Setiap orang pasti normalnya pengen punya anak yang penurut dan senang birrul walidain sama orang-tuanya. Begitu juga kamu, pasti pengenkan punya anak yang seperti itu ?? Tapi apakah kamu tahu ?? Perilaku atau akhlakmu sekarang sangat memengaruhi akhlak dan perilaku anakmu kelak.
قال عليه الصلاة والسلام: برُّوا آبَاءَكُمْ تَبركُمْ أَبْنَاؤُكُمْ وَعِفّوا تَعِفَّ نِسَاؤُكُمْ... الحديث رواه الحاكم في المستدرك
“Berbuat baiklah kepada ibu bapak kalian, niscaya nanti anak keturunan kalian akan berbuat baik kepada kalian. Jagalah kehormatan kalian, niscaya nanti keluarga wanita kalian akan menjaga kehormatanya” (HR. Al-Hakim).
Hadits ini menjelaskan kepada kita, bahwasanya jika kita mau berbuat baik kepada orang tua, atau orang yang kita anggap sepuh dan hormati, maka balasan yang akan kita petik di dunia ini adalah kesolehan anak keturunan kita dan juga birrul walidain yang muncul pada sifat mereka. Hadits ini juga memberikan pesan tersirat kepada kita, jika ingin punya anak yang soleh, yang mau birrul walidain, maka kita harus birrul walidain dulu kepada orang tua kita. Dalam pepatah jawa disebutkan “nandur apik bakal bakale ngunduh apik, nandur elek bakale ngunduh elek”. Maka jangan heran jika ada orang yang tidak bisa birrul walidain biasanya dibalas oleh Allah lewat anak-anaknya sendiri.
Dan termasuk birrul walidain adalah, biasanya nanti saat lebaran, banyak anak-anak muda yang menebarkan permintaan maaf ke sosmed, tapi dia sendiri belum minta maaf, belum sungkem kepada orang tuanya dahulu. Kalau menurut KH. Agus Aniq M. Makky, B.Sc., ini bukan termasuk birrul walidain, karena orang yang paling layak kita dahulukan dikondisi apapun adalah orang tua kita. Jadi, kalau mau minta maaf urutannya ya orang tua dulu, kemudian para guru dan orang-orang yang kita sepuhkan, baru kepada orang lain. Karena menurut Beliau hal tersebut termasuk cara untuk mengamalkan hadits di atas.
Maka dari itu, ya sebisa mungkinlah menahan diri ketika malam ied atau menjelang idul fitri, jangan melontarkan permintaan maaf kepada orang lain dulu, sebelum kita minta maaf kepada orang tua kita.