AQIDATUL AWWAM BAIT 3 & 4
وآله وصحبه ومن تبع # سبيل دين الحق غير مبتدع
Kemudian sholawat
serta salam selama-lamanya tercurah kepada Nabi, sebaik baik orang yang
mengesakan Allah
Juga kepada
keluarganya, sahabatnya dan pengikutnya yang mengikuti jalan agamanya dengan
benar,bukan tukang bid’ah
Setelah
Muallif membaca basmalah, hamdalah, sekarang Muallif membacakn sholawat kepada
Nabi, keluarganya, sahabatnya, dan semua orang yang ikut kepada jalan yang haq
(segala seuatu yang sesuai dengan Al-Quran, Hadits, Ijma’, Qiyas).
Sholawat
dari Allah merupakan bentuk rohmat ta’dzim/penghoramtan yang sebesar-besarnya
kepada Nabi Muhammad, jika sholawat dari malaikat merupakan bentuk permintaaan
ampunan, sedangkan sholawat dari makhluk merupakan bentuk memohon do’a/rahmat. Bersholawat
kepada nabi bukan berarti memberikan rohmat ta’dzim kita/berdo’a untuk nabi
tapi yang benar adalah suatu cara agar Allah memberikan rohmat ta’dzimnya
kepada nabi tanpa batas.
Nabi (النبي) secara
bahasa terbentuk dari beberapa lafadz :
1.
Lafadz Nabi (النبي) terbuat dari lafadz النبوّة yang
artinya tempat yang tinggi, karena nabi merupakan suatu derajat maqom yang
tinggi/orang yang bisa mengangkat derajat orang yang mengikutinya
2.
Lafadz Nabi (النبي) terbuat dari lafadz النّباء yang artinya berita, karena nabi adalah seorang yang
diberi wahyu oleh Allah (
مُخبِرعن الله)/orang yang menyampaikan wahyu dari Allah kepada ummatnya(مُخبِر).
Nabi secara istilah adalah manusia
laki-laki merdeka yang diberi wahyu Allah tentang syari’at dan diperintah untuk
menyampaikan atau tidak.
keluarga Nabi adalah orang yang mempunyai nasab dengan Nabi yang beriman dan yang berasal dari keturunan Bani Hasyim dan Bani Muthallib |
Keluarga nabi dalam bait juga
bisa dimaksud semua orang mukmin dengan dalil hadits Nabi yaitu عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال سُئل رسول الله
صلى الله عليه وسلم من آل محمد فقال آل محمد كل تَقِيٍّ (رواه الطبراني)
Sahabat nabi yang adalah
orang-orang yang pernah berkumpul/berjumpa dengan nabi, dan juga iman akan
kerosulan nabi serta pernah bertemu Nabi selama masih hidup di bumi.
Alasan Muallif mensifati Nabi
sebagai sebaik-baik orang yang mengesakan Allah karena :
1.
Pada waktu umur 3 tahun Nabi
sudah dibelah dadanya oleh malaikat Jibril dan Mikail padahal hatinya Nabi
sudah bersih, lalu yang pertama kali dikeluarkan malaikat adalah jalan masuk
setan kemudian diisi dengan hikmah-hikmah, air zam-zam, dll.
2.
Pada waktu baligh Nabi
dibelah dadanya kembali agar tidak terpengaruh dengan kenakalan remaja.
3.
Pada waktu akan dijadikan
Nabi/Rosul dibelah dadanya agar tidak Nabi kuat untuk menyampaikan wahyu.
4.
Pada waktu akan Isro’
Mi’roj dadanya dibelah kembali agar lebih siap bertemu dengan Allah.
Bid’ah secara bahasa adalah
sesuatu yang diciptakan yang tidak ada contoh sebelumnya, sedang secara Syar’I
adalah sesuatu hal yang diciptakan yang tidak sesuai dengan hukum syari’at.
Bid’ah dibagi menjadi 5:
1.
Bid’ah Wajibah yaitu bid’ah
yang memiliki kaedah-kaedah hukum wajib beserta dalil syari’atnya, contoh
membukukan Al-Qur’an, mendirikan madrasah, dll.
2.
Bid’ah Mahrumah yaitu bid’ah
yang memiliki kaedah-kaedah hukum haram beserta dalil syari’atnya, contoh
narkoba, membuat tempat dugem, dll.
3.
Bid’ah Mandubah yaitu
bid’ah yang memiliki kaedah-kaedah hukum sunnah beserta dalil syari’atnya,
contoh sholat tarawih.
contoh bid'ah mandubah adalah pelaksanaan sholat tarawih |
5.
Bid’ah Mubahah yaitu bid’ah
yang memiliki kaedah-kaedah hukum mubah beserta dalil syari’atnya, contoh
menggunakan ayakan untuk menghaluskan tepung (ini adalah permulaan bid’ah yang
dilakukan manusia setelah nabi wafat), menempelkan gambar para ulama’, dll.
Diampu oleh Agus H. Aniq Muhammad Makky, Lc.
0 comments: