Monday, September 13, 2021

Tidur Lebih Baik

                Seperti di pondok pesantren pada umumnya, santri santri di pondok Al Musthofa juga rutin untuk mendaras hafalan yang mereka miliki. Tapi segala sesuatu tentu ada pengecualiannya, dan pengecualian itu adalah kang Jarno. Pagi hari saat santri lainnya sedang mendaras hafalannya, kang Jarno masih terlihat tidur di pojokan kamar, jarang sekali kang jarno beraktifitas, atau mungkin kang Jarno beraktifitas hanya saja tidak terihat santri lainnya. Yang sering kang Jarno hanya tertidur, yang lain mengaji, yang lain keluar, yang lain jagongan, kang Jarno tetap saja tertidur, waktu yang tidak kang Jarno buat tidur hanyalah jam wajib.

            


    Suatu hari, salah seorang teman kang Jarno, kang Songko namanya. Merasa tidak baik  jika terus membiarkan kang Jarno seperti itu, sebagai teman, kang Songko merasa perlu mengingatkan kang Jarno agar lebih giat lagi. Meski sebenarnya masih merasa ewuh, diberanikanlah untuk menghampiri kang Jarno. Seusai jam wajib subuh, kang Jarno yang biasanya langsung tidur lagi, kali ini di cegat oleh kang Songko.

“Kang mau nemenin keluar gak?”, tanya kang songko.

“Kemana kang?”, kang Jarno balik bertanya.

“Beli lentog kang, aku habis kirimann kemaren, tak traktir deh”,

“Beneran kang?, aku kebetulan sedang tak ada uang”,

“Iyalah kang, santai saja”, kata kang Songko meyakinkan.

“Okelah, ayo kang”, jawab kang jarno sambil terkekeh lirih.

                Sesampainya di pedagang lentog dan memilih tempat duduk yang enak, kang Jarno dan kang Songko makan dengan lahapnya, maklum saja, lentog memang salah satu makanan yang tergolong enak bagi kaum santri. Selesai makan, kang songko menyulut rokoknya, tak lupa di tawarinya kang Jarno.

“Habis ini ada kegiatan nggak kang?”, kang Songko memulai percakapan.

“Ah, sepertinya nggak ada kang, mau tiduran saja kaya biasanya”, jawab kang Jarno ringan.

“Nggak bosen tah kang?, tiap hari tidur melulu?”,

“Kalau bosen sih iya, tapi mau bagaimana lagi?”,

“Gimana ya kang?, daripada tidur melulu kaya begitu kan lebih baik di buat aktivitas tho, deres, jagongan, keluar, atau apalah”,

“Justru itu, aku tidur itu untuk menghindari dua kegiatan terahir yang kamu sebut tadi”

“Emang kenapa kog di hindari kang?”,

“Gini kang, tak jelasin. Kalo aku jagongan itu sedikit banyak aku pasti ngomongin orang, itu kan maksiiat tho kang, apalagi kalo keluar, jelas lebih banyak lagi maksiatnya, kan lebih baik aku ini tidur tho, seengaknya kalo aku ngak bisa berbuat baik seperti  sampean sampean, saat saya tidur saya tidak bermaksiat”, kang Jarno menyambung kembali rokoknya setelah menyelesaikan kalimatnya.

“Saya kasih tau satu hal lagi kang”, kang Jarno melanjutkan.

“Saya pernah mendengar keterangan dari guru saya, kalo meninggalkan perkara haram itu wajib, jadi tidurku itu…….”, kang Jarno tidak meneruskan kalimatnya, dia ngeloyor begitu saja sambil terkekeh.

Oleh : Koboy

Previous Post
Next Post

0 comments: