Sunday, November 4, 2018

Kunjungan Muhibbah Habib Bidin Part II



Pentingnya Melestarikan Tradisi Pondok Pesanten Salaf




      Satu lagi yang kami serap dari lautan ilmu Beliau saat kunjungan muhibbah Beliau kemarin (26/10/2018) . Diantaranya adalah betapa pentingnya melestarikan tradisi-tradisi pondok salaf, karena menurut Beliau, model pendidikan yang ada di pondok pesantren salaf adalah yang paling komplet dan konkret untuk saat ini. Bahkan kalau pun kita sudah belajar ke luar negeri sekalipun, misal ke Arab Saudi, Mesir atau negeri-negeri Islam lainya, Beliau masih menganjurkan kita untuk mondok di pondok pesantren salaf terlebih dahulu, sebelum kita terjun ke masyarakat. Mengapa demikian? karena yang akan kita di hadapi dalam masyarakat adalah orang Indonesia, maka mau tidak mau kita harus memahami terlebih dahulu kultur masyarakat Indonesia, yang kebanyakan telah terminiatur dalam pondok pesantren salaf.
               Pendapat Beliau di atas juga di kuatkan oleh pengakuan salah seorang teman Beliau. Teman Beliau adalah seorang yang lahir Arab, besar di Arab, bahkan menyelesaikan pendidikan Strata Tiga (S3) nya disana. Teman Beliau tersebut mengatakan bahwasanya kalau mau mempelajari tentang Islam yang sesungguhnya, di Indonesialah tempatnya. Apa alasannya, karena ada satu hal yang tidak di ajarkan di sana namun sangat di kedepankan di Indonesia, apakah itu? menerima perbedaan. Indonesia dengan masyarakat multikulturalnya sangatlah bisa menerima perbedaan, hal inilah yang mendasari perkataan teman Beliau yang mengatakan tempat belajar Islam yang sesungguhnya adalah di Indonesia.
               Kalau orang yang hidup dan besar di Arab yang notabenenya adalah pusat peradaban Islam mengakui kalau Indonesialah tempat terbaik untuk belajar tentang Islam, sudah sepatutnya kita bangga, kita lestarikan, kita pertahankan tradisi tradisi kita,tentunya tanpa mengabaikan perkembangan yang ada.
المحافظة على القديم الصالح والأخذ بالجديد الأصلح
memelihara tradisi lama yang baik mengambil hal baru yang lebih baik
Kita mengikuti arus agar tak tergerus, bukan malah tertelan arus.

Previous Post
Next Post

0 comments: