Pernah membayangkan dunia Nahwu. Kami
disini akan memberikan sedikit cerita menarik.
###
“Tunggu!!
Ini tidak seperti yang kau bayangkan.” Seorang perempuan cantik menangis. Air
bening mengalir lembut melewati pipinya dan kemudian menetes jatuh.
“Aku
tidak percaya dengan ucapanmu.” Ujar Laki laki itu dengan suara berat. Walaupun
di mulutnya ia berkata tidak. Namun, dalam hatinya ia masih berkata iya.
“Tolong!!
Beri aku kesempatan lagi.” Tangan lembut perempuan itu memegang kedua lengan
laki laki itu. Ia berusaha dengan sekuat tenaganya meyakinkan hati laki lakinya
itu.
“Kau
sudah kuberi kesempatan berkali kali, Khabar.” Ujarnya ketus sambil
melepaskan tangan lembut kekasihnya yang ia tolak.
***
Pagi
begitu cerah. Awan tersebar indah di seluruh kawasan daerah. Seorang laki laki
tampan menghiasi dirinya di depan cermin. Ia menatap dirinya yang
sudah ganteng dengan pakaian rapi dan sangat modis. Dia tersenyum dan bangga
melihat dirinya di depan cermin tersebut.
“Mau
kemana kau?” Tanya temannya – Fi`il - yang heran melihat kawannya
berlama lama di depan kaca.
“Mau
mencerahkan masa depan.” Ujarnya sambil tersenyum.
“Gayamu.”
Ujar laki laki itu menertawakan temannya yang terus bercermin.
“Lha
emang dirimu, masih jomblo terus.” Jawab laki laki di depan cermin, memberikan
wajah kecut pada temannya. laki laki tampan itu pun tertawa membalas.
“Ya
sudah. aku berangkat ya.”
“Semoga
lancar.” Fi`il memberikan salam dan do`a kepada kawannya itu.
Laki
laki itu adalah Mubtada`. Hari ini dengan penuh semangat dan dibekali
rasa PD, ia melajukan kendaraannya menuju rumah kekasihnya, Khabar.
Hari ini ia akan melamarnya gadis itu, dan menjadikannya pasangan seumur hidup.
Sesampainya
di depan rumah Khabar.
***
“menikahlah
deganku, Khabar.” Seorang laki laki memegang erat tangan perempuan
itu.
Khabar kaget
sekali. di depan rumahnya, dan yang sedang memegang tangannya erat erat
bukanlah cowok yang ia tunggu. Cowok itu adalah Amil Nawashikh,
mantannya. Dan yang membuat ia terkejut lagi, di depan sana, kekasihnya Mubtada` yang
melihat kejadian yang terjadi.
“Tunggu, Mubtada`!!” Khabar melepaskan
cengkraman erat Amil dan berlari mengejar Mubtada`.
“Tunggu!!
Ini tidak seperti yang kau bayangkan.” Seorang perempuan cantik menangis. Air
bening mengalir lembut mellewati pipinya dan kemudian menetes jatuh.
“Aku
tidak percaya dengan ucapanmu.” Ujar Laki laki itu dengan suara berat. Walaupun
di mulutnya ia berkata tidak. Namun, dalam hatinya ia masih berkata iya.
“Tolong!!
Beri aku kesempatan lagi.” Tangan lembut perempuan itu memegang kedua lengan
laki laki itu. Ia berusaha dengan sekuat tenaganya meyakinkan hati laki lakinya
itu.
“Kau
sudah kuberi kesempatan berkali kali, Khabar.” Ujarnya ketus sambil melepaskan
tangan lembut kekasihnya yang ia tolak.
“Baiklah,
bila itu dugaanmu.” Tangis Khabar pecah, dia kemudian berlari meninggalkan
kekasihnya yang berlari berlawanan.
Tiba-tiba,
“Aku
masih mencintaimu.” Mubtada` memeluk kakasihnya itu dari
belakang dan kemudian membisikkan sesuatu yang membuat tangis berlian Khabar
hilang dan bergantian dengan kembangan senyum.
“Ayo
Nikah.”
###
Dari cerita di atas bisa dipetik
bahwa :
·
Mubtada` dan Khabar tidak
akan pernah terpisahkan.
·
Hanya Amil Nawashib yang
bisa merusak hubungan di antara keduanya.
0 comments: