Monday, September 30, 2019

Khaul Mbah Jekso 2019

Maqbarah Mbah Jekso
Warga di sekitar maqam
      Sabtu malam Ahad, 29 Muharrom 1441 H. Ponpes putra Al-Fattah mengikuti kegiatan khaul Mbah Sayyid 'Ainul Haq atau yang lebih dekenal sebagai Mbah Jekso, acara khaul ini sebelumnya telah diawali dengan beberapa kegiatan oleh warga sekitar seperti kerja bakti area maqam pada sehari sebelumnya dan khotmil qur'an oleh warga dan santri sekitar saat sore sebelum acara dan pada malamnya digelar acara utama yaitu khaul dan pengajian umum di sekitar maqam.
      Pada jam delapan acara dimulai dengan iftitah bilfatihah oleh Bpk. Abdul Malik lalu dilanjut dengan tilawatul qur'an oleh Ust. Muhammad Tajul Wafa acara dilanjut dengan tahlil oleh beliau     K. Marjuni dan do'a oleh Bpk. Abdul Bari acara selanjutnya adalh mauidloh hasanah oleh beliau  KH. Nor Chalim Ma'ruf.
      Berikut adalah beberapa rangkuman mauidlah beliau:
KH. Nor Chalim Ma'ruf

  • Manba'ul barakat hakikatnya dari Allah.
  • Tapi, Allah menghendaki menitipkan barokahnya kepada para hamba-hambanya dengan Nabi Muhammad SAW. sebagai yang paling banyak barokahnya. Maka dari itu beliau dapat diambil sebagai wasilah karena wujudnya rahmat dan maghfirah adalah dengan perantara wasilah.
  • Kemudian barakah Allah juga dapat dititipkan pada benda mati seperti hajar aswad, pernah suatu ketika Umar RA. setelah tawaf beliau mendekati hajar aswad dan berkata "jika aku tidak melihat Nabi menciummu maka aku tidak akan pernah menciummu"
  • Barakah Allah juga dititipkan kepada para anak yatim, pernah suatu ketika S

    ahabat Abu Darda' mengadu pada nabi tentang hatinya yang keras maka Nabi berkata "jika kau ingin hatimu tenang maka kasihanilah anak yatim, eluslah kepalanya maka hatimu akan tenang dan hajatmu akan terkabul"
  • Ziarah kita kepada wali itu sudah membuat wali senang.

Haul Mbah Rondo 2019

Sesepuh di area maqam
               Jumu’ah, 27 September 2019 pondok Al-fattah mendapat undangan mengikuti khaul  Mbah Nyai Fatimah atau yang lebih dikenal sebagai Mbah Rondo Kaligunting, khaul Mbah Rondo sebelumnya telah diawali dengan beberapa kegiatan seperti kerja bakti, khotmil qur'an oleh santri dan warga sekitar. Acara dimulai pada jam empat sore diawali dengan iftitah bilfatihah oleh K. Marjuni kemudian dilanjut dengan tilawatul qur'an oleh Bpk. Bahrin Naja kemudian tahlil oleh Bpk. Abdul Rasyid lalu do'a oleh beliau K. Muhtarom dan terakhir yaitu acara mauidlotul hasanah oleh beliau KH. Hasan Fauzi.           
               
               Berikut adalah mauidloh K.H. Hasan Fauzi yang dapat kami rangkum :
KH. Hasan Fauzi saat mauidloh
  • Seseorang yang dari masa hidupnya dapat dialap berkah sesudah wafatnya masih dapat diambil berkahnya.
  • Di India ada orang Hindu, setiap hari ketika ia akan berangkat kerja ia pasti sowan kepada seorang wali di daerah itu sekedar hanya untuk sowan dan bersalaman. Ketika sang Hindu mati, sudah adat istiadat agama Hindu untuk melakukan ngaben (pembakaran mayat). Ketika pembakaran selesai, tangan si Hindu yang biasa digunakan untuk menyalami sang wali tidak terbakar. Itu masih seorang kafir. Bagaimana dengan kita yang seorang muslim?
  • Mbah Nyai Ma’shum adalah salah seorang wali perempuan. Beliau pernah meminta kepada Allah agar diberi air karena pada saat itu sedang kesulitan air, pada saat beliau sedang menimba air di sumur yang ia dapat bukanlah air melainkan emas, tidak seperti kebannyakan orang yang jika mendapat emas akan senang beliau malah berucap "gusti kulo mboten nyuwun niki" 
  • Kemudian setiap wali itu pasti tajwidul dzhahir dan tajwidul batin, contoh tajwidul batin adalah kisah Syeikh Abdul Qadir Al-Jilani saat beliau menyendiri selama 25 tahun, dalam kurun waktu tersebut beliau tidak pernah bertemu dengan seseorang barang sekalipun, suatu ketika beliau melihat sekantog penuh uang dirham, beliaupun akhirnya mengambil sedikit dirham dari kantong tersebut untuk dibelikan makanan, tapi sebelum beliau memakan makanan tersebut tiba-tiba jatuh surat dari langit yang berasal dari Allah yang berisi “iku ora kanggo tingkatanmu, iku  kanggo wong seng derajate sak ngisormu
  • Intinya waliyullah adalah orang yang memang dapat diambil berkahnya, maqbul do'anya, dan mempunyai hubungan yang dekat dengan Allah.

Friday, September 27, 2019

Haul Mbah Panggung 2019

Maqbaroh mbah Panggung
      Kamis malam Jum'at Kliwon, 26 September 2019 bertepatan jam 19.00 suara terbang papat terdengar dari area maqbaroh Mbah Irsyad ( Mbah Panggung ), Langgardalem Kec. Kota Kab. Kudus. Di dendangkannya terbangan khas kudus tersebut sebagai pra-acara Khaul Simbah Panggung tersebut. Acara tersebut dirawuhi oleh beberapa kyai yang mengisi acara tersebut. Pun demikian, warga sekitar berduyun duyun ngalap berkah dari acara khaul tersebut.
Para sesepuh di sekitar makam 
      Seperti biasa, runtutan acara tersebut adalah iftitah oleh beliau Abuya KH. Ahmadi Abdul Fattah, lalu dilanjutkan tilawatul qur'an oleh duo qori' internasional, Al Ustadz Solichul Hadi ( Juara tilawah al qur'an India 2005 ) dan Al Ustadz Mas'ud Sa'ad ( Juara tilawah al qur'an Malaysia 2012 ), lalu dilanjutkan Tahlil oleh beiau kyai Syu'aib Amin dan do'a oleh Beliau KH. Arifin Fannani. Puncak acara adalah mauidloh hasanah oleh beliau KH. Yusrul Hana Sya'roni. Setelah acara selesai, tak lupa pembagian berkat umum adalah hal yang paling ditunggu tunggu oleh hadirin. Satu per satu hadirin yang pulang diberi oleh oleh nasi berbungkus daun jati khas kudus tersebut atau sering disebut sego jangkrik. 

     Rangkuman mauidloh Gus Hana yang berhasil kami rangkum antara lain :

Gus Hana ketika mauidloh
  1.   كفى بالموت واعظا Mati adalah salah satu mauidloh hasanah bagi kita. Diantara mauidloh tersebut adalah maidloh yang bisa bicara ( Al - Qur'an ) dan yang tidak bisa bicara ( Kematian ). Maka, bila hatimu sedang keras, obat yang ampuh adalah i'tibar bil maut ( berangan angan kematian ). Dengan berangan pada kematian, sejenak hati akan ingat akhirat dan melupakan dunia.
  2. Do'a dan sedekah yang dikirim kepada mayyit bisa sampai padanya, sesuai  pendapat masyhur ulama. dengan dalil :
 ما الميت في القبر إلا كالغريق المتغوث ينتظر دعوة تلحقه من أب أو أم أو أخ أو صديق فإذا لحقته كان أحب إليه من الدنيا وما فيها
وإن الله تعالى ليدخل على أهل القبور من دعاء أهل الأرض أمثال الجبال وإن هدية الأحياء إلى الأموات الاستغفار لهم

      lalu dalil tentang sedekah untuk mayyit:

 ان سعد بن عبادة أخا بنى ساعدة توفيت أمه وهو غائب عنها فاتى النبي صلى الله عليه وسلم فقال يا رسول الله ان أمي توفيت وأنا غائب عنها فهل ينفعها شئ ان تصدقت عنها قال نعم قال إني أشهدك ان حائطي المحراف صدقة عنها




Modus Mufassir Tanpa Dalil

Jalsah At Tibyan  
  • Sebar luaskan ilmu ilmu di dalam Al-qur’an. Mengajak orang lain melakukan perintah yang ada didalam Al-qur’an. Semua orang Islam sepakat wajib menghormati, memulyakan, menyucikan, dan menjaga Al-qur’an.
  • “Barang siapa berani mengingkari, tidak percaya cerita cerita yang ada di dalam Al-qur’an maka ia kafir.”
  • Semua orang Islam sepakat bahwa yang tertulis dalam mushaf Al-qur’an. Dari awal al-fatihah sampai akhir ayat an-nas semuanya itu adalah kalamullah.
  • Orang kafir di larang memegang Al-qur’an. Jangankan memegang membawa ke tempatnya saja sudah tidak boleh, seperti yang tercantum dalam hadist :
·         Dari ‘Abdullah bin ‘Umar r.a, bahwasanya Rasulullah saw. melarang bersafar membawa mushaf al-Qur’an ke negeri musuh, (HR Bukhari [2990] dan Muslim [1869]).
·        Dalam riwayat lain ditambahkan, “Dikhawatirkan mushaf tersebut akan jatuh ke tangan musuh,” (HR Muslim [1869]).
·        Dalam riwayat lain pula disebutkan, “Sesungguhnya aku tidak merasa aman mushaf tersebut akan jatuh ke tangan musuh,” (HR Muslim [1869]).
  •  Haram mentafsiri Al-qur’an tanpa dasar ilmu. Bila menafsiri Al-qur’an dengan pendapat sendiri dan ternyata benar, tetap salah. Orang alim yang belum ahli tafsir haram menafsiri Al-qur’an. Namun,ia boleh merangkum dari tafsiran ulama’ ulama’ terpercaya.
  • Orang yang berani menafsiri Al-qur’an tanpa dalil yang benar ada macam-macam:
o   Bertujuan untuk mendukung kelompoknya.
o   Semata-mata untuk mengalahkan musuhnya.
o   Untuk mengajak orang lain mengikutinya.
·       Haram berdebat tentang arti Al-qur’an yang tidak jelas dalilnya. Debat Al-qur’an yag membuat orang lain ragu itu dilarang. Debat yang dilarang adalah yang dilakukan oleh orang orang yang menyesatkan.
·       Sebaiknya tata krama bertanya tentang Al-qur’an adalah “apa hikmahnya?”, jangan bertanya “apa sebabnya?”. Makruh ketika hafalan dan tidak bisa melanjutkan langsung bertanya. Sepertidari Abdillah ibni Mas’ud RA, Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah salah satu dari kalian bertanya ayat yang lupa, karena sama dengan dilupakan”.Rasulullah SAW bersabda: “Alangkah jeleknya ketika tidak ingat ayat, berkata Saya lupa ayat ini, tapi berkatalah saya dilupakan ayat ini.”


Diampu Oleh Abuya KH. Ahmadi Abdul Fattah, Lc. MA.

Wednesday, September 18, 2019

Tidur yang berpahala

Jalsah Mukhtaol Hadist

·        Orang yang tidak punya rasa kasih sayang kepada sesama, maka ia tidak mendapat kasih sayang dari Allah.
·        Siapa yang mau menjamin tidak meminta- minta, maka ia dijamin masuk surga.
·        Orang yang mengambil jatah tanah orang lain. Walaupun, sak kilak maka Allah menggulungkanya di yaumil qiyamat dengan tujuh lapisan bumi.
·        Barang siapa membuat Hadits palsu (Hadits Maudu’). Maka, akan dimasukkan ke neraka.
·         Barang siapa karena mengharap sesuatu maka dosanya sama seperti riba.
·        Barang siapa memenuhi hajat saudaranya, maka ia memenuhi hajatnya sendiri.
·        Barang siapa memberi kemudahan pada seseorang yang kesulitan, maka Allah akan memudahkan urusan dunia dan akhiratnya.
·        Orang yang adzan adalah orang yang lehernya panjang di hari kiamat, maksudnya lebih banyak kesematan melihat rahmat Allah.
·        Satu mu’min dengan mu’min lainnya it bagaikan bangunan yang saling menguatkan.
·        Setiap mu’min adalah saudara, sama-sama saling menasehati dalam segala hal.
·        Orang yang saling mencintai karena Allah maka akan dijanjikan kemuliaan dari Allah, besok akan duduk di singgasana yang disamping kanan kirinya ada permata dari yaqut.
·        Orang yang berpegang teguh pada sunnah Nabi disaat zaman degradasi moral seperti ini pahalanya sepadan dengan orang mati syahid.
·        Orang yang suka bermusyawarah adalah orang yang dapat dipercaya.
·        Orang muslim sejati adalah yang tidak mengganggu sesame muslim lainnya. Baik dengan mulut ataupun tangan.
·        Orang mu’min sejati adalah yang saling menjaga sesama mu’min lainnya. Baik menjaga darah maupun benda.
·        Orang hijrah adalah yang meninggalkan sesuatu yang dilarang Allah.
·        Diantara pintu surga ada yang namanya Al-ma’ruf yang menolak dari su’ul khotimah.
·        Memiliki rasa kasih sayang kepada saudaranya lebih baik dari I’tikaf di masjid.
·        Sebaik baiknya pemberian itu bukan kado. Namun, ilmu yang baik untuk sesama dan diajarkan untuk sesama.
·        Sebaik baiknya senjata orang mu’min adalah kesabaran dan do’a.
·        Dua nikmat dari sekian nikmat allah yang kebanyakan manusia merugi: sehat dan waktu luang.
·        Terangilah rumah rumah kalian dengan sholat dan bacaaan al-qur’an.
·        Tidurnya orang puasa itu ibadah, diamnya itu tasbih, amalnya dilipat gandakan, do’any dikabulkan, dosanya diampuni.
·        Tidur tapi diilmui (keadaan suci, berdo’a sebelum tidur) lebih baik dari pada sholat tanpa diilmui.
·        Wanita yang meratap-ratap jika tidak tobat sebelum mati maka di hari kiamat diberi pakaian yang mengandung gudik.
·        Manusia itu anaknya Nabi Adam AS, Nabi Adam dibuat dari tanah.
·        Manusia dikelompokkan menjadi dua golongan: Alim dan pelajar. Dan tidak ada yang lebih  baik dari keduanya.
·        Para Nabi dan Rasul itu majikan di surga. Para orang yang mati syahid itu pemimpin di surga. Para Tahfidz itu majikan di surga di bawah Orang syahid, Nabi, dan Rasul.

Diampu Oleh : Ustadz Abdul Kholiq Thullabi

Sunday, September 15, 2019

Dan Insan Mulia Itu Adalah Dia....


        
Siapa yang tidak tahu Nabi Muhammad  SAW? Nabi yang begitu mulia di sisi Allah. Nabi yang diutus menjadi rahmat seluruh alam sebagai mana tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiyâ’ ayat 107
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Tidaklah Kami mengutusmu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam [Al-Anbiyâ’/21:107].

          Ayat ini merupakan ayat yang menjelaskan kepada manusia, bahwa Allâh telah mengutus Rasulullah SAW
untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.
          Rahmat yang bersifat umum dan merata kepada semuanya. Karena lafazh al’alamîn menunjukkan makna mutlak dan umum, maksudnya rahmat untuk semuanya. Rahmat untuk alam manusia –yang Mukmin dan yang kafir-; Untuk alam Malaikat; rahmat untuk alam jin – yang Mukmin dan yang kafir – dan rahmat untuk alam hewan.
          Banyak kejadian besar yang terjadi berhubungan dengan Nabi Muhammad SAW,di antaranya hancurnya pasukan Abrahah yang bertepatan dengan hari lahirnya Rasulullah SAW, peristiwa Nuzulul Qur’an yang terjadi pada 17 Ramadhan, peristiwa Isra’ Mi’raj yang terjadi pada malam 27 Rajab.
          Bahkan hanya dengan nama Nabi Muhammad SAW, kejadian besar terjadi. Diantaranya, di terimanya taubat Nabi Adam AS dengan wasilah nama Nabi Muhammad SAW, Nabi Musa AS yang dapat membelah laut setelah di perintah sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
          Kenapa Nabi Adam AS bisa mengetahui Nabi Muhammad SAW ? Padahal Nabi Adam AS merupakan manusia pertama. Karena sebenarnya Nur Nabi Muhammad SAW  sudah ada bahkan ketika seluruh alam belum diciptakan. Namun, Nabi Muhammad  SAW  diutus menjadi Nabi terakhir karena Nabi Muhammad SAW merupakan Nabi yang paling istimewa. Bahkan saking istimewanya disebutkan dalam hadis yang tercantum dalam kitab maulid Simtud Durar Lil Imam Al-‘AriRA Billah Al-Habib Ali Bin Muhammad Al-Habsyi hal 19 :

أخرج عبد الرزاق بسنده عن جابر بن عبد الله الأنصاري رضي الله عنهما قال – قلت يا رسول الله بأبي وأمي أخبرني عن أول شيء خلقه الله قبل الأشياء. قال يا جابر إن الله خلق قبل الأشياء نور نبيك محمد صلى الله عليه وسلم من نوره
Yang artinya kurang lebih:
Bahwa sesungguhnya shahabat Jabir bin Abdullah RA bertanya kepada Junjungan kita Baginda Nabi Besar Muhammad SAW; Wahai Rasulullah, (Ayah ibuku sebagai tebusan Engkau), beritahukanlah kepadaku tentang pertama kali makhluk yang Allah SWT ciptakan sebelum segala sesuatu. Maka Baginda Nabi  Muhammad SAW menjawab; Hai Jabir, sesungguhnya yang Allah SWT ciptakan sebelum segala sesuatu adalah NUR (cahaya) Nabimu  (Baginda Nabi Besar Muhammad SAW)”.
          Diceritakan bahwa suatu ketika Sahabat Hasan Bin Tsabit RA yang suka membuat sya’ir. Suatu ketika ia ketahuan Sahabat Umar Bin Khattab RA, Sahabat Umar pun terlihat begitu marah. Hasan Bin Tsabit RA yang ketakutan menarik Abu Hurairah RA yang ada didekatnya. “Abu Hurairah, ingatkah engkau ketika aku di do’akan Rasulullah setelah bersya’ir memuji beliau?”  “Ya.” jawab Abu Hurairah. Setelah mendengar jawaban itu amarah Umar pun reda.
sholawat salah satu cara memuji Nabi Muhammad SAW.
          Bisa di garis bawahi bahwa orang yang memuji Nabi Muhammad . akan di do’akan Rasulllah SAW. Semakin sering seseorang memuji Rasulullah SAW maka dia akan semakin dikenal oleh Beliau. Orang yang memuji Nabi Muhammad SAW baik lewat lisan maupun tulisan besok di yaumil qiyamah, pujian itu akan berubah menjadi makhluk yang menyebut-nyebut mengagungkan nama sang pemuji.

Friday, September 13, 2019

Haul Mbah Pangeran Kabeji 2019

Para masyayikh di area makam Mbah Kabeji

Kamis, 12 September 2019. Ponpes Al Fattah mengikuti Haul Mbah Pangeran Kabeji yang di adakan di makam mbah Kabeji. Acara tersebut di mulai ba`da isya`. Acara tersebut di rawuhi para romo kyai. Diantaranya  K.H. Muhammad Ulil Albab Arwani, K.H. Hasan Bisyri, K.H. Hasan Fauzi, dan K.H. Nur Chalim Ma`ruf. Acara tersebut dihadiri oleh beberapa santri ponpes dan masyarakat sekitar Bejen. Acara yang di nahkodai oleh Ust. Syaiun ‘Adzim selaku ketua panitia, sukses menjalankan acara dari awal sampai akhir.  

Berikut beberapa mutiara mutiara hikmah dalam mau`idhoh yang disampaikan oleh Beliau K.H. Chalim Ma’ruf yang dapat kami rangkum pada acara tersebut :
Mbah Chalim ketika mau`idloh 

·        Allah Swt Menitipkan barokahnya kepada para Ulama`
·        Ziaroh makam Auliya` merupakan salah satu cara memeperoleh barokah tersebut
·        Auliya`merupakan wasilah untuk memperoleh barokah kepada masyarkat
·        Wasilah yang di maksud adalah Wasilah Masnunah untuk penyempurna Wasilah Mafrudhoh
·        Wasilah Mafrudhoh salah satunya adalah Syahadat, Sholat, Zakat, Puasa.
·        Wasilah Masnunah seperti Ziaroh Qubur.
·        Ziaroh Qubur gunanya untuk mengingat Kematian.
·        Seperti ucapan Ali bin Ali Thalib : “Bila tujuanmu tercapai, jangan terlalu gembira. Begitu juga, ketika pencapaianmu gagal maka jangan terlalu bersedih. Pusatkan perhatianmu pada kematian.”
·        Beruntunglah orang yang dapat meninggalkan kenikmatan dunia, sebelum kenikmatan tersebut meninggalakn kita. Beruntunglah orang yang membangun kuburnya sebelum dia memasukinya. Beruntunglah orang yang memperoleh ridlo-Nya sebelum bertemu dengan-Nya.


Sunday, September 8, 2019

Tentang Puasa Tasu'a dan Asyuro

               Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender hijriyah. Dalam bulan Muharram ini banyak sekali kejadian bersejarah yang terjadi berkaitan dengan islam, pada bulan yang juga dikenal sebagai bulan Suro ini banya sekali kisah yang bisa kita ambil hikmahnya.
               Diantaranya adalah, di terimanya Taubat Nabi Adam, selamatnya Nabi Ibrahim dari api, selamatnya Nabi Musa dan kaumnya Dari kejaran Firaun dan tentaranya, dan masih banyak lagi.
               Maka dari itu di sunnahkan memperbanyak puasa di bulan muharram, suatu ketika salah seorang Sahabat pernah bertanya pada Rasullullah,
“ Wahai Nabi, puasa apakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?”
Nabi menjawab
“ Puasa di bulah Muharramm” ( HR. Ibnu Majah).
               Menurut Al Qurthubi puasa bulan Muharram lebih utama karena merupakan awal tahun, dan amalan utama untuk mengawali tahun adalah dengan melakukan puasa, dan salah satu dari puasa di bulan Muharram adalah puasa Tasu’a dan Asyuro, puasa Tasu’a di tanggal 9 dan puasa Asyuro di tanggal 10, diantara dari sekian banyak keutamaan puasa Tasu’a Asyuro adalah dapat melebur dosa yang telah dilakukan setahun kemarin.
               Hukum puasa Asyuro adalah sunnah berdasarkan Hadits Imam Muslim, begitu pula dengan puasa Tasu’a, sejarah puasa Tasu’a dan Asyuro ini berawal ketika Nabi SAW tahu bahwa orang yahudi puasa di hari tersebut untuk bersyukur atas selamatnya Nabi Musa dari kejaran Firaun, Nabi yang mengetahui hal tersebut memerintahkan Sahabat untuk melaksanakan puasa Asyuro, dan untuk membedakan dari kaum yahudi maka di tambahkan puasa Tasu’a.