Wednesday, December 7, 2022

Open minded dari segi budaya dan agama

 



Akhir-akhir ini di beberapa platform media sosial ada salah satu isu yang sedang panas tentang masyarakat kita yang dianggap masih memiliki mindset yang konservatif pemikiran yang masih belum terbuka atau close minded. Masyarakat kita, dewasa ini masih sering memandang berbagai isu sosial yang terjadi di masyarakat dengan cara pandang skeptis dikarenakan faktor adat atau budaya yang tidak selaras terhadap isu-isu yang mencuat.


Pahit diakui, cara pandang demikian seringkali irelevan dengan zaman yang semakin dinamis, banyak kasus ketika beberapa individu di masyarakat kita memiliki sebuah ide inovasi brilian yang dapat memberi perubahan positif pada komunitas, acap kali itu mereka tidak diterima karena perbedaan ideologi, atau rasa keberatan terhadap inovasi karena sebab kepentingan kelompok tertentu. Dan jelas, Hal ini dapat menghambat kemajuan masyarakat kita.


Lalu bagaimana baiknya kita menyikapi permasalahan ini? Apa perspektif Islam terkait isu ini?


Solusi yang dapat kita ajukan, tentunya kita harus merombak mindset pandang kita, dari yang sering skeptis menjadi lebih objektif dalam menilai isu-isu yang baru muncul, dari yang awalnya kita pandang cuman dari satu sisi, sekarang kita coba lihat dari berbagai sisi yang lain, agar kita mendapat berbagai sudut pandang baru yang dapat membantu kita membuat konklusi paling tepat terhadap isu yang terjadi.


Sebagaimana analogi orang yang hanya melihat angka 6 dari satu arah dia tidak akan menyadari jika hanya dengan perbedaan sudut pandang, angka 6 juga bisa menjadi angka 9.


Dalam kacamata Islam, kita dikenalkan dengan konsep:

'المحافظه على القديم الصالح والاخذ بالجديد الاصلح

"menjaga hal lama yang sudah baik, danmengambil hal baru yang sifatnya lebih baik"

Adat budaya kita yang sudah baik, yang juga masih relevan dengan keadaan sekarang harus kita pertahankan, dan inovasi inovasi baru yang bersifat lebih baik, kita ambil untuk mengupgrade sistem lama yang sudah irelevan dengan zaman yang makin dinamis. Dengan konsep ini, adat budaya leluhur dan juga ajaran agama kita dapat terus terjaga dan bertahan di tengah derasnya arus perubahan global. Tak hanya itu, dalam mengurangi sikap skeptis yang sudah mengakar kuat di masyarakat, kita hendaknya terus mengambil sikap moderat tidak memihak satu pihak atau pihak lain, menjaga agar tetap objektif di tengah, dengan tetap menjaga toleransi antar sesama sehingga dapat terus mengambil keputusan paling tepat untuk komunitas kita.


Bukan begitu, kaum open minded?

Wallahu a'lam.


Oleh: M. Rafly.

Previous Post
Next Post

0 comments: