Ternyata orang selevel Kanjeng Nabi yang merupakan sayyidil basyar -rajanya manusia- juga tetap melakukan pekerjaan rumah lohh. Beliau Menyapu rumahnya, bahkan menjahit pakaiannya sendiri. Nggak Percaya ?? Baca hadits di bawah ini;
خرج البخاري عن األسود قال: سألت عائشة: ما كان النبي صىل الله عليه وسلم يصنع يف بيته؟ قالت: كان يكون يف مهنة أهله - تعني :خدمة أهله
“Apa yang dilakukan Rasulullah Ketika di rumah wahai Sayyidah ‘Aisyah ? maka beliau menjawab : Beliau itu kalau di rumah, mengerjakan pekerjaan rumah. maksudnya menservice atau melayani keluarganya”.
Bahkan, dalam riwayat lain, beliau memeras susu kambing sendiri, dan juga menjahit terompahnya sendiri. Perhatikan, Kanjeng Nabi ingin mengajarkan kita bagaimana cara bermuamalah dengan orang-orang di rumah, kepada orang tua kita, dan saudara-saudara kita. Saat kita di rumah gunakan kesempatan ini untuk membantu keluarga kita semampu yang kita bisa, dan jangan malah merepotkan mereka.
Kita gunakan kesempatan ketika berada di rumah untuk mengikuti sunnah Rasulullah Shallaallahu Alaihi Wasallam ini, yaitu membantu pekerjaan keluarga di rumah. Dan jangan lupa kesempatan ini merupakan peluang kita untuk birrul walidain, berbuat baik kepada orang tua. Kita niati untuk mengikuti sunnah Kanjeng Nabi Shallaallahu Alaihi Wasallam. Dan membantu orang lain itu pahalanya besar sekali, apalagi yang kita bantu itu keluarga kita sendiri. Kanjeng Nabi pernah bersabda;
عن عائشة ريض الله عنها قالت: قال رسول الله صىل الله عليه وسلم: خريكم خريكم لألهله، وأنا خريكم لأهلي
“Sebaik-baik orang diantara kalian adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah orang yang paling baik kepada keluargaku.”
Maka, saya -Gus Aniq- ingatkan untuk semua yang membaca tulisan ini, khususnya untuk santri PP. Al-Fattah. Banyak anak laki-laki kalau disuruh oleh ibunya, misal beli cabai kewarung -biasannya- sering bilang gini ‘mangkeh buk..’ nanti buk.. padahal orang yang jauh lebih baik dari kita, yaitu Kanjeng Nabi Muhammad Shallaallahu Alaihi Wasallam, selalu membantu pekerjaan keluarga di rumah, kita ini siapa ?Disuruh beli cabai aja kok bilangnya nanti, nanti. Tidak malukah sama Rasulullah ?
- Faedah Pertama :
Syaikh Muhammad Ismail Utsman Zain pernah menyampaikan sebuah hadits yang artinya;
“Suatu hari Sayyidina Ibnu Abbas lagi i’tikaf di Masjid Nabawi, tiba-tiba ada seseorang yang datang lalu berkata “Aku punya sebuah hajat dan aku harap kamu bisa membantu.” Langsung saja tanpa babibu Ibnu Abbas keluar masjid lalu membantu orang tersebut. Ketika beliau kembali ke masjid, orang-orang bertanya kepada beliau “Wahai Ibnu Abbas, kamu kenapa kok meninggalkan masjid nabi yang mulia ini hanya untuk melayani orang tersebut ?” Beliau menjawab:
سمعت صاحب هذا القرب يقول لأن يمشي أحدكم لتقتىضي حاجة أخيه الملسلم خير له من أن تعتكف في مسجدي هذا عشرين سنة
“Aku pernah mendengar shohibul kubur ini bersabda : sungguh kamu berjalan untuk memenuhi kebutuhan saudara muslimmu itu lebih bagus dibandingkan dengan kamu beri’tikaf di masjid ini dua puluh tahun.”
-Syaikh Muhammad Ismail Utsman Zain-
Kaidah yang sering disebutkan oleh para ulama :
النفع المعتدي خير من النفع القاصر
“Amal yang manfaatnya bisa dirasakan oleh orang lain itu pahalnya lebih besar dibanding dengan amal yang manfaatnya hanya bisa dirasakan sendiri.”
- Faedah Kedua :
Manusia itu makhluk yang lemah, tidak bisa lepas dari pertolongan, dan pertolongan yang paling dibutuhkan manusia adalah pertolongan Allah. Dari keterangan dalam hadits-hadits Kanjeng Nabi, pertolongan Allah itu terikat dengan satu hal, yang mana jika satu hal itu di lakukan maka pertolongan Allah pasti turun, namun jika tidak di lakukan jangan harap pertolongan Allah itu turun. Satu hal itu adalah menolong sesama makhluk Allah. Kanjeng Nabi bersabda :
وَاَللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيه
"Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya”.
Intinya, jika mau ditolong, maka menolonglah.
0 comments: