Monday, March 8, 2021

Sesungguhnya dari Belajar

                Bayangkan kita berada di dalam kamar. Kita berada di atas ranjang memandang keluar jendela, menatap alam. Di samping kasur ada kipas angin yang menyegarkan di siang yang panas. Di luar ada dua pasang burung berterbangan. Namun, tak lama kemudian, badai datang, menakuti burung burung, bahkan sampai merobohkan pohon pohon.

           Tahukah kamu tentang hadist di bawah ini?

مَنۡ كَانَ يَوۡمُهُ خَيۡرًا مِنۡ اَمۡسِهِ فَهُوَ رَابِحُ. وَمَنۡ كَانَ يَوۡمُهُ مثل اَمۡسه فهو مَغۡبُون. ومَن كان يومه شَرًّا مِنۡ امسه فهو مَلۡعُون

“Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat.”

            Di pondok seorang santri senior mengajarkan , “belajarlah! Setidaknya, ambil satu pelajaran dalam satu hari. Lihatlah alam! Mereka memberikan banyak pelajaran.”

            Mari kembali pada cerita di paragraf pertama. Pelajaran apa saja yang kita dapat dari sana.

·         Pertama, dengan memandang alam yang dipenuhi keindahan. Pohon pohon yang hijau, langit biru luas yang dihiasi gumpalan awan putih. Dan masih banyak lainnya. Hanya dengan itu, kita bisa mengingat Allah, sang menciptakan keindahan itu semua.

·         Kedua, lihatlah kincir kipas angin yang berputar putar! Kita bisa mengambil banyak pelajaran darinya. Seperti hidup yang terus berputar, kadang di atas, kadang di bawah.

·         Kipas angin juga mengajari kita, walaupun ia terus melakukan hal yang sama. Ia tidak pernah bosan.  

·         Ketiga, ketika melihat dua pasang burung berterbangan, kita akan teringat kalam kalam Allah yang mengatakan setiap makhluk diciptakan berpasang pasangan.

·         Keempat, ketika melihat badai datang, apa yang pertama kalian pikirkan? Apakah kalian bertanya? Apakah kalian menggerutu? Apakah kalian bersyukur?

Dan mungkin masih banyak lainnya.

Luasnya alam semesta untuk dipelajari

            Lihatlah sekitarmu! Allah membentangkan alam seluas ini untuk dipelajari. Bahkan umur ribuan tahun tidak akan cukup untuk mempelajari semua yang ada di dunia.

            Akan tetapi, jadilah orang yang lebih baik dari kemarin! Allah sudah memberikan alam untuk dipelajari. Jadi, jangan sampai satu hari kita tidak belajar apa apa sama sekali.

 

Oleh : K-San

 

 

Previous Post
Next Post

0 comments: