Sabtu Sore, wiridan Ashar yang biasanya Al - Ikhlas 40 kali, sholawat 100 kali, dan Asmaul Husna, kemarin diqoshor. Sore itu, setelah sang imam selesai membaca do'a, para santri berbondong bondong menuju ruang tamu Ndalem, untuk pembukaan acara Khotmil Qur'an Ahad Pahing yang dibuka dengan hadroh dari Abuya.
|
Abuya menjadi pembuka acara Majlis Selapanan Khotmil Qur'an Ahad Pahing |
Lantas, setelah Al - Fatihah dari Hadroh itu selesai, para santri segera menuju kelompok khatamannya masing masing. Kelompok itu dibagi, per lima juz. Juz 1-5, di Ndalem wetan menggunakan
mic. Juz 6-10, dan 11-15 juga di Ndalem Wetan, tapi di bagian lain, dan tanpa
mic. Kelompok juz 16-20 berada di Aula Pondok, menggunakan
mic. Kelompok 21-25 berada di Kamar pondok di lantai dua, sedangkan untuk kelompok terakir, 26-29 dibaca dengan tartil di teras Ndalem, menggunakan
mic, dan tak jarang langsung disimak oleh Abuya dan Ummi.
"Untuk mengalap barokahnya Al - Qur'an" Dari motivasi yang serin disampaikan Abuya, semua santri di pondok, baik yang tahfidz maupun non tahfidz, semuanya berkontribusi dalam berjalannya acara selapanan Ahad Pahing ini, entah dalam hal membaca jatah juz, menyimak, atau membuatkan konsumsi. Bahkan, tak jarang santri Alumni juga ikut serta dalam berjalannya acara ini, sampai sampai yang nun jauh di Yaman sana ikut bantu mendapat jatah juz untuk acara Khotmil Qur'an.
|
Mas Izun dan Mas Rizqi yang berada di Yaman ikut mendapat jatah juz |
Adzan Maghrib berkumandang, kurang lebih setiap kelompok sudah membaca setengah lebih dari jatah mereka masing masing. Maka, santri santri bersama sama ke Aula Majlis Ndalem Wetan untuk melaksanakan sholat berjama'ah. Kali ini, wiridannya tidak diqoshor, tetap Rotibul Haddad dan Tartibul Fatihah.
Selesai wiridan, pembacaan Ktomil Qur'an pun dilanjutkan, sampai tembus Isya'. Kali ini, jama'ahnya terpisah. Ada yang di kamar, ada yang di Aula Majlis, ada yang di Aula Pondok, tergantung kelompok dan kondisi. Karena, terkadang yang di Ndalem Wetan sudah selesai, dan akhirnya istirahat di Kamar,dan melaksanakan jama'ah Sholat Isya' di sana.
Sekitar jam delapan, para santri segera ke Aula Majlis Ndalem Wetan untuk Idaro juz 30 dan Kotmil Qur'an. Para Santri Tafidz idaroh per surat, sedangkan santri-santri non Tahfidz menyimak bersama-sama. Tak berselang lama, Gus Aniq pun rawuh, juga Abuya beberapa menit setelahnya.
Tahlil dibackan oleh Ust. Rohamtillah, ketua Majlis Khotmil Qur'an Ahad Pahing. Lantas, doa Kotmil Quran langsung dibacakan oleh Gus Aniq.Setelah itu, Gus Aniq memberikan motivasi kepada para santri, "Semua kebaikan yang selama ini diperoleh oleh Gus Aniq dan Abuya, itu semua tak luput dari Barokah Al-Qur'an." Itulah sebabnya semua santri harus berkontribusi penuh dalam acara Khotmil Qur'an ini.
|
Gus Aniq memberikan motivasi kepada santri-santri |
Gus Aniq juga memberikan motivasi, bahwasanya memang benar kalau beberapa teman ada yang keramat gandul, istilahnya ikut orang tua. Namun, itu bukan menjadi alasan santri santri yang orang tuanya biasa saja untuk tidak bisa apa apa. "Buatlah sejarah sendiri!" Dawuh Gus Aniq untuk memantik semangat para santri.
Kurang lebihnya begitu. Untuk lebih lengkapanya, bisa dilihat sendiri. KLIK DI SINI