Friday, April 14, 2023

Tidur Orang Puasa Ibadah??

 Seringkali ditengah bulan puasa ramadhan kita mendengar orang yang selalu mengeluarkan sebuah hadits. Hadits andalan yang sangat populer buat orang yang hobinya tidur. Taulah kalian hadits ini. yapp bener.

نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةً وَصُمْتُهُ تسبيحُ وعَمَلهُ مُضَاعَفٌ وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ

وَذَنْبُهُ مَغْفُور


"Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni" (HR Baihaqi).


Naumushoimi terkenal itu bersumber dari hadits yang itu. Tapi apakah bisa, hadits itu dijadikan dalil atau sandaran buat selalu istiqomah tidur saat berpuasa?? eits, kita harus tahu dulu tentang derajat atau status hadits tersebut.


Syaikh 'Athiyah Shaqr, salah satu Ro'is Lajnah Fatwa di Al-Azhar Asy-Syarif mesir pernah mengatakan "Dalam kitabnya Al-Iraqi, yaitu Kitab Takhrij Ihya Ulumuddin Lil Ghozali, disebutkan jika hadits tersebut nggak bisa dikatakan shohih atau hasan. Kalau nggak dho'if yaa palsu." Ucap beliau.


Tapi jika kita tidak memandang masalah sanad atau status hadits, gimana cara kita menyikapi hadits tersebut??


Kata beliau, Syaikh 'Athiyah -lagi- "Disitu ada dua pandangan. Pertama, jika seseorang berpuasa, kemudian dia tidur karena takut jika terjaga alias nggak tidur dia akan berkumpul dengan orang banyak, yang mana potensi untuk melakukan perbuatan yang dapat menghancurkan pahala ibadah puasa -seperti ghibah dan berbohong- lebih besar, maka tidurnya itu bisa dikatakan ibadah. Karena dalam hal yang serupa Kanjeng Nabi pernah bersabda,


وليمسك عن الشر فإنها له صدقة


"Hendaknya orang yang tidak bisa bershodaqoh atau tidak bisa berbuat baik, untuk meninggalkan hal-hal yang jelek. Dan itu sudah merupakan shodaqoh"


Jika kondisinya demikian, tidurnya orang tadi bisa dikatakan ibadah. Catet tuh!


Pandangan kedua, jika tidurnya hanya untuk bermalas-malasan, bahkan bisa membuatnya meninggalkan hal-hal yang wajib selama Bulan Suci Ramadhan, maka tidurnya nggak bisa dikatakan ibadah." Demikian perkataan Syaikh 'Athiyah Shaqr. Jadi nggak sembarang tidur yaa...


Dan juga perlu kita merefresh pemahaman kita tentang puasa. Puasa tidak bisa kita jadikan alasan untuk bermalas-malasan bro. Coba inget lalu renungkan, para sahabat di zaman dahulu banyak sekali melakukan aktivitas-aktivitas ekstrim selama Bulan Ramadhan. Bahkan, beberapa peperangan dilakukan di Bulan Ramadhan, seperti Perang Badr dan Fathu Makkah.


Dan jika kita mau berfikir sedikiiit saja, maka kita bisa mendapatkan satu kesimpulan yang bermanfaat dari hadits di atas, yaitu jika tidur orang puasa saja yang berniat menghindari maksiat itu berpahala, maka bagaimana dengan terjaganya orang yang berpuasa dengan niat untuk beribadah ??? Maka pergunakanlah waktu dengan bijak.


Previous Post
Next Post

0 comments: