Sunday, June 4, 2023

Lebih Baik Diam

        

        Pada zaman sekarang banyak sekali orang-orang yang menghujat, mencaci, dan juga menghina di mana-mana, terutama di media sosial,  padahal dalam diri mereka sendiri itu  masih banyak sekali kekurangan.

         Maka dari itu, kita sebagai santri tidak usah ikut-ikutan pada perkara tersebut, karena kita tahu bahwa mencaci orang lain itu termasuk perbuatan yang tercela. Dan bisa jadi orang yang kita hina atau caci itu lebih baik daripada kita. Lalu sebaiknya daripada kita tidak bisa berkata baik kepada orang lain alangkah baiknya diam. Seperti dalam hadits Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh abu Hurairah:   

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أَوْ لِيَصْمُتْ 

Artinya: "Barang siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam."

Sebagai penutup, ada sedikit cerita mengenai hal tersebut, yang diceritakan oleh Imam syafi'i;

Banyak orang berkata kepadaku : "Mengapa engkau diam padahal engkau dimusuhi?" Aku katakan kepada mereka : "Suatu permusuhan sama dengan melakukan kejahatan, Bersikap diam dalam menghadapi orang bodoh atau orang yang gila merupakan kebaikan jiwa. Di dalam sikap diam juga terdapat penjagaan bagi kehormatan.  Tidakkah engkau lihat! Harimau dihutan itu ditakuti dan disegani ketika mereka diam, sedangkan anjing dijalan raya banyak yang dilempari karena selalu menyamak."

Begitulah yang disampaikan Imam syafi'i mengenai hal diam.


Oleh : Rois Shofil M.

Previous Post
Next Post

0 comments: