Melihat teman mempunyai brand baju mahal, hati jadi berdesir atau melihat postingan teman di instagram sedang berlibur di luar negeri, malah jadi mupeng. Pernah merasakan keadaan atau situasi tersebut kawan? jika kamu pernah, kamu mengidap Fomo.
Fenomena ini sering terjadi saat-saat ini. Apalagi hampir semua orang mempunyai sosial media, yang seolah-olah dunia berada di genggamannya. Apapun yang dilihat di sosial media rasanya ingin saja memiliki seperti yang dilihat, apapun yang dilihat rasanya ingin mengunjunginya. Dan sebagainya.
Fearing of missing out atau Fomo atau kita lebih gampang menyebutnya dengan Hasud sendiri merupakan rasa cemas yang timbul akibat terus menerus melihat orang lain yang sedang mengalami hal yang menyenangkan. Sedangkan kita tidak berada di dalamnya ataupun kita tidak mengalaminya.
Tidak lain tidak bukan, penyebab terbesarnya adalah ponsel yang sering kita gunakan. Makanya orang yang paling rentan mengidap Fomo ialah orang yang sering bersinggungan dengan media sosial. Tidak hanya orang yang sering bermain instagram, orang yang kesepian juga bisa mengidap penyakit ini.
Dan fomo sangat berdampak negative pada suasana hati dan tingkat kepuasan hidup. Orang yang FOMO-nya tinggi cenderung lebih depretif, cemas, neurotic dan permasalahan dengan tidur dibanding dengan orang FOMO-nya cenderung rendah.
Tapi tenang, fomo bisa dihindari dengan cara mengubah titik fokus yang tidak ada pada dirimu dengan melihat dan menikmati yang ada pada diri sendiri. Atau kita bisa ubah istilahnya dengan JOMO atau Joy of Missing Out atau kita lebih gampang dengan menyebutnya bersyukur.
Imam Abdullah bin Alwy Al-Haddad dalam qasidah terkenalnya “ilzam baba rabbik” berkata,
لَا يَكْثُـرُ هَمُّـــكْ * مَـا قُـدِّرْ يَـكُـــون
Yang artinya, “janganlah bersedih hati, karena sesungguhnya yang ditakdirkan pasti akan terjadi”. Terima apa yang kita miliki saat ini tanpa harus melihat apa yang dimiliki orang lain. Ubah “ wah si doi enak ya, liburan bareng keluarganya ke new york” dengan “Alhamdulillah kita bahagia dirumah walau tanpa kemana-mana”.
Karena hidup kita singkat, nikmatilah. Jika kita jeli, kita bisa nemu apa saja kok yang bisa membuat kita bahagia di sekitar kita. So good bye FOMO, and say hello JOMO.
Oleh : Ulil Azka
0 comments: