Monday, January 28, 2019

Marhaban Abuya


meskipun masih menjalani proses penyembuhan,
Abuya KH. Ahmadi Abdul Fattah masih berkenan menyimak santri yang
mengaji Al Quran saat ba'da shubuh  


Abuya KH. Ahmadi Abdul Fattah, Lc, MA. Sedang menjalani proses penyembuhan di ndalem beliau.
Jumu’ah, 25 januari 2019 santri Al-Fattah bersukacita atas rawuhnya murobbi mereka Abuya KH. Ahmadi Abdul Fattah. beliau dirawat di RSUD Loekmono Hadi kudus sejak hari Ahad tanggal 13 Januari 2019 karena penyakit selulitis pada kaki beliau. Pada hari Selasa siang 15 januari 2019 beliau menjalani operasi pada bagian kaki beliau dan Alhamdulillah operasi beliau berjalan dengan lancar.

Kami berharap kepada Allah atas kesembuhanmu, murobbi ruhii dan Do’a kami selalu tercurah padamu, guruku.

TENTANG SELULITIS


Selulitis adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri dan hal ini umum terjadi.  Selulitis awalnya muncul di kulit dan menimbulkan warna kemerahan, bengkak, terasa panas, serta terasa lembut saat disentuh. Kemerahan dan bengkak sering menyebar dengan cepat dan biasanya nyeri ketika dipegang


Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini sering terjadi pada kaki. Meski demikian infeksi dapat terjadi di tubuh bagian lain atau bahkan wajah Anda. Kondisi ini biasanya memengaruhi permukaan kulit, bahkan sampai jaringan di bawahnya. Infeksi ini juga bisa menyebar ke kelenjar getah bening dan aliran darah.
Jika tidak diobati, selulitis bisa berakibat fatal. Anda harus segera mendapatkan bantuan medis jika Anda mengalami gejala selulitis.
Tanda dan Gejala
Abuya KH. Ahmadi Abdul Fattah sedang menyimak santr
i yang mengaji Al Qur'an di ndalemnya saat ba'da shubuh.
Apa saja tanda dan gejala kondisi ini?
Gejala-gejala yang harus diwaspadai antara lain:
·        Sakit dan nyeri di daerah yang terkena infeksi
·        Kulit berwarna kemerahan karena peradangan
·        Luka dan ruam borok muncul serta menyebar dengan cepat
·        Kulit mengkilap dan bagian yang terinfeksi menjadi bengkak
·        Adanya rasa atau sensasi hangat di kulit yang terkena infeksi
·        Pada bagian tengah kulit yang terinfeksi, biasanya muncul borok dan mengeluarkan nanah
·        Demam
Beberapa gejala yang lebih serius berupa:
·        Tubuh gemetar
·        Merasakan panas dingin
·        Merasakan nyeri berlebih
·        Kelelahan
·        Pusing
·        Kepala terasa ringan
·        Nyeri otot
·        Berkeringat
Gejala lainnya yang menandakan bahwa selulitis Anda telah mengalami penyebaran, yaitu:
·        Merasa ngantuk terus-menerus
·        Muncul garis-garis merah di sekitar luka
Segeralah hubungi dokter apabila Anda mendapati gejala-gejala tersebut pada diri Anda.
Penyebab
Apa yang menyebabkan selulitis?
Kondisi ini umumnya terjadi akibat beberapa jenis bakteri tertentu, di antaranya bakteri Staphylococcus dan Streptococcus. Bakteri ini masuk melalui luka dan menginfeksi jaringan yang ada di dalamnya.
Selain disebabkan oleh bakteri, infeksi kulit ini juga disebabkan oleh luka, gigitan serangga, atau sayatan bedah yang menjadi infeksi. Faktor-faktor tertentu juga meningkatkan risiko Anda terkena kondisi ini.
Faktor Risiko
Apa yang membuat saya semakin berisiko terkena kondisi ini?
Beberapa orang mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita kondisi ini jika memiliki kondisi-kondisi, seperti:
·        Sistem kekebalan tubuh yang lemah
·        Kondisi kulit yang rentan rusak, seperti eksim dan kaki atlet
·        Penggunaan obat dengan cara disuntik
·        Memiliki diabetes
·        Riwayat selulitis
Komplikasi
Apa komplikasi dari kondisi ini?
Kadang-kadang, selulitis dapat menyebar ke seluruh tubuh, memasuki kelenjar getah bening dan aliran darah. Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi bakteri dapat masuk ke lapisan jaringan yang lebih dalam. Potensi komplikasi yang dapat terjadi adalah:
·        Infeksi darah
·        Infeksi tulang
·        Peradangan pembuluh limfa Anda
·        Kematian jaringan atau gangrene
Pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Bagaimana cara mengobati kondisi ini?
Untuk mengobati kondisi ini, umumnya dokter akan meresepkan obat antibiotik oral selama 10 sampai 21 hari. Hal ini bertujuan untuk mengobati infeksi selulitis Anda. Lama pengobatan menggunakan antibiotik oral akan bergantung pada tingkat keparahan kondisi infeksi Anda.
Bahkan jika gejala membaik dalam beberapa hari, penting untuk tetap minum obat sampai habis seperti yang diresepkan oleh dokter. Saat mengonsumsi antibiotik, pantau kondisi Anda untuk melihat apakah gejalanya membaik. Dalam kebanyakan kasus, gejala akan membaik atau hilang dalam beberapa hari.
Dokter Anda mungkin juga akan meresepkan obat pereda nyeri dan penghilang rasa sakit. Sementara itu, Anda harus beristirahat sampai gejala selulitis Anda membaik. Saat beristirahat, posisikan anggota badan yang terkena infeksi ke jajaran yang lebih tinggi Misalnya, diletakkan di atas bantal yang mana lebih tinggi dari sejajarnya badan Anda. Ini bertujuan untuk mengurangi pembengkakan.
Segera hubungi dokter jika gejala yang Anda alami tidak membaik setelah diberi obat antibiotik, pereda nyeri, atau penghilang rasa sakit. Segeralah ke dokter apabila di tengah-tengah masa pengobatan Anda mengalami demam.
Selulitis  umumnya harus membaik dalam kurun waktu 7 hingga 10 hari sejak memulai minum obat antibiotik. Perawatan yang lebih lama mungkin diperlukan jika infeksi Anda terbilang parah. Hal itu dapat terjadi apabila Anda juga menderita penyakit kronis atau jika sistem kekebalan Anda tidak berfungsi dengan baik.
Orang dengan kondisi medis dan faktor risiko tertentu yang sudah ada sebelumnya, mungkin perlu tinggal di rumah sakit untuk observasi selama perawatan. Dokter Anda mungkin menyarankan rawat inap jika memiliki:
·        Suhu tubuh tinggi
·        Tekanan darah tinggi
·        Infeksi yang tidak membaik dengan antibiotik
·        Sistem kekebalan yang terganggu karena penyakit lain
·        Anda mungkin juga akan dirawat di rumah sakit jika memerlukan antibiotik infus ketika antibiotik oral tidak berfungsi.
Bagaimana cara mendiagnosis kondisi ini?
Dokter Anda kemungkinan akan dapat mendiagnosis selulitis setelah melakukan beberapa uji. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk menentukan sejauh mana kondisi Anda. Biasanya, tes atau pemeriksaan yang dilakukan akan menginformasikan pada Anda mengenai beberapa hal berikut ini.
·        Menguji seberapa bengkak kulit yang terinfeksi
·        Seberapa merah dan hangat kulit yang terinfeksi
·        Apakah ada kelenjar lain yang ikut bengkak atau tidak
Dokter Anda mungkin ingin memantau area yang terinfeksi selama beberapa hari untuk melihat apakah kemerahan atau bengkak yang menyebar. Namun, hal itu akan bergantung pada keparahan gejala. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin melakukan pengambilan darah atau sampel luka untuk menguji keberadaan bakteri.
Pengobatan dan Pencegahan
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan di rumah yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini?
Jika Anda merasakan gatal, kulit kering, atau terdapat luka pada kulit, segera bersihkan. Bila perlu, oleskan salep antibiotik secara teratur. Tutupi luka Anda dengan perban dan bersihkan setiap hari. Amati luka Anda, mulai dari seberapa merah dan seberapa sakit yang Anda rasakan pada luka tersebut. Gejala-gejala ini bisa jadi merupakan tanda infeksi. Berikut hal yang bisa Anda lakukan agar luka tidak berubah menjadi selulitis:
·        Menjaga kulit tetap lembap untuk mencegah kulit kering retak
·        Segera mengobati infeksi kulit yang dangkal, seperti kaki atlet
·        Memakai sepatu yang nyaman saat bekerja atau bermain
·        Memeriksa kaki setiap hari untuk tanda-tanda cedera atau infeksi


Friday, January 25, 2019

Tayammum? Sholat?

Tayammum? Sholat?

Jalsah Kitab Kasyifatus Saja #1

  • 1 tayammum hanya boleh digunakan untuk satu sholat fardhu dan boleh digunakan untuk sholat sunnah sebanyak-banyaknya. Alasanya karena jumlah sholat sunnah itu banyak, jikalau setiap sholat sunnah diwajibkan satu tayammum maka akan terasa berat melakukanya, oleh karena itu sholat sunnah diringankan tayammumnya.
  • Sholat sunnah diperbolehkan duduk tapi kalau kuat berdiri kok duduk pahalanya ya setengahnya.
  • Malulah kalian kepada orang tua yang masih kuat dan rajin mengerjakan ibadah sedangkan kalian yang masih muda lemas dan malas mengerjakan ibadah.
  • Mengerjakan sholat sunnah saat dalam perjalanan / didalam kendaraan bisa dilakukan dengan duduk dan menghadap lurus kedepan tanpa harus memerhatikan arah qiblat.
  • Sholat fardhu didalam kendaraan ketika kendaraannya tidak berhenti maka ia tidak usah mengerjakan  sholatnya tetapi diganti dengan lihurmatil waqtissholati., tetapi ketika sudah turun dari kendaraan maka sholatnya tadi wajib diqodo’i.
  • Sholat jenazah hukumnya adalah fardhu kifayah tetapi bisa jadi menjadi fardhu ‘ain saat tidak ada seseorang pun orang didaerah itu kecuali dia dan si jenazah.
  • Tayammum bagi sholat jenazah disamakan dengan sholat sunnah meskipun hukumnya fardhu kifayah.
Diampu oleh KH. Himam Awwly, Lc.

Jalsah Kitab Mukhtaral Hadist #1

Jalsah Kitab Mukhtaral Hadist #1


·        Dunia ini itu diibaratkan seperti perut sang ibu yang gelap nan sempit.
·        Kehidupan di dunia itu lebih sempit dari pada kehidupan di akhirat .
·        Jika semakin besar pendapatan seseorang maka semakin besar pula tanggungan yang ia pikul untuk orang di sekitarnya dan jika semakin kecil pendapatan seseorang maka semakin kecil pula tanggungan yang ia pikul  untuk orang yang ada di sekitarnya, dan jika tidak mau memikul tanggungan tersebut maka keni’matan yang ia peroleh tidak akan berumur panjang.
·        Tiada seorang laki laki atau perempuan menanam tanaman kecuali allah akan memeberi pahala yang mana pahalanya sebanyak atau sebesar buah yang keluar dari tanaman yang ditanam tadi
·        Ini ancaman bagi pemimpin yang tidak jujur dan adil pemimipin yang seperti itu, besok allah akan menghalanginya surga.
·        Ini adalah ancaman bagi pemimpin yang tidak jujur dan adil yaitu manakala ia menajdi pemimpinia tidak pernah memberi nasihat baik kepada rakyatnya maka ancaman baginya adalah tidak bisa mencium baunya surga.
·        Tiada seorang laki laki yang melihat atau memandang wajah orang tuanya dengan pandangan kasih sayang kecuali allah mencatat apa yang ia pandang itu seperti pahalanya orang haji yang mabrur.
·        Setiap pagi muncul dimana seseorang selalu melewatinya, yang mana setiap paginya ada orang yang berteriak teriak yang kita semua tidak mengetahuinya(beda alam) dimana teriakanya itu mengajak kita semua bertasbih kepada allah.
·        Seorang yang mana ia sakit lalu ia sabar menerima dengan ikhlas maka allah akan mengurangi atau menghapus dosa dosanya.

Diampu Oleh : Ustadz Abdul Kholiq Thullabi

Thursday, January 24, 2019

Jalsah Kitab Aqidatul Awam #1

Jalsah Kitab Aqidatul Awam #1

  MUQODDIMAH                                    

Kitab Aqidatul Awwam merupkan kitab yang terkenal dan sering dipakai di pondok-pondok pesentren. Kitab yang kecil tapi memiliki manfaat yang sangat besar tersebut membahas tentang disiplin ilmu tauhid, baik sifat wajib, muhal, jaiz bagi Allah dan rosulnya beserta pembahasan yang lain, pengarangnya adalah Sayyid Syarif Ahmad bin Muhammad bin Sayyid Romadlon Manshur bin Muhammad Almarzuqi Alhasani Almaliki Alasya’ri Almishri Almakki atau lebih dikenal dengan Syekh Ahmad Marzuqi, beliau lahir di kota simbat mesir pada tahun 1205 H dan wafat pada tahun 1281 H dimakamkan di Ma’la Makkah, beliau juga merupakan ulama’ yang menguasai berbagai bidang ilmu sehingga pada tahun 1261 H beliau diangkat menjadi mufti mazhab maliki di Makkah , dan terkenal sebagai salah satu imam qiro’ah Asyroh. Diantara murid beliau yang terkenal adalah Syekh Ahmad Zaini Dahlan pengarang kitab Mukhtasor Jiddan.


SEBAB-SEBAB MUALLIF MEMBUAT KITAB AQIDATUL AWAM

Pada suatu malam muallif mimpi bertemu dengan Nabi Muhammad  SAW dan para sahabat, tepatnya pada malalm Jumuah, Jumuah awal bulan rajab (1258 H). Nabi berkata kepada sang muallaif “Bacalah nadzom-nadzom  tauhid yang barang siapa menghafalnya maka dia akan masuk surga dan dia juga akan tercapai tujuan-tujuannya”, Sang Muallifpun bertanya kepada Nabi “nadzom-nadzom  yang mana, ya Nabi?”, Sahabat yang berada disekitarnya langsug menimpalinya “Dengarkan apa yang diucapkan Nabi” tak lama kemudian Nabi bersabda “Ucapkanlah أبدأ باسم الله والرحمن” sang Muallifpun mengikutinya sampai bait ke 26, ketika  terbangun dari tidurnya sang Muallifpun langsung hafal nadzom-nadzom  tersebut awal sampai akhir.

Kemudian pada malam Jumuah 28 Dzulqo’dah 1285 H, Muallif mimpi lagi bertemu Nabi dan para sahabat yang saat itu mengelilinginya. Nabi berkata “Bacalah apa yang sudah engkau hafal”, maka muallifpun membacanya mulai awal sampai akhir, dan sahabat yang sedang berada disekitarnya mengucapkan Aamin setiap akhir dari nadzom-nadzom  tersebut. Setelah Muallif selesai membaca Nabi mendoakannya “وفقك الله تعالى لما يرضيه وقبل منك ذلك وبارك عليك وعلى المؤمنين ونفع بها العباد آمين “.

 AQIDATUL AWWAM BAIT 1
أبدأ باسم الله والرحمن # وبالرحيم دائم الإحسان
Saya memulai mengarang kitab ini dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang dan yang terus menerus kebaikannya

Dalam bait ini Muallif memulai dengan bacaan basmalah karena mengamalkan hadits nabi yaitu كل أمر ذى بال لا يبدأ فيه ببسم الله الرحمن الرحيم فهو أقطع artinya suatu perkara yang baik yang tidak diawali dengan bacaan basamalah maka akan terputus keberkahannya.

Menurut Imam Baijuri mendatangkan bacaan basmalah dalam bentuk nadzoman adalah Khilaful Awla karena ada redaksi yang sudah jeles seperti di Al-quran dan Hadits yaitu بسم الله الرحمن الرحيم dan sudah menjadi adat ulama’ jika sudah ada nash dari Al-quran atau Hadis maka langsung Iqtibas (copas) tanpa menggantinya.

Menurut Imam Showi lafadz jalalah adalah sebuah nama yang dimiliki Allah yang mengumpulkan semua nama-nama Allah yang lain (lafadz Allah lebih umum dan yang paling umum.

Pendapat Imam Showi tentang makna dari lafadz Arrohman dan Arrohim, Arrohman adalah sifat Allah yang memberikan nikmat berupa pokok-pokok kenikmatan seperti iman, sedangkan Arrohim ialah sifat Allah yang memberikan nikmat berupa detail detailnya seperti tambahnya iman.

Maksud dari دائم الإحسان adalah Allah tidak memilih-milih dalam memberikan kebaikan atau kenikmatan tidak memandang orang tersebut muslim atupun kafir. Menurut Imam Nawawi دائم الإحسان ialah selalu memberikan nikmat tanpa ada putusnya dan jumlah دائم الإحسان sebagai penyempurna bait.

Diampu oleh Agus H. Aniq Muhammad Makki, Lc. 

Tuesday, January 22, 2019

Etika Surfing Internet



Assalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh.
Bagaimana kabar kalian, para santri pejuang negeri ?
Dalam artikel kali ini. Sangat jarang dalam dunia pesantren membahas hal-hal yang berbau internet bukan ? padahal, asal kalian tahu, bahwa di zaman yang millenial ini sangatlah penting mempelajari hal-hal yang memiliki unsur seperti internet dan wa akhowa tuha.
Oleh karena itu baca artikel ini dengan seksama,

Sumber gambar : SINDONews
Dalam dunia internet. Ya yang aku maksud internet. Sangatlah berbahaya. Maksudku memang berbahaya. Karena internet semua serba global atau mujmal bahkan dalam hitungan detik saja, konten yang kalian upload dapat viral keseruluh seantero universe. Oleh karena itu kalian harus menjaga konten-konten yang kalian upload. Seperti hal nya foto dan beberapa konten lainnya. Karena apa kalian tahu ? bahwa dalam dunia internet pasti ada yang namanya cyber police atau yang biasa diistilahkan polisinya internet. Kalau di luar negeri FBI, pastinya di negara yang sudah merdeka sekian lama memiliki pihak yang berwajib untuk mengurus masalah seperti itu, hanya saja banyak yang tidak mengetahui bagaimana cara mereka melakukannya.

Hati-hati dalam berselancar dalam dunia maya. Mengapa saya katakana dunia maya ? karena dunia internet memang absurd dan bisa menjadi sangat manfaat dan bisa menimbulkan kemadharatan yang besar. Ibarat pisau bermata dua. Kalau kalian tidak hati-hati dalam menggunakan pisau (internet) maka bisa jadi kalian akan kepelet sendiri. kembali dalam pembahasan. Berhati-hati. Seperti halnya mengunggah konten-konten dimedia sosial. Bukannya tidak boleh para santri mengunggah foto-foto selfi kalian, biasanya yang sering itu santriwati (menurut pengamatan saya), namun ada baiknya kalian memperhatikan etika-etikanya dalam kalian berselancar internet, coba kalian baca Undang Undang nomor 11 tahun 2008 atau yang biasa disebut UU ITE.  (https://id.wikipedia.org/wiki/Undang-undang_Informasi_dan_Transaksi_Elektronik)  silahkan baca dan cermati.

Bila kalian sempat membaca keseluruhan, kalian pasti akan mendapati suatu kasus yang sekian lama terjadi dan hampir hilang ditelan zaman kelupaan. Kasus Prita. Yang biasa diistilahkan Prita Mulyasari. Kalau santri yang lahir ditahun 2000 an. Pasti pernah mendengar kasus ini, yang mana sempat viral dan mendapat simpati dan empati hampir seluruh dunia. Semua berawal dari kata-kata yang dibuat oleh jari-jari jempol kita.
              
Kembali ke topik, mengenai apa sih media sosial ?
Menurut saya, media sosial adalah suatu media massa yang skalanya online bahkan sampai seluruh dunia. Yang mana pengguna tersebut saling berbagi informasi. Partisipasi. Lingkupnya meliputi blog, jejaring sosial, Wikipedia.

Apakah dalam bermedsos perlu ber-etika ?
Ya, perlu banget. Berikut ini bulletin singkat mengenai tata cara beretika dalam bermedsos. Tentunya kami akan menjelaskannya satu persatu,

  1. Menghargai karya orang lain


Kalau istilahnya adalah me-respect karya orang lain. Kalau kalian menekuni dunia blogging atau yang mana berkaitan dengan creative common (cari saja sendiri di Wikipedia), sudah pasti para santri yang lihai teknologi pernah belajar cara menghargai karya orang lain. Kalau kalian masih bingung. Coba para santri bayangkan kalau kalian sudah membuat karya susah-susah. Eh malah endingnya dihina. Kan bikin marah bukan ?



  1. Gunakan bahasa yang baik
Para santriwan santriwati. Mulailah memakai bahasa yang meng-enakkan. Jangan masukkan bahasa perpondokkan dalam dunia maya. Apalagi kalau kalian memulai interaksi dengan seseorang yang belum anda kenal. Karena bisa saja orang lain yang anda mulai menjalin komunikasi dengannya itu tidak siap dengan bahasa kasar atau yang menurut kalian itu tidak kasar. Jadi berhati-hatilah dalam memakai tata bahasa dalam surfing dunia internet. Karena banyak pengguna internet yang berakhir bertengkar hanya karena kata-kata umpatan.

  1. Berhati-hati dalam mempublish postingan yang bersifat pribadi

Oke. Narsis boleh. Tapi juga ada batasannya. Seperti halnya kalau kalian mengunggah sesuatu konten yang mana harusnya konten tersebut tidak boleh disebarluaskan apalagi di upload ke medsos yang bahaya banget keamanannya. Boleh-boleh aja kalian mengupload momen foto yang mana dianggap langka dan memang pantes untuk di upload. Akan tetapi siapa tahu niat seseorang ? siapa yang tahu seseorang yang mau berniat jahat ? ndak tahu bukan ? oleh karena itu kalian harus berhati-hati dalam mengunggah foto atau konten yang sifatnya bener-bener privasi dan ngga boleh orang lain tahu. Kayak kalian memfoto kartu tanda penduduk (maksudnya agar para follower tahu bahwa kalian itu sudah mendapat ktp). Memang maksudnya itu nge-share. Tapi siapa tahu niat seseorang ?

  1. Jadi diri sendiri (be your self)

Mengidolakan sesosok seorang itu perlu. Apalagi mengidolakan sesosok seseorang yang benar mulia. Seperti Nabi Agung Muhammad SAW. Dalam bermedsos kalian terkadang juga perlu menunjukkan sisi kalian sendiri tanpa harus mencampuradukkan sifat-sifat watak orang lain (kecuali Rasulullah) yang mana bisa menjadikan harga diri kalian dalam dunia maya itu turun. Bahkan mendapat caci maki.

  1. Perhatikan waktu dalam bermedsos.


Memang mudah diucapkan. Tapi sulit tuk dilakukan. Perhatikan waktu. Mengatur waktu. Melaksanakannya. Memang sulit. Apalagi kalau sudah terlanjur mencandu, pasti tambah sulit untuk mengontrol penggunaan media sosial. Akan tetapi coba kalian pikir baik-baik. Khususnya bagi para santri. Kalian masih punya tanggungan kewajiban yang harus kalian lakukan. Dan mestinya lebih wajib, dan ingat ! Internet media sosial bisa saya katakan itu hanya hiburan belaka dan tidak untuk kewajiban.


Akhirul kalam. Dari pembahasan diatas. Bisa diambil kesimpulan bahwa kita sebagai santri yang mana menjadi harapan bangsa dalam membangun negeri. Harus bercermat dalam menggunakan media sosial. Khususnya internet. Karena banyak santriwan santriwati yang keblinger dalam menjelajah dunia maya yang luas nan bahaya itu.
Ingat, dunia maya. Ibarat pisua bermata dua.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh.


ربيب الاقلام (NA)

Kapankah, Waktu Yang Baik Untuk Khataman?

Jalsah Kitab At Tibyan #2
 FASAL ADAB SAAT KHATAMAN

Foto diambil saat Khataman Mbah Sunan Kedu, Gribig, Kudus
  • Waktu yang paling baik untuk khataman Al quran ialah saat dalam keadaan sholat. Sholat yang dimasksud adalah 2 roka’at sholat qobliyah shubuh dan 2 roka’at sholat ba’diyah maghrib. Akan tetapi yang lebih utama adalah waktu qobliyah shubuh.    
  • Jika khataman diluar sholat ataupun muqoddaman (menghatamkan alqur'an dengan membagi bagian juz pada masing masing orang) maka waktu yang paling baik adalah ba’da shubuh atau ba’da maghrib. Akan tetapi, ba’da shubuh lebih utama.
  • Disunnahkan berpuasa disaat hari khataman kecuali bertepatan dengan hari yang diharamkan berpuasa.
  •  Disunnahkan menghadiri majelis khotmil Quran.
  • Disunnahkan berdoa saat khotmil quran, karena berdo’a saat khotmil quran itu mustajab, Ketika ada orang khotmil quran maka 4000 malaikat akan turun serta mengamini do’anya.
  • Didalam diri manusia terdapat segumpal darah yang mana jika itu bagus maka semua hal dari orang tersebut juga bagus dan jika itu jelek maka semuanya dari orang tersebut juga jelek, dan segumpal darah tersebut ialah hati.
  • Disunnahkan ketika berdo’a saat khataman memanjatkan do’a jami'ah ( yang mencakup urusan penting ) dan memperbanyak do’a untuk kaum muslimin serta kebaikan pemimpin-pemimpinya.
       Keterangan dari Abuya KH. Ahmadi Abdul Fattah, Lc. MA.

Friday, January 18, 2019

Nderes, Dalam Sholat Atau Luar Sholat?


Jalsah Kitab At Tibyan #1
FASAL TENTANG WAKTU YANG BAIK UNTUK MEMBACA AL QURAN

@ Waktu yang paling baik untuk membaca Al quran adalah saat dalam keadaan sholat. Waktu diluar sholat yang paling baik adalah waktu malam (waktu malam yang akhir lebih afdhal dari pada yang awwal), jika membacanya saat siang hari maka waktu yang baik adalah ba’da shubuh, waktu lainya yang baik serta disunnahkan yaitu waktu antara maghrib dan isya’, bukan berarti waktu selain itu dimakruhkan untuk membaca Al quran kecuali jika memang waktu tersebut tidak layak untuk membaca Al quran dan jika kita sedang berada disuatu tempat yang tidak layak untuk dibacakan Al quran maka jangan membacanya.

@ Memanjangkan waktu berdiri saat sholat lebih afdhal daripada memanjangkan waktu sujud saat sholat.

@ Terdapat riwayat yang mengatakan bahwa ba’da ashar makruh membaca Al quran karena waktu tersebut waktu dimana orang yahudi belajar tetapi riwayat tersebut tidak bisa diterima karena tidak ada asalnya yang benar.

Seorang Santri Sedang Nderes Al Qur'an
@ Diantara hari-hari yang sunnah membaca Al quran yaitu hari jumu’ah, senin, kamis, hari arofah, 10 hari awal bulan dzulhijjah, 10 hari akhir bulan romadlon dan hari-hari bulan romadlon. Alasan dipilihnya hari jumuah adalah karena hari jumuah merupakan sayyidul ayyam atau pimpinan hari.

@ Ketika seseorang sedang melantunkan Al quran bil ghoib ditengah-tengah membaca dia lupa dan dia ingin bertanya kepada orang lain maka adabnya adalah membacakan kembali ayat terakhir yang dia ingat kepada orang yang ingin ditanyai.

@ Jika seorang khotib ingin mengambil atau mengutip dalil dari Al quran boleh saja bagi dia menyampaikanya dengan kata yaquulullahu ta’ala / qoolallahu ta’ala, tidak ada kemakruhan antara keduanya.

        keterangan dari beliau Romo KH.Ahmadi Abdul Fattah, Lc, MA.

Thursday, January 17, 2019

Memahami porsi sebagai santri


Foto diambil sesaat setelah berziarah dimaqom Mbah Sunan Muria

Identiknya seorang santri merupakan sebuah investasi bangsa yang berharga dan selalu konsisten memberikan suasana yang teduh dan damai bagi setiap orang yang ada di sekitarnya. dibalik peran seorang santri di pondok pesantrennya yaitu sebagai penuntut ilmu agama yang tak lelah mengaji dan mengkaji kitab kitab turats karya para ulama' klasik yang kaya akan nilai nilai luhur keislamannya, dengan memperdalam wawasan keilmuannya dan nilai budi pekerti yang luhur, tentunya menjadikan seorang santri sebagai tolak ukur dan suri tauladan di masyarakatnya. jiwa tolong menolong, bersikap tawadlu', memuliakan dan menjunjung tinggi nama kyainya, saling menghormati satu sama lain dan keikhlasan dalam setiap amalnya merupakan ruh seorang santri yang sejati.
Lalu bagaimana metode yang seyogyanya diterapkan santri dalam mengaplikasikan ilmunya di kehidupan sehari hari terutama ketika ditengah masyarakat agar masyarakat dapat memahami dan menerimanya dengan benar. tentunya seorang santri harus memahami suatu masyarakat sekitarnya dengan baik supaya apa yang di sampaikan sesuai dengan keadaan sosial dan individual suatu masyarakat tersebut. maka sudah menjadi kewajiban bagi santri dalam amalannya pun harus dibarengi dengan rasa cinta dan kasih sayang terhadap sesama, menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda. santri tidak boleh gegabah dalam menanggapi suatu masalah lalu mudah meluapkan emosi yang tidak wajar ditengah masyarakat yang menurutnya agak berseberangan pendapat dengannya. jiwa seorang santri adalah pembawa ilmu dan menyampaikannya kepada masyarakat tanpa mengaharap imbalan dan terimakasih dari siapapun dan juga membawa ilmu dan menyampaikannya dengan disertai rasa cinta kepada baginda agung Rosulullah SAW. sehingga tercapai tujuan seorang santri yaitu menebar kedamaian ditengah masyarakat dan menjadi washilah tercapainya rahmat dan hidayah bagi umat.
Namun lambat laun seiring berjalannya waktu tidak sedikit dari santri yang seakan terkikis oleh arus medernisasi yang serba praktis dan instan di zaman sekarang. jiwa tirakat yang telah diajarkan dan diterapkan para kyainya seakan sudah mulai luntur begitu saja, sebagian dari mereka lebih memilih gaya hidup kekinian yang lebih eksis dikalangan para pemuda zaman sekarang. maka wajar saja jika sikap ikhlas, ta'awun dan tawdlu' seorang santri terhadap sesama ataupun yang lebih tua sudah mulai pudar sedikit demi sedikit, dan imbasnya tentu akan memperburuk karekter seorang santri sendiri.
Tidak sedikit sebagian santri zaman sekarang yang dengan mudahnya berdakwah dan menyampaikan ilmu dengan berdalil nash atau teks belaka tanpa memahaminya dengan baik dan benar. sehingga masyarakat dalam menerimanya masih dalam kutip "tanda tanya", sebagian ada yang membenarkannya, dan kebanyakan masih ragu. dalam berdalil dengan nash quran atau hadis saja tanpa memahaminya lalu menghukumi suatu masalah dengan apa yang sesuai pemikirannya saja tentu akan melahirkan pemahaman yang rancau, serta akan menimbulkan banyak pemahaman yang salah kaprah.
Disini penulis ingin sedikit memaparkan 3 point yang tidak sedikit orang keliru dalam memahaminya dengan baik sehingga melahirkan benih benih radikalisme yang wajib kita waspadai.
Point pertama yaitu fahmu an nash, merupakan point terpenting bagi seorang santri dalam memecahkan atau menghukumi suatu masalah, sehingga tidak terburu-buru dalam memaknai suatu teks quran maupun hadis sesuai dengan dzhohirnya saja tanpa memperhatikan maqosidnya, karena mengingat di zaman yang serba praktis ini tak jarang kita temui di media sosial oknum yang memaknai suatu nash tanpa memahami maqosidnya dengan benar dan baik. sehingga dengan mudahnya mereka dalam menghukumi suatu masalah tertentu dengan berdalil menggunakan nash quran ataupun hadits sesuai jalan pemikirannya saja tanpa mempertimbangkan kemaslahatan umat disuatu tempat tertentu.

Para pendukung dan anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengadakan aksi protes menentang keputusan Presiden
Kemudian disamping pemahaman terhadap nash dengan benar dan baik, seorang santri sayogyanya mampu membedakan dengan baik antara manhaju an nabi dan zaman an nabi. ada sebagian aliran yang mana mereka berpegangan teguh dalam amalan sehari harinya mengacu pada zaman an nabi. mereka menginginkan penerapan hidup di zaman sekarang ini sesuai persis dengan apa yang ada pada zaman nabi, sedangkan zaman nabi sudah lewat tak akan kembali lagi dan zaman sekarang sudah banyak mengalami perubahan baik dalam lingkup kebudayaan maupun tradisi masing masing masyarakat. sehingga dengan mudahnya mereka menuduh bid'ah suatu tradisi islam yang berkembang di suatu masyarakat tertentu. maka jika mereka memahami islam dengan apa yang ada di zaman nabi saja tentunya pemahman islam oleh mereka begitu sempit, karena disetiap suatu masyarakat pasti tak terlepas oleh suatu bentuk tradisi dan budaya dalam mewujudkan kecintaannya terhadap keislamannya masing masing dengan baik dan benar. lantas mana bentuk rahmatan lil alamin yang dibawa oleh Rosulullah SAW jika mereka hanya memahami bahwa islam itu adalah yang sesuai dizaman Nabi saja. maka seolah mereka bilang islam tidak akan sesuai dengan zaman kapanpun dan dimanapun, karena akan selalu menemukan sesuatu hal yang tidak sesuai dengan zaman nabi lantas bagaimana mereka menerapkan islam di zaman ini? karena situasi dan kondisi sekarang sudah berbeda dengan zaman nabi, begitu juga banyak sarana kehidupan yang mengalami perubahan yg semakin maju dizaman ini. tentunya jalan nalar pemikiran mereka sudah jelas tidak bisa diterapkan di waktu kapanpun dan di tempat manapun.
Manhaj an nabi yang seharusnya menjadi pegangan oleh kalangan santri, sehingga bisa menerapkan bahwa islam adalah agama yang sholih likulli zaman wa makan, bisa diterapkan disetiap masa, tempat, dan tradisi dari beragam tradisi yang ada di berbagai daerah . maka dengan penerapanan manhaj an nabi islam akan terwujud dengan ke wasathiyahan nya disetiap zaman dan tempat manapun.
Point ke 2 apa itu arti jihad? pemahaman tentang jihad yang benar dan baik sesungguhnya point penting bagi seorang santri agar terjauhkan dari sekte sekte pemikiran jihadis yang salah kaprah dalam memaknai arti jihad. mereka kaum jihad memahami arti jihad hanya dengan pengertian perang saja, dan memahami perang dengan makna membunuh, inilah pemahaman mereka tentang jihad yang tidak sesuai dengan manhaj nabi. lalu mengapa banyak orang yang lari dari islam disebabkan oleh jihad yang diserukan oleh sebagian oknum yang gagal faham memaknai jihad? tidak lain karana oknum tersebut dalam pendangan mereka jihad dan peperangan tidak memiliki peran sama sekali untuk menyebarkan hidayah. sehingga hanya kebencianlah yang mewarnai dalam pemahaman mereka, lalu melahirkan pemahaman radikalisme yang meresahkan masyarakat. adapun sebab sebab pemikiran Radikalisme yang mulai berkembang diantaranya sebagai berikut :
  1. Pemahaman yang salah dalam memaknai ayat al quran dan al hadits dan juga kitab kitab turats islami.
  2. Menafsirkan Nas quran maupun hadits sesuai dengan hawa nafsu mereka dan jauh dari pemahaman yang benar.
  3. Mencampur adukan antara agama dan pemahaman pemahaman politik yang bermacam macam.
  4. Masuknya banyak pendakwah yang mempunyai pemikiran pemikiran yang bertentangan dengan suatu konsep negara tertentu.
  5. Terlalu berlebihan dalam perselisihan pendapat  yang menyebabkan kefanatikan yg tidak wajar terhadap suatu golongan tertentu.
  6. Sebagian pendakwah tidak memahami masalah masalah yang ada di masyarakat, dan tidak adanya keterkaitan antara agama dan realita yang terjadi.
Adapun pengertian jihad menurut para ulama' sangatlah luas, karena jihad yang disyariatkan oleh Allah adalah perkara yang sangat mulia, dapat terwujud dalam berbagai bentuk; bisa terjadi dalam hati, dakwah, argumentasi, penjelasan, pendapat dan pengaturan. jihad merupakan sarana, bukan semata mata sebuah tujuan yang ingin dicapai. ia bukan semata mata tujuan, namun hanya sebuah sarana untuk mendapatkan hal lain yang lebih sempurna. maka tidak ada kaitan antara jihad dan peperangan. akan tetapi jihad berkaitan dengan perkara yang dapat mewujudkan tujuannya. sehingga terkadang justru peperangan harus ditinggalkan demi tercapainya tujuan yaitu jihad. sedangkan maksud dari jihad sendiri adalah memberikan hidayah kepada manusia serta mengajak mereka kepada tauhid dan syariat islam, bukan malah membuat orang orang lari katakutan akan memeluk agama islam.
Point ke 3, sudah menjadi kewajiban bagi seorang santri untuk mencintai tanah airnya karena dari tanah airlah santri dilahirkan dan dibesarkan lalu bagaimana mungkin anak melupakan ibundanya yang telah memberi rasa aman dan tentram sejak kecil di pelukannya?. namun beberapa aliran islam dalam delapan puluh tahun terakhir telah melahirkan jalan berfikir yang keliru. mereka berusaha memaparkannya tentang sejumlah permasalahn yang besar, meski mereka tidak memiliki kapasitas dalam memahami syariat. sebab perpecah belahan bangsa yang telah terjadi di sebagian bangsa di dunia ini, tidak lain di sebabkan dari kesalah fahaman mereka tentang memaknai arti kebangsaan dan memisahkan keterkaitannya dengan agama. adapun persepsi tentang tanah air di dalam nalar mereka terdiri dari beberapa hal, yaitu:
  1. Tanah air adalah gugusan tanah yang tidak bernilai.
  2. Menolak konsep tanah air, karena menurut mereka itu adalah tandingan dari khilafah atau umat.
  3. Tanah air adalah batasan batasan geografis (teritorial) yang dibuat oleh kaum imperialis. Karenanya menurut mereka tidak perlu mencintai tanah air dan menerapkan konsepnya.
  4. Tanah air adalah tempat tinggal yang kalian sukai dan dilindungi oleh allah.
  5. Di dalam syariat tidak ada satu pun ayat dan hadits yang menganjurkan untuk mencintai tanah air.
  6. Hadits terkait cinta Nabi kepada Makkah merupakan kekhususan bagi makkah, maka mereka tidak perlu menganalogikannya dengan tempat tempat lain.
Itulah beberapa pemahaman yang gagal dari oknum oknum pemecah belah umat dalam memaknai arti cinta tanah air, sedangkan mereka juga tidak mempunyai porsi yang mumpuni dalam memahami syariat. Seorang santri dalam memahami cinta tanah air memang harus di barengi pemahaman yang selaras dengan pemahaman pemahaman para kyai yang ikut andil besar dalam merebut kemerdekaan indonesia, agar hubbul wathon minal iman menjadi jiwa sejati bagi santri dalam mengisi kemerdekaan dengan suatu hal hal yang baik dan bermanfaat bagi seluruh umat
Imam Fakhruddin al Razi memiliki pandangan yang bagus dalam memberikan dalil Al Quran terkait cinta tanah air, yang memberi ketegasan bahwa cinta tanah air adalah dorongan fitrah yang sangat kuat yang ada pada setiap jiwa manusia. beliau mengatakan hal itu pada saat menafsirkan penggalan ayat QS An Nisa 66 :
ولو أنا كتبنا عليهم أن اقتلوا أنفسكم أو اخرجوا من دياركم
yang artinya: "dan sesungguhnya kalau kami perintahkan kepada mereka: "Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampungmu".
Beliau berkata "Allah menjadikan meninggalkan kampung halaman setingkat dengan bunuh diri". Dan seakan Allah berfirman : "Seandainya Aku perintahkan kepada mereka salah satu dari dua kesulitan besar di alam semesta maka mereka pasti tidak akan melaksanakannya. Dua kesulitan terbesar itu adalah bunuh diri dan meninggalkan tanah air". Allah menjadikan kesulitan untuk melakukan bunuh diri sama persis dengan kesulitan meninggalkan tanah air.
Sesungguhnya cinta tanah air membuat condong seseorang untuk selalu mengharapkan  sesuatu kebaikan bagi negaranya dan juga anak anak bangsa. Hal tersebut dapat kita temui pada perangai nabi ibrohim alaihi as salam yang selalu mendoakan kebaikan untuk bangsanya. Sebagaimana firman allah swt di surat ibrohim ayat 35 :
"و إذ قال إبراهيم رب اجعل هذا البلد ءامنا و اجنبني و بني أن نعبد الأصنام"
yang artinya: dan (ingatlah) ketika Ibrohim berdoa, Ya Tuhan, jadikanlah negri ini (mekah), negri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala."
Di ayat ini Nabi Ibrohim berdoa kepada Allah agar bangsanya selalu terciptakan dalam keadaan aman dan juga penduduknya agar di jauhkan dari menyembah berhala. Bahkan para ulama menjadikan cinta tanah air sebagai 'illah (sebab) beratnya perjalanan secara mutlak. Sehingga sebagian pensyarah hadits berpendapat demikian ketika menafsirkan hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad dan al Thabrani dari hadis sahabat Uqbah bin Amir al juhani bahwasanya Nabi SAW bersabda:
ثلاثة تستجاب دعوتهم الوالد لولده و المسافر و المظلوم على ظالمه
yang artinya: "Ada tiga orang yang doanya pasti dikabulkan; doa orang tua kepada anaknya, musafir (orang yang bepergian), dan orang yang teraniaya terhadap orang yang menganiayanya."
Para ulama pensyarah hadits memberikan alasan tentang sebab dikabulkannya doa seorang musafir, yaitu penderitaannya yang meliputi kekurangan bekal, kebutuhan, dan kesedihan karena meninggalkan tanah air dan keluarganya.
Lalu bagaimana sikap seorang santri dalam mewujudkan cinta tanah airnya di era globalisasi ini yang serba instan dalam menerima informasi. Semestinya seorang santri dalam menggunakan media sosial menjadi peran sebagai peredam dan penyejuk bagi seluruh umat dalam suatu perselisihan pendapat yang mudah dijual belikan hanya demi kepentingan politik atau bisnis belaka. Maka seorang santri harus benar benar faham porsi mereka di dalam interaksi media sosial yang sangat bebas. Sangat di khawatirkan jika seorang santri jika dengan mudahnya menyebar atau mengeshare berita berita politik yang tidak tau menau sumber kejelasannya, karena menyebarkan hoax sama saja memecah belah umat.

Sumber: Al quran al karim, haqqul mubin (dr usamah sayyid azhari), Al azhar conference for terrorisme and extrenism (forewed by Syeikh Ahmad Tayyib).

oleh : Muhammad Farhan Nafis ( Mutakhorijin Ponpes Al Fattah & mahasiswa Universitas Al Azhar Cairo Mesir).