adab , supaya jika berilmu tetap di bungkus dengan
adab yang baik , supaya ilmu lebih bermanf aat dan barokah. Sama dengan misi di
pondok ini khidmah di kedepankan , walupun ilmunya sedikit tapi insyaallah
buahnya lebih bermanfaat, ketimbang yang mengutamakan ilmu dulu baru adab .
terjawab dengan situasi zaman sekarang , orang berlimu semakin banyak tapi yang
memberikan manfaat semakin sedikit. Berlimu,yang alim alim banyak, tapi yang
memberikan manfaat semakin sedikit karena tidak ada adab, karna mereka tidak
mengambil buahnya khidmanh kepada guru dan pesantren .
- Lalu, pandangan habib mengenai jalan pikiran pondok pesantren putra alfattah yang seperti itu bagaimana di era milenial?
Orang pinter belum tentu bener Kalau tidak memakai adab ,
tapi orang bener insyaallah banyak pintere. Lebih baik benerke orang dari pada
minterke orang . maka dari itu habib luthfi itu kalau ada tamu terus orang
tuanya minta do’a “bah nyuwun putro lan putri kulo dados tiang pinter”tidak ,
tapi “tak dongakno dadi wong kang bener”
jadi yang sekarang di cari itu itu manfaat , bukan masalah pinter , kalau ilmu
ada sekolahannya tapi kalau adab ada
sekolahannya tapi belum tentu memiliki adab . makanya sekarang banyak pesantren
yang di utamakan adalah ilmu akhlaq .
ilmu adab insyaallah ilmunya minalkatutin.
- Bagaimana adab kita terhadap kanjeng nabi pada zaman sekarang ?
Terjawab dengan العُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاء, kita tidak mengikuti zaman nabi , tapi
nabi ngasih tinggalan 2 yaitu:
-al qur an
-ahlul bait(anak , cucu nabi dan Para
ulama’ yang mewarisi ilmu Nya nabi )
أَدِّبُوا أولادَكم على ثلاثِ خِصَالٍ :
حُبُّ نبيِّكم ، وحُبُّ أهلِ بيتِه ، وقراءةُ القرآنِ
tapi qiroatul quran di nomor tigakan , karena kalau hanya
berlimu , pinter thok, langsung ke al qur an tanpa mempelajai adab ke nabi
,menerjemah al quran nyasar. Hubbub nabiyyikum yang pertama , inilah gunanya
kenapa di gelas sholawatan di mana mana , maulidinnabi setiap hari , akhlaqnya
nabi harus di pelajari, kenapa? , biar kalau pinter tetap bener nganggo adabe
kanjeng nabi , menafsirkan al qur an tanpa mengetahui riwayat nabi , nyasar,
menafsirkan al qur an tanpa mengenal
keluarga nabi, nyasar, kerena ,أنامدينة العلم وعليّ بابها
, mau nyampai kotanya ilmu
harus lewat pintunya , sayyidina ali bin abi tholib , tidak ketemu sayyidina
ali , lewat turunnya sayyidina ali ,dalam catatan,yang betul betul
min ahlissunnah waljamaah , yang betul betul ikut salafunassholih, yang betul
betul mengikuti salafnya fadhil mugoddam , yang betul betul mengikuti salafnya
habib Abdullah al haddad, yang betul betul mengikuti salafnya habib adurrahman
segaf, sampai pada ibnu ‘ali zainal abiding bin Muhammad bin baqir ja’far
shodiq sampai pada hasan Husain itu catatannya. Rahasia knp nabi mengasih
qiroatul quran terakhir itu gunanya supaya menafsirkn quran biar peto, genah, ben
jelas, haru pakai adabnya Nabi Muhammad saw.
- Pesan-pesan untuk santri Al-Fattah
“Mondok jangan cita2 jadi kyai, tapi jadi orang benar. Mondok diniatkan birrul walidain / membahagiakan orang tua”.