Wednesday, August 24, 2022

Kisah Fotografer Amatir



Saat pertama kali seseorang memegang kamera baik kamera saku atau cellphone, biasanya orang tersebut akan sangat senang karena bisa memotret foto apapun. Percaya diri menjadi tinggi dan menganggap diri sudah jago foto. Tapi setelah mendapatkan halangan seperti foto di kondisi yang gelap, maka kepercayaan diri mulai menurun, apalagi setelah melihat-lihat hasil jepretan fotografer yang berpengalaman di internet.   

Lalu, calon fotografer ini mulai mencari kambing hitam. Wah, gue perlu kamera yang bagus nih, supaya fotoku semantap mereka-mereka yang jago. Lalu pergilah calon fotografer ini ke tempat penyewaan kamera, dan ia pun menyewa DSLR 60D. Harapannya kualitas foto bisa meningkat dan bisa bagus di keadaan apa saja termasuk kondisi cahaya yang gelap. Dan hasilnya….



Setelah itu, keinginan si fotografer mendapatkan kualitas foto yang lebih baik lagi menggebu-gebu. Setelah nanya sana sini, Si fotografer pun ingin fotonya lebih bagus dengan warna yang bagus, ia pun ingin belajar mengedit foto supaya lebih menarik, dan ia melihat-lihat di instagram juga melihat tutorial di youtube.


    Akhirnya si fotografer pun menemukan aplikasi bernama Lightroom, ia pun mengotak atik aplikasi tersebut, dan jadilah….




Seiring dengan waktu, kualitas foto yang dihasilkan semakin baik dan konsisten, tapi fotografer ini tidak merasa tinggi hati seperti dahulu. Dia menyadari bahwa kalau merasa sudah “the best”, dan meremehkan karya orang lain, maka ilmunya tidak akan berkembang, malah mungkin akan jadi sesat. Maka dari itu, dia selalu menganggap dirinya biasa-biasa saja dan selalu terbuka pikirannya untuk belajar dari fotografer lainnya, entah yang fotografer umum, atau fotografer yang spesialis (fashion, travel, wedding dan sebagainya). Terimakasih atas kunjungannya.

Oleh: M. Burhanuddin

Previous Post
Next Post

0 comments: