“ان لم تكن علي غضب فلا ا بالى”
“Asal engkau tak marah, Ya Allah..Aku tak peduli”
Mungkin kalimat itulah yang dapat mengungkapkan bahwasanya Allah adalah segalanya, bagaimana tidak? Kalimat yang berarti; “ Asal engkau tak marah, Ya Allah..Aku tak peduli.” engkau tetap cinta kepadaku, tetap sayang kepadaku Ya Allah. Aku tak peduli, mau aku mati, mau aku miskin, mau aku di jauhi semua orang, mau aku disakiti semua orang, Aku tak peduli..!! Dan itulah yang dinamakan Ridho.
Ridho dari Allah adalah karunia terbesar, dan kita tidak akan dapat ridho Allah sebelum kita ridho dengan apa yang Allah takdirkan kepada kita. Jadi tak usah banyak minta Ridho, namun sibukkanlah dirimu untuk meridhoi apa yang Allah takdirkan kepadamu. Hal ini selaras dengan firmanNya
"راضية مرضية"
Rodhiyatan dulu baru Mardhiyah, bukan mardhiyatan dulu. Jadi ridholah atas segala sesuatu yang Allah takdirkan kepadamu, seburuk apapun itu, terima asal Allah tidak marah. Maka Ridho Allah akan turun dengan sendirinya kepadamu. Dan jangan sekali-kali kamu mencari Ridho manusia, karena tak akan pernah tercapai.
Kalimat di atas tadi adalah sabda kanjeng Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam sewaktu beliau Kembali berdakwah dari thoif, yang mana waktu itu beliau dilempari batu, diejek, hingga beliau berdarah-darah. Lalu beliau menengadahkan tangan mencegah agar darah beliau tidak menetes ke bumi, karena satu darah jatuh ke bumi, azab Allah akan turun. Kemudian sahabat beliau berkata “Ya Rasulallah, berdo’alah agar Allah Menumpas mereka!!” Lalu di jawab oleh Kanjeng Nabi Muhammad:
“اللهم اهد قومي فانهم لا يعلمون”
Masya Allah…!! Lalu beliau mengadu kepada tuhannya Rabbil Alamiin dengan bercucuran air mata:
اللهم إليك أشكو ضعف قوتي ، وقلة حيلتي ، وهواني على الناس ، أرحم الراحمين ، أنت أرحم الراحمين ، إلى من تكلني ، إلى عدو يتجهمني ، أو إلى قريب ملكته أمري ، إن لم تكن غضبان علي فلا أبالي ، غير أن عافيتك أوسع لي ، أعوذ بنور وجهك الذي أشرقت له الظلمات ، وصلح عليه أمر الدنيا والآخرة ، أن تنزل بي غضبك ، أو تحل علي سخطك ، لك العتبى حتى ترضى ، ولا حول ولا قوة إلا بك
“Ya Allah, hanya kepada-Mu aku mengadukan lemahnya kekuatanku, dan sedikitnya upayaku, serta hinanya diriku di hadapan manusia. Ya Arhamar-Rahimin, Engkau adalah Rabbnya orang-orang yang lemah dan juga Rabbku. Kepada siapa Engkau serahkan diriku?, kepada orang jauh yang menerimaku dengan muka masam, ataukah kepada musuh yang menguasai urusanku?. Jika tidak ada kemurkaan-Mu terhadapku, maka aku tidak peduli. Akan tetapi, ampunan-Mu lebih luas bagiku (daripada kemurkaan-Mu). Aku berlindung dengan cahaya wajah-Mu, yang engkau hapus segala kegelapan dengan terbitnya (cahaya-Mu), dan Engkau perbaiki urusan dunia dan akhirat dengan baik di atasnya. Hanya untuk-Mu segala kerelaan hingga Engkau ridla. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali bersama-Mu.”
Itulah pengaplikasian ridho sebenarnya yang Rasulullah contohkan kepada kita, jika engkau ridho akan ketetapan Allah kamu pun akan hidup dengan Bahagia, seperti yang dikatakan imam Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad dalam syairnya:
إن ترض بالمقسوم عشت منعما # و ان لم تكن ترض به عشت في حزن
“Jika engkau selalu Ridho atas apa yang sudah menjadi bagianmu sungguh engkau akan hidup dalam kenikmatan, jika engkau tidak Ridho atas bagianmu maka engkau akan hidup dalam kesedihan.”
Walhasil, jadikanlah keridho’an Allah sebagai parameter mu Ketika akan bertindak apapun. Lakukanlah berbuatlah sesukamu, Asalkan Allah tak marah, asalkan Rasulullah tetap mencintaimu. Takun ‘Aghnan Naas. Maka kamu akan jadi orang yang paling berkecukupan.
اللهم اجعلنا شاكرين لنعمك راضين بقضائك متلذذين بذكرك وطامعين برضاك اللهم إنا نسألك أياما مبشرة وهموما راحلة وقلبا مطمئنا
Oleh: Fiki Ishbahul Haq.
0 comments: