Friday, February 8, 2019

Siapakah Ahlun Nabi?



 
AQIDATUL AWWAM BAIT 3 & 4

ثم الصلاة والسلام سرمدا # على النبيّ خير من قد وحّدا
وآله وصحبه ومن تبع # سبيل دين الحق غير مبتدع

Kemudian sholawat serta salam selama-lamanya tercurah kepada Nabi, sebaik baik orang yang mengesakan Allah
Juga kepada keluarganya, sahabatnya dan pengikutnya yang mengikuti jalan agamanya dengan benar,bukan tukang bid’ah

               Setelah Muallif membaca basmalah, hamdalah, sekarang Muallif membacakn sholawat kepada Nabi, keluarganya, sahabatnya, dan semua orang yang ikut kepada jalan yang haq (segala seuatu yang sesuai dengan Al-Quran, Hadits, Ijma’, Qiyas).

               Sholawat dari Allah merupakan bentuk rohmat ta’dzim/penghoramtan yang sebesar-besarnya kepada Nabi Muhammad, jika sholawat dari malaikat merupakan bentuk permintaaan ampunan, sedangkan sholawat dari makhluk merupakan bentuk memohon do’a/rahmat. Bersholawat kepada nabi bukan berarti memberikan rohmat ta’dzim kita/berdo’a untuk nabi tapi yang benar adalah suatu cara agar Allah memberikan rohmat ta’dzimnya kepada nabi tanpa batas.

 Nabi (النبي) secara bahasa terbentuk dari beberapa lafadz :
1.      Lafadz Nabi (النبي) terbuat dari lafadz النبوّة yang artinya tempat yang tinggi, karena nabi merupakan suatu derajat maqom yang tinggi/orang yang bisa mengangkat derajat orang yang mengikutinya
2.      Lafadz Nabi (النبي) terbuat dari lafadz النّباء yang artinya berita, karena nabi adalah seorang yang diberi wahyu oleh Allah ( مُخبِرعن الله)/orang yang menyampaikan wahyu dari Allah kepada ummatnya(مُخبِر).

Nabi secara istilah adalah manusia laki-laki merdeka yang diberi wahyu Allah tentang syari’at dan diperintah untuk menyampaikan atau tidak.
keluarga Nabi adalah orang yang mempunyai nasab dengan Nabi
              yang beriman dan yang berasal dari keturunan Bani Hasyim dan Bani Muthallib

Keluarga nabi dalam bait juga bisa dimaksud semua orang mukmin dengan dalil hadits Nabi yaitu عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال سُئل رسول الله صلى الله عليه وسلم من آل محمد فقال آل محمد كل تَقِيٍّ (رواه الطبراني)

Sahabat nabi yang adalah orang-orang yang pernah berkumpul/berjumpa dengan nabi, dan juga iman akan kerosulan nabi serta pernah bertemu Nabi selama masih hidup di bumi.

Alasan Muallif mensifati Nabi sebagai sebaik-baik orang yang mengesakan Allah karena :
1.   Pada waktu umur 3 tahun Nabi sudah dibelah dadanya oleh malaikat Jibril dan Mikail padahal hatinya Nabi sudah bersih, lalu yang pertama kali dikeluarkan malaikat adalah jalan masuk setan kemudian diisi dengan hikmah-hikmah, air zam-zam, dll.
2.   Pada waktu baligh Nabi dibelah dadanya kembali agar tidak terpengaruh dengan kenakalan remaja.
3.   Pada waktu akan dijadikan Nabi/Rosul dibelah dadanya agar tidak Nabi kuat untuk menyampaikan wahyu.
4.   Pada waktu akan Isro’ Mi’roj dadanya dibelah kembali agar lebih siap bertemu dengan Allah.

Bid’ah secara bahasa adalah sesuatu yang diciptakan yang tidak ada contoh sebelumnya, sedang secara Syar’I adalah sesuatu hal yang diciptakan yang tidak sesuai dengan hukum syari’at. Bid’ah dibagi menjadi 5:
1.      Bid’ah Wajibah yaitu bid’ah yang memiliki kaedah-kaedah hukum wajib beserta dalil syari’atnya, contoh membukukan Al-Qur’an, mendirikan madrasah, dll.
2.      Bid’ah Mahrumah yaitu bid’ah yang memiliki kaedah-kaedah hukum haram beserta dalil syari’atnya, contoh narkoba, membuat tempat dugem, dll.
3.      Bid’ah Mandubah yaitu bid’ah yang memiliki kaedah-kaedah hukum sunnah beserta dalil syari’atnya, contoh sholat tarawih.
contoh bid'ah mandubah adalah pelaksanaan
 sholat tarawih
4.      Bid’ah Makruhah yaitu bid’ah yang memiliki kaedah-kaedah hukum makruh beserta dalil syari’atnya, contoh menghiasi masjid (menurut Imam Nawawi), menghiasi mushaf (Menurut Imam Hambali tidak masalah), dll.
5.      Bid’ah Mubahah yaitu bid’ah yang memiliki kaedah-kaedah hukum mubah beserta dalil syari’atnya, contoh menggunakan ayakan untuk menghaluskan tepung (ini adalah permulaan bid’ah yang dilakukan manusia setelah nabi wafat), menempelkan gambar para ulama’, dll.


Diampu oleh Agus H. Aniq Muhammad Makky, Lc.
Previous Post
Next Post

0 comments: