(Baca dan artikan dulu surahnya)
Sebelum masuk tahukah kita bahwasanya peristiwa gajah itu turun atau terjadi di masa sebelum Nabi lahir? Jika kita tahu, sadarkah bahwasanya zaman yang enggak ada rasul itu namanya zaman fathrah? Dan zaman fathrah adalah zaman anti azab.
وما كنا معذبينا حتى نبعث رسولا
"Kami tidak akan mengazab sampai kami mengutus seorang rasul".
Maka jika kita sadar - ya alhamdulillah kita sadar sekarang wkwk - peristiwa gajah itu terjadi di periode fathrah lah, kenapa ada azab di peristiwa Al-Fil, padahal kan zaman fathrah belum ada Rasul, kan nggak boleh ada azab?
Ini pertanyaan kyai Maimun di kala itu.
Ini aneh kata beliau, zaman fathroh kok ada azab besar-besaran, diabadikan pula di Al-Quran. Biasanya azab itu terjadi setelah setelah ada nabi dan kaum itu mendustakan nabinya dulu. Kaum muktafikah melakukan dosa besar lalu Allah mengutus Nabi Luth kepada mereka, nah saat mereka mendustakan beliau, diazab lah mereka. Begitu pula kaum Nuh, Hud, dan lain-lain. Azab terjadi bila ada rasul yang didustakan
Beliau - Mbah Maimun - menyindir perkataan mendasar seperti ini, sedikit orang memikirkan. Lah bagaimana mau memikirkan, kepikiran saja enggak sambil tertawa dengan khasnya.
Kembali ke pertanyaan kenapa?
Jawabannya adalah, karena umat Muhammad adalah ummatun marhumah umat yang dirahmati kata beliau.
Maksudnya iya, azab yang terjadi setelah pendustaan umat terhadap rasulnya itu tidak boleh terjadi kepada umat Nabi Muhammad, sebab azab itu sifatnya penghabisan sekali. Kaum tsamud mendustakan nabinya. Tidak ada yang tersisa dari mereka seluruhnya, dan sekali seseorang pernah mendustakan nabinya, maka musnah mereka seketurunan-turunannya, tidak ada yang tersisa selain nama dan ceritanya saja. Itu sifatnya azab. Sedangkan Rasulullah, beliau diutus ke seluruh manusia, sekali azab turun, selesai kehidupan.Maka, khusus umat Rasulullah tidak boleh ada azab penghancuran. Sebab:
امتي هذه امة مرحومة
Umatku ini adalah umat yang dirahmati
Maka azab yang aslinya milik umat ini, Allah majukan, Allah cepatkan, Allah turunkan kepada suatu kaum yang bukan umat beliau, kaum raja abrahah. كيدهم في تضليل . Semua rencana mereka sesaat tertimpa rencana besar Allah, dikirimlah burung-burung berbondong-bondong membawa batu api yang menghancurkan mereka sehancur-hancurnya dengan cara mengenaskan. Sekarang, sama sekali tidak ada yang tersisa kecuali kisah naasnya
Jadi ada azab yang terjadi malah sebelum diutus Rasul, dan ini satu-satunya. Kenapa? Sekali lagi, karena umat Nabi Muhammad adalah umat yang dirahmati.
Umat Nabi Muhammad enggak boleh ada azab penghancuran sebab Allah terlanjur menginginkan umat ini menang. Umat ini berkuasa, agama ini terpampang dengan segala kebesarannya. Itu semua demi kekasihnya, Nabi Muhammad. Allah terlanjur sayang kepada apapun yang berhubungan dengan beliau.
هو الذي ارسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله ولو كره الكافرون (التوبه: ٣٣)
Selama Rasulullah ada Allah sudah berkeinginan tidak menurunkan azab jangankan ada beliau ada Salah satu sifat beliau di suatu komunitas maka tidak ada azab apalagi ada beliau sang rahmatan lil alamin.
وما كان الله ليعذبهم وانت فيهم ما كان الله معذبهم وهم يستغفرون (الانفال: ٣٣)
Nah pemikiran seperti ini untuk menafsiri surah ini memang jarang sekali ada yang sampai itu menunjukkan betapa dalamnya syaikhona Maimun bertadabur Alquran tidak cukup itu harus ada mahabbah kepada sang nabi maka jika ada orang cinta nabi alim dan ahli Quran selesai masalah.
0 comments: