Seperti
pada tulisan kami yang berjudul “Kita Ini Spesial.”
Di sana
dijelaskan bahwa seorang dikaum Nabi Muhammad SAW sama seperti Nabi pada zaman
bani Israel.
Diceritakan
dahulu pada zaman"
Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, salah satu murid beliau berdebat dengan seorang ahli Nashrani. Sang murid berdebat soal kehebatan Nabi Muhammad Saw dengan Nabi Isa. Orang Nashrani itu mengunggulkan Nabi Isa, bahkan mengatakannya lebih hebat dari Nabi Muhammad Saw.
Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, salah satu murid beliau berdebat dengan seorang ahli Nashrani. Sang murid berdebat soal kehebatan Nabi Muhammad Saw dengan Nabi Isa. Orang Nashrani itu mengunggulkan Nabi Isa, bahkan mengatakannya lebih hebat dari Nabi Muhammad Saw.
Namun,
murid Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani lebih mengatakan bahwa Nai Muhammad lah
yang paling hebat di antara Nabi lainnnya. Dimulailah debat antara mereka
berdua. Sang Nashrani terus mengatakan mu’jizat mu’jizat Nabi Isa, begitu pula
dengan murid Syaikh Abdul Qadir. Hingga pada sang Nashrani mengatakan Nabi Isa
bisa menghidupkan orang mati, si murid tidak dapat berkata apa apa lagi.
Sang
murid pun kemudian megadukan kejadian tersebut kepada sang guru, Syaikh Abdul
Qadir Al-Jailani. mendengar cerita dari sang murid, Syaikh Abdul Qadir pun
meminta untuk dipertemukan dengan sang Nashrani yang mengatakan Nabi Isa lah
yang paling hebat. Hingga bertemulah mereka.
“Engkau
yang mengatakan Nabi Isa lebih hebat dari pada Nabi Muhammad?” Tanya Syaikh Abdul
Qadir kepada sang Nashrani.
“Iya.”
“Apa
alasannya?”
“Karena
beliau dapat menghidupkan orang mati.”
“Kalau
begitu, carikn aku makam paling tua yang ada di sini.”
Sang
Nashrani pun menuruti ucapan Syaikh Abdul Qadir, ia pun mencari makam yang
paling tua. Didapatkannya makam seorang penyanyi,makam itu makam yang paling
tua di sekitar situ. Sang Nashrani pun mengatakan makam itu kepada Syaikh Abdul
Qadir Al-Jailani.
“Ini
makam yang paling tua? tdak ada yang paling tua lagi?”
“Iya.”
“Lihatlah.
Bila Nabi Isa menghidupkan orang mati dengan ucapan قم باذن الله . Maka lihatlah.”
“قم باذني
“
Sang
Mayit pun tiba tiba terbangun dari qubur. Kemudian, menceritakan segala sesuatu
tentang dirinya. Sang Nashrani sangat kaget melihat kejadian tersebut.
“Lihatlah.
Lha wong cucunya saja bisa menghidupkan orang mati dengan izinnya
sendiri, lalu, bagaimana dengan
kakeknya, pasti lebih hebat lagi.”