Monday, October 12, 2020

Miftahul Jannah Laa Iaaha Illallah

               Ternyata memang Gusti Allah iku apikan, Gusti Pengeran nggak butuh perkara yang wah hanya untuk membuat hamba-Nya bahagia. Kadang, cuma dengan sebab perkara remeh seperti sebungkus nasi Allah mampu membuat seorang hamba-Nya yang kelaparan bahagia.

            Juga, di lain waktu Allah pun memberi hal-hal yang menurut pandangan dzahir itu wah tapi Allah tidak membarengi nikmat barakah pada hal tersebu
t, akibatnya orang yang mendapat hal tadi tidak bahagia. Contoh mudahnya adalah banyak orang yang kelihatan luarnya kaya tapi sebenarnya mereka tidak bahagia oleh sebab harta yang mereka miliki tidak barakah.

            Maka dari itu sedikit banyaknya pemberian Allah itu disyukuri, Dawuhe Allah

           لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ

Jika dirimu bersyukur wahai hamba-Ku, maka Aku akan benar-benar menambah nikmat-Ku padamu. (Ibrahim:7)

            Bukti lain bahwa Allah itu maha baik adalah Allah telah memberi pada kita dengan kemurahan-Nya nikmat iman dan islam, Gusti Allah telah memberi nikmat kita dapat menggenggam miftahul jannah yaitu لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ. Cuman kadang kala kita mengannggap ini hanya sebuah perkara biasa, tidak ada wahnya sama sekali. Tapi, sebenarnya saat kau mengucapkan kalimat ini itu berarti Allah telah mengizinkan dirimu untuk dapat memegang kunci surga Allah yang darinya mengalir sungai-sungai, di dalamnya terdapat bidadari-bidadari yang menyenangkan mata, serta hidup kekal di sana.

            Coba bayangkan, jika Allah mencabut nikmat tersebut darimu. Betapa banyak orang yang Allah biarkan tersesat dalam kekufuran karena tidak memegang lentera keimanan yang dapat meneranginya menuju cahaya Allah.

            Semoga Allah terus memberi kita nikmat untuk tetap dapat memegang kalimat ini, kalimat yang merupakan kunci utama kita meraih ridlo-Nya di kehidupan kita baik dunia maupun akhirat. Aamin

            Wallahu a’lam.


Previous Post
Next Post

0 comments: