Friday, September 30, 2022

Kutu Buku, Wibu, yang Penting Bermutu


  
Ketika melihat seseorang yang suka sekali baca buku, maka julukan untuk dia biasanya ‘Kutu Buku’. Kalau terlihat sosok makhluk yang hobi sekali dengan manga, anime, komik, maka khalayak kerap menyebutnya ‘Wibu”(Padahal bukan seperti itu). Dan orang orang sok tahu yang sok keras seperti itu, sering sekali beranggapan bahwa hal seperti itu tidak bermutu. Hal hal ini juga diberikan pada penggemar film, sinetron, kartun, dan hal yang tidak disukai sang netizen.

                Satu kata untuk orang orang seperti ini ”Berhenti”!

               Apakah dia sudah pernah mencoba membaca buku? Apakah dia pernah mencoba membaca manga? Apakah dia sudah pernah mencoba menonton Film? Anime? Sinetron? Kartun?

               Maka, jawaban yang biasa kita dapatkan dari mereka hanya dua.

  1.  Tidak Pernah
  2.  Sudah, tapi sama sekali tidak seru.

               Ok Guys, mungkin cukup itu untuk pembukaannya. Jadi begini, semua hal itu semua - baik manga, novel, anime, kartun, film, dan kawan kawannya, itu semua semacam hidup. Mungkin benar, mereka tidak suka karena belum mencoba, atau ada yang sudah mencoba tapi tetap saja tidak suka.  Jadi, karena apa? Yah, selain karena manusia itu berbeda beda. Itu karena mereka tidak mau memaknainya. Padahal, kalau kita mau memaknainya, sering ada jalan keluar dalam problematika di dalam hidup kita.

               Beberapa contoh adalah karya saya - K-San

               Diantaranya :

  • Novel Siluman Wadon, yang terinspirasi dari film “Romeo dan Juliet.”
  • Novel Si Naga, yang terinspirasi dari anime ‘Fairy Tail’.
  • Pengibaratan Monster Hulk dengan Nafsu. 
  • Quotes Master Oogway dari Film ‘Kungfu Panda’, bahwa tidak ada keberuntungan di dunia ini KLIK DI SINI
  • Motivasi bahwa kita adalah karakter utama yang saya dapat dari melihat karakter karakter utama di Anime KLIK DI SINI
  • Kenyataan bahwa wanita adalah ujiannya pria yang saya dapat dari Anime Naruto, Re : Zero, dan AOT KLIK DI SINI


 Maka kawan, tak apa lah engkau dijuluki sebagai “Wibu”. Tak apalah kau disebut dengan kata kata “Kutu Buku”. Yan penting bukan itu, yang penting hidupmu bermutu. Kalau menurut filosofi Stoa, kita tidak bisa mengendalikan mereka. Cukup dengarkan saja.

TULSAN FANTASY 
Oleh: M. Hasan.

               

 


Tuesday, September 27, 2022

Buat Apa Sholat Berjamaah dan Bermakmum Dengan Mereka?


Imam Sufyan berkata ;
 "صل خلف كل بر وفاجر إلا مدمن خمر أو معلن بالفسوق أو عاق لوالديه أو صاحب بدعة أو عبد آبق"

"Shalatlah engkau (menjadi makmum) di belakang semua orang, baik itu yang sholeh ataupun orang yang hanyut dalam kemaksiatan. Kecuali bermakmum kepada pecandu miras, orang yang terang-terangan dalam ke-fasiq-annya, orang yang durhaka kepada orang tuanya, pelaku dan pengamal bid'ah (muharromah) atau hamba sahaya yang kabur dari majikannya". 

    Nah yang menjadi sorotan, mengapa hanya 5 orang ini kita tidak boleh menjadi makmum sholat mereka? Dalam Kitab Ithaf Sadatil Muttaqin di sebutkan bahwa; "لأنهم غير مرضيين عند الله." Mereka sudah di pastikan tidak akan mendapatkan ridlo dari Allah karena status yang mereka sandang ini. Ini bukan berarti kita suudhon dengan 5 orang tersebut, namun ketidak ridloan Allah kepada mereka merupakan sebuah kepastian. Maka pantas Imam Sufyan melarang kita bermakmum kepada mereka, karena buat apa kita bermakmum kepada orang yang sudah pasti tidak di ridloi Allah?

Dening: Agus H. Aniq M. Makki, B.Sc.

Saturday, September 24, 2022

Milad Abuya dan Kenang Muh

     Senin malam kemarin, saat seluruh Mas Mudabbir dan beberapa grup rebbana Pondok ikut ke Majlis di Rumah Mas Ulil, santri santri yang tersisa di pondok tentu tidak tinggal diam, ndomblong begitu saja ditinggal. Di pondok tetap ada kegiatan, karena itu lah tugasnya Departemen Pendidikan. Nah, biasanya diisi dengan Khataman, namun kali ini, diniati untuk nanti Malem Sabtu.

    Jumu'ah Malam, 23 September, menjelang Sabtu, 24 September, seluruh santri Pondok Pesantren Putra Al-Fattah bersama sama menuju teras ndalem, dengan kaki berjinjit, tidak boleh berisik. Mas Rangga selaku Alumni yang sudah mulai sibuk dengan Kuliahnya pun menyempatkan diri untuk acara ini. Yah, dia memang juga poin penting dalam acara nanti di Ruang Tamu Ndalem.

Senyum memukau Abuya saat mendapat suprise
    Acara apa sih?

    Tanggal 23 September adalah milad Abuya, dan tahun ini adalah yang ke-70. Sedangkan hari selanjutnya, tanggal 24 September adalah sanah helwah dari Kenang Kun Muhammada yang menggemaskan, yang tahun ini adalah peringatan umurnya naik ke angka 2. Namun, acara tidak hanya berhenti di situ. Penghaturan Buku Biografi Abuya Ahmadi Abdul Fattah yang digarap oleh INSAF43 juga dilaksanakan pada malam itu. Karena alasan itulah Mas Rangga ikut acara penting ini.

Peniupan lilin Abuya dan Kenang Muh
    Acara dimulai dengan santri santri yang sudah mulai berkumpul di teras Ndalem, tanpa kebisingan. Lantas, ketika pintu Ndalem sudah dibuka, kami semua - sebagian sih, sebagian yang tidak muat berada di teras. Para santri masuk ke dalam Ruang Tamu sambil mendendangkan Syair Mabruk Alfa Mabruk. Abuya yang diberi suprise tersenyum bahagia, apalagi kami yang dapat menyaksikan senyuman memukaunya.

    Kemudian, berbagai makanan dan hadiah diletakkan di atas meja. Ada Mc Domald, Nasi Tumpeng yang ada ucapan selamat dan foto Abuya dan Kenang Muh, ada juga Jahe Tolok, dan lainnya yan luar biasa. Mungkin beberapa sampai ngiler melihatnya.

Mas Wafiq mewakili para santri

    Acara dilanjutkan dengan Mas Wafiq yang menjadi perwakilan seluruh santri untuk memberikan ucapan selamat kepada Abuya, mendo'akan umur panjang, dan lain lainnya.  Tak lupa, Mas Wafiq juga memberikan selamat sanah helwah kepada Kenang Kun Muhammada. Mas Wafiq juga mendo'akan yang diamini seluruh orang di situ, supaya Kenang Muh menjadi anak yang sholih, berbakti, dan bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, bahkan negara. Amiinnn......


 Tak berhenti di situ, seperti yang diceritakan di awal, do'a khataman pun dibacakan oleh Mas Faizunnas, sang Abdi. 
Abuya pun juga sama, Beliau mendo'akan kami, juga keluarga kami supaya berumur panjang dan berkah.

   Acara masih berlanjut dengan Mas Ulin Wildan yang mewakili seluruh angkatannya untuk mengutarakan Penghaturan Buku Biografi Abuya, lantas disambung dengan Mas Atho' yang Menghaturkan Buku tersebut kepada Abuya.

    Sebelum para santri dibubarkan, Ummi Muthi' dan Mbak Nyai Mau'nah mengambil sedikit dari Nasi Tumpeng itu, dan sisanya diberikan kepada para santri untuk dimakan bersama sama. Namun, para santri juga mendapat Roti Gedhe, Bakso Bakar, Martabak Bandung. 

Friday, September 23, 2022

Maulid Masjid Ar-Riyadh Solo Bersama Al-Habib Muhammad bin Al-Habib Al-Munsib Ali bin Al-Habib Abdul Qadir Al-Habsyi

menjelang kedatangan Al-Habib Muhammad bin Ali al-Habsyi

     Kamis, 22 September 2022 Al-Habib Muhammad bin Ali al-Habsyi (cucu shohibul Maulid Simtudduror Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi) menghadiri maulid di Masjid Riyadh Solo.

Al-Habib Hasan bin Anis Al-Habsyi memimpin Mauilid
Al-Habib Hasan bin Anis Al-Habsyi memimpin Maulid

Maulid ini dilaksanakan selepas magrib dipimpin oleh Al-Habib Hasan bin Anis Al-Habsyi dengan iringan oleh tim hadroh Ahbaabul Mukhtar.

Santri ponpes Al-Fattah kudus sedang menonton live Maulid

Semua santri Al-Fattah pun dengan khidmat nan khusyu’ mengikuti serangkaian acara maulid tersebut. Yang semula agenda malam jum’at selepas maghrib diisi dengan musyawarah(pembahasan persoalan fiqhiyyah) kemudian diganti dengan menonton live maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang diadakan di Masjid Riyadh Solo. 

Al-Habib Muhammad Bin Husein Bin Anis Al-Habsyi
pun ikut membaca salah satu fashal dalam kitab maulid Simtudduror

memasuki acara inti yakni pembacaan maulid Simtudduror yang diikuti dengan ta’dzim dan penuh khidmat. Tiap-tiap fasal dibacakan dengan fasih oleh para habaib secara bergantian.



Hingga tibalah saat yang ditunggu-tunggu yakni mahalul qiyam, dengan iringan suara khas nan merdu para vokal dan iringan hadroh, momen mahalul qiyam tampak begitu syahdu seakan-akan kami hadir dalam majelis beliau.



Beliau, Al-Habib Muhammad bin Ali Al-Habsyi berkesempatan memberikan mauidhoh hasanah di tengah pembacaan maulid Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

       "Kita saat ini ada di dalam satu hidangan Maulid Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang untaian ini bersambung sampai ke sayyidina Al-Imam Al Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi di kota seiwun sana. Yang saat ini kita rasakan seperti yang dirasakan oleh kita saat duduk ada di makam Al Habib Ali bin Muhammad al habsyi lewat sayyidina imam Al Habib Alwi Putra beliau yang insya Allah mudah-mudahan duduknya kita di tempat ini Insya Allah bersambung kepada tempat Iman Al Habib Ali dulu pernah duduk di tempat yang sama."

        Di mana kita saat ini berada di satu majelis yang cahayanya bersambung kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dimana sambungan daripada untaian cahaya tersebut tidak ada keraguan sama sekali ada di dalamnya. Dan dicanangkannya atau diselenggarakannya acara ini tidak bukan hanya sekedar kita duduk ada di dalam acara ini dan kalimat yang disampaikan tidaklah berupa sekedar kalimat yang kita dengarkan tapi tentunya di dalamnya ada rahasia-rahasia yang terpendam ada makna-makna makna-makna yang begitu mendalam seperti yang dimengerti dan dipahami oleh mereka.

    Dalil itu semua telah terungkap ada di dalam ayat suci Alquran di mana Allah subhanahu wa ta'ala berfirman "وَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّ فِيۡكُمۡ رَسُوۡلَ اللّٰهِ‌ؕ "ketahuilah ada di majas kalian itu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

        Maka ketika orang ada di martabat Al-'Ilm mempunyai iman yang kuat Ihsan yang begitu kemudian luhur dan tinggi pengetahuan ma'rifatnya kepada Allah subhanahu wa ta'ala, pastilah orang tersebut mengetahui hakikat sebenarnya kehadiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam ada di majelis tersebut.

        Beliau mengatakan bahwa pembacaan maulid tersebut kalau kita betul-betul merasakan dan kita betul-betul menikmati apa yang ada di dalam ibaroh-ibaroh dan Maulid di sana banyak memberikan satu arahan dan indikasi unsur petunjuk dari Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi akan kehadirannya Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam memberikan peringatan tegas Al Habib Ali memberikan satu penjelasan yang begitu gamblang di dalam Kitab Maulid yang kalau kita baca pasal-pasal. huruf-perhuruf dan kalimat-perkalimat yang ada di dalam Kitab Maulid Simtuddurar tersebut Al Habib Ali banyak menunjukkan tentang kehadiran Nabi Muhammad itu dengan isyarat ''Hadza' perkataan ini menandakan bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam hadir dihadapan kita, mengapa tidak, karena memang semua apa yang dilakukan oleh Al Habib Ali semuanya adalah isyarah dari Sayyidina Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

         Anda saat ini ada di majelis setiap Kamis malam Jumat ada di masjid ini ada di tempat ini yang menandakan bahwa kita saat ini semuanya tengah dihaturkan oleh Al Habib Ali di hadapan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.


    

Semoga dengan berkahnya kita mahabbah kepada ahlu bait, kita nantinya dapat dikumpulkan di dalam Surga-Nya Allah bersama orang-orang yang kita cintai. Mungkin, itu sedikit yang bisa kami sampaikan. Untuk lebih lengkapnya, bisa ditonton langsung di Youtube: Masjid Riyadh Solo.

 


Wednesday, September 21, 2022

HADROH BASAUDAN


Suara semua santri terdengar bergemuruh, bersama sama membaca Hadrah Basaudan di hari selasa yang indah. Ditemani secangkir gahwa jahe hangat spesial, yang dibuat dengan penuh rasa CINTA. Semerbak bukhur khanjar yang dibakar, harum tercium memenuhi ruangan aula Majelis Anwarul Musthofa.


Hari selasa merupakan hari khusus, dimana santri pondok pesantren Al Fattah bersama-sama membaca Hadrah Basaudan, karya wali besar pada zamannya, Syaikh Abdullah Bin Ahmad Basaudan. Pembacaan Hadroh ini dipimpin oleh santri yang telah dibagi setiap minggunya. Selama kurang lebih dua tahun dimulai saat pandemi COVID-19 yang menyebar, alhamdulillah, pembacaan Hadroh Basaudan ini masih dilaksanakan sampai sekarang.


para santri Al Fattah sedang membaca Hadroh Basaudan


Pembacaan Hadroh Basaudan ini dilakukan di hari selasa dengan harapan semua santri pondok pesantren Al fattah termasuk dalam doa muallif hadroh ini, terhindar dari segala marabahaya, musibah, penyakit, khususnya terhindar dari wabah virus COVID-19 yang menyebar pada saat itu dengan barokah doa-doa, tawasul kepada para saadah Bani Alawy, dan para auliya-auliya Allah yang ada dalam Hadroh ini.

  • salah satu bait dalam Hadroh Basaudan


Urutan pembacaan Hadroh Basaudan ini yaitu diawali dengan hadroh fatihah yang pahalanya dihadiahkan kepada Rasulullah ﷺ, para saadah Bani Alawy,  auliya-auliya, dan bahkan untuk para pembawa gahwa dan bukhur yang hadir di majelis pembacaan hadroh ini. Dilanjutkan dengan membaca bait-bait khusus yang dibaca dengan nada berbeda dalam setiap fasalnya dan beberapa ayat akhir surat Al-Anbiya’.


Saat pembacaan Hadroh ini usai, gahwa jahe spesial-pun dibagikan, dan dilanjutkan dengan kajian kitab yang diampu oleh beliau Agus Aniq Muhammad Makky, B,Sc. Pembacaan Hadroh Basaudan dan pengajian hari selasa ini ditayangkan secara live dan bisa ditonton di fanpage INSAF setiap hari selasa sore.


 



Sunday, September 18, 2022

Majlis Khotmil Qur'an Ahad Pahing

    
Sabtu Sore, wiridan Ashar yang biasanya Al - Ikhlas 40 kali, sholawat 100 kali, dan Asmaul Husna, kemarin diqoshor. Sore itu, setelah sang imam selesai membaca do'a, para santri berbondong bondong menuju ruang tamu Ndalem, untuk pembukaan acara Khotmil Qur'an Ahad Pahing yang dibuka dengan hadroh dari Abuya.

Abuya menjadi pembuka acara Majlis Selapanan Khotmil Qur'an Ahad Pahing
     Lantas, setelah Al - Fatihah dari Hadroh itu selesai, para santri segera menuju kelompok khatamannya masing masing. Kelompok itu dibagi, per lima juz. Juz 1-5, di Ndalem wetan menggunakan mic. Juz 6-10, dan 11-15 juga di Ndalem Wetan, tapi di bagian lain, dan tanpa mic. Kelompok juz 16-20 berada di Aula Pondok, menggunakan mic. Kelompok 21-25 berada di Kamar pondok di lantai dua, sedangkan untuk kelompok terakir, 26-29 dibaca dengan tartil di teras Ndalem, menggunakan mic, dan tak jarang langsung disimak oleh Abuya dan Ummi.

    "Untuk mengalap barokahnya Al - Qur'an" Dari motivasi yang serin disampaikan Abuya, semua santri di pondok,  baik yang tahfidz maupun non tahfidz, semuanya berkontribusi dalam berjalannya acara selapanan Ahad Pahing ini, entah dalam hal membaca jatah juz, menyimak, atau membuatkan konsumsi. Bahkan, tak jarang santri Alumni juga ikut serta dalam berjalannya acara ini, sampai sampai yang nun jauh di Yaman sana ikut bantu mendapat jatah juz untuk acara Khotmil Qur'an.

Mas Izun dan Mas Rizqi yang berada di Yaman ikut mendapat jatah juz

    Adzan Maghrib berkumandang, kurang lebih setiap kelompok sudah membaca setengah lebih dari jatah mereka masing masing. Maka, santri santri bersama sama ke Aula Majlis Ndalem Wetan untuk melaksanakan sholat berjama'ah. Kali ini, wiridannya tidak diqoshor, tetap Rotibul Haddad dan Tartibul Fatihah.

    Selesai wiridan, pembacaan Ktomil Qur'an pun dilanjutkan, sampai tembus Isya'. Kali ini, jama'ahnya terpisah. Ada yang di kamar, ada yang di Aula Majlis, ada yang di Aula Pondok, tergantung kelompok dan kondisi. Karena, terkadang yang di Ndalem Wetan sudah selesai, dan akhirnya istirahat di Kamar,dan melaksanakan jama'ah Sholat Isya' di sana.     

    Sekitar jam delapan, para santri segera ke Aula Majlis Ndalem Wetan untuk Idaro juz 30 dan Kotmil Qur'an. Para Santri Tafidz idaroh per surat, sedangkan santri-santri non Tahfidz menyimak bersama-sama. Tak berselang lama, Gus Aniq pun rawuh, juga Abuya beberapa menit setelahnya.

    Tahlil dibackan oleh Ust. Rohamtillah, ketua Majlis Khotmil Qur'an Ahad Pahing. Lantas, doa Kotmil Quran langsung dibacakan oleh Gus Aniq.Setelah itu, Gus Aniq memberikan motivasi kepada para santri, "Semua kebaikan yang selama ini diperoleh oleh Gus Aniq dan Abuya, itu semua tak luput dari Barokah Al-Qur'an." Itulah sebabnya semua santri harus berkontribusi penuh dalam acara Khotmil Qur'an ini.

Gus Aniq memberikan motivasi kepada santri-santri

    Gus Aniq juga memberikan motivasi, bahwasanya memang benar kalau beberapa teman ada yang keramat gandul, istilahnya ikut orang tua. Namun, itu bukan menjadi alasan santri santri yang orang tuanya biasa saja untuk tidak bisa apa apa. "Buatlah sejarah sendiri!" Dawuh Gus Aniq untuk memantik semangat para santri.

    Kurang lebihnya begitu. Untuk lebih lengkapanya, bisa dilihat sendiri. KLIK DI SINI     

Friday, September 16, 2022

Futsal Berkah

      Salah satu olahraga paling digemari di dunia adalah Sepak bola. Hampir di setiap kampung ada lapangan yang digunakan untuk bermain sepak bola. Tak kurang ide, kadang gang yang sepi, halaman rumah, lantai dua yang kosong, ataupun tempat tempat yang sedikit luas dijadikan lapangan bermain.

    Santri pondok Al-Fattah juga begitu. Ketika sekolah libur, beberapa santri bermain bola dengan anak anak tetangga di antara halaman belakang Aula Majelis Anwarul Musthofa dan halaman depan rumah tetangga yang cukup luas.


Suasana Futsal Ponpes Al-Fattah


        Walaupun begitu, pondok Al-Fattah tetap punya agenda bermain bola yang lebih berkelas, yaitu futsal, dengan menyewa lapangan di Berlian Sport atau Black Stone. Biasanya setiap jumu’ah, jam delapan, dua jam. Kadang, di tengah pekan, ketika sekolah libur atau sekolah pulang awal, maka kami akan futsal lagi di siang harinya. Bahkan saat Muharam kemarin, baru jum’atnya futsal, sabtu yang libur futsal lagi. Semangat Olahraga!!


Gus Aniq juga ikut dalam futsal pondok

Eits.. tapi kami futsal tidak sekedar olahraga saja. Karena Gus Aniq juga ikut bermain dalam futsal, maka kami landasi olahraga yang penuh semangat ini dengan khidmah. KHIDMAH. Loh, kok bisa? Bagaimana caranya? Niat masszzeehh…..



Wednesday, September 14, 2022

Sujud Di Tengah Kesunyian



Aku temukan sunyi dalam laut

Lalu aku mendayung perahuku dengan dzikir

Menyusuri ombak yang membuka pintu demi pintu cahaya

Diatas, ada bulan yang tersenyum dan menyapa

Dengan bahasa cinta aku gagap dengan diriku yang penuh luka


Kusembunyikan wajahku dalam sujud

Diriku yang muasal dari tanah, mengajarkan kerendahan hati

Aku menangis, berenangan dalam airmata sendiri


Sujudku semakin khusyu' 

Sampai negeri keheningan aku tempuh

Sejauh mata memandang, dan darah bergejolak

Dan gemetar yang membangunkan bulu kudukku

Mengelupas luka dari perih yang hinggap selama ini


Sujudku tengah malam

Aku temukan negeri embun yang bening, sebening hatimu

Dinginnya tanpa warna, aromanya mengajariku 

Tentang makna makna

Sujudku tengah malam

Merayap dalam kemenangan dan kesunyian

Oleh: Rafi M. Ariq.

Sunday, September 11, 2022

Semangat melawan destroy

 


Seberapa yang banyak rintangan ujian dan kamu hadapi, Jangan menyerah. Kegagalan adalah salah satu jalan menuju kemenangan.Ketika seseorang jatuh malahan tidak bangkit, cemen itu!

 

Suatu hari saya pernah di Wa ayahku, berisi video tapi bermakna. Entah mengapa ayahku tidak pernah atau jarang memberi nasihat secara langsung kepadaku, melainkan hanya memberi pesan video tapi bermanfaat. Kali ini ayahku memberi video tentang 2 beruang yaitu ibu dan anak beruang, disitu dua beruang sedang menaiki gunung salju yang tinggi. Ibu beruang sudah sampai di puncak gunung salju, sementara anak beruang masih berusaha menaiki gunung tersebut. Ibu beruang menyemangati anaknya. “Semangat , ayo Nak.” Anak beruang terus kali menaikinya, tapi malahan jatuh ke lembah gunung. Anak beruang terus berusaha menaiki gunung untuk sampai ke puncak gunung. Dan Ibu beruang berkali-kali memberi semangat.

 

Hingga akhirnya anak beruang hampir menyerah karena tidak bisa menaiki sampai ke puncak gunung. Namun, ketika Ibu beruang menyemangati anaknya. Anak beruang tiba tiba menemukan ide, yaitu dengan mencari jalan yang lain. Anak beruang mencoba mengambil jalan lain, dan apa yang terjadi? Anak beruang akhirnya bisa sampai ke puncak gunung bersama Ibu beruang karena ide anak beruang tersebut.

Jadi, calm friends. Inti dari cerita tersebut adalah apapun yang kamu lewati, seperti ujian, rintangan, masalah yang kamu hadapi. Jangan menyerah, tetap harus mulus jalannya atau menjalani hidup dengan aman meskipun ada batu atau masalah yang kamu hadapi. Karena Allah berfirman di surat Al Baqarah ayat 283;

ﻻ ﯾﻜﻠﻒ ﷲ ﻧﻔﺴﺎ إﻻ وﺳﻌﮭﺎ

“Allah tidak membebani seseorang kecuali kesanggupannya."

Dan pokoknya aku nggak mau tahu, Intinya "Semangat Sayang".


Oleh: M. Fardan Abid.

 

 

 


Wednesday, September 7, 2022

Serial Memet : Gembus

  

"Semangat kerja! semangat kerja!" seru Pak Bambang kepada karyawan-karyawan di pabriknya. "Kerja! kerja! kerja!" serunya lagi. dan kalian tahu Bagaimana reaksi karyawan-karyawannya? Luar biasa sekali, seperti pejuang-pejuang kemerdekaan ketika Bung Tomo menyerukan "MERDEKA" maka mereka berseru dengan seruan yang sama dengan suara lantang dan kepalan tangan penuh keyakinan dan kemenangan. seperti itulah reaksi karyawan-karyawan pak bambang berseru "kerja! kerja! kerja!" dengan lantang laksana prajurit kemerdekaan, semangat sekali.

 

Entah aura apa yang disalurkan oleh Pak Bambang hingga membuat karyawan-karyawannya berjiwa Patriot bak pahlawan, siap mati dalam pertempuran dan mungkin mereka juga berpikiran kalau mati saat kerja bersama Pak Bambang maka mereka akan Syahid, ya walau sebetulnya sangit. Ya memang sangit karena kalau kalian lihat, para pekerja pak Bambang hampir semuanya berkulit hitam, tubuh kekar, dengan hanya memakai celana kolor berwarna-warni. jadi, jika kalian lihat, di tempat itu seperti kolam kopi dengan topping permen yupi warna-warni.

 

"Met hari ini kamu ikut bantu divisi pengumpulan tempe ya.” perintah pak Bambang. "siap pak" hormat Memet Ia pun bergegas ke divisi pengumpulan tempe. Perlu kalian ketahui, di pabrik pak Bambang seperti halnya perusahaan -perusahaan besar, terdapat tiga Bagian yaitu Bagian Tempe, Bagian Tahu dan Bagian Gembus. dan juga di setiap Bagian terdapat divisi-divisi, salah satunya adalah divisi pengumpulan. hebat bukan!

 

Baru 5 menit berlalu, pak Bambang datang, "Met kamu pindah ke divisi pengumpulan tahu ya" perintah pak Bambang.

"siap pak" jawab Memet tidak heran dengan bosnya karena memang pak Bambang bukanlah tipe bos yang hanya berpangku tangan, mengawasi, dan hanya teriak-teriak saja. Pak Bambang adalah tipe bos yang ikut turun tangan langsung dalam proses produksi di pabriknya. Tidak seperti ASN-ASN itu yang sok merasa dirinya penting datang ke suatu daerah minta dihormati, di jamu, dilayani bak raja, tak boleh ada rakyat jelata yang boleh menginjak bayangannya, datangnya pun sok minta dikawal patwal karena penting katanya.

 

Memet pun beranjak dan pindah ke divisi pengumpulan tahu. Lagi-lagi, baru berjalan lima menit, pak Bambang datang, "Met, kamu pindah ke divisi pengumpulan gembus ya" perintahnya.

"Ha? pindah lagi saya Pak?" tanya Memet mulai heran dengan bosnya.

"Iya biar saya saja" jawab pak Bambang duduk menggantikan Memet.

 

Memet pun beranjak dan pindah ke divisi pengumpulan gembus. Dan lagi dan lagi baru berjalan 5 menit, pak Bambang datang lagi, dan tanpa diperintah Memet langsung beranjak berdiri, " pindah ke divisi pengumpulan mana lagi pak? kan cuma tiga bagian" tanyanya.

"kembali ke divisi pengumpulan tempe dong" jawab pak Bambang.

 

Beranjak-lah kembali Memet menuju divisi pengumpulan tempe, dan mencoba bersabar dengan tingkah aneh bosnya. Hingga setelah 3 kali putaran pindah Bagian. Dari Bagian Tempe ke Bagian Tahu ke Bagian Gembus ke Bagian Tempe ke Bagian Tahu ke Bagian Gembus ke Bagian Tempe ke Bagian Tahu ke Bagian Gembus dan berlangsung selama 72 menit. (tentu kalian bertanya, kok bisa 72 menit, padahal kan tadi Memet di setiap Bagian cuma 5 menit ketika pak Bambang datang. kalian juga harus menghitung setiap cekcok, dan waktu berjalannya Memet dan pak Bambang dong. Nah, waktu cekcok dan berjalannya pak Bambang adalah 4 menit. ya memang 4 menit, karena sebenarnya 3 Bagian tersebut terdapat dalam satu ruangan dan berdekatan. maka hitunglah, pasti nanti akan pas 72 menit).

 

setelah 3 kali putaran pindah Bagian. Dari Bagian Tempe ke Bagian Tahu ke Bagian Gembus ke Bagian Tempe ke Bagian Tahu ke Bagian Gembus ke Bagian Tempe ke Bagian Tahu ke Bagian Gembus dan berlangsung selama 72 menit kesabaran Memet habis maksudnya sudah sampai batasnya.

"Bapak ini kenapa sih?! Bapak ini bos! Harusnya bertingkah seperti bos dong, harus percaya dengan bawahannya dong, jangan kayak ketua-ketua dan menteri-menteri diluar sana dong, tugasnya apa, kerjanya apa, semuanya di sikat, “Alah mbuh ah, Bos Kok gitu... ". teriak Memet beranjak dan membanting gembus ditangannya ke dalam wadahnya.

"Oi Met, hancur Met" teriak pak Bambang kepada Memet yang mulai beranjak meninggalkan ruangan.

Memet pun tersadar, kalau ia tadi membentak dan membanting gembus di hadapan majikannya. Memet pun berbalik dan salah tingkah. "Apanya yang hancur ya pak?" tanyanya dengan suara dipelankan dan menunduk-nunduk.

"Hati saya Met hiks hiks hiks" sedih pak Bambang. Bos sinting seru Memet dalam hati.

Oleh: Arif Akbar W.


Sunday, September 4, 2022

Hanger


    So... jadi saya mengapa disini menulis tentang henger? Jadi begini, Karena banyak orang yang hanya menganggap barang-barang remeh itu cuma sebatas nya barang remeh padahal kalu ada yang mendalami hal remeh saja bisa jadi di dalamnya ada hal besar yang tersembunyi. contoh kecil saja henger.

    Henger sekarang ini banyak orang yang mengira bahwa henger hanyalah sebatas gantungan suatu barang. Kalau barang saja butuh tempat bergantung maka makhluk hidup pasti lebih butuh tempat bergantung. Contoh saja manusia, banyak sekali orang yang mengatakan membutuhkan di sini bukan hanya butuh makhluk/ orang saja tapi juga butuh pada penciptaanya, Saat ini banyak yang berfikir bahwa harta dan tahta adalah segalanya padahal hakikatnya manusia itu lebih butuh pada penciptaanya bukan pada barang-barang seperti itu.Bahkan sampai-sampai banyak sekali orang yang gila terhadap hal-hal duniawi seperti uang, Dll. Malah lebih parahnya lagi ada banyak orang rela melakukan apapun hanya untuk uang/ hal duniawi. Padahal tidak semua hal bisa dibeli dengan uang broo! Saya ambil contoh yang mungkin banyak orang tidak menyadarinya, yaitu Kyai.

     Sekarang ini banyak orang yang malah menganggap bahwa kyai adalah profesi. Apakah hal itu benar? Oh tentu salah kawan, kyai tidak seremeh itu ferguso. padahal seharusnya kyai itu bukan profesi tapi sarana untuk khidmah pada ilmu dan agama. Tapi sekarang banyak orang yang menyalahgunakan nama kyai. Seperti memilih-milih kalau ada undangan ke sebuah acara. sekarang ini kyai itu banyak yang malah niatnya untuk mendapat bisyaroh. Oh tentu ini perbuatan yang sangat memalukan. Contoh lain saat ini banyak kyai yang ikut-ikut dalam hal pemerintahan dan sangat disegani banyak orang tapi ya bagaimana ya kalau dipanggil tapi kok ahli korupsi.

    Wah wah kok malah sampai mana-mana padahal awalnya hanya membahas henger. Kok bisa ya? Bisa lah. Maka dari hal-hal diatas kita bisa belajar bahwa dari hal kecil/remeh saja terdapat hal besar yang tersembunyi. 

    So... makasih maaf kalau ada salah. Maklum manusia pasti tidak akan luput dari kesalahan. 


Oleh: Haydarr Alwy.

Friday, September 2, 2022

Barnamaj

 Pelaksanaan ujian dimaksudkan untuk mengukur pengetahuan seseorang atau peserta didik. Ujian juga dijadikan sebagai alat evaluasi untuk menilai berapa jauh pengetahuan sudah dikuasai dan ketrampilan yang sudah diperoleh. Setidaknya, itulah yang dikatakan Mbah Google.

Barnamaj Al - Hifdz menguji hafalan santri
  

  Nah, di Pondok Pesantren pun dilakukan ujian juga. Dulunya bernama Imtian Niha'i, dilakukan setiap satu tahun sekali. Di situ, seluruh pelajaran pondok, baik yang bandongan maupun hafalan diujikan. Namun, entah kenapa, santri santri tidak terlalu aktif di Imtihan Niha'i. Beberapa, boro boro belajar, malah ada yan menabung uang untuk nanti takziran (karena yang nilainya berada di bawa KKM akan dikenai takziran).

    Apalagi saat ada ngendikan:

    "Santri Al - Fattah tidak dituntut untuk pintar." 

    dan dawuh lainnya, 

    "Takziran itu bisa diniati dengan shodaqoh untuk pondok."

    Beeh, akhirnya, macam macam lah alasan santri ketika ditanya 'kenapa tidak belajar?'.

Barnamaj Al - Fahm, menguji kefahaman santri tentang pelajaran kitab
 

   Akhirnya, karena terlalu lama, dan menjaga hafalan termasuk hal penting, akhirnya diadakanlah Barnamaj. Ia mirip dengan Imtihan Niha'I, Namun dilaksanakan setiap selapan sekali. Namun, berbeda dengan Imtihan Niha'i yang mengujikan seluruh pelajaran pondok, Barnamaj hanya mengujikan hafalan hafalan wajib, plus dengan Qiroatul Kitab. Yah, kan mboh eman kalau santri tidak bisa baca kitab. 

Nah, sama dengan yang Imtihan Niha'i, Barnamaj pun ada takzirannya. Dan kali ini, santri pasti mboh eman bila harus menabung selapan pisan hanya untuk membayar takziran. Lagian, 

"Mboh eman wektumu yo mboh eman duitmu." Tutur sang founding father majelis leha leha.