Tuesday, October 29, 2019

Marhaban Ya Rabiul Awwal, Syahrul Anwar



            klunting…klunting…klunting..seperti biasanya notifikasi inbox Kanjeng Nabi Shalallahu Alaihi Wasallama yang sangat padat, tapi tak seperti biasanya, malam ini pesan yang masuk ke inbox Kanjeng Nabi Shalallahu Alaihi Wasallama lebih padat, lebih ramai dari pada biasanya.

          ‘’Yaa Rasulallah, Si Fulan mengucapkan sholawat untukmu.” Isi salah satu pesan yang disampaikan malaikat kepada beliau.


            Beliau membuka satu persatu pesan yang masuk dengan wajah yang di hiasi dengan senyum indah. Malam ini para malaikat sibuk melaporkan sholawat yang dihaturkan umat Beliau. Malam ini langit dihiasi dengan cahaya sholawat umat Beliau yang rindu dan mengharap syafaat.

            Begitulah jika kita imajinasikan malam ini, malam  pertama bulan Rabi’ul Awwal, Syahrul Anwar. Bulan kelahiran Nabi kita Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallama, Sang Penghilang Kegelapan. Lantunan sholawat, pujian dan pembacaan siroh Rasulillah terus bergema,saling bersahutan di seluruh penjuru semesta.


            Mungkin pernah kita bertanya-tanya, mengapa Rasululullah Shalallahu Alaihi Wasallama dilahirkan di Bulan Rabiul Awwal ? Mengapa tidak dilahirkan  di Bulan Ramadhan saja yang di dalamnya turun Al-Quran dan ada lailatul qadr, atau bulan-bulan haram ?

            Dinukil dari perkataan Imam Ibnu Hajj beliau berkata bahwa, Allah Subhanahu Wa Ta’ala ingin memuliakan bulan (Rabiul Awwal) yang mana Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallama lahir di dalamnya. Jika Beliau dilahirkan pada waktu-waktu mulia yang disebutkan tadi (Ramadhan atau bulan-bulan harom) maka bisa disalah pahami bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallama menjadi mulia bukan karena dirinya sendiri, melainkan karena waktu-waktu mulia nan suci tersebut.

            Disamping itu, sejatiya dalam kata Rabii’ terdapat sebuah pertanda baik dan sebuah optimisme jika dipandang dari segi asal usul katanya. Asal-usul kata Rabii’ adalah bermakna subur. Jadi bisa diartikan bahwa kelahiran Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallama di  Bulan Rabiul Awwal merupakan pertanda kebaikan akan suburnya kebaikan dan keberkahan bagi umat manusia.

Salah satu cara menyambut maulid adalah bersholawat 
            Wa ba’du, apapun itu, mumpung masih di awal bulan kelahiran Kanjeng Nabi Shalallahu Alaihi Wasallama, marilah kita menampakkan rasa bahagia, menanti detik-detik kelahiran Sang Baginda Muhammad Shalallahu alaihi Wasallama. Karena tidak ada kenikmatan yang lebih besar , lebih agung yang melebihi nikmat lahirnya Sang Baginda. Bukankah karena Abu Lahab bersuka cita dengan kelahiran Sang Baginda, dia setiap hari senin diringankan siksanya ? Lalu bagaimana jika kita umatnya, yang beriman kepadanya, yang melakukannya ? Assholaatu Wassalaamu Alaika Yaa Sayyidi Rasulallaah khudz biyadii…


Previous Post
Next Post

0 comments: