“Tak payah kau mimpi tinggi
tinggi, kalau jatuh sakit nanti.”
Kata kata itu sering menjadi
ejekan untuk orang orang yang bermimpi tinggi. Awalnya hanya menjadi guyonan,
namun kalimat ini lama lama menjadi pematah semangat orang orang.
Kenapa? Memang apa salahnya? Benarkah ketika mimpi tak tercapai rasanya sakit sekali? Pertanyaan pertanyaan itu yang akhirnya membuat kita mudah menyerah.
Kita bercita cita menjadi
seorang yang hebat. Seperti profesor, dosen, tentara. Atau kita bercita cita yang tak
terbayangkan oleh orang orang di sekitar kita. Macam motivator, penemu, pelukis, presiden
atau sebagainya. Apa kata mereka?
“Hahaha…. Kau tak mungkin menjadi
seperti itu. Sudahlah, jangan mimpi tinggi tinggi, lebih baik kau mimpi yang
biasa biasa saja.”
Tidak usah dengarkan ucapan itu.
Karena, dalam kitab Ta’limul Muta’alim diterangkan : “Bermimpilah yang
luhur, kalau gagal setidaknya dirimu mendapatkan sebagian dari mimpi itu.”
Keterangan ini mirip dengan kata
kata Ir. Soekarno,
BERMIMPILAH
SETINGGI LANGIT JIKA ENGKAU TERJATUH, ENGKAU AKAN TERJATUH DI ANTARA BINTANG-BINTANG
Jadi, jangan takut bermimpi tinggi. Lagipula, yang membuat kau sakit ketika terjatuh bukanlah mimpi yang tak tercapai, tetapi ……( tunggu postingan berikutnya)