Sunday, September 8, 2019

Tentang Puasa Tasu'a dan Asyuro

               Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender hijriyah. Dalam bulan Muharram ini banyak sekali kejadian bersejarah yang terjadi berkaitan dengan islam, pada bulan yang juga dikenal sebagai bulan Suro ini banya sekali kisah yang bisa kita ambil hikmahnya.
               Diantaranya adalah, di terimanya Taubat Nabi Adam, selamatnya Nabi Ibrahim dari api, selamatnya Nabi Musa dan kaumnya Dari kejaran Firaun dan tentaranya, dan masih banyak lagi.
               Maka dari itu di sunnahkan memperbanyak puasa di bulan muharram, suatu ketika salah seorang Sahabat pernah bertanya pada Rasullullah,
“ Wahai Nabi, puasa apakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?”
Nabi menjawab
“ Puasa di bulah Muharramm” ( HR. Ibnu Majah).
               Menurut Al Qurthubi puasa bulan Muharram lebih utama karena merupakan awal tahun, dan amalan utama untuk mengawali tahun adalah dengan melakukan puasa, dan salah satu dari puasa di bulan Muharram adalah puasa Tasu’a dan Asyuro, puasa Tasu’a di tanggal 9 dan puasa Asyuro di tanggal 10, diantara dari sekian banyak keutamaan puasa Tasu’a Asyuro adalah dapat melebur dosa yang telah dilakukan setahun kemarin.
               Hukum puasa Asyuro adalah sunnah berdasarkan Hadits Imam Muslim, begitu pula dengan puasa Tasu’a, sejarah puasa Tasu’a dan Asyuro ini berawal ketika Nabi SAW tahu bahwa orang yahudi puasa di hari tersebut untuk bersyukur atas selamatnya Nabi Musa dari kejaran Firaun, Nabi yang mengetahui hal tersebut memerintahkan Sahabat untuk melaksanakan puasa Asyuro, dan untuk membedakan dari kaum yahudi maka di tambahkan puasa Tasu’a.


Previous Post
Next Post

0 comments: