Sunday, September 4, 2022

Hanger


    So... jadi saya mengapa disini menulis tentang henger? Jadi begini, Karena banyak orang yang hanya menganggap barang-barang remeh itu cuma sebatas nya barang remeh padahal kalu ada yang mendalami hal remeh saja bisa jadi di dalamnya ada hal besar yang tersembunyi. contoh kecil saja henger.

    Henger sekarang ini banyak orang yang mengira bahwa henger hanyalah sebatas gantungan suatu barang. Kalau barang saja butuh tempat bergantung maka makhluk hidup pasti lebih butuh tempat bergantung. Contoh saja manusia, banyak sekali orang yang mengatakan membutuhkan di sini bukan hanya butuh makhluk/ orang saja tapi juga butuh pada penciptaanya, Saat ini banyak yang berfikir bahwa harta dan tahta adalah segalanya padahal hakikatnya manusia itu lebih butuh pada penciptaanya bukan pada barang-barang seperti itu.Bahkan sampai-sampai banyak sekali orang yang gila terhadap hal-hal duniawi seperti uang, Dll. Malah lebih parahnya lagi ada banyak orang rela melakukan apapun hanya untuk uang/ hal duniawi. Padahal tidak semua hal bisa dibeli dengan uang broo! Saya ambil contoh yang mungkin banyak orang tidak menyadarinya, yaitu Kyai.

     Sekarang ini banyak orang yang malah menganggap bahwa kyai adalah profesi. Apakah hal itu benar? Oh tentu salah kawan, kyai tidak seremeh itu ferguso. padahal seharusnya kyai itu bukan profesi tapi sarana untuk khidmah pada ilmu dan agama. Tapi sekarang banyak orang yang menyalahgunakan nama kyai. Seperti memilih-milih kalau ada undangan ke sebuah acara. sekarang ini kyai itu banyak yang malah niatnya untuk mendapat bisyaroh. Oh tentu ini perbuatan yang sangat memalukan. Contoh lain saat ini banyak kyai yang ikut-ikut dalam hal pemerintahan dan sangat disegani banyak orang tapi ya bagaimana ya kalau dipanggil tapi kok ahli korupsi.

    Wah wah kok malah sampai mana-mana padahal awalnya hanya membahas henger. Kok bisa ya? Bisa lah. Maka dari hal-hal diatas kita bisa belajar bahwa dari hal kecil/remeh saja terdapat hal besar yang tersembunyi. 

    So... makasih maaf kalau ada salah. Maklum manusia pasti tidak akan luput dari kesalahan. 


Oleh: Haydarr Alwy.

Previous Post
Next Post

0 comments: