Sunday, March 21, 2021

Bersabar Untuk Menggapai Sesuatu

Oke langsung saja…. Serepettt!!!

                 Kita sering di posisi seperti ini ya gess,yakni “Bersabar untuk menggapai sesuatu”, di saat kita menginginkan sesuatu, memimpikan sesuatu, dan tidak bisa kita raih, tak bisa tuk digapai.  Maka dari itu kita harus bersabar, sabar….sesabar-sabarnya, dan mungkin kita bisa mengapai mimpi tersebut suatu saat nanti.

                Juga terkadang kita berada di suasana sedang MSS ( Marah,Sedih,Susah) bercampur aduk menjadi satu. Di saat kita merasa gagal akan mimpi tersebut, keinginan itu, dan tak bisa untuk bersabar. Maka luapkan amarah tersebut, luapkan kesedihan itu dengan terus mencoba, terus berusaha, bangkit ,dan belajar dari kesalahan sebelumnya. Jangan pernah menyerah sekalipun. Sebab, di setiap perjuangan itu ada hasil yang memuaskan.

Pernah ada cerita tentang kesabaran, yaitu seperti berikut:

                Pada suatu hari, ada seorang kiai yang didatangi seorang Habib Ja’far Al-Kaff, dan di setiap pembicaraan beliau dengan kiai tersebut selalu diselingi dengan kata “sek sabar yo”, dan setelah Habib ja’far Kundur ( Pulang ), beberapa jam kemudian rumah kiai tersebut terbakar habis, semua kitab-kitab yang dimiliki kiai tersebut terbakar. Kiai itu pun tahu maksud dari ucapan Habib ja’far tadi, dan  setelah mengikuti apa yang Habib ja’far katakan yaitu “bersabar”, dan setelah kejadian itu, para santri kiai itu datang dan berkata “mponn, njenengan kerso rumah seperti apa, kami yang buat kan”, kiai itu pun terkejut, dan bersyukur kepada Allah SWT.

                                                                                 Oleh : Burhan\Instagram\\burhanuddinn1

      

Tuesday, March 16, 2021

Keberuntungan. Apa itu sebenarnya?

Beruntung.


            Kata kata itu sering menjadi sebuah alasan untuk menjadi alasan kekalahan, atau mungkin sebagainya.

            Namun, apa dasar dari itu? Apakah keberuntungan benar benar ada? Mari kita telaah bersama!

            Masih ingatkah film “Kungfu Panda” yang pertama, di saat scene pengangkatan Satria Naga / Dragon Warrior.

            Pada saat itu, Po sedang berada di luar gerbang istana. Ia yang hendak melihat pengangkatan satria naga gagal karena gerbang yang sudah tertutup.

            Sementara itu, di dalam halaman istana yang ramai, tiba tiba master Oggway berkata,

            “Satria Naga ada di sini.”

            Sontak saja membuat master Shifu, dan lima pendekar berharap. Sementara para penonton menunggu jari Oggway menunjuk ke arah Satria Naga dengan tidak sabar.

            Po yang berada di luar gerbang tidak kehabisan akal. Ia pun menaruh puluhan petasan di kursi. Ia berencana meluncur ke halaman dan melihat secara langsung pengangkatan sang Satria Naga.

            Akan tetapi, rencana Po tidak berjalan lancar. Ia memang terbang dan melesat ke langit. Namun, ia mendarat tepat di depan Tigers, dan jari Oggway mengarah padanya. Sontak saja semuanya kaget, termasuk Po sendiri.

Moment Shifu yang berkomentar
            Po bergeser ke kanan, jari Oggway pun mengikutinya. Po bergeser ke kiri, jari master kuil itu masih menunjuk ke arahnya. Dan Oggway mengatakannya, bahwa Po lah sang satria naga.

            “Tidak Master. Anda sebenarnya ingin menunjuk Tigers, namun tiba tiba panda itu ada di situ. Ini hanya kebetulan.” Begitu lah komentar master Shifu.

            Namun, apa kata Oggway,

            “Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Semuanya adalah takidr.”        

           Anehnya, Kata kata Oggway mirip sekali dengan QS. Al-An'am Ayat 59

وَعِنْدَهٗ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَآ اِلَّا هُوَۗ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِۗ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَّرَقَةٍ اِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِيْ ظُلُمٰتِ الْاَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَّلَا يَابِسٍ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ

Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).

        Ini bukan kebetulan bukan. Karena seperti kata Oggway, "tidak ada yang kebetulan di dunia ini."

Oleh : K-San

             

Monday, March 8, 2021

Sesungguhnya dari Belajar

                Bayangkan kita berada di dalam kamar. Kita berada di atas ranjang memandang keluar jendela, menatap alam. Di samping kasur ada kipas angin yang menyegarkan di siang yang panas. Di luar ada dua pasang burung berterbangan. Namun, tak lama kemudian, badai datang, menakuti burung burung, bahkan sampai merobohkan pohon pohon.

           Tahukah kamu tentang hadist di bawah ini?

مَنۡ كَانَ يَوۡمُهُ خَيۡرًا مِنۡ اَمۡسِهِ فَهُوَ رَابِحُ. وَمَنۡ كَانَ يَوۡمُهُ مثل اَمۡسه فهو مَغۡبُون. ومَن كان يومه شَرًّا مِنۡ امسه فهو مَلۡعُون

“Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat.”

            Di pondok seorang santri senior mengajarkan , “belajarlah! Setidaknya, ambil satu pelajaran dalam satu hari. Lihatlah alam! Mereka memberikan banyak pelajaran.”

            Mari kembali pada cerita di paragraf pertama. Pelajaran apa saja yang kita dapat dari sana.

·         Pertama, dengan memandang alam yang dipenuhi keindahan. Pohon pohon yang hijau, langit biru luas yang dihiasi gumpalan awan putih. Dan masih banyak lainnya. Hanya dengan itu, kita bisa mengingat Allah, sang menciptakan keindahan itu semua.

·         Kedua, lihatlah kincir kipas angin yang berputar putar! Kita bisa mengambil banyak pelajaran darinya. Seperti hidup yang terus berputar, kadang di atas, kadang di bawah.

·         Kipas angin juga mengajari kita, walaupun ia terus melakukan hal yang sama. Ia tidak pernah bosan.  

·         Ketiga, ketika melihat dua pasang burung berterbangan, kita akan teringat kalam kalam Allah yang mengatakan setiap makhluk diciptakan berpasang pasangan.

·         Keempat, ketika melihat badai datang, apa yang pertama kalian pikirkan? Apakah kalian bertanya? Apakah kalian menggerutu? Apakah kalian bersyukur?

Dan mungkin masih banyak lainnya.

Luasnya alam semesta untuk dipelajari

            Lihatlah sekitarmu! Allah membentangkan alam seluas ini untuk dipelajari. Bahkan umur ribuan tahun tidak akan cukup untuk mempelajari semua yang ada di dunia.

            Akan tetapi, jadilah orang yang lebih baik dari kemarin! Allah sudah memberikan alam untuk dipelajari. Jadi, jangan sampai satu hari kita tidak belajar apa apa sama sekali.

 

Oleh : K-San