Monday, October 31, 2022

Potret MSS

        30 Oktober 2022 M, Kota Santri kembali mengadakan acara MMBS setelah dua tahun diliburkan karena corona yang datang. Seperti acara-acara MMBS sebelumnya, acara itu dimulai dengan lor alun-alun sebagai start sekaligus finishnya. Di sana, sudah dibuatkan macam gapura ketika lomba.

Katanya, tahun ini, istilah MMBS yang berkepanjangan Mlaku-Mlaku Bareng Santri, diganti dengan istilah MSS yang berupa singkatan dari Mlampah Sareng Santri. Yah, sama saja sih, hanya saja bahasanya yang berubah kromo, lebih santun dan halus. Dan seharusnya santri pun seperti itu. 

Akan tetapi, seorang guru pernah menyumbang pertanyaaan di dalam kepala, “Kenapa namanya MMBS, Mlaku-Mlaku Bareng Santri. Padahal, semuanya yang mlaku-mlaku kan santri. Lantas, kalau dinamai bareng, berarti ada pihak yang gak santri dong.”

Alamak. Benar juga. 

Namun, ketika mengikuti acara besar itu, berada di dalam barisan yang katanya santri, rasa itu muncul, bahwa kalau kudus menamainya dengan MMBS atau MSS sudah benar. Karena, seperti yang dikatakan sang guru, tidak semua - bahkan mayoritas - yang berbaris jalan-jalan di sana bersikap tidak seperti santri.

        Apa itu santri? 

Jadi, apakah mayoritas di sana seperti definisi di atas? Mungkin tidak. Mayoritas santri yang ikut ke simpang tujuh punya tujuan cuci mata. Nah, bukannya menjauhkan diri dari maksiat, tapi malah menghampiri. Ada juga yang memeriahkan dengan melempar potongan kertasyang mengotori di mana-mana, juga dengan Smoke Bomb yang membuat alun-alun macam tragedi Kanjuruhan. Apakah itu hal kebaikan? Tentu tidak. Lha wong sebenarnya sudah dilarang petugas. Lantas, apa yang berjalan-jalan itu senang? Oh, iya. 

Suasana MSS

   Jadi, apakah barisan itu santri? Silahkan tanya diri sendiri!


*Komentar Kaji tentang acara Mlampah Sareng Santri


Sunday, October 23, 2022

Entitas Nur Muhammad

 


Nur Muhammad adalah makhluk yang pertama kali Allah ciptakan sebelum Dia menciptakan makhluk lainnya. 


Kitab maulid Barzanji mengandung konsep yang kemudian dikenal dengan istilah Nur Muhammad. Kitab karya As-Sayyid Ja‘far yang kerap dibaca masyarakat Muslim di pelbagai belahan dunia ketika peringatan maulid ini menyebutnya dengan “Ushalli wa usallimu ‘alan nuril maushufi bit taqaddumi wal awwaliyyah.” Konsep ini mengundang diskusi tanpa kata putus. Konsep Nur Muhammad ini kerap memicu polemik di tengah umat Islam. Sebagian orang menolaknya karena konsep ini bertentangan dengan konsep penciptaan manusia dalam Al-Qur’an. Adapun sebagian kelompok lainnya menolak karena konsep ini membuka lebar pemikiran yang ditengarai oleh kosmologi sufisme yang dianggap berlebihan dan melewati batas. Sebagian orang Islam lainnya menolak konsep Nur Muhammad ini karena membuka jalan pada paham wahdatul wujud. 


       Berikut ini kami kutip bagian dari kitab tersebut yang menyebut konsep Nur Muhammad dan terjemahannya secara harfiah. 

 أصلي وأسلم على النور الموصوف بالتقدم والأوليه Artinya, “Aku mengucap shalawat dan salam untuk cahaya yang bersifat terdahulu dan awal”. Di tengah pelbagai polemik perihal konsep Nur Muhammad itu, Syekh Muhammad Nawawi Banten, ulama Nusantara yang otoritas keilmuannya teruji dan diakui oleh ulama di Timur Tengah di zamannya, menjelaskan konsep tersebut dari sudut pandang aqidah Ahlusunnah wal Jamaah. Menurutnya, konsep Nur Muhammad tidak sulit untuk dipahami dan tidak perlu dibikin ruwet. Status Nur Muhammad bukan qadim sebagaimana keqadiman sifat Allah. Nur Muhammad adalah makhluk yang pertama kali Allah ciptakan sebelum Dia menciptakan makhluk lainnya.

   قوله (أصلي) أي أطلب صلاة الله أي رحمته (وأسلم) أي أطلب سلام الله أي تحيته (على) صاحب (النور الموصوف بالتقدم) على كل مخلوق (والأوليه) أي كونه أولا بالنسبة لسائر المخلوقات 

  Artinya, “(Aku mengucap shalawat) aku memohon shalawatullah, yaitu rahmat Allah (dan) aku memohon (salam) Allah, yaitu penghormatan-Nya (untuk) yang empunya (cahaya yang bersifat terdahulu) sebelum segala makhluk (dan awal) yang entitasnya lebih awal dalam kaitannya dengan semua makhluk."


      Dengan keterangan Syekh M Nawawi Banten ini, kepercayaan kelompok Ahlussunnah wal Jamaah tidak menjadi cacat, ternoda, terkontaminasi, tersesat, atau bergeser dari aqidah ahlussunnah hanya karena mempercayai konsep Nur Muhammad. Kepercayaan kelompok Ahlussunnah atas konsep Nur Muhammad tidak kemudian membuat mereka terjatuh pada lubang tasybih yang menyerupakan hingga kemudian menyatukan Allah dan Nur Muhammad. Dengan pengertian yang disampaikan Syekh M Nawawi Banten, kelompok Ahlussunnah wal Jamaah yang kerap membaca kitab Barzanji tetap konsisten pada logika tanzih yang membedakan zat Allah dan Nur Muhammad. Entitas Nur Muhammad sendiri sebagai makhluk pertama Allah merupakan sebuah anugerah luar biasa dari Allah yang dapat Dia berikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Keberadaan Nur Muhammad merupakan hak prerogatif Allah tanpa intervensi dan pengaruh siapa dan apa pun. Syekh M Nawawi Banten juga membawa hadits riwayat Jabir yang menjadi salah satu dasar konsep Nur Muhammad di samping beberapa riwayat hadits lainnya. 

  كما في حديث جابر أنه سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم عن أول ما خلقه الله تعالى قال إن الله خلق قبل الأشياء نور نبيك فجعل ذلك النور يدور بالقدرة حيث شاء الله ولم يكن في ذلك الوقت لوح ولا قلم ولا جنة ولا نار ولا ملك ولا إنس ولا جن ولا أرض ولا سماء ولا شمس ولا قمر وعلى هذا فالنور جوهر لا عرض   

 Artinya, “Sebagaimana tersebut dalam hadits riwayat sahabat Jabir RA bahwa ketika ditanya perihal makhluk pertama yang diciptakan Allah, Rasulullah SAW menjawab, ‘Sungguh, Allah menciptakan nur nabimu sebelum segala sesuatu.’ Allah menjadikan nur itu beredar dengan kuasa Allah sesuai kehendak-Nya. Saat itu belum ada lauh, qalam, surga, neraka, malaikat, manusia, jin, bumi, langit, matahari, dan bulan. Atas dasar ini, nur itu adalah substansi, bukan aksiden."

      Adapun pemaknaan sebagian orang Islam atas konsep Nur Muhammad dengan sudut pandang atau syak wasangkanya sendiri dan dibuat ruwet sendiri lalu kemudian menghakimi konsep tersebut sebagai sebuah penyimpangan atau kesesatan adalah sebuah keniscayaan. Yang diperlukan dalam perbedaan tafsir atau pemaknaan atas konsep Nur Muhammad ini adalah sikap saling menghargai satu sama lain dan tidak memaksakan tafsirnya atas pihak lain karena hanya akan memicu polemik dan debat kusir tidak berkesudahan. Wallahu a‘lam.

*Refrensi:

Menjawab Tuduhan Wahabi terhadap Tasawuf dan Kaum Sufi

Hadits Tentang Nur Muhammad dalam Referensi Ulama

Madarij Al-Shu’ud: Naskah Maulid Nabi Karya Ulama Nusantara


Friday, October 21, 2022

KEGIATAN SEHARI-HARI

 KEGIATAN SEHARI-HARI


TEEEEET…………



           Sebagian Santri PonPes Al-Fattah mengawali harinya dengan suara bising dari bell pondok. Beberapa ada yang sudah terbangun lebih dulu, mengawali harinya dengan قيام اليل di malam yang tersisa penuh barokah. Sementara beberapa sisanya, bahkan suara TEEET… sekencang  itu tidak dapat mengetuk  kesadaran yang direnggut bunga tidur, entah mimpi indah ataupun mimpi buruk.

Adzan pun berkumandang, mereka yang rajin akan langsung mengambil air wudhu, shalat qabliyah, dan nderes. Ada yang juga masih ngantri, tapi seperti tadi, ada juga yang masih bertafakur dengan mimpi 

Sekitar 15 menit, iqamah terdengar dan para santri pun melaksanakan sholat berjamaah. Dan yang telat, Departemen Keamanan akan mencatatnya kemudian di takzir Rp.10.000. Setelah salam, santri yang bertugas akan memimpin membaca Rotibul ‘Athos untuk ngalap barokah dari Habib Umar Bin Abdurrahman Al-’Athos. Semuanya semangat, karena kalau tidak, akan ada hisab 5.000, bahkan Departemen Keamanan sendiri.

Setelah itu, para santri akan setoran -ngaji Al-Quran- kepada Abuya Ahmadi Abdul Fattah, Lc,. MA. ada yang bin nadzor, ada yang bil ghoib, ada yang setoran 1 pojok, 2 halaman, 3 rai, 2 lembar, atau seperempat juz, bermacam-macam sak ngendikane Abuya. 

Lalu dilanjutkan kegiatan selanjutnya, Apabila saat itu tidak hari libur, maka santri-santri akan bersiap berangkat ke madrasah, sementara mas Mudabbir akan menyiapkan satu juz untuk test mic di teras ndalem. Apabila itu hari libur, maka para santri akan kosong sampai waktu kegiatan pagi dimulai. Ada yang menghabiskan waktunya bermain bola dengan anak-anak tetangga, ada yang jalan-jalan, ada yang nderes, ada yang menemani mas-mas Mudabbir test mic, ada pula yang hanya tidur. 

Tak terasa jarum pendek jam sebentar lagi menunjukkan angka 9, para santri pun bersiap untuk kegiatan pagi, biasanya para santri akan membaca manaqib atau dalailul khairat atau basyairul khairat atau aqidatul awam atau sebagainya. Lalu, kegiatan ngaji dilanjutkan dengan ngaji bandongan bersama Mas Mudabbir, kadang malah dengan Gus Aniq.


Tak Berselang lama, Adzan Dzuhur pun memenuhi angkasa, para santri berjamaah pada jam 12.15 itulah jam tepatnya, tidak bisa ditawar. Setelah itu makan siang dan setoran pada pak Ansor bagi yang tahfidz dan halaqah pak anshor. Sedangkan yang lain dan yang sudah setoran bisa قيلولة -tidur siang-.


15.15 menurut jam pondok, Teeet... dari kantor kembali bergemuruh, cukup mengganggu tidur siang yang nyenyak. Sang muadzin yang sudah dijadwalkan menyerukan adzan ashar sementara para santri bersiap-siap lalu jam 15.30 shalat ashar dimulai. Dan Wiridannya wuih... panjang guys... banyak yang tumbang. Yakni membaca Al ikhlas 40 kali sholawat 100 kali dan diakhiri Asmaul Husna.


Ba'da wiridan yang penuh perjuangan melawan kantuk, kegiatan sore pun dimulai jika hari sabtu kegiatannya adalah 'sorogan ceria', seluruh santri mengikutinya, hari ahad dan Rabu kelompok reguler sorogan dan kelompok tahfidz dan mas-mas mudabbir setor hafalan pada pembina. Hari Senin kelompok reguler mengaji ubudiyah dengan Abuya Ahmadi, dan kelompok tahfidz seperti biasa -setoran hafalan-. sedangkan hari Selasa seluruh santri ikut hadroh basaudan dan ngaji bandongan setelahnya.


Setelah itu waktu luang, beberapa santri beristirahat sejenak, beberapa ada yang keluar. Beberapa ada yang membersihkan diri, intinya waktu ini sampai sebelum maghrib para santri bisa bersantai. Waktu terus berjalan, cahaya matahari berangsur menghilang sambil menunggu sang imam, Muazin membaca sholawat dengan para jamaah, ba'da sholat seluruh santri membaca ratib Al Haddad dan tartib Al Fatihah


Kegiatan malam ba'da maghrib sesuai kelasnya. Saat ngaji malam ahad dan malam Rabu, yang diampu ustadz Faiz Amali hanya kelas reguler yang ikut, sedangkan kelas tahfidz dan mas mudabbir mendaras hafalannya. Untuk malam sabtu adalah mengaji kitab fiqih yang diampuni K.H. Himam Awali, Lc. Dan mengaji kitab adab setiap malam senin yang diampu ustadz Sabiq, hanya mas mudabbir yang tidak ikut. Untuk malam Selasa yang bandongan dengan Gus Aniq, dan malam Rabu yang mengaji At- Tibyan bersama Abuya, seluruh santri wajib ikut.


Kegiatan selesai. sayup-sayup adzan isya' terdengar, para santri pun shalat isya' berjamaah, kemudian shalat witir dan membaca Wirid As-Sakran sebagai wiridannya. Lantas sebelum makan malam semuanya bersama-sama membaca nadhom tauhid atau tasrifan, supaya memudahkan hafalan para santri.


Tepat jam 08.00 waktu ngaji Alquran dimulai. Para santri berkumpul di halaqahnya masing-masing, sambil menunggu ustadz halaqah. Para santri mendaras hafalan untuk nanti setoran, atau mungkin mendaras hafalan-hafalan baru atau melancarkan yang kurang lancar.


Kegiatan terakhir, pada jam 09.00 malam setelah ngaji halaqah. Para santri akan belajar sesuai kelompoknya masing-masing. Kegiatan ini dinamakan "leha-leha" dengan tujuan, supaya belajarnya santai. Adapun untuk sistem belajar terserah mas-mas mudabbir yang mengampu.


Kurang lebih pada jam 10.00 lampu kamar dan aula dimatikan. Santri-santri yang masih mau belajar bisa di wilayah aula, sedangkan yang melakukan kegiatan kurang bermanfaat disarankan untuk istirahat, supaya wiridan subuh besok tidak mengantuk.




 


Wednesday, October 19, 2022

RASULULLAH MUHAMMAD SEBAGAI INSAN KAMIL

 


             Saat ini kita sedang berada di dalam bulan yang sangat mulia yakni bulan rabiul awal, maka dari itu saya akan membahas sedikit tentang Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam sebagai Insan Kamil.

Di dalam Alquran, Allah telah menyampaikan bahwa jumlah rasul yang wajib diketahui ada 25, di antara 25 itu ada lima rasul yang memiliki kelebihan yang luar biasa atau biasa disebut Rasul Ulul Azmi yakni Nabi Nuh alaihissalam, Nabi Ibrahim alaihissalam, Nabi Musa alaihissalam, Nabi Isa alaihissalam, dan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

Namun di antara 5 rasul yang memiliki kelebihan luar biasa itu, ada salah satu Rasul Ulul Azmi yang melebihi (mempunyai keistimewaan) dari empat rasul tersebut. Kelebihan itu mulai dari aspek kelahirannya, fisiknya, perilakunya, dan perjuangannya. beliau adalah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

Sebelum dunia ini ada dan sebelum semua ini lahir Rasulullah Muhammad sudah diciptakan Allah subhanahu wa ta'ala dengan sebutan Nur Muhammad. Jadi sebelum ada kejadian apapun di dunia ini semua itu dilahirkan atau diadakan melalui Nur Muhammad terlebih dahulu namun secara fisik beliau dilahirkan sebagai rasul yang terakhir dari pasangan suami istri yang terpilih yakni Sayyid Abdullah dan sayyidatina Aminah. Sayyid Abdullah dikaruniai Allah sebagai pemuda idola pada saat itu, para wanita banyak yang tertarik kepadanya baik dari segi ketampanan wajahnya maupun keluhuran Budi pekertinya. Semua itu atas kehendak Allah, namun yang dikehendaki Allah untuk menjadi istrinya adalah sayyidatina Aminah yang juga seorang wanita yang terpilih, yang pada suatu saat nanti akan melahirkan Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Demikian pula kedua orang tuanya tergolong seorang yang sudah beriman kepada Allah subhanahu wa ta'ala saat itu, akhirnya setelah beliau sudah menjadi pasangan suami istri dengan suatu proses atas kehendak Allah, lahirlah seorang bayi yang istimewa nan sempurna, yakni pada hari Senin 12 rabiul awal tahun gajah bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi. pada saat detik-detik kelahiran beliau telah dihadiri oleh Siti Maryam dan Siti Asiah dan juga bidadari-bidadari dari surga sebagai bentuk penghormatan kepada seorang bayi yang sempurna, dan beliau juga telah terkhitan sejak lahir sebagai bukti tanda-tanda kemuliaannya.

Oleh: Azka M.


Sunday, October 16, 2022

ENAK NGGAK SI MONDOK?



Ini adalah pertanyaan yang sering ditanyakan teman-teman saya saat saya pulang kerumah, entah karena basa-basi atau apa, atau mereka ingin mondok juga mungkin, bisa jadi sekarang saya akan coba jawab pertanyaan mereka tentang “APAKAH MONDOK ITU ENAK?”


Bagi mereka yang menganggap mondok itu nggak enak, nggak bisa main hp lah, nggak bisa ketemu orang tua lah, cailahhh, mereka hanya orang yang belum merasakan enaknya hidup di pondok men, jadi bagi teman-teman yang ingin mondok, jangan berkecil hati dulu karena omongan-omongan mereka. Karena hidup di pondok itu sangatlah enak dan melatih kita menjadi kader-kader masyarakat.


“Ahh, yang bener kangg..?” saya jawab “Ho’oh tenann” :D


So, sekarang? apa yang membuat kita sehati mengatakan bahwa hidup di pondok itu enak & melatih kita menjadi kader-kader masyarakat?


1.Melatih hidup mandiri

Nah, poin pertama ini pasti akan dirasakan oleh santri-santri baru ketika masuk pondok, pada awalnya kita pasti akan merasa kesulitan mandiri karena sering tergantung pada ortu kita saat di rumah, baik ketika mencuci pakaian(Eh, kalo saya sih sering laundry, hehe :D), mencuci piring, dll. Nah, walaupun begitu, lama-kelamaan rasa berat akan hilang jika kita ikhlas & berniat khidmah. Nah, ketika kita sudah ikhlas & berniat khidmah, kita akan mendapat yang namanya barokah.


البركة زيادة الخير

“Barokah adalah bertambahnya kebaikan”


Kebaikan disini kamu dapatkan karena kamu sudah ikhlas dan berniat khidmah, dan kamu bisa nikmati manfaatnya, mulai kamu bisa menikmati hidup enak di pondok, ilmu masuk dengan mudahnya dan masih buanyak lagi.


2.Melatih mental berani dalam bermasyarakat


Untuk kamu yang awalnya suka malu-malu kucing, kurang bersosialisasi, maka di pondok kamu akan dilatih untuk menjadi berani tampil didepan umum. Nah, metode pengembangan speak up dipondok sendiri itu bermacam-macam, mulai dari khitobah bahasa arab, memimpin tahlil, bahkan memimpin wiridan setelah sholat. Tujuan diadakannya kegiatan seperti itu tentu saja untuk mengembangkan potensi & mental santri agar siap terjun dalam masyarakat.


3.Sarana pengembangan IPTEK.


Pada poin ketiga ini, mungkin masih jarang ada di pondok salaf, tapi sebagian besar pondok modern & khalaf ada yang sudah banyak mengembangkan potensi IPTEK santri-santri mereka. Di pondok saya sendiri, kami dituntut mempelajari pengembangan IPTEK, mulai belajar menulis surat di microsoft, menghitung uang dengan excel, bahkan coding menggunakan google spreadsheet. Nah, untuk kamu yang pengen mondok dengan paket lengkap seperti itu, kamu bisa mendaftar di pondok Al-Fattah melalui link berikut. Pendaftaran Pondok


Pamflet Seleksi Calon Santri
Ponpes Al-Fattah Kudus


    Nah, itulah sedikit tentang serba-serbi pondok yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat dannn see you next time :D


Oleh: M. Wafiqul H.





Wednesday, October 12, 2022

Jika benar dikhitan oleh kakeknya, lalu apa istimewanya bagi Rasulullah?

             


            Saya selama ini masih bingung, ada ulama yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad lahir sudah dalam keadaan khitan. Akan tetapi diriwayat lain disebutkan bahwa Nabi Muhammad itu dikhitan oleh kakeknya, yakni Abdul Muthalib. 

            Maka, dengan di lahirkannya Nabi Muhammad ke dunia dalam keadaan sudah di khitan, ini merupakan tanda kemuliaan dan keistimewaan Nabi yang mudah di terima logika. Namun yang menjadi pertanyaan, di mana sisi kemuliaan Nabi jika yang benar adalah Rasulullah di khitan oleh kakeknya?

             Dalam hal ini ada jawaban yang menarik dari Gus Baha. Beliau mengatakan bahwa Nabi Muhammad lahir dalam keadaan khitan atau dikhitan oleh kakeknya itu sama-sama menunjukkan kemuliaan Nabi Muhammad. Dan secara fiqih itu tidak masalah. Jika benar Nabi dikhitan oleh kakeknya Abdul Muthalib itu justru menunjukkan kemuliaan Nabi dari sisi bahwa Nabi Muhammad sejak kecil tumbuh dan dididik oleh orang-orang yang menjaga ketauhidan dan ajaran Nabi Ibrahim. Wallahu a'lam.

Dening: Agus H. Aniq Muhammad Makki B.Sc.


Sunday, October 9, 2022

Peringatan Maulid Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi Wa Sallam 1444 H.


 

Acara Maulid Oleh Para Santri


            Di pondok pesantren pesantren putra Al-Fattah yang semula kegiatan setiap ba'da maghrib diisi dengan kajian-kajian kitab oleh para masyayikh, khusus di bulan maulid ini diisi dengan pembacaan maulid Nabi.

            Dimulai malam pertama hingga ke-dua belas, selepas sholat jamaah maghrib beserta wiridannya (Ratib Al-Haddad dan Tartibul fatihah). Serangkaian acara maulid pun dimulai.

Mas Ishbah Menyampaikan Mauidloh


            Sesuai petugas-petugas yang telah ditentukan oleh departemen pendidikan, dan semua melaksnakan tugasnya masing-masing. Diawai dengan hadroh fatihah, kemudian sebelum lanjut pembacaan maulid, diisi dengan pembacaan Dalail Al-Khoirot dan mauidloh yang disampaikan oleh mas-mas mudabbir yang bergantian setiap malamnya. Lalu pembacaan kitab maulid Simtud Duror, Burdah, Al-barzanji, Diya'ul Lami', dan Badrul Qomarain.

Agus Aniq bersama Al-Habib Muhammad Al-Hinduan


            Dan tibalah puncak maulid, yakni tanggal 12 Rabiul Awal. Di hari ini pembacaan maulid di laksanakan sebanyak Tiga kali, yaitu ba'da maghrib di Aula Majelis, tengah malam di dalem Pengasuh, Dan ba'da dluhur di Aula Majelis yang dihadiri oleh Al-Habib Muhammad bin Al-Habib Abdul Qadir Al-Hinduan dari Kota ukir, Jepara. 

Friday, October 7, 2022

Hari Raya Tidak Cuma Dua Kali



             Semua orang pasti tahu bahwa ada dua hari raya, yaitu hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha. Namun, sebenarnya masih ada satu lagi hari raya, yaitu tanggal 12 Rabiul Awwal, karena pada tanggal tersebut, kekasih kita Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wassalam. dilahirkan di kota Makkah Al- Mukarramah.

Seperti yang kita lakukan di hari raya Idul Fitri dan Idul Adha yaitu merayakanya, dan menyambutnya dengan penuh rasa bahagia. Di bulan Rabiul  Awwal juga harus kita rayakan dengan cara mengikuti kegiatan maulidan di masjid-masjid, membaca siroh nabi, mendengarkan ceramah tentang siroh nabi dan lain lain.

Nah, kalau di Pondok Pesantren Putra Al Fattah Kudus, kami menyambutnya dengan menyelenggarakan acara maulidan setiap ba’da Maghrib diikuti oleh semua santri. Rangkaian acaranya adalah mauidhoh tentang Rasulullah Sholallahu alaihi wassalam.  Oleh Mas-Mas  Mudabbir diiringi pembacaan Dalailul Khoirot oleh sebagian santri kemudian dilanjut dengan pembacaan kitab maulid Simtudduror atau Al barzanji atau Dhiyaul Lami atau Badrul Qomaroin, sesuai dengan urutan yang sudah ditetapkan oleh departemen pendidikan.

Sebagai penutup, Ayo kita rayakan bulan Rabiul awwal ini supaya menambah rasa mahabbah kita kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan menjadi syi’ar agama Islam.

Sekian, Terima kasih

Oleh: Abid Y.


Wednesday, October 5, 2022

Jilbab Dan Rasa Malu




Jika rasa malu dinilai memiliki keutamaan dalam diri laki laki, maka sesungguhnya rasa malu lebih utama jika terdapat dalam diri perempuan, karena rasa malu akan memberikan tambahan perhiasan dan keindahan bagi perempuan.


Ciri ciri kebaikan dalam diri perempuan adalah rasa malu dan ciri ciri keburukan dalam perempuan adalah hilangnya rasa malu. Rasa malu adalah penjaga yang bisa dipercaya, rasa malu tidak akan membiarkan siapapun untuk merusak kehormatan perempuan.


salah satu indikator sifat malu pada wanita muslimah adalah memakai jilbab. Jilbab dan rasa malu terdapat keserasian dan keduanya tidak bisa dipisahkan, keduanya bagaikan dua mata sisi uang yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.


Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah “aku sering kedalam rumah dengan melepas pakaianku, padahal Rasulullah dan Abu Bakar dimakamkan di dalamnya. karena sesungguhnya dia adalah suami dan ayahku sendiri. ketika umar dimakamkan di tempat yang sama, demi Allah aku tidak pernah masuk ke dalamnya kecuali jika aku tertutup rapat dengan menggunakan pakaian, karena merasa malu kepada umar”.


Dalam cerita ini, terdapat bukti nyata rasa malu yang dimiliki Sayyidah Aisyah terhadap orang yang telah meninggal dunia, maka bagaimana rasa malu beliau terhadap mereka yang masih hidup?  

Oleh: Ulin Naja.

Sunday, October 2, 2022

keep the spirit and don't give up

 Punya kenalan orang, kerjaannya pengen ini, pengen itu mulu, ditanya mau apa? Mau jadi sukses, mau jadi orang pinter, mau bla bla bla, eh pas ditanya, lah kalo emang lu mau sukses, mau pinter kok lu masih diem mulu, gak usaha ngapa-ngapain, jawabannya keren, iya gue pengen, tapi gue males, gak pede, takut gagal, takut inilah takut itulah.


Hah..
Bisa gak sih manggil Thanos buat lenyapin spesies model beginian.

Ibarat orang model beginian nih, itu kaya ada orang laper pengen kenyang, tapi pas ditanya lah terus kenapa gak makan, jawabnya males, gak mau makan, tapi mau kenyang. Kan gimana ya, kampret aja liatnya. Ada orang pengen sukses tapi gak mau usaha, diem mulu kerjaannya, hei, bangun dek tidur lu salto sambil kayang. Gak bakal kejadian, kecuali kalo lu dipungut sama Raffi Ahmad, beda cerita lagi entar. Cuman gue sangsi Raffi mau mungut spesies modelan kaya lu -chuaks-

T... t... tapi

Udah gak usah tapi-tapian, lu kalo mau mimpi lu jadi nyata, lu kudu berjuang, hidup yang tidak diperjuangkan adalah hidup yang tidak bisa dimenangkan, kalo kata Bung Syahrir kaya gitu.

T... t... tapi kan usaha gak jamin kita sukses, bisa jadi gagal kan?

Heem, bener emang usaha gak jamin kita sukses, kalo lu usaha kemungkinannya masih fifty-fifty, bisa aja lu berhasil atau gak ya kebalikannya, lu gagal. Cuman kalo lu gak mau usaha, kemungkinan sukses lu juga bakal hilang, nol persen.

Anyway, udahlah, sekarang fokusin aja sama proses usaha lu, masalah entar berhasil apa enggak, kita hanya bisa berharap yang terbaik dari Dia yang Maha Baik. Dan lagipun, sering kali yang terbaik buat kita bukanlah apa yang kita harapkan tapi apa yang Dia kehendakkan, bukan?

So... kuatkan usahamu, dan jangan lupa lambungkan juga doamu. Teteskan darah dan tangismu, tapi jangan lupa, bisikkanlah juga harapmu padaNya.

Lelah, tangis, sedih, itu normal kok kawan, its ok, cuman aku minta satu doang boleh gak? Aku minta kamu gak nyerah, semangat!! jangan sampai putus asa!! Percayalah padaNya, yakinlah Dia yang Maha Baik tidak akan mengecawakanmu. Karena mau bagaimanapun, disetiap kesusahan yang kita lalui, disana juga ada kemudahan yang menunggu.

Oleh: M. Rafly.