Wednesday, September 22, 2021

Adab Ketika Telat Masuk Kelas

   Adab Ketika Telat Masuk Kelas



          Saat kita sekolah, ada beberapa momen momen yang tidak disangka-sangka salah satunya adalah telat masuk kelas dan di kelas tersebut guru yang mengajar sudah hadir / sedang menyampaikan materi kepada para santri.

          Lalu, sebagai seorang santri yang beradab, bagaimana adab yang tepat ketika telat masuk kelas ?


          Keterangan ini saya ambil dari kitab At Tibyan Fi Adabi Hamalatil Qur’an yang diampu oleh beliau Abuya Ahmadi Abdul Fattah Lc, MA

Artinya: Janganlah dia masuk sebelum minta izin jika gurunya berada di suatu tempat yang perlu minta izin untuk memasukinya. Hendaklah pelajar memberi salam kepada para hadirin ketika masuk dan mengkhususkan gurunya dengan penghormatan tertentu. Dia memberi salam kepada gurunya dan kepada mereka ketika dia pergi sebagaimana disebut di dalam hadits: “Bukanlah salam yang pertama itu lebih baik daripada yang kedua?”(Kitab At Tibyan Hal 48)

Jadi, santri harus melakukan hal-hal berikut :

Yang Pertama, meminta izin kepada kyai/guru ketika hendak memasuki kelas. Jika kyai/ guru berkenan memberi izin masuk, lanjut yang ke dua.

Yang Kedua, mengucap salam kepada kyai/guru dan semua santri yang berada di dalam kelas.

Yang Ketiga, mengucap salam khusus kepada kyai/guru yang mengajar di kelas sebagai rasa hormat kepada guru.

Jadi, itulah adab-adab sebagai seorang santri yang telat masuk kelas. Pesan saya untuk semua pelajar Indonesia, untuk hadir tepat waktu.

“Murid harus menuggu guru di dalam kelas bukan guru yang menunggu murid di dalam kelas”.

Oleh : Muhammad Abid Yakhsyallah

 

 

Tuesday, September 21, 2021

Teman terbaik

                Siapa teman terbaik kita? Yang baik? Yang cocok? Atau yang menyenangkan?

                Lalu, sebuah pertanyaan, apakah kalian pernah merasa mereka sedikit ehhmm.. tidak sreg  dengan mereka, atau bagaimana gitu? Seolah kadang tidak baik, kadang tidak cocok, kadang tidak menyenangkan. Kenapa?

                Karena dari itu semua, masih ada kawan yang paling baik. Lebih baik dari mereka. Ia selalu ada di dekat kita. Apa itu?

                Kitab.

·         Kitab adalah teman yang selalu menenamani di saat sendirian

·         Kitab adalah teman saat belajar.

·         Kitab adalah pengetahuan paling enak di negara asing.

·         Kitab adalah teman yang tidak akan memujimu.

·         Kitab adalah teman yang tidak menipumu.

·         Kitab adalah teman yang tidak akan membuat bosan.

·         Kitab adalah teman yang tidak seperti parasit (meraup apapun darimu)

·         Kitab adalah teman yang tidak munafik.

·         Kitab adalah teman yang siap menerima semua luapan kita.

Bebeda Jalan

 Bebeda Jalan

         Suatu hari, Dimas, Rendi, dan Rizqi sedang gabut. Ketika itu,mereka bertiga berencana pergi ke sebuah wisata. Tapi, mereka sepakat untuk berangkat ke tempat dengan jalan yang berbeda, dengan alasan ingin tahu jalur yang cepat sampainya. Singkat cerita, Rizqi lah yang sampai duluan, dan tapi Dimas dan Rendi tidak terima. mereka bertiga berdebat karena tidak mau jadi yang terakhir sampai.

                Sama halnya, jika kita ingin belajar dengan niat mendekatkan diri kepada Allah. Kita bisa mengambil jalur manapun, seperti belajar dengan jalur : Pondok atau pesantren, belajar di TPQ, belajar lewat video You tube, Face book,  dll.

                Dan semua itu seperti semboyan kita, yaitu “Bhineka Tunggal Ika.” Berbeda beda tetap satu jua. Jikapun kita berbeda beda jalur untuk belajar,  tapi niat kita sama yaitu tetapi sat jua, berarti ingin mendekatkan diri kepada Allah.

Oleh : Om Burhan

Monday, September 20, 2021

Menghafal yuk!

              Dalam belajar kitab kuning, ada banyak sekali perangkat perangkat yang dibutuhkan untuk mencapai apa yang disampaikan oleh Muallif. Tidak jarang, dalam satu kata saja sudah banyak sekali fan  keilmuan. Nahwu, Shorof, Balaghoh, tidak akan lepas dari kitab kuning.

                Nah sekarang, bagaimana cara kita memahami banyak fan ilmu sekaligus? Padahal perangkat perangkat tadi sangat luas pembahasannya.

                Caranya adalah kita harus memahami konsepnya dahulu, pondasinya! Apabila kita mempelajari suatu fan ilmu tanpa mengetahui pondasinya, maka bisa dianalogikan membangun gedug di atas laut, roboh. Untuk membangun pondasi yang kuat, kita harus mendapat bahan yan kuat, tepat. Dan, bahan yang tepat untuk belajar kitab kuning adalah menghafal matannya. Dalam Ta’lim Muta’alim dijelaskan (halaman 66         ……والصواب عندى خى هذ ما فعله مشائخنا الخ

                Dikatakan juga  :               من حافظ المتون حاز الفنون                           

                Hakikatnya orang yang menghafal matanya maka diatelah memperoleh fan-nya. Tidak salah banyak dari pondok pesantren yang mewajibkan para santrinya untuk menghafal kitab kitab matan sebelum beranjak ke pembahasan selanjutnya, di kitab syarah aau hasyiahnya.

                Beberapa rekomendasi kitab matan dari berbagi fan, misalnya :

1.       Nahwu   : Jurumiyyah atau Al Imrithi

2.       Fiqh       :  Goyyatut Taqrib atau Tanirul Hija

3.       Tauhid   : Aqidatul Awwam atau Durusut Tauhid

4.       Hadist 
  : Al Arbai’n Nawawi

Dan lain lain dari banyaknya fan keilmuan. Bahkan, di beberapa pesantren, wiridan setelh shalatny membaca kitab kitab matan, untuk menyemangati dan membiasakan santri dengan hafalannya. Dalam Nadzhom mawarisnya, Imam Rahbani ngendikan :

والثلثان وهما التمام فاحفظ فكل حافظ امام

“Dua pertiganya itu sempurna. Maka menghafal lah, karena setiap orang yang hafal adalah pemimpin.”

 

Oleh : Muhammad Alawy Mahfudz

 

 

 

Today


        Salah seorang bijak lestari pernah berkata “Yesterday is History, Tomorrow is Mystery,  And Tody is a gift.  So that why its caired present. Yang terjemahan bebasnya “kemarin adalah sejarah, masa lalu. Besok adalah misteri, sesuatu yang belum kita ketahui. Hari ini adalah pemberian, dan karena itu juga present, atau hadiah dalam bahasa inggris.    

                Oke, jangan judge dulu, bukan berarti ini pake bahasa inggris terus nggak keren. Nggak segampang itu bosque. Bahkan, perkataan si bijak lestari ini mengandung ilmu tasawuf yang tinggi.

Jadi di sini akan dibagi menjadi tiga bagian,

1)      Kemarin

2)      Besok

3)      Hari ini

 

Bagian pertama, kemarin adalah history, masa lalu, pengalaman yang dapat diambil pelajarannya. Apabila terjadi sesuatu, kita dapat mengambil pelajarannya. Entah sesuatu itu baik atau buruk.

رَبَّنا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلاً

Jadi semua, ya sema itu pasti ada pelajaran atau hikmah yang dapat kita ambil. Karena tidak mungkin Allah menciptakan sesuatu dengan sia sia.

                Lalu kedua, besok, sesok adalah misteri. Sebuah hal yang kita tidak tahu pasti, apa yang akan terjadi kita tidak tahu. Apakah sesuai dengan yang kita rencanakan atau tidak. Kita tidak pernha bisa memastikan karena itu misteri. Maka kita tidak perlu terlalu susah memikirkannya. Karena memang sudah ada dzat yang mengurusnya.

Dawuh Ibnu Athaillah dalam magnum opusnya, Al-Hikam

اَرِحْ نَفْسَكَ مِنَ التَّدْبِيْرِ, فَمَا قَامَ بِهِ غَيْرُكَ عَنْكَ لَا تَقُمْ بِهِ لِنَفْسِكَ

Istirahatkan dirimu dari tadbir memikirkan apa yang terjadi, karena apa yang telah dijamin diselesaikan oleh selainmu, maka kamu tak perlu mengurusnya. Yo wes, masalah yang kamu bakal kamu adepi ki wes ono seng ngurus, ra usah mbok aru aru.

                Terus, seng terakhir, hari ini, saiki, wayah iki, iku adalah pemberian dari Allah, gift dari Allah.Pada siapa? Ya pada kita semua. Allah gak ilih kasih kalau ngasih pemberian, atau yang sering kita sebut rahmat ini. Allah itu tidak body shamming, jadi  senajan orangnya tua atau muda, laki laki atau perempuan, hitam atau puith, jelek ata ganteng, glowwing apa enggak. Ya Allah tetap mengaasih pada mereka semua.

وَ رَحۡمَتِیۡ وَسِعَتۡ کُلَّ شَیۡءٍ

 

 

Dan nikmat ini allah ini ngasih nya jor ijoran. Gak setengah setengah kayak kita mau ngisi kotak amal masjid yang tiba tiba lewat di depan kita saat dengar khutbah jumat. Saking jor jorannya Allah kita tidak bia menghitung nikmat yang Allah kasih.

وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ

Kalau kata salah satu temanku, kita nggak mampu ngitung nikmat Allah. nggak mampuuu….. Lah, kita sudah tahu nikmat itu dari mana, dari siapa, terus apa sih yang harus kia lakukan. Ya bersyukur dong! Tahu terima kasih Fergusoo!!

وَاشۡكُرُوۡا لِلّٰهِ اِنۡ کُنۡتُمۡ اِيَّاهُ تَعۡبُدُوۡنَ

                Nek wes syukur nanti idtambah oleh  Allah.

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮ

 

Kisah Nabi Uzair

              Nabi Uzair adalah nabi yang hidup pada zaman antara nabi Sulaiman a.s dan nabi Isa a.s. Pada masa beliau tidak ada yang lebih paham dari pada beliau tentang Kitab Taurat. Orang-orang yahudi memanggil beliau dengan sebutan eztra. Beliau juga di panggil orang yahudi dengan sebutan (Anak Tuhan). Seperti yang tercantum pada surat  At-Taubah:30.


                Beliau mendapat julukan itu berawal dari kisah ketika beliau bepergian kesebuah negeri yang jauh dengan ditemani keledai sebagai  tunggangan ketika itu nabi Uzair berada di sebuah desa yang hancur, Banyak mayat berserakan & banyak hewan ternak mati di mana-mana.Beiau berjalan menelusuri desa itu kemudian mengeluarkan buah –buahan yang beliiau dapat, Sambil merenung nabi Uzair berkata”bagaimana Allah menghidupkan  kampung yang mati ini”. Nabi Uzair pun tertidur di bawah pohon. Kemudian Allah s.w.t  mengutus Malaikat untuk mencabut nyawa beliau ketika sudah terlewat seratus  (100) tahun  Allah mengembalikan nyawa beliau kembali . Ketika terbangun Allah bertanya melalui perantara malaikat “berapa lama kamu tidur” beliau menjawab “sekitar satu atau setengah hari” Allah berfirman “sesungguhnya kamu telah tinggal di sini selama seratus tahun “ beliau tidak percaya kemudian Allah menhidupkan keledai beliau yang tinggal kerangkanya saja , Kemudian nabi Uzairberkata “Allah maha kuasa atas segala sesuatu”

                Cerita ini tercantum dalam Al-Quran SURAH Al-Baqarah :259, Setelah itu nabi kembali ke kampungnya, Saat sampai di desa penduduk desa sudah tidak mengenali beliau , Kemudian baliau masuk kedalam sebuah rumah, Disitu nabi Uzair menemukan sesosok wanita tua yang buta, Nabi Uzair kemudian menyembuhkan wanita itu , Setelah sembuh wanita tersebut mengabarkan keseluruh desa dan penduduk desa tidak langsung percaya. Mereka meminta nabi Uzair membacakan kitab taurat, Karena di desa itu sudah tidak ada yang hafal kitab taurat. Karena kitab taurat di desa itu sudah di bakar kemudian nabi Uzair  membacakan kepada bani israil kitab taurat. Sejak saat itu bani israil menyebut nabi Uzair dengan sebutan “ANAK TUHAN”.

Oleh : Putra Al-Haidar

 

Monday, September 13, 2021

Tidur Lebih Baik

                Seperti di pondok pesantren pada umumnya, santri santri di pondok Al Musthofa juga rutin untuk mendaras hafalan yang mereka miliki. Tapi segala sesuatu tentu ada pengecualiannya, dan pengecualian itu adalah kang Jarno. Pagi hari saat santri lainnya sedang mendaras hafalannya, kang Jarno masih terlihat tidur di pojokan kamar, jarang sekali kang jarno beraktifitas, atau mungkin kang Jarno beraktifitas hanya saja tidak terihat santri lainnya. Yang sering kang Jarno hanya tertidur, yang lain mengaji, yang lain keluar, yang lain jagongan, kang Jarno tetap saja tertidur, waktu yang tidak kang Jarno buat tidur hanyalah jam wajib.

            


    Suatu hari, salah seorang teman kang Jarno, kang Songko namanya. Merasa tidak baik  jika terus membiarkan kang Jarno seperti itu, sebagai teman, kang Songko merasa perlu mengingatkan kang Jarno agar lebih giat lagi. Meski sebenarnya masih merasa ewuh, diberanikanlah untuk menghampiri kang Jarno. Seusai jam wajib subuh, kang Jarno yang biasanya langsung tidur lagi, kali ini di cegat oleh kang Songko.

“Kang mau nemenin keluar gak?”, tanya kang songko.

“Kemana kang?”, kang Jarno balik bertanya.

“Beli lentog kang, aku habis kirimann kemaren, tak traktir deh”,

“Beneran kang?, aku kebetulan sedang tak ada uang”,

“Iyalah kang, santai saja”, kata kang Songko meyakinkan.

“Okelah, ayo kang”, jawab kang jarno sambil terkekeh lirih.

                Sesampainya di pedagang lentog dan memilih tempat duduk yang enak, kang Jarno dan kang Songko makan dengan lahapnya, maklum saja, lentog memang salah satu makanan yang tergolong enak bagi kaum santri. Selesai makan, kang songko menyulut rokoknya, tak lupa di tawarinya kang Jarno.

“Habis ini ada kegiatan nggak kang?”, kang Songko memulai percakapan.

“Ah, sepertinya nggak ada kang, mau tiduran saja kaya biasanya”, jawab kang Jarno ringan.

“Nggak bosen tah kang?, tiap hari tidur melulu?”,

“Kalau bosen sih iya, tapi mau bagaimana lagi?”,

“Gimana ya kang?, daripada tidur melulu kaya begitu kan lebih baik di buat aktivitas tho, deres, jagongan, keluar, atau apalah”,

“Justru itu, aku tidur itu untuk menghindari dua kegiatan terahir yang kamu sebut tadi”

“Emang kenapa kog di hindari kang?”,

“Gini kang, tak jelasin. Kalo aku jagongan itu sedikit banyak aku pasti ngomongin orang, itu kan maksiiat tho kang, apalagi kalo keluar, jelas lebih banyak lagi maksiatnya, kan lebih baik aku ini tidur tho, seengaknya kalo aku ngak bisa berbuat baik seperti  sampean sampean, saat saya tidur saya tidak bermaksiat”, kang Jarno menyambung kembali rokoknya setelah menyelesaikan kalimatnya.

“Saya kasih tau satu hal lagi kang”, kang Jarno melanjutkan.

“Saya pernah mendengar keterangan dari guru saya, kalo meninggalkan perkara haram itu wajib, jadi tidurku itu…….”, kang Jarno tidak meneruskan kalimatnya, dia ngeloyor begitu saja sambil terkekeh.

Oleh : Koboy

Wednesday, September 1, 2021

ANGEL IKU GAMPANG

           Semua orang pasti pernah merasakan masa-masa kesulitan, dan banyak orang yang sampai putus asa, bahkan ada yang sampai mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

            Sesungguhnya Allah SWT telah berfirman dalam surah Al-Insyirah Ayat 6

إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا


Artinya: Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.


            Ada sebuah quotes “ nek kue ngeluh ojo ngarep dadi tangguh, nek kue sambat ojo ngarep dadi kuat”

            Jadi kita sebagai manusia jangan mudah berputus asa, tetaplah berusaha meskipun belum ada hasil, tetaplah berdoa meskipun belum di ijabahi, dan tetaplah bersyukur meskipun hidup sudah hancur.  

Penulis: bagas