Sunday, November 28, 2021

Untuk Indonesiaku

  

         Untuk indonesiaku, usia remaja, kata orang jawa, lagek bandel – bandel e mulai rasa keinginan tau nan dan  rasa ingin memiliki yang kuat sangat, hingga tak punya rasa cemas apalagi takut senggol sana senggol sini, ingin menang sendiri, itulah yang di inginkan sekarang. 

        Dan, bagaimana kita mengatasi semua itu? Kita belajar dari pemimpin yang terhebat di sepanjang zaman. Siapa pemimpin itu? Nabi Muhammad, beliau sangat menjunjung tinggi keadilan, ketegasan, dan kasih sayang. Dan semua tentang apa itu kepemimpinan, semua ada di beliau. Mungkin sebagian besar kalian menyanggah "ya kan beliau Nabi" jawaban kami jelas! Itulah pentingnya sejarah, sejarah itu sangat penting. Untuk apa? Untuk kita bisa tau setidaknya cerita cerita beliau memperjuangkan bangsanya, dan jika kalian masih merasa ragu Rosulullah juga mempunya sifat kemanusian, contoh beliau juga pernah terluka  pada saat perang, selalu terdepan untuk mengatasi jika ada problem. Dengan apa beliau menyelesaikan? Dengan kasih sayang! .

          Itulah tugas pertama kita, yaitu menanamkan cinta pada bangsa. Apa gunanya kita bersorak sorak saat ada seperti ini tanpa ada solusi untuk masa panjang oke,

           Oke siapa pemimpin masa depan kalau bukan pemuda pemuda sekarang. DPR DPR yang kalian benci cepat atau lambat pasti akan mati dan kalian sudah siap apa untuk menggantikan?.Siap untuk demo? Bakar bakar ban? Rusuuh? Kenapa kalian tidak di dengarkan? Karena kalian belum punya kontribusi apa apa untuk negara. 

CAMKAN ITU!! Sekian….

Oleh : Setiawan

Thursday, November 25, 2021

Janganlah Bersedih, Sungguh Allah Bersama Kita

Mungkin, ketika engkau lagi merasakan kepedihan dari hidup ini, engkau merasa dunia tidak lagi berada dipihakmu. Tapi itulah hidup, kadang engkau berada di atas, kadang engkau berada di bawah. Ketika engkau berada di atas, engkau akan merasa senang, puas, bangga. Tapi ketika engkau berada di bawah, engkau akan menyendiri, menangis, merenung, atau melampiaskan dengan hal-hal yang engkau sukai. Misal nih, seperti makan, travelling, tidur atau yang lainnya.

 Ketahuilah! Bahwa ke-2 posisi hidup itu, yaitu posisi di atas atau posisi di bawah, memanglah nyata, tidak bisa dihindari karena memang itu adalah takdir dari tuhan. Ketika engkau sedang di posisi atas, janganlah engkau terlena dengan apa yang sudah engkau raih. Sungguh itu akan membuatmu tidak berrkembang. Juga Ketika engkau sedang berada di posisi bawah, janganlah engkau bersedih. Merenung bersabarlah dan terus berjuang karena Allah bersama orang-orang yang sabar. Jika Allah sudah bersamamu, maka semuanya akan dimudahkan oleh-nya. 

Lalu, ada yang bertanya “Aku sudah berusaha dan bersabar untuk mencapai apa yang aku inginkan, tapi tidak tercapai.” Jika ada yang mengatakan itu. Maka sebenarnya, ia sudah memutus kata sabarnya, sebab sabar itu tidak ada batasnya dan usaha tidak ada ujungnya. Engkau yang mengatakan itu janganlah engkau berhenti. Ketika engkau merasakan hal itu, sunguh engkau sudah dekat dengan apa yang engkau inginkan. Jika engkau menginginkan sesuatu, lihatlah kepada dirimu dulu! Sesuaikan apa keinginanmu dengan passionmu, sebab itu akan memudahkanmu untuk mencapai apa yang kamu impikan. Ketika kamu lagi diterjang dengan  cobaan-cobaan, ingatlah! Bahwa cobaan itu adalah dari Allah, dan kita jangan menyalahkan Allah. Sungguh Allah ingin mengangkat derajat kita dengan adanya cobaan-cobaan. Mungkin kita mengambil hikmah dari cobaan yang kita alami selama ini yang dapat membuat kita lebih dewasa. Jadi, janganlah engkau bersedih, sungguh Allah Bersama dengan kita.

Oleh : Ahnaziz

Sunday, November 21, 2021

UNTUK KAMU YANG FOMO

Melihat teman mempunyai brand baju mahal, hati jadi berdesir atau melihat postingan teman di instagram sedang berlibur di luar negeri, malah jadi mupeng. Pernah merasakan keadaan atau situasi tersebut kawan? jika kamu pernah, kamu mengidap Fomo.

Fenomena ini sering terjadi saat-saat ini. Apalagi hampir semua orang mempunyai sosial media, yang seolah-olah dunia berada di genggamannya. Apapun yang dilihat di sosial media rasanya ingin saja memiliki seperti yang dilihat, apapun yang dilihat rasanya ingin mengunjunginya. Dan sebagainya.

Fearing of missing out atau Fomo atau kita lebih gampang menyebutnya dengan Hasud sendiri merupakan rasa cemas yang timbul akibat terus menerus melihat orang lain yang sedang mengalami hal yang menyenangkan. Sedangkan kita tidak berada di dalamnya ataupun kita tidak mengalaminya.

Tidak lain tidak bukan, penyebab terbesarnya adalah ponsel yang sering kita gunakan. Makanya orang yang paling rentan mengidap  Fomo ialah orang yang sering bersinggungan dengan media sosial. Tidak hanya orang yang sering bermain instagram, orang yang kesepian juga bisa mengidap penyakit ini.

Dan fomo sangat berdampak negative pada suasana hati dan tingkat kepuasan hidup. Orang yang FOMO-nya tinggi cenderung lebih depretif, cemas, neurotic dan permasalahan dengan tidur dibanding dengan orang FOMO-nya cenderung rendah.

Tapi tenang, fomo bisa dihindari dengan cara mengubah titik fokus yang tidak ada pada dirimu dengan melihat dan menikmati yang ada pada diri sendiri. Atau kita bisa ubah istilahnya dengan JOMO atau Joy of Missing Out atau kita lebih gampang dengan menyebutnya bersyukur.


Imam Abdullah bin Alwy Al-Haddad dalam qasidah terkenalnya “ilzam baba rabbik” berkata,

لَا يَكْثُـرُ هَمُّـــكْ * مَـا قُـدِّرْ يَـكُـــون

Yang artinya, “janganlah bersedih hati, karena sesungguhnya yang ditakdirkan pasti akan terjadi”. Terima apa yang kita miliki saat ini tanpa harus melihat apa yang dimiliki orang lain. Ubah “ wah si doi enak ya, liburan bareng keluarganya ke new york” dengan “Alhamdulillah kita bahagia dirumah walau tanpa kemana-mana”.

Karena hidup kita singkat, nikmatilah. Jika kita jeli, kita bisa nemu apa saja kok yang bisa membuat kita bahagia di sekitar kita. So good bye FOMO, and say hello JOMO.

Oleh : Ulil Azka