MUQODDIMAH
Kitab
Aqidatul Awwam merupkan kitab yang terkenal dan sering dipakai di pondok-pondok
pesentren. Kitab yang kecil tapi memiliki manfaat yang sangat besar tersebut
membahas tentang disiplin ilmu tauhid, baik sifat wajib, muhal, jaiz bagi Allah
dan rosulnya beserta pembahasan yang lain, pengarangnya adalah Sayyid Syarif
Ahmad bin Muhammad bin Sayyid Romadlon Manshur bin Muhammad Almarzuqi Alhasani
Almaliki Alasya’ri Almishri Almakki atau lebih dikenal dengan Syekh Ahmad Marzuqi,
beliau lahir di kota simbat mesir pada tahun 1205 H dan wafat pada tahun 1281 H
dimakamkan di Ma’la Makkah, beliau juga merupakan ulama’ yang menguasai
berbagai bidang ilmu sehingga pada tahun 1261 H beliau diangkat menjadi mufti
mazhab maliki di Makkah , dan terkenal sebagai salah satu imam qiro’ah Asyroh.
Diantara murid beliau yang terkenal adalah Syekh Ahmad Zaini Dahlan pengarang
kitab Mukhtasor Jiddan.
SEBAB-SEBAB MUALLIF MEMBUAT KITAB AQIDATUL AWAM
Pada suatu malam muallif mimpi
bertemu dengan Nabi Muhammad SAW dan
para sahabat, tepatnya pada malalm Jumuah, Jumuah awal bulan rajab (1258 H).
Nabi berkata kepada sang muallaif “Bacalah nadzom-nadzom tauhid yang barang siapa menghafalnya maka
dia akan masuk surga dan dia juga akan tercapai tujuan-tujuannya”, Sang
Muallifpun bertanya kepada Nabi “nadzom-nadzom yang mana, ya Nabi?”, Sahabat yang berada
disekitarnya langsug menimpalinya “Dengarkan apa yang diucapkan Nabi” tak lama
kemudian Nabi bersabda “Ucapkanlah أبدأ باسم الله والرحمن” sang Muallifpun mengikutinya sampai bait
ke 26, ketika terbangun dari tidurnya
sang Muallifpun langsung hafal nadzom-nadzom
tersebut awal sampai akhir.
Kemudian pada malam Jumuah 28 Dzulqo’dah
1285 H, Muallif mimpi lagi bertemu Nabi dan para sahabat yang saat itu
mengelilinginya. Nabi berkata “Bacalah apa yang sudah engkau hafal”, maka
muallifpun membacanya mulai awal sampai akhir, dan sahabat yang sedang berada
disekitarnya mengucapkan Aamin setiap akhir dari nadzom-nadzom tersebut. Setelah Muallif selesai membaca
Nabi mendoakannya “وفقك الله تعالى لما يرضيه وقبل منك ذلك
وبارك عليك وعلى المؤمنين ونفع بها العباد آمين “.
AQIDATUL AWWAM BAIT 1
أبدأ
باسم الله والرحمن # وبالرحيم دائم الإحسان
Saya memulai
mengarang kitab ini dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang
dan yang terus menerus kebaikannya
Dalam
bait ini Muallif memulai dengan bacaan basmalah karena mengamalkan hadits nabi
yaitu كل أمر ذى بال لا يبدأ فيه ببسم الله الرحمن
الرحيم فهو أقطع artinya suatu
perkara yang baik yang tidak diawali dengan bacaan basamalah maka akan terputus
keberkahannya.
Menurut Imam
Baijuri mendatangkan bacaan basmalah dalam bentuk nadzoman adalah Khilaful
Awla karena ada redaksi yang sudah jeles seperti di Al-quran dan Hadits
yaitu بسم الله الرحمن الرحيم dan sudah menjadi adat ulama’ jika sudah
ada nash dari Al-quran atau Hadis maka langsung Iqtibas (copas) tanpa
menggantinya.
Menurut
Imam Showi lafadz jalalah adalah sebuah nama yang dimiliki Allah yang
mengumpulkan semua nama-nama Allah yang lain (lafadz Allah lebih umum dan yang
paling umum.
Pendapat
Imam Showi tentang makna dari lafadz Arrohman dan Arrohim, Arrohman
adalah sifat Allah yang memberikan nikmat berupa pokok-pokok kenikmatan
seperti iman, sedangkan Arrohim ialah sifat Allah yang memberikan nikmat
berupa detail detailnya seperti tambahnya iman.
Maksud
dari دائم الإحسان adalah
Allah tidak memilih-milih dalam memberikan kebaikan atau kenikmatan tidak
memandang orang tersebut muslim atupun kafir. Menurut Imam Nawawi دائم
الإحسان ialah selalu memberikan nikmat tanpa ada putusnya dan jumlah دائم
الإحسان sebagai penyempurna bait.
Diampu oleh Agus H. Aniq Muhammad Makki, Lc.
0 comments: