Tuesday, July 27, 2021

Andhap Asor

        Mungkin kalian sudah paham dan familiar dengan kata kata itu, apalagi jika kalian orang jawa , yaa sudah pasti. Tapi, adakah yang sudah berusaha mengamalkan kata kata itu di kehidupan sehari hari? Mungkin di kehidupan islam, banyak yang mengamalkan sifat andhap asor itu, atau bahasa islamnya tawadhu’.  khususnya para ulama kita, banyak sekali contohnya kita ambil saja contoh kisah habib Ali Al-Jufri dan Syekh Al Buthi.

        


   
Suatu saat di dalam majlis Habib ali Al Jufri ,saat Habib Ali sedang menyampaikan pembelajarnya, tiba tiba  Habib Ali kaget karena beliau melihat ada Syekh Al Buthi sedang duduk di belakang bersama parajamaah. Seketika, Habib Ali turun dari kursi dan mempersilahkan Syekh Al Buthi untuk menggantikan posisi beliau di kursi, karena merasa Syekh Al Buthi lebih pantas. Namun, Syekh Al Buthi awalnya menolak, hingga akhirnya mau dan habib Ali duduk di antara para jamaah. Lalu, Syekh Al Buthi berkata “saya kesini sebenarnya mau mendengarkan pelajaran,apalagi temanya adalah membersihkan hati, karena akhir akhir  ini saya merasa hati saya keras karena dosa dosa saya,”

Dari cerita ini kita tau indahnya sebuah akhlak andhap asor kesiapapun.Seperti yang telah di contohkan para ulama ulama kita, dengan itu bumi kita akan damai tanpa pertikaian dan hati kita pun tenang

Oleh : Muhammad Ataya Akbarun Naja


Sunday, July 18, 2021

Tips Untuk Santri baru Menghadapi Santri Senior

            “HALAH, AKUUUU WAEE…”

            “HALAH, LIYANE GENEEE?”

            Jujur saja! Kata kata itu sering terucap dari mulut para santri baru. Pasalnya, santri besar besar seringkali menyuruh santri baru ini itu. Namun, santri baru yang mendapat perlakuan buruk akan semakin sering mengatakan kata kata di atas, atau mungin lebih parah.


            Lalu, apa jalan keluarnya?

            Sebuah kalimt yang saya ingat betul dari seorang senior di pondok, “Senajan cah gedi gedi ngangkonan, ngenyek, ngono iku, husnudzon wae. Insya Allah ngono iku niate apik. Cah gedi gedi iku do ngelatih kwe.”

            Yah, walaupun sulit diterima, namun ucapannya benar. Kita tidak tahu apa yang ada di dalam hati mereka, mulut dan hati bisa saja berbeda. Kita husnudzan saja, siapa tahu mereka berniat melatih, supaya menjadi orang yang kuat, tahan banting, dan bergerak cepat sebelum diperintah.

 

Oleh : K-San

Tuesday, July 13, 2021

Tips Untuk Santri Senior Menghadapi Santri baru

     BOCAH, KANDANANE ANGEL!”

            Kata kata itu sering terucapkan untuk para generasi baru. Baik di masyarakat (tetua pada anak anak), di sekolah (guru pada murid), bahkan di pondok (Santri senior pada santri baru).

            Jujur saja! Benar bukan?

            Kenapa begitu?

            Mohon maaf, tulisan ini hanya saya tujukan pada bagian akhir, yaitu jamaáh pondok. Namun, bagi rakyat sekolah dan penduduk masyarakat yang ingin membaca, silahkan!

            Satu kata, dua suku, lima huruf untuk kalian. Ngoco.

            Bila yang biasanya keluar dari mulut kalian untuk menghina, membohongi, nggarap mereka. Tentu saja bila kalian meminta hal baik pasti sulit dituruti – Kecuali bila dia orang yang sangat baik.Lihat saja! Rata rata senior yang baik pasti lebih banyak santri junior yang manut padanya.

            Contoh mudah, seperti saat Jarjit Singh berbohong dalam Drama ¨pengembala biri biri dan serigala.¨Ia terus berbohong. Suatu hari, saat domba dombanya dimakan serigala, ia minta tolong. Namun, karena ia sudah tercap sebagai pembohong, akhirnya tidak ada yang percaya. Ingatlah kata kata Upin, "Sekali kita berbohong, orang dah tak nak percaya."

Oleh : K-San

 

Thursday, July 1, 2021

Urip Kuwi Kepenak

  

               Bagaimana rasanya menjalani hidup saat ini? Susah, meyedihkan, bosan, atau ekspresi lainnya yang tidak menyenangkan.

               Kenapa seperti itu? Apakah karena kemiskinan, karena pembullian, atau nasib-nasib lain yang menyakitkan.

               Tapi, tahukah? sebenarnya, hidup itu mudah, simple. Buktinya saja tertulis dalam ayat  Al–Qur’an:

لا يكلف الله نفساً إلا وسعها

               Artinya:

               Allah tak membebani hamba kecuali menurut kemampuannya. [QS Al-Baqarah: 286]

               Salah satu santri pernah membuat quotes. “Urip iku koyo dalan pantura. Sing asli lurus wae, tapi karek wonge.” Artinya: Hidup itu seperti jalan pantura. Sebenarnya hanya lurus, tapi tergantung orangnya.”


               Ya seperti itulah hidup. Seperti jalan pantura, mudah, tinggal lurus saja, tinggal menuruti Tuhan Yang Maha Esa. Namun, karena orangnya. Akhirnya ada yang belok ke mana, mampir dulu, atau yang lainnya. kemudian ia malah tersesat.        

Oleh : K-San