Saturday, January 18, 2020

'Uzlah dan Hubungannya dengan Muamalah


خص البلاء بمن عرف الناس, وعاش فيهم من لم يعرفهم (رواه القضاعي)

                              Hadits ini merupakan konsekuensi yang diterima seseorang bila ia sering bermuamalah dengan sesama manusia, Bala’ yang diterima disebaban oleh keikutsertaan yang harus dilakukannya untuk memimpin mereka (entah itu diri mereka atau kehormatan mereka), sehingga mau tidak mau harus ikut campur dalam urusan-urusan mereka.

                        Sedangkan orang yang jarang berkumpul dengan manusia lain, seakan-akan ia hidup selamanya bersama tuhannya. Dengan tidak berkumpulnya dengan manusia lain, ia bisa lebih menjaga diri dan agamanya, inilah yang digunakan hujjah oleh seseorang yang sedang ber’uzlah.

                        Lalu apakah kita tidak boleh berkumpul dengan manusia (setelah mengetahui akibatnya?) Tidak! maksud hadits ini bukannya melarang kita untuk berkumpul dengan manusia lainnya, hanya akibatnya. Allah berfirman واتقوا اللَّهَ وأصلحوا ذات بينكم, Allah menyuruh kita untuk memperbaiki hubungan kita dengan manusia lain. pun demikian dengan para nabi, selalu mendapat cobaan karena mereka berkumpul bersama ummatnya. seperti kisah nabi Musa u mendapat cobaan dari Allah lewat Fir’aunذلك بلاء من ربك العظيم        

                        Terjemah hadits: bala’ itu dikhususkan pada orang yang mengenal manusia, sedangkan mereka yang tidak mengenal manusia seakan-akan hidup selamanya.


                        ‘Uzlah adalah menepi dari kehidupan manusia untuk lebih fokus bertaqorrub kepada Allah, sisi baiknya kita dapat terjaga dari fitnah serta bala’ yang disebabkan berkumpul dengan manusia. sisi kurang baiknya adalah tidak ada orang yang menyerukan agama Allah ditengah rusaknya manusia, bisa saja ia menjadi hujjah nanti di Akhirat atas ketidaktahuan manusia terhadap agama Allah.

Oleh : M. Alawy Mahfudz


Previous Post
Next Post

0 comments: