Friday, February 17, 2023
Wednesday, February 15, 2023
Inovasi Baru Dalam Dunia Hadist : AL-AWAIL
Friday, February 10, 2023
Cinta tak hanya sebatas lisan saja
Sejatinya cinta dalam diam itu tidak akan pernah ada, karena Al Imam Hasan Al Bashri berkata:
"Jangan lah kalian tergiur atau terlena dengan hadits yang berbunyi; ''seseorang akan dikumpulkan di akhirat bersama orang-orang yang ia cintai''. Karena mereka orang-orang Yahudi dan Nasrani-pun cinta kepada nabi-nabi mereka, tapi sama sekali mereka tidak akan bersama nabi-nabi nya di akhirat kelak, maka dari itu lakukanlah perkara-perkara yang baik sebagaimana orang yang kalian cinta itu melakukan perkara baik tersebut". Nah! Imam Hasan Al-Bashri mengisyaratkan bahwa yang namanya cinta itu bukan cuma sekedar mengatakan "ya saya cinta beliau". Tapi lebih dari itu, harus ada yang dilakukan sebagai pembuktian cinta. Karena sesungguhnya: (Cinta menuntut perjuangan dan pengorbanan).
Semua orang muslim didunia ini kalau ditanya "apakah kalian cinta Rasulullah?" Mereka pasti akan mengatakan iya, akan tetapi apakah dengan mengatakan cinta saja tanpa ada usaha, kita benar-benar menjadi orang yang dicintai Rasulullah? Tidak semudah itu moass! Sama saja seperti kita yang mencintai seseorang didunia ini, dengan mengatakan cinta saja belum tentu cinta kita bisa diterima. Mesti harus ada effort yang dilakukan. Begitu juga cinta kepada kanjeng nabi, harus ada perjuangannya dulu. Intinya memang lisan saja tidak cukup, sangat tidak cukup hanya dengan mengatakan cinta, kalau cinta ya musti mempelajari tentang kehidupannya, akhlaq-akhlaq, dan juga musti tahu tentang kepribadiannya. Jadi yang dimaksud dengan dawuh "المرء مع من احب" itu bukan cuma asal cinta. Orang Yahudi dan Nasrani pun cinta Nabi-nabi mereka tapi mereka tak-akan dikumpulkan bersama mereka (yang dicintai). Mereka cinta Nabi Isa, mereka juga cinta Nabi Musa, mereka cinta Nabi Daud, pun mereka cinta Nabi Nuh. Tapi itu cuma dilisan saja. Mereka tidak beriman dihati sesuai imannya nabi-nabi mereka, mereka pun tidak mengerjakan apa yang diperintahkan nabi-nabi mereka, justru mereka malah mendobrak aturan dan syariat nabi-nabi mereka. Jadi, intinya cinta dalam diam itu gak akan pernah ada, sekalipun cinta tersebut udah diungkapkan, akan tetapi tidak ada effort dalam memperjuangkan cinta tersebut, 'Ala kulli haal, semoga bermanfaat.
Oleh: Rafi Ariq
Friday, February 3, 2023
Nriman
“ان لم تكن علي غضب فلا ا بالى”
“Asal engkau tak marah, Ya Allah..Aku tak peduli”
Mungkin kalimat itulah yang dapat mengungkapkan bahwasanya Allah adalah segalanya, bagaimana tidak? Kalimat yang berarti; “ Asal engkau tak marah, Ya Allah..Aku tak peduli.” engkau tetap cinta kepadaku, tetap sayang kepadaku Ya Allah. Aku tak peduli, mau aku mati, mau aku miskin, mau aku di jauhi semua orang, mau aku disakiti semua orang, Aku tak peduli..!! Dan itulah yang dinamakan Ridho.
Ridho dari Allah adalah karunia terbesar, dan kita tidak akan dapat ridho Allah sebelum kita ridho dengan apa yang Allah takdirkan kepada kita. Jadi tak usah banyak minta Ridho, namun sibukkanlah dirimu untuk meridhoi apa yang Allah takdirkan kepadamu. Hal ini selaras dengan firmanNya
"راضية مرضية"
Rodhiyatan dulu baru Mardhiyah, bukan mardhiyatan dulu. Jadi ridholah atas segala sesuatu yang Allah takdirkan kepadamu, seburuk apapun itu, terima asal Allah tidak marah. Maka Ridho Allah akan turun dengan sendirinya kepadamu. Dan jangan sekali-kali kamu mencari Ridho manusia, karena tak akan pernah tercapai.
Kalimat di atas tadi adalah sabda kanjeng Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam sewaktu beliau Kembali berdakwah dari thoif, yang mana waktu itu beliau dilempari batu, diejek, hingga beliau berdarah-darah. Lalu beliau menengadahkan tangan mencegah agar darah beliau tidak menetes ke bumi, karena satu darah jatuh ke bumi, azab Allah akan turun. Kemudian sahabat beliau berkata “Ya Rasulallah, berdo’alah agar Allah Menumpas mereka!!” Lalu di jawab oleh Kanjeng Nabi Muhammad:
“اللهم اهد قومي فانهم لا يعلمون”
Masya Allah…!! Lalu beliau mengadu kepada tuhannya Rabbil Alamiin dengan bercucuran air mata:
اللهم إليك أشكو ضعف قوتي ، وقلة حيلتي ، وهواني على الناس ، أرحم الراحمين ، أنت أرحم الراحمين ، إلى من تكلني ، إلى عدو يتجهمني ، أو إلى قريب ملكته أمري ، إن لم تكن غضبان علي فلا أبالي ، غير أن عافيتك أوسع لي ، أعوذ بنور وجهك الذي أشرقت له الظلمات ، وصلح عليه أمر الدنيا والآخرة ، أن تنزل بي غضبك ، أو تحل علي سخطك ، لك العتبى حتى ترضى ، ولا حول ولا قوة إلا بك
“Ya Allah, hanya kepada-Mu aku mengadukan lemahnya kekuatanku, dan sedikitnya upayaku, serta hinanya diriku di hadapan manusia. Ya Arhamar-Rahimin, Engkau adalah Rabbnya orang-orang yang lemah dan juga Rabbku. Kepada siapa Engkau serahkan diriku?, kepada orang jauh yang menerimaku dengan muka masam, ataukah kepada musuh yang menguasai urusanku?. Jika tidak ada kemurkaan-Mu terhadapku, maka aku tidak peduli. Akan tetapi, ampunan-Mu lebih luas bagiku (daripada kemurkaan-Mu). Aku berlindung dengan cahaya wajah-Mu, yang engkau hapus segala kegelapan dengan terbitnya (cahaya-Mu), dan Engkau perbaiki urusan dunia dan akhirat dengan baik di atasnya. Hanya untuk-Mu segala kerelaan hingga Engkau ridla. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali bersama-Mu.”
Itulah pengaplikasian ridho sebenarnya yang Rasulullah contohkan kepada kita, jika engkau ridho akan ketetapan Allah kamu pun akan hidup dengan Bahagia, seperti yang dikatakan imam Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad dalam syairnya:
إن ترض بالمقسوم عشت منعما # و ان لم تكن ترض به عشت في حزن
“Jika engkau selalu Ridho atas apa yang sudah menjadi bagianmu sungguh engkau akan hidup dalam kenikmatan, jika engkau tidak Ridho atas bagianmu maka engkau akan hidup dalam kesedihan.”
Walhasil, jadikanlah keridho’an Allah sebagai parameter mu Ketika akan bertindak apapun. Lakukanlah berbuatlah sesukamu, Asalkan Allah tak marah, asalkan Rasulullah tetap mencintaimu. Takun ‘Aghnan Naas. Maka kamu akan jadi orang yang paling berkecukupan.
اللهم اجعلنا شاكرين لنعمك راضين بقضائك متلذذين بذكرك وطامعين برضاك اللهم إنا نسألك أياما مبشرة وهموما راحلة وقلبا مطمئنا
Oleh: Fiki Ishbahul Haq.