Friday, March 31, 2023

Flexing Harta, Awas Bahaya!

 


Semua teman-teman gen z kayaknya hampir semuanya mempunyai akun sosial media. Entah itu digunakan untuk membagi aktivitas sehari-hari, menambah edukasi, atau bahkan bisa memperoleh pundi pundi uang dari sosial media.

Namun, rata-rata kita ini menggunakan sosial media untuk membagikan kisah keseharian kita, di -instagram- misal. Mulai dari aktivitas olahraga, bersua dengan teman-teman, atau sekedar mengabadikan sedang makan siang di sebuah restoran. Istilah anak zaman sekarang, "kasih makan instagram".

Namanya manusia, yang diceritakan tidak mungkin tentang kesedihannya. Rata-rata yang dibagi kan tentang apa yang ia miliki, atau perasaan bahagia apa yang ia sedang rasakan. Tapi awas, hati-hati. Jika perasaan itu berlebihan. Berlebihan seperti apa? Seperti semua tentang kekayaan kebahagiaan harus ditampilkan dalam instagram. Atau sering kita sebut dengan flexing, pamer kekayaan. Seperti yang baru saja heboh tentang anak pejabat yang hobi banget pamer kekayaan milik orang tuanya.

Flexing atau pamer kekayaan bukan sifat yang harus kita contoh. Akan banyak sekali bahaya yang dapat kita rasakan jika kita terus-terusan melakukan flexing. Dalam istilah islam, ada penyakit yang namanya 'Ain. Penyakit ini timbul dari perasaan iri sesorang yang melihat rekannya lebih unggul atau mempunyai sesuatu yang lebih. Karena, tidak semua orang itu senang dengan nikmat Allah yg telah diberikan kepada kita. Biasanya penyakit ini ditandai dengan panas yang berterus terusan atau sakit yang tak kunjung sembuh, yang disebabakan orang lain merasa iri dengki dengan dirinya.

Kedua, perilaku flexing bukan sifat yang mencerminkan akhlaq Rasulullah. Dalam kitab Al-Atsar An-Nabawiy diceritakan bahwa Nabi itu mempunyai Kuda yang bagus, yang Kuat, yang kalau ikut perang pasti bisa mengantar menuju kemenangan. Wichis Kuda itu disimpan oleh Rasulullah dan tidak diketahui para Sahabat. Yang mana Kuda itu hanya diperlihatkan oleh Rasulullah saat ada perang. Sehingga orang-orang pada zaman itu terheran-heran karena Nabi mempunyai Kuda yang jagoan.

Sedangkan kuda zaman nya Rasulullah itu kendaraan yang paling mewah, dengan harga selangit, namun Rasulullah tidak memperlihatkannya.

Bagaimana dengan kamu, jajan satu cup Caramel Machiato di Starbucks kamu upload di snapgram dengan caption "beban orang tua". Tidak malukah kamu dengan Rasulullah?.

Nah, sudah saatnya kita itu stay private. Tidak melulu orang harus tahu tentang kita dimana sekarang, tentang apa yang kita saat ini makan, tentang apa yang saat ini kita rasakan, dan lain-lain. Demi terhindarnya kita dari pandangan buruk orang lain yang menyebabkan penyakit ain dan agar kita tetap bisa meneladani sifat-sifat Rasulullah. Sudah siap, untuk tidak pamer kekayaan sekarang?

Oleh: Azka Ulil.

Monday, March 27, 2023

Serial Si Memet : Imam Masjid

  

 

Malam yang indah. Rembulan cerah secerah hati Memet. Ia merasa hatinya tentram dan damai setelah melaksanakan sholat maghrib. Di teras masjid, Memet dan Mang Udin masih bercakap-cakap, banyak hal yang mereka bahas, entah tentang tetangga janda muda yang ditinggal mati suaminya, atau peternak kambing yang kemalingan beberapa hari lalu, atau juga tentang majikan mereka, Pak Bambang yang akhir-akhir ini jarang sekali di rumah, dan juga tentunya tentang agama yang akhir-akhir ini sering Memet pikirkan.

"Mang saya ada pertanyaan lagi Mang." Kali ini Memet bertanya.

 "Apa?" Tanya Mang Udin sambil membatin, kenapa ni anak akhir-akhir ini bertanya terus, aneh-aneh lagi.

"Kenapa sih kalo sholat harus berjamaah?"

Mang Udin menepuk pelan dahinya sendiri, waduh, tak habis pikir ni anak, batinnya. 

"Eh, kenapa Mang?" 

"Gak papa, kamu mau tahu kenapa kalo sholat harus berjamaah?"

"Iya." Memet mengangguk.

"Kau lihat kedalam masjid." Perintah Mang Udin

"Oh, saya paham Mang, biar masjidnya ramai kan? Begitu kan?" Memet sok paham menjelaskan maksud Mang Udin.

"Gak blok. Maksud saya lihat noh didalam masjid ada siapa?"

Memet celingukan ke dalam masjid, "Ada Pak Imam?"

Mang Udin mengangguk.

"Terus, kenapa?" Cerocos Memet tak paham karena Mang Udin hanya diam.

"Ya Sudah sana tanya Pak Imam masjid, pasti beliau lebih paham dan bisa jawab pertanyaanmu tadi."

"Eh, saya sendiri Mang?" Memet salah tingkah.

"Ah eh ah eh, ya iyalah kamu sendiri. Kan yang punya pertanyaan kamu.

"Gak berani Mang."

"Kenapa gak berani? Kan sama-sama manusia."

"Ya gak berani, takut Mang."

"Kalo saya temenin?" Tanya Man Udin menawarkan. 

Memet hanya mengangguk.

"Apa maksud kau hanya angguk-angguk gitu?"

"Ya kalo ditemenin saya berani Mang."

"Oh gitu. Begitu juga sholat Met, kenapa kok harus berjamaah? Ya itu tadi, seperti kau tadi, bertanya ke Pak Imam saja sendiri tidak berani, mintanya ditemenin. Apalagi kalo sholat, notabene-Nya yang kita hadapi adalah Allah Yang Maha Besar dan Maha Agung, Tuhan semesta alam,...."

"Oh saya paham Mang, makanya kalo sholat harus bersama-sama, berjamaah. Iya kan Mang?" Cerocos Memet memotong omongan Mang Udin.

Mang Udin tidak menjawab pertanyaan Memet, ia hanya beranjak meninggalkan Memet. melihat tangannya yang seakan-akan ada jam tangan disitu. Padahal tidak ada.

"Mau kemana Mang?" Tanya Memet penasaran dan juga agak kesal karena dicuekin.

"Sebentar lagi Isya', ayo masuk dulu." Ajak Mang Udin.

"Siap Mang." Memet ikut beranjak.


Oleh: Atreeya Dakshi.





Tuesday, March 14, 2023

Sejarah pembukuan hadist

 


Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, sebagaimana yang kita ketahui, tidaklah mewariskan harta benda pada umatnya, akan tetapi beliau mewariskan dua hal, yang dengan terus berpegang pada keduanya umat ini tidak akan tersesat. Apa dua hal itu? Keduanya adalah kitabullah dan sunnah nabi-Nya. 

قال صلى الله عليه وسلم ( تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما كتاب الله وسنة نبيه). 

Dan dalam tulisan ini saya akan berfokus pada warisan Rasulullah yang kedua, yaitu, sunah-sunah beliau. Lebih tepatnya pada sejarah pembukuan kitab-kitab sunnah atau yang juga seringkali disebut sebagai hadits. 

Secara global sejarah pembukuan hadis dapat dibagi menjadi 3 marhalah; 

1. كتابة السنة  (penulisan sunnah)

2. تدوينها على وجه العموم (pembukuan sunnah secara umum)

3.تدوينها مع الإقتصار على الصحيح (Pembukuan sunnah terkhusus hanya pada yang shahih) 

Friday, March 10, 2023

Serial Si Memet : Bekerja dan Tanda


"Allahu Akbar! Allahu Akbar!" Terdengar suara adzan maghrib, suaranya lantang. Bahkan kata orang-orang yang hiking - baca : naik gunung, satu-satunya suara yang terdengar dari bawah adalah suara adzan. Bahkan lagi, kata astronot yang pernah keluar angkasa, satu-satunya suara yang terdengar dari bumi adalah suara adzan. Dan suara itulah yang sekarang membuat hati Memet bergetar, seperti ada aliran listrik yang mengalir di dadanya, dan aliran itu seperti berputar-putar terus menerus hingga adzan selesai dikumandangkan. 


Mang Udin yang bersiap akan pergi ke Masjid, melihat Memet melamun dan terbengong-bengong, bahkan diperhatikan matanya seperti berkaca-kaca. Kenapa lagi ni anak, akhir-akhir ini seringkali dia melamun. Pikir Mang Udin

"Met, Met, ayo sholat, Met." Ajak Mang Udin sambil memegang pelan bahu Memet. 

"Sundul langit sapitu, mak tratap modar separo!" Memet seperti biasa terkaget-kaget. 

"Mamak! Mamak!" Mang Udin tak kalah kaget. 

"Eh, Mang Udin, mau ke masjid, Mang?" Tanya Memet. "Iya Met, mau ikut gak?" Mang Udin bertanya sambil mengelus-elus dadanya karena sisa terkaget-kaget tadi. Sebenarnya, ajakannya adalah basa-basi rutinnya ketika maghrib, karena dia tahu Memet pasti langsung menolaknya. Tapi dia tak pernah putus harapan, semoga teman kerjanya ini mau berubah. Walaupun KTP Memet tertulis Islam, tapi jarang sekali bahkan hampir sudah tidak pernah Memet menginjakkan kakinya di masjid. 

"Eh, sholat Mang?" Tanya Memet kaku. "Eh apa? Kau tadi bilang apa? Kau tidak langsung menolaknya tadi?" Mang Udin terheran-heran karena kali ini jawaban Memet berbeda. 

Si Memet hanya mengangguk menanggapi pertanyaan Mang Udin. 

"Jadi gimana mau ikut Met?" Mang Udin memastikan

"Emang boleh Mang?"

"Ya bolehlah, kan kau muslim."

"Tapi, sudah lama sekali diri ini tidak sholat Mang." 

"Gak papa. Ayo!" 

"Tapi, sebelumnya saya ada pertanyaan, Mang." Waduh mulai lagi ni anak. Pikir Mang Udin. "Kenapa sih kok kita harus sholat?" Nah benar kan tebakanku. Gerutu Mang Udin dalam hati. "Ya mudah saja, kenapa kamu bekerja kepada Pak Bambang?" Tanya balik Mang Udin. 

"Ya pertama, karena saya butuh kerja, butuh uang. Kedua, ya karena suka saja bekerja dengan pak Bambang."

"Kenapa kamu suka bekerja dengan Pak Bambang?"

"Ya karena beliau baik."

"Ya begitu juga dengan sholat. Lebih baik mana Allah sama pak Bambang? Setiap hari, berapa kilo oksigen yang kau hirup tiap hari? Belum tubuh yang kau pakai bekerja tu. Siapa yang ngasih tubuh itu? pak Bambang atau Allah? Apakah Allah pernah menagih harga sewa tubuh kau itu? Maka, dengan sholatlah bentuk cinta kita, bentuk senang kita, bentuk suka kita kepada Allah. Bukan Allah yang butuh sholat kita, tapi kita yang butuh sholat seperti jawaban kau tadi yang butuh kerja."

"Eh begitu ya, tapi bukannya lelah ya Mang sholat sehari lima waktu?"

"Hei, ketahuilah! Lebih lelah lagi ketika kau jauh dari Allah." cerocos Mang Udin seperti khatib-khatib sholat Jumuah. Sedangkan Memet bingung, mengulang-ulang kalimat yang diucapkan Mang Udin tadi.

"Dan satu lagi, Met. Kau muslim kan?" Tanya Mang Udin. 

"Heem." Memet mengangguk.

"Maka yang menjadikan tanda bahwa kau muslim, dan yang membedakan antara kau dengan orang non muslim adalah sholat! Camkan itu!"¹ Mang Udin mulai beranjak meninggalkan Memet.

"Eh, lha terus ini saya harus gimana, Mang?" Memet salah tingkah.

"Ya sudah, sana mandi! tobat dulu, terus syahadat, kemudian ke masjid! Oke? Saya tunggu."

"Eh, gakpapa, Mang?" Memet menggaruk kepalanya yang tidak gatal, salah tingkah lagi.

"Ya makanya buruan masih ada waktu ini." Balas Mang Udin sambil melihat tangannya seolah-olah sedang melihat jam di tangannya, padahal dia tidak punya jam tangan. 

Wednesday, March 8, 2023

Peringatan Malam Nisfu Sya'ban 1444 H. | Pondok Pesantren Putra Al-Fattah Kudus



Malam Nisfu Syaban adalah malam pada pertengahan bulan Sya'ban atau malam tanggal 15 Sya'ban.

Pada tahun ini malam Nisfu Sya'ban jatuh pada Selasa, 7 Maret 2023 hingga Rabu, 8 Maret 2023.

Dalam beberapa hadits, Rasulullah SAW menerangkan tentang keutamaan malam Nisfu Sya'ban. Dalam hadis riwayat Nasai No. 2356, Ahmad No. 21753, dan disahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, disebutkan bahwa, malam Nisfu Sya'ban adalah saat di mana catatan amal setiap manusia akan dilaporkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

"... Sya'ban adalah bulan yang dilupakan oleh orang-orang antara bulan Rajab dan Ramadan. Bulan Syaban adalah bulan laporan amal kepada Allah. Maka saya senang amal saya dilaporkan sementara saya dalam kondisi berpuasa".

Tidak hanya itu, momen tersebut juga menjadi istimewa karena merupakan malam dikabulkannya doa atau Lailah Al-Ijabah yang disebutkan dalam hadits Ibnu Abbas;

"Lima malam tidak akan ditolak doa di dalamnya, Malam Jumat, Malam Pertama dari bulan Rajab, malam Nisfu Syaban, malam Lailatul Qadar, malam hari raya idul adha dan idul fitri".

Di sisi lain, malam Nisfu Syaban juga menjadi saat di mana dosa-dosa orang mukmin diampuni, seperti yang dijelaskan dalam hadits riwayat Baihaqi;

"[Rahmat] Allah turun ke bumi pada malam Nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian [kemunafikan]".

Maka dari itu, umat islam pada malam Nisfu Sya'ban ini pun dianjurkan untuk melakukan amalan sebanyak-banyaknya, seperti membaca doa, membaca dua kalimat syahadat, dan memperbanyak istighfar.

Keistimewaan malam nisfu Syaban sendiri berdasarkan pada beberapa hadis. Salah satu yang populer di masyarakat tentang malam nisfu Syaban yaitu hadis dari Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu. Dalam hadis tersebut disebutkan bahwa pada malam nisfu Syaban, Allah subhanahu wata'ala akan mendatangi makhluk-Nya dan memberikan ampunan dosa.

"Allah mendatangi seluruh makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban. Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan."

Bagi sebagian kalangan, malam nisfu Syaban dianggap sebagai malam yang mulia. Bahkan ada amalan-amalan yang dikhususkan untuk dikerjakan pada malam tersebut.

Bertepatan dengan malam tersebut, Pondok Pesantren Putra Al Fattah pun ikut serta melaksanakan serangkaian acara, untuk ikut mengharap barokahnya malam Nisfu Sya'ban pada tahun ini.

Berikut ini beberapa amalan yang dilakukan;

1. Pembacaan Rotib Al Haddad.

Setelah selesai sholat berjamaah di aula pondok, para santri kemudian bergegas menuju dalem untuk bersama- sama membaca Rotib Al Haddad. Yang dipimpin oleh mas-mas vokal.

2. Pembacaan Surat Yasin.

Membaca surat Yasin sebanyak tiga kali saat malam Nisfu Syaban dapat diniatkan untuk mendapatkan pengampunan Allah SWT, rezeki yang berlimpah, dan memohon keteguhan iman. Berikut ini niat membaca surat Yasin tiga kali saat malam Nisfu Syaban:

Niat Yasin pertama, memohon umur panjang semata-mata hanya beribadah kepada Allah SWT.

Niat Yasin kedua, niat ditujukan untuk memohon rezeki yang halal untuk bekal beribadah kepada Allah SWT.

Niat Yasin ketiga, niat dilakukan untuk memohon keteguhan iman dari Allah SWT.

Adapun pembacaan yasin dibaca oleh; Mas Fardab, Mas Akrom, dan Mas Bagas. 

3. Doa malam Nisfu Sya'ban.

Di malam Nisfu Sya'ban, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa. Sebab, di malam istimewa ini Allah SWT diyakini akan turun ke bumi untuk mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang memohon ampunan kepada-Nya.

Pada malam ini, doa malam Nisyfu Sya'ban di bacakan oleh beliau, Agus Aniq M. Makky, B.Sc. Kemudian dilajutkan dengan mahallul qiyam, dan doa maulid.

4. Pemberian ijazah dan sanad kitab Dalail Al Khoirot.

Sesi inilah yang menjadi begitu berkesan pada peringatan malam Nisyfu Sya'ban pada tahun ini. Di penghujung acara beliau, Abuya Ahmadi Abdul Fattah, Lc. MA., meng-ijazah-kan kami (santri pondok pesantren putra Al Fattah) sanad kitab Dalail Al Khoirot.

Dilanjutkan oleh Agus Aniq M. Makky, B.Sc. yang menyampaikan beberapa faedah malam Nisfu Sya'ban, dan sabab ta'lif kitab Dalail Al Khoirot.


Sunday, March 5, 2023

Amanat Lato-Lato

Amanat Lato-Lato

 


 


Tek ke Tek ke Tek ke Tek …

Suara itu terdengar di mana-mana. Pagi, siang, sore, ataupun malam. Dimana ada bocil, hampir dapat dipastikan bahwa di situ ada

lato-lato. Sebuah mainan berbentuk dua bola dengan tali yang mengikat keduanya, dimainkan dengan menghantamkannya satu sama lain.

Lato-lato sendiri bukan lah mainan asal Indonesia. Jauh pada tahun 1960-an, permainan ini telah ditemukan terlebih dahulu di Amerika Serikat dan Eropa. Permainan ini beredar. Namun lama-lama, berbagai negara melarang adanya mainan tersebut. Di Amerika Serikat, mainan ini dilarang karena banyaknya kasus cedera pada anak-anak ketika memainkannya. Terbuat dari kaca, lato-lato itu pecah dengan serpihan kaca yang berbahaya. Terbuat dari plastik, lato-lato itu bisa meletus yang juga membahayakan bagi anak-anak. Di Inggris, suara berisiknya mengganggu kenyamanan.

Nah, di sini akan saya sampaikan sedikit pelajaran yang bisa kita dapat dari mainan yang sedang trend ini. Dua bola pada lato-lato.

yang terus dihantamkan itu kita ibaratkan dengan dua kubu yang saling bentrok. Maka, tidak hanya dua kubu itu saja yang terkena imbasnya. Orang-orang disekitar juga terganggu dengan bentrokan dua bola lato-lato. Bahkan, kalau Orang yang memainkanya kita ibaratkan sang pengadu domba, ia juga akan terkena imbasnya.

Oleh karena itu, janganlah kau mudah marah kawan!

عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَبْنَاءِ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلممَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أنْ يُنْفِذَه مَلأهُ اللهُ أَمْنًا وَإيمانًا

Artinya : Barang siapa yang menahan amarah, sedangkan dia mampu mengeluarkannya, maka Allah memenuhi rongganya dengan keamanan

Tak fahamkah kalian? Jutaan nyawa banyak yang terbuang sia-sia karena perang dunia yang sebenarnya masalah antar dua kubu saja.

Oleh: K-San, Penulis serial novel The Eight Stranger Things.