Sunday, February 23, 2020

Kisah Cinta Mubtada` dan Khabar




Pernah membayangkan dunia Nahwu. Kami disini akan memberikan sedikit cerita menarik.

               ###

               “Tunggu!! Ini tidak seperti yang kau bayangkan.” Seorang perempuan cantik menangis. Air bening mengalir lembut melewati pipinya dan kemudian menetes jatuh.
               “Aku tidak percaya dengan ucapanmu.” Ujar Laki laki itu dengan suara berat. Walaupun di mulutnya ia berkata tidak. Namun, dalam hatinya ia masih berkata iya.
               “Tolong!! Beri aku kesempatan lagi.” Tangan lembut perempuan itu memegang kedua lengan laki laki itu. Ia berusaha dengan sekuat tenaganya meyakinkan hati laki lakinya itu.
               “Kau sudah kuberi kesempatan berkali kali, Khabar.” Ujarnya ketus sambil melepaskan tangan lembut kekasihnya yang ia tolak.
               ***
               Pagi begitu cerah. Awan tersebar indah di seluruh kawasan daerah. Seorang laki laki tampan menghiasi dirinya di depan cermin. Ia  menatap dirinya yang sudah ganteng dengan pakaian rapi dan sangat modis. Dia tersenyum dan bangga melihat dirinya di depan cermin tersebut.
               “Mau kemana kau?” Tanya temannya – Fi`il - yang heran melihat kawannya berlama lama di depan kaca.
               “Mau mencerahkan masa depan.” Ujarnya sambil tersenyum.
               “Gayamu.” Ujar laki laki itu menertawakan temannya yang terus bercermin.
            “Lha emang dirimu, masih jomblo terus.” Jawab laki laki di depan cermin, memberikan wajah kecut pada temannya. laki laki tampan itu pun tertawa membalas.
            “Ya sudah. aku berangkat ya.”
            “Semoga lancar.” Fi`il memberikan salam dan do`a kepada kawannya itu.
               Laki laki itu adalah Mubtada`. Hari ini dengan penuh semangat dan dibekali rasa PD, ia melajukan kendaraannya menuju rumah kekasihnya, Khabar. Hari ini ia akan melamarnya gadis itu, dan menjadikannya pasangan seumur hidup.
               Sesampainya di depan rumah Khabar.
               ***
               “menikahlah deganku, Khabar.” Seorang laki laki memegang erat tangan perempuan itu.
               Khabar kaget sekali. di depan rumahnya, dan yang sedang memegang tangannya erat erat bukanlah cowok yang ia tunggu. Cowok itu adalah Amil Nawashikh, mantannya. Dan yang membuat ia terkejut lagi, di depan sana, kekasihnya Mubtada` yang melihat kejadian yang terjadi.  
               “Tunggu, Mubtada`!!” Khabar melepaskan cengkraman erat Amil dan berlari mengejar Mubtada`.
               “Tunggu!! Ini tidak seperti yang kau bayangkan.” Seorang perempuan cantik menangis. Air bening mengalir lembut mellewati pipinya dan kemudian menetes jatuh.
               “Aku tidak percaya dengan ucapanmu.” Ujar Laki laki itu dengan suara berat. Walaupun di mulutnya ia berkata tidak. Namun, dalam hatinya ia masih berkata iya.
               “Tolong!! Beri aku kesempatan lagi.” Tangan lembut perempuan itu memegang kedua lengan laki laki itu. Ia berusaha dengan sekuat tenaganya meyakinkan hati laki lakinya itu.
               “Kau sudah kuberi kesempatan berkali kali, Khabar.” Ujarnya ketus sambil melepaskan tangan lembut kekasihnya yang ia tolak.
               “Baiklah, bila itu dugaanmu.” Tangis Khabar pecah, dia kemudian berlari meninggalkan kekasihnya yang berlari berlawanan.
               Tiba-tiba,
               “Aku masih mencintaimu.” Mubtada` memeluk kakasihnya itu dari belakang dan kemudian membisikkan sesuatu yang membuat tangis berlian Khabar hilang dan bergantian dengan kembangan senyum.
               “Ayo Nikah.”

            ###
           
            Dari cerita di atas bisa dipetik bahwa :
·       Mubtada` dan Khabar tidak akan pernah terpisahkan.
·       Hanya Amil Nawashib yang bisa merusak hubungan di antara keduanya.
              




Wednesday, February 19, 2020

Penjelasan Sifat Wajib Allah #2


    • القدرة  : sifat bagi dzat Allah untuk melakukan atau meninggalkan suatu perkara.

    • الا را دة : sifat untuk memenagkan salah satu dua perkara jaiz.

    • Contoh: Allah sanggup membuat seseorang menjadi perempuan ataupun laki- laki. Allah memilih ia dijadikan Laki-laki( الارادة ) Lalu, Allah menjadikannya Laki-laki (القدرة  ).
    • Semua الارادة  itu pasti sama dengan القدرة 

    • العلم : Sifat yang bisa menyikapi semua hal dan dengan sifat العلم  Allah bisa mengetahui segala sesuatu baik detail maupun global.

    • Ada dua sifat Allah yang membuat sifat Allah menjadi lebih detail. yaitu : سمع و بصر  
    • Ibaratnya, bila ada seseorang yang mengetahui itu kalau ia juga melihat dan juga mendengar.

    • الحياة : Sifat yang membuat semua sifat sifat Allah menjadi sah.
    • Bila Allah tidak hidup. Maka, semua sifay yang ada itu tidak bermakna.


    • الكلا م  : Sifat Qodimnya Allah, ysng menunjukkan Allah itu berbicara.
    • كلا م  Allah itu tanpa huruf, tanpa suara, Qodim ( Tidak ada awalan ) tetapi juga tidak ada akhiran.

    • Tapi kenapa Al-Qur’an itu ada hurufnya? katanya Al-Qur’an كلام الله. Jadi begini, Lafadz-lafadz Al-Qur’an itu حديث  ( Baru ). Namun, makna makna yang terkandung dalam Al-Qur’’an itu terkandung dalam كلام الله  .

    Diampu oleh Agus H. Aniq Muhammad Makki, Lc

Sunday, February 2, 2020

“Ayah, Apa itu amet ?”



               Seorang anak bercerita tentang sebuah kejadian yang pernah ia alami.
               “Ayah, tadi aku dimarahi sama pengemis”.
               “Lha emangnya kamu ngapain?”
               “Aku hanya melewatinya, tapi secara tidak sengaja aku menyenggol tangannya dan menumpahkan semua makanan yang sedang ia makan.”
               “Lha, kamunya nggak bilang amet?”
               “Iya, tadi pegemisnya juga bilang begitu. dia juga bilang “Nak salah Ngapuro.” Padahal salahnya dia yang memenuhi jalan.”
                “Eeehh.. itu salahmu. kau tidak bilang amet.”
               “Ayah,  apa itu amet?”
               “Masak kamu gak tahu, apakah tidak diajari di sekolah?”
               “Tidak.”

               ~~~

               Dari cerita di atas bisa di petik banyak hal. Seperti orang tua yang terlalu menggantungkan sekolah sebagai sarana belajar anak, padahal sudah seharusnya orang tua menyisipkan sopan santun kepada anaknya. Bisa jadi, mungkin orang tuanya jarang memparatekkan sopan santun tersebut, dan akhirnya lupa mengajarkan pada anaknya. Bagaimana kalau nanti di masa depan sopan santun sudah hilang. Maka dari itu, kita harus melestarikan sopan santun tersebut.