Prosesi Bai'at pengurus baru |
Dalam surat keputusan yang telah disahkan tadi malam, terpilih M. Mishbahul Arif menggantikan Rohman Syukrul Ghoni selaku ketua lama. Yang sedikit unik dari reformasi kali ini, keduanya sama sama berasal dari Bumi Kartini, Jepara.
Serah terima jabatan Lurah Pondok. Kiri : Ketua lama Rohman Syukrul Ghoni, Kanan : Ketua baru M. Misbahul Arif |
Adapun susunan pengurus baru yang dilantik tadi malam masa khidmah 1440/1441 H sebagai berikut
Pengurus Harian :
Ø Ketua :
M. Misbahul
Arif
Ø Sekretaris :Muhammad Faizunnas (Pembantu)
Ahmad
Atho`illah
Ø Bendahara : Fiki Isbahul Haq (Pembantu)
1.
M.
Iqbal Khauri (Koordinator)
2.
Rafi
Muhammad Ariq
Departemen – Departemen
Ø Departemen Kebersihan :
1.
Aghisni
Faizal Hanafi (Koordinator)
2.
Ahmad
Khoerun Naim
3.
M. Arifin Setiawan (Pembantu)
4.
M. Najibul Faiz (Pembantu)
Ø Departemen Pendidikan :
1.
Muhammad
Ataya Akbarunnaja (Koordinator)
2.
Muhammad
Abid Yakhsyallah
3.
M.
Wafiqul Husna
4.
M.Ulil Azka (Pembantu)
5.
Arif Akbar Wafa (Pembantu)
Ø Departemen Litbang :
1.
Muhammad
Rafly (Koordinator)
2.
Muhammad
Hasan
3.
Abdullah Muafa (Pembantu)
4.
M. Alawy Machfudz (Pembantu)
Ø Departemen Humas :
1.
Sofwan
Arif Setiawan (Koordinator)
2.
M. Minhajul Akrom
3.
M.
Burhanuddin
4.
M. Nasihul Umam (Pembantu)
5.
M. Rizqi Fadhlillah (Pembantu)
Ø Departemen Kesehatan :
1.
Ahmad Ulin Wildan H.R.N.(Koordinator)
2.
Muhammad Ilham Izzi
3. Rizal
Aulia Fahmi
4. Ahmad Nasrul Aziz (Pembantu)
Ø Departemen Keamanan :
1.
M.
Rangga Al Aghni (Koordinator)
2.
Putra
Al Haidar
3.
Moch Sabiq Rohmatullah (Pembantu)
Ø
Mau`idloh dan pesan pesan Abuya
- Apa gunanya peraturan ? untuk menjamin keamanan dan kenyamanan hidup manusia untuk menjalankan haknya. Juga agar terhindar dari sebuah sistem jahiliyyah yang bernama ‘Hukum Rimba’, yang lemah tertindas yang kuat berkuasa. Maka dari itu dibentuklah suatu lembaga yang menjalankan peraturan tersebut, salah satunya pengurus.
- Menjadi pengurus adalah sebuah training untuk menghadapi masyarakat di masa depan kelak, karena santri di pondok adalah pion pion masyarakat kecil dengan bermacam macam latar belakang.
- Menjadi pengurus juga menjadi sebuah kesempatan untuk berkhidmah kepada guru, karena salah satu kunci keberkahan ilmu adalah dengan berkhidmah kepada guru. Salah satu contohnya adalah Mbah Arwani Amin. Beliau berkhidmah saat mondok di Tebuireng ( Mbah Hasyim Asy’ari) dengan ikut panen pari dan ikut mengurusi dapur ndalem kyai. Saat mondok thoriqoh di Popongan, Solo yang di asuh Mbah Manshur, beliau berkhidmah dengan mengisi kulah ( bak mandi) santri dan ndalem. Berkah khidmah beliau, boyong dari pondok beliau dijuluki Al Muqri ul kabir, thoriqoh beliau ( Naqsyabandiyyah) tersebar dimana mana, nama beliau harum sepanjang masa.
- Jadilah pengurus yang baik, berwibawa, dan ditaati, dengan menganut filsafat pendidikan Ki Hajar Dewantara :
o
Ing Ngarso Sung Tulodo
memiliki arti memberikan tauladan di depan,
o
Ing Madya
Mangun Karso memiliki arti ditengah
membangun semangat dan
o
Tut Wuri Handayani berarti
memberikan dorongan dari belakang.
·
Terimalah kritik dan saran
dari orang lain ! jangan sok tahu akan kesalahanmu sendiri dan suka menghakimi
orang lain. Ada pepatah “ Semut diseberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata
tak tampak”
·
Belajarlah banyak banyak
dari pengurus lama, ambillah pengalaman mereka sebagai pengurus. Bila menemui
suatu masalah, bermusyawarahlah ! ما خاب من استخار ، ولا ندم من استشار "tidak akan rugi orang yang beristikharah,
tidak akan menyesal orang yang bermusyawarah !"
·
Bagilah waktumu untuk belajar di madrasah, pondok
pesantren, dan berkhidmah. Insyaallah akan dapat ilmu barakah, manfaat dan
ridho guru
0 comments: