Semua teman-teman gen z kayaknya hampir semuanya mempunyai akun sosial media. Entah itu digunakan untuk membagi aktivitas sehari-hari, menambah edukasi, atau bahkan bisa memperoleh pundi pundi uang dari sosial media.
Namun, rata-rata kita ini menggunakan sosial media untuk membagikan kisah keseharian kita, di -instagram- misal. Mulai dari aktivitas olahraga, bersua dengan teman-teman, atau sekedar mengabadikan sedang makan siang di sebuah restoran. Istilah anak zaman sekarang, "kasih makan instagram".
Namanya manusia, yang diceritakan tidak mungkin tentang kesedihannya. Rata-rata yang dibagi kan tentang apa yang ia miliki, atau perasaan bahagia apa yang ia sedang rasakan. Tapi awas, hati-hati. Jika perasaan itu berlebihan. Berlebihan seperti apa? Seperti semua tentang kekayaan kebahagiaan harus ditampilkan dalam instagram. Atau sering kita sebut dengan flexing, pamer kekayaan. Seperti yang baru saja heboh tentang anak pejabat yang hobi banget pamer kekayaan milik orang tuanya.
Flexing atau pamer kekayaan bukan sifat yang harus kita contoh. Akan banyak sekali bahaya yang dapat kita rasakan jika kita terus-terusan melakukan flexing. Dalam istilah islam, ada penyakit yang namanya 'Ain. Penyakit ini timbul dari perasaan iri sesorang yang melihat rekannya lebih unggul atau mempunyai sesuatu yang lebih. Karena, tidak semua orang itu senang dengan nikmat Allah yg telah diberikan kepada kita. Biasanya penyakit ini ditandai dengan panas yang berterus terusan atau sakit yang tak kunjung sembuh, yang disebabakan orang lain merasa iri dengki dengan dirinya.
Kedua, perilaku flexing bukan sifat yang mencerminkan akhlaq Rasulullah. Dalam kitab Al-Atsar An-Nabawiy diceritakan bahwa Nabi itu mempunyai Kuda yang bagus, yang Kuat, yang kalau ikut perang pasti bisa mengantar menuju kemenangan. Wichis Kuda itu disimpan oleh Rasulullah dan tidak diketahui para Sahabat. Yang mana Kuda itu hanya diperlihatkan oleh Rasulullah saat ada perang. Sehingga orang-orang pada zaman itu terheran-heran karena Nabi mempunyai Kuda yang jagoan.
Sedangkan kuda zaman nya Rasulullah itu kendaraan yang paling mewah, dengan harga selangit, namun Rasulullah tidak memperlihatkannya.
Bagaimana dengan kamu, jajan satu cup Caramel Machiato di Starbucks kamu upload di snapgram dengan caption "beban orang tua". Tidak malukah kamu dengan Rasulullah?.
Nah, sudah saatnya kita itu stay private. Tidak melulu orang harus tahu tentang kita dimana sekarang, tentang apa yang kita saat ini makan, tentang apa yang saat ini kita rasakan, dan lain-lain. Demi terhindarnya kita dari pandangan buruk orang lain yang menyebabkan penyakit ain dan agar kita tetap bisa meneladani sifat-sifat Rasulullah. Sudah siap, untuk tidak pamer kekayaan sekarang?
Oleh: Azka Ulil.
0 comments: