TEEEEET…………
Sebagian Santri PonPes Al-Fattah mengawali harinya dengan suara bising dari bell pondok. Beberapa ada yang sudah terbangun lebih dulu, mengawali harinya dengan قيام اليل di malam yang tersisa penuh barokah. Sementara beberapa sisanya, bahkan suara TEEET… sekencang itu tidak dapat mengetuk kesadaran yang direnggut bunga tidur, entah mimpi indah ataupun mimpi buruk. Adzan pun berkumandang, mereka yang rajin akan langsung mengambil air wudhu, shalat qabliyah, dan nderes. Ada yang juga masih ngantri, tapi seperti tadi, ada juga yang masih bertafakur dengan mimpi
Sekitar 15 menit, iqamah terdengar dan para santri pun melaksanakan sholat berjamaah. Dan yang telat, Departemen Keamanan akan mencatatnya kemudian di takzir Rp.10.000. Setelah salam, santri yang bertugas akan memimpin membaca Rotibul ‘Athos untuk ngalap barokah dari Habib Umar Bin Abdurrahman Al-’Athos. Semuanya semangat, karena kalau tidak, akan ada hisab 5.000, bahkan Departemen Keamanan sendiri.
Setelah itu, para santri akan setoran -ngaji Al-Quran- kepada Abuya Ahmadi Abdul Fattah, Lc,. MA. ada yang bin nadzor, ada yang bil ghoib, ada yang setoran 1 pojok, 2 halaman, 3 rai, 2 lembar, atau seperempat juz, bermacam-macam sak ngendikane Abuya.
Lalu dilanjutkan kegiatan selanjutnya, Apabila saat itu tidak hari libur, maka santri-santri akan bersiap berangkat ke madrasah, sementara mas Mudabbir akan menyiapkan satu juz untuk test mic di teras ndalem. Apabila itu hari libur, maka para santri akan kosong sampai waktu kegiatan pagi dimulai. Ada yang menghabiskan waktunya bermain bola dengan anak-anak tetangga, ada yang jalan-jalan, ada yang nderes, ada yang menemani mas-mas Mudabbir test mic, ada pula yang hanya tidur.
Tak terasa jarum pendek jam sebentar lagi menunjukkan angka 9, para santri pun bersiap untuk kegiatan pagi, biasanya para santri akan membaca manaqib atau dalailul khairat atau basyairul khairat atau aqidatul awam atau sebagainya. Lalu, kegiatan ngaji dilanjutkan dengan ngaji bandongan bersama Mas Mudabbir, kadang malah dengan Gus Aniq.
Tak Berselang lama, Adzan Dzuhur pun memenuhi angkasa, para santri berjamaah pada jam 12.15 itulah jam tepatnya, tidak bisa ditawar. Setelah itu makan siang dan setoran pada pak Ansor bagi yang tahfidz dan halaqah pak anshor. Sedangkan yang lain dan yang sudah setoran bisa قيلولة -tidur siang-.
15.15 menurut jam pondok, Teeet... dari kantor kembali bergemuruh, cukup mengganggu tidur siang yang nyenyak. Sang muadzin yang sudah dijadwalkan menyerukan adzan ashar sementara para santri bersiap-siap lalu jam 15.30 shalat ashar dimulai. Dan Wiridannya wuih... panjang guys... banyak yang tumbang. Yakni membaca Al ikhlas 40 kali sholawat 100 kali dan diakhiri Asmaul Husna.
Ba'da wiridan yang penuh perjuangan melawan kantuk, kegiatan sore pun dimulai jika hari sabtu kegiatannya adalah 'sorogan ceria', seluruh santri mengikutinya, hari ahad dan Rabu kelompok reguler sorogan dan kelompok tahfidz dan mas-mas mudabbir setor hafalan pada pembina. Hari Senin kelompok reguler mengaji ubudiyah dengan Abuya Ahmadi, dan kelompok tahfidz seperti biasa -setoran hafalan-. sedangkan hari Selasa seluruh santri ikut hadroh basaudan dan ngaji bandongan setelahnya.
Setelah itu waktu luang, beberapa santri beristirahat sejenak, beberapa ada yang keluar. Beberapa ada yang membersihkan diri, intinya waktu ini sampai sebelum maghrib para santri bisa bersantai. Waktu terus berjalan, cahaya matahari berangsur menghilang sambil menunggu sang imam, Muazin membaca sholawat dengan para jamaah, ba'da sholat seluruh santri membaca ratib Al Haddad dan tartib Al Fatihah
Kegiatan malam ba'da maghrib sesuai kelasnya. Saat ngaji malam ahad dan malam Rabu, yang diampu ustadz Faiz Amali hanya kelas reguler yang ikut, sedangkan kelas tahfidz dan mas mudabbir mendaras hafalannya. Untuk malam sabtu adalah mengaji kitab fiqih yang diampuni K.H. Himam Awali, Lc. Dan mengaji kitab adab setiap malam senin yang diampu ustadz Sabiq, hanya mas mudabbir yang tidak ikut. Untuk malam Selasa yang bandongan dengan Gus Aniq, dan malam Rabu yang mengaji At- Tibyan bersama Abuya, seluruh santri wajib ikut.
Kegiatan selesai. sayup-sayup adzan isya' terdengar, para santri pun shalat isya' berjamaah, kemudian shalat witir dan membaca Wirid As-Sakran sebagai wiridannya. Lantas sebelum makan malam semuanya bersama-sama membaca nadhom tauhid atau tasrifan, supaya memudahkan hafalan para santri.
Tepat jam 08.00 waktu ngaji Alquran dimulai. Para santri berkumpul di halaqahnya masing-masing, sambil menunggu ustadz halaqah. Para santri mendaras hafalan untuk nanti setoran, atau mungkin mendaras hafalan-hafalan baru atau melancarkan yang kurang lancar.
Kegiatan terakhir, pada jam 09.00 malam setelah ngaji halaqah. Para santri akan belajar sesuai kelompoknya masing-masing. Kegiatan ini dinamakan "leha-leha" dengan tujuan, supaya belajarnya santai. Adapun untuk sistem belajar terserah mas-mas mudabbir yang mengampu.
Kurang lebih pada jam 10.00 lampu kamar dan aula dimatikan. Santri-santri yang masih mau belajar bisa di wilayah aula, sedangkan yang melakukan kegiatan kurang bermanfaat disarankan untuk istirahat, supaya wiridan subuh besok tidak mengantuk.