RINGKASAN MAUIDHOH HASANAH
KH.NOR HALIM MA’RUF.
(2 Rabi'ul Akhir 1440 H)
KH. Nor Halim Ma'ruf |
Orang didunia
ini dibagi menjadi dua:
1.
Orang yang jika disebut
namanya bisa menjadi musabbab hidup atau terang hatinya orang yang
mendengarnya, contoh saja misal ada orang yang berkata “besok adalah hari haul Mbah
Hisyam” pasti banyak orang yang hidup dan bahagia hatinya karena Mbah Hisyam
adalah orang yang dekat dengan Allah SWT. Apalagi jika ada yang menyebut nama
Rasulullah SAW. Pasti banyak orang yang suka hatinya bahagia hatinya karena mendengar
nama beliau sang makhluq termulia sejagad raya.
2.
Orang yang jika disebut
namanya akan menjadikan orang yang mendengarnya mati atau gelap hatinya, contoh
saja jika ada kabar bahwa besok akan
diadakan konser perayaan tahun baru, pasti akan banyak orang mendatngi acara
itu dari sore hingga tengah malam, yang jadi masalahnya adalah kapan mereka
sholat?, dari jam 4 sore saja mereka sudah berkumpul dilapangan untuk
mendapatkan tempat yang terdepan dan acara itu selesainya tengah malam kurang
lebih sekitar jam 1 malam, sholat magrib dan isya’ mereka bagaimana..?
KH. Hisyam
Hayat adalah seorang ulama’ asal kudus, beliau merupakan murid KH.Arwani Amin
Said kudus, kebiasaan yang dimiliki Mbah Hisyam adalah membiasakan sholat bejamaah
selain itu beliau adalah orang yang selalu membiasakan membaca Al Quran dimanapun
berada, yang beliau dasarkan dari hadits Nabi yang artinya kurang lebih, jika
ingin mendapat tempat teduh dimahsyar kelak, maka selalulah membaca Al Quran.
Mbah Hisyam ketika mengaji kepada Simbah Arwani Amin |
KH. Hisyam
Hayat sangat sayang kepada santri-santrinya, sebagaimana Nabi yang sangat
sayang dan lembut pada ummatnya,
meskipun Nabi bersifat lembut tapi ketika bertindak sebagai komandan pasukan
Nabi pun memperlihatkan sifat tegasnya, pada suatu hari ketika Nabi menyiapkan
pasukan, ada satu pasukan yang tidak patuh, Nabipun memukulnya dengan tongkat,
bukanya menurut pasukan tersebut malah memprotes Nabi, “ wahai Nabi, bukankah
engkau bersifat sayang dan lembut pada ummatmu sebagai mana dalam Al Quran?”
Nabipun tertegun takut dan meminta agar dibalas pukul seketika dari pada tanggungan
besok diakhirat, bukannya pasukan tersebut malu tapi malah meminta agar Nabi
melepas jubahnya supaya impas, karena Nabi memukul langsung terkena kulit. Ketika
Nabi bersiap untuk dipukul, pasukan tersebut tiba-tiba mencium perut Nabi dan
berkata “wahai Nabi, jasadmu diharamkan terkena jilatan api neraka, maka aku
berwasilah dengan ciuman ini agar jasadku juga haram masuk neraka”, karena
pasukan tersebut tahu bahwa kepuasan dan ridlo Nabi adalah ketika melihat semua
ummatnya keluar dari neraka tanpa tersisa satupun.
0 comments: