Seorang
anak bercerita tentang sebuah kejadian yang pernah ia alami.
“Ayah,
tadi aku dimarahi sama pengemis”.
“Lha emangnya kamu ngapain?”
“Aku
hanya melewatinya, tapi secara tidak sengaja aku menyenggol tangannya dan
menumpahkan semua makanan yang sedang ia makan.”
“Lha,
kamunya nggak bilang amet?”
“Iya,
tadi pegemisnya juga bilang begitu. dia juga bilang “Nak salah Ngapuro.” Padahal
salahnya dia yang memenuhi jalan.”
“Eeehh.. itu salahmu. kau tidak bilang amet.”
“Ayah, apa itu amet?”
“Masak
kamu gak tahu, apakah tidak diajari di sekolah?”
“Tidak.”
~~~
Dari
cerita di atas bisa di petik banyak hal. Seperti orang tua yang terlalu
menggantungkan sekolah sebagai sarana belajar anak, padahal sudah seharusnya orang
tua menyisipkan sopan santun kepada anaknya. Bisa jadi, mungkin orang tuanya
jarang memparatekkan sopan santun tersebut, dan akhirnya lupa mengajarkan pada
anaknya. Bagaimana kalau nanti di masa depan sopan santun sudah hilang. Maka
dari itu, kita harus melestarikan sopan santun tersebut.
0 comments: