Nabi Uzair adalah nabi yang hidup pada zaman antara nabi Sulaiman a.s dan nabi Isa a.s. Pada masa beliau tidak ada yang lebih paham dari pada beliau tentang Kitab Taurat. Orang-orang yahudi memanggil beliau dengan sebutan eztra. Beliau juga di panggil orang yahudi dengan sebutan (Anak Tuhan). Seperti yang tercantum pada surat At-Taubah:30.
Beliau mendapat julukan itu berawal dari kisah ketika beliau bepergian kesebuah negeri yang jauh dengan ditemani keledai sebagai tunggangan ketika itu nabi Uzair berada di sebuah desa yang hancur, Banyak mayat berserakan & banyak hewan ternak mati di mana-mana.Beiau berjalan menelusuri desa itu kemudian mengeluarkan buah –buahan yang beliiau dapat, Sambil merenung nabi Uzair berkata”bagaimana Allah menghidupkan kampung yang mati ini”. Nabi Uzair pun tertidur di bawah pohon. Kemudian Allah s.w.t mengutus Malaikat untuk mencabut nyawa beliau ketika sudah terlewat seratus (100) tahun Allah mengembalikan nyawa beliau kembali . Ketika terbangun Allah bertanya melalui perantara malaikat “berapa lama kamu tidur” beliau menjawab “sekitar satu atau setengah hari” Allah berfirman “sesungguhnya kamu telah tinggal di sini selama seratus tahun “ beliau tidak percaya kemudian Allah menhidupkan keledai beliau yang tinggal kerangkanya saja , Kemudian nabi Uzairberkata “Allah maha kuasa atas segala sesuatu”
Cerita ini tercantum dalam Al-Quran SURAH Al-Baqarah :259, Setelah itu nabi kembali ke kampungnya, Saat sampai di desa penduduk desa sudah tidak mengenali beliau , Kemudian baliau masuk kedalam sebuah rumah, Disitu nabi Uzair menemukan sesosok wanita tua yang buta, Nabi Uzair kemudian menyembuhkan wanita itu , Setelah sembuh wanita tersebut mengabarkan keseluruh desa dan penduduk desa tidak langsung percaya. Mereka meminta nabi Uzair membacakan kitab taurat, Karena di desa itu sudah tidak ada yang hafal kitab taurat. Karena kitab taurat di desa itu sudah di bakar kemudian nabi Uzair membacakan kepada bani israil kitab taurat. Sejak saat itu bani israil menyebut nabi Uzair dengan sebutan “ANAK TUHAN”.
Oleh : Putra Al-Haidar
0 comments: