Allah adalah Tuhan yang maha adil dan bijaksana, dengan kedua sifatnya itu pulalah Allah menciptakan manusia dengan dua kondisi, yaitu sedih dan bahagia. Interpretasi dari kedua kondisi ini adalah supaya manusia dapat sadar ketika ia sedang mendapat musibah berupa kesedihan, dan ia akan dapat lebih bersabar dan percaya akan datangnya kebahagiaan.
Erat kaitanya dengan hal tersebut, seperti yang kita ketahui, bahkan kita sendiri telah mengalami yaitu, ketika kesedihan, rasa gelisah, galau, dan lain-lain menimpa kita pasti kita akan termenung dan memohon kepada Allah sang Rohim agar segera menggantinya dengan sebuah keajaiban berupa kebahagiaan.
Nah! Di momen Isra' wal Mi'raj ini marilah kita bertafakur sejenak. Pertama dan utama, yang perlu kita ketahui bahwa peristiwa Isra Wal Mi'raj ini merupakan peristiwa yang wajib dan harus kita imani, mengapa demikian? Sebab banyak sekali dalil-dalil, baik hadis maupun Alquran yang telah menjelaskan terjadinya peristiwa tersebut. Yang paling masyhur adalah firman Allah dalam Quran surah Al isra' ayat pertama yang berbunyi:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya (والله اعلم بمراده): "maha suci Allah yang telah memperjalankan hambanya (Muhammad) pada malam hari, dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, yang telah kami berkahi sekelilingnya, agar kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran kami. Sesungguhnya dia Maha mendengar, maha melihat."
Ayat ini sungguh benar-benar sangat jelas, bahwa Allah telah memperjalankan nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam untuk bertemu dzatnya Allah jalla wa 'azza. Maka patutlah kita untuk banyak bersyukur menjadi umat beliau.
Jika ditelisik lebih mendalam, peristiwa Isra' Wal Mi'raj terjadi setelah Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersedih atas meninggalnya dua orang yang sangat beliau cintai, sampai-sampai tahun itu disebut dengan عام الحزن. Dan kemudian Allah mengganti kesedihan beliau tersebut dengan sebuah kebahagiaan tiada tara.
Lalu pernahkah terbersit dalam fikiran kita "Mengapa Allah mengutus nabi untuk Isra Wal Mi'raj? Apa maksud dibalik kejadian luar biasa itu?" (Mungkin pertanyaan itulah yang kian sedikit mengusik pikiran Al faqir akhir-akhir ini). Jika kita renungi, oleh-oleh dari perjalanan Isra Mi'raj Rasulullah adalah diperintahnya salat lima waktu, lalu apa sih keistimewaan salat lima waktu?
Allah menyebut akar kata الصلاة lebih dari 80 kali dalam القرآن, dan 27 kali disandingkan dengan lafal الزكاة*. Dan Allah memerintahkan salat dengan redaksi أقيموا الصلاة (dirikanlah salat). Kenapa bukan أفعلو الصلاة (lakukanlah salat)? Jawabannya ada dalam Quran surah Al-Ma'un di ayatnya yang kelima sampai ketujuh Allah berfirman:
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ.
Artinya (و الله أعلم بمراده): "Maka celakalah orang yang salat. (Yaitu) orang-orang yang lalai terhadap sholatnya. (Dan orang-orang) yang berbuat riya'."
Jadi Allah memilih redaksi أقيمو karena banyak orang yang tidak benar-benar mendirikan, dalam artian memperhatikan terhadap salatnya alias mbluboh. Semisal, ada orang yang hanya melaksanakan salat magrib saja, salat dzuhur, ashar, isya', apalagi salat subuh ia tinggalkan. Seperti contoh di atas, orang tersebut memang melaksanakan salat namun belum dianggap mendirikan salat karena masih meninggalkan beberapa salat yang lain. dan merekalah orang-orang yang celaka.
Lalu Allah memakai redaksi dengan huruf jer عن bukan في pada ayat ke-6. Maksudnya, mereka memang sudah melakukan salat, namun mereka tidak benar-benar mendirikan dalam artian, mereka tidak menghargai, serta melalaikan pelaksanaan salat. Bahkan mereka melaksanakannya dengan riya'. Na'udzubillah.
Maka, implementasi kita di dalam memperingati peristiwa Isra Wal Mi'raj ini adalah dengan lebih memperhatikan Salat kita, semoga dengan kita menjaga Salat kita, Allah mempermudah segala urusan kita, dan mengganti kesedihan kita dengan kebahagiaan, seperti halnya Allah membahagiakan Nabi Muhammad dengan perintah salat.
وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ
"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu''
Sekian, jika ada kesalahan itu murni dari saya dan jika itu benar maka tidak ada kecuali itu dari Allah.
{Tulisan seorang hamba semoga allah merohmatinya}
*https://id.wikipedia.org/wiki/Salat#:~:text=Kata%20salat%20hanya%20disebutkan%2083,Al%2D'Ankabut%20ayat%2045.
0 comments: