Thursday, January 24, 2019

Jalsah Kitab Aqidatul Awam #1


  MUQODDIMAH                                    

Kitab Aqidatul Awwam merupkan kitab yang terkenal dan sering dipakai di pondok-pondok pesentren. Kitab yang kecil tapi memiliki manfaat yang sangat besar tersebut membahas tentang disiplin ilmu tauhid, baik sifat wajib, muhal, jaiz bagi Allah dan rosulnya beserta pembahasan yang lain, pengarangnya adalah Sayyid Syarif Ahmad bin Muhammad bin Sayyid Romadlon Manshur bin Muhammad Almarzuqi Alhasani Almaliki Alasya’ri Almishri Almakki atau lebih dikenal dengan Syekh Ahmad Marzuqi, beliau lahir di kota simbat mesir pada tahun 1205 H dan wafat pada tahun 1281 H dimakamkan di Ma’la Makkah, beliau juga merupakan ulama’ yang menguasai berbagai bidang ilmu sehingga pada tahun 1261 H beliau diangkat menjadi mufti mazhab maliki di Makkah , dan terkenal sebagai salah satu imam qiro’ah Asyroh. Diantara murid beliau yang terkenal adalah Syekh Ahmad Zaini Dahlan pengarang kitab Mukhtasor Jiddan.


SEBAB-SEBAB MUALLIF MEMBUAT KITAB AQIDATUL AWAM

Pada suatu malam muallif mimpi bertemu dengan Nabi Muhammad  SAW dan para sahabat, tepatnya pada malalm Jumuah, Jumuah awal bulan rajab (1258 H). Nabi berkata kepada sang muallaif “Bacalah nadzom-nadzom  tauhid yang barang siapa menghafalnya maka dia akan masuk surga dan dia juga akan tercapai tujuan-tujuannya”, Sang Muallifpun bertanya kepada Nabi “nadzom-nadzom  yang mana, ya Nabi?”, Sahabat yang berada disekitarnya langsug menimpalinya “Dengarkan apa yang diucapkan Nabi” tak lama kemudian Nabi bersabda “Ucapkanlah أبدأ باسم الله والرحمن” sang Muallifpun mengikutinya sampai bait ke 26, ketika  terbangun dari tidurnya sang Muallifpun langsung hafal nadzom-nadzom  tersebut awal sampai akhir.

Kemudian pada malam Jumuah 28 Dzulqo’dah 1285 H, Muallif mimpi lagi bertemu Nabi dan para sahabat yang saat itu mengelilinginya. Nabi berkata “Bacalah apa yang sudah engkau hafal”, maka muallifpun membacanya mulai awal sampai akhir, dan sahabat yang sedang berada disekitarnya mengucapkan Aamin setiap akhir dari nadzom-nadzom  tersebut. Setelah Muallif selesai membaca Nabi mendoakannya “وفقك الله تعالى لما يرضيه وقبل منك ذلك وبارك عليك وعلى المؤمنين ونفع بها العباد آمين “.

 AQIDATUL AWWAM BAIT 1
أبدأ باسم الله والرحمن # وبالرحيم دائم الإحسان
Saya memulai mengarang kitab ini dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang dan yang terus menerus kebaikannya

Dalam bait ini Muallif memulai dengan bacaan basmalah karena mengamalkan hadits nabi yaitu كل أمر ذى بال لا يبدأ فيه ببسم الله الرحمن الرحيم فهو أقطع artinya suatu perkara yang baik yang tidak diawali dengan bacaan basamalah maka akan terputus keberkahannya.

Menurut Imam Baijuri mendatangkan bacaan basmalah dalam bentuk nadzoman adalah Khilaful Awla karena ada redaksi yang sudah jeles seperti di Al-quran dan Hadits yaitu بسم الله الرحمن الرحيم dan sudah menjadi adat ulama’ jika sudah ada nash dari Al-quran atau Hadis maka langsung Iqtibas (copas) tanpa menggantinya.

Menurut Imam Showi lafadz jalalah adalah sebuah nama yang dimiliki Allah yang mengumpulkan semua nama-nama Allah yang lain (lafadz Allah lebih umum dan yang paling umum.

Pendapat Imam Showi tentang makna dari lafadz Arrohman dan Arrohim, Arrohman adalah sifat Allah yang memberikan nikmat berupa pokok-pokok kenikmatan seperti iman, sedangkan Arrohim ialah sifat Allah yang memberikan nikmat berupa detail detailnya seperti tambahnya iman.

Maksud dari دائم الإحسان adalah Allah tidak memilih-milih dalam memberikan kebaikan atau kenikmatan tidak memandang orang tersebut muslim atupun kafir. Menurut Imam Nawawi دائم الإحسان ialah selalu memberikan nikmat tanpa ada putusnya dan jumlah دائم الإحسان sebagai penyempurna bait.

Diampu oleh Agus H. Aniq Muhammad Makki, Lc. 

Previous Post
Next Post

0 comments: