Mengapa hari Asyura dianggap hari yang mulia? karena ada banyak sekali kisah-kisah para nabi di hari tersebut. Diantaranya:
diciptakannya Nabi Adam Alaihissalam di Surga.
diterimanya taubat Nabi Adam Alaihissalam.
berlabuhnya kapal Nabi Nuh Alaihissalam di Bukit Juudy setelah banjir bandang.
dikeluarkannya Nabi Yunus Alaihissalam dari perut ikan paus.
diterimanya taubat umat Nabi Yunus Alaihissalam.
selamatnya Nabi Ibrahim Alaihissalam dari api yang membakarnya oleh Raja Namrud.
dikeluarkannya Nabi Yusuf Alaihissalam dari penjara.
diampuninya Nabi Daud Alaihissalam.
terbelahnya Laut Merah untuk Nabi Musa Alaihissalam Setelah dikejar Firaun.
tenggelamnya Firaun di dasar Laut Merah saat mengejar Nabi Musa Alaihissalam.
dibolak-balikannya tubuh ashabul kahfi (para pemuda Bani Israil yang bersembunyi di dalam gua).
diciptakannya ruh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam.
dikandungnya Nabi Muhammad di rahim Ibunda Aminah Radhiallahu Anhu.
Wafatnya (syahid) cucu Nabi Muhammad, Sayyidina Husein Radhiallahu Anhu.
Alasan kita disunnahkan untuk puasa di hari Asyura adalah hari tersebut merupakan hari selamatnya Nabi Musa Alaihissalam dari kejaran pasukan Fir’aun. Sebagai bentuk syukur, Nabi Musa Alaihissalam berpuasa pada hari tersebut. Berikutnya, umat Yahudi mengikuti apa yang dilakukan Nabinya itu, berpuasa setiap 10 Muharram. Dan kita umat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam melakukan puasa tersebut karena di syariat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam ada yang namanya Syarii’atu man qablana yaitu syariat dari Nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam.
Puasa Asyura ada 3 tingkatan. Tingkatan paling rendah adalah puasa hari Asyura saja, dan ini adalah amalan dari kaum yahudi. Tingkatan yang kedua adalah puasa hari Tasu’a dan Asyura yaitu tanggal 9 dan 10 Muharram, ini adalah puasa yang membedakan kita dengan kaum Yahudi . Dan tingkatan yang tertinggi adalah puasa tanggal 9, 10, dan 11 pada bulan Muharram.
Dan for your info, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam tidak pernah puasa tanggal 9 Muharram atau hari Tasu’a padahal hari tersebutlah yang membedakan kaum Muslimin dan Yahudi. Apa alasanya? ternyata ada hadits Nabi yang menjelaskannya:
لئن عشت إلى قابل لأصومن التاسع (رواه مسلم)
Artinya: “Seandainya aku masih hidup hingga tahun yang akan datang, niscaya aku akan berpuasa pada tanggal sembilan Muharram, yakni puasa Tasu'a." (HR. Muslim).
Dan salah satu keistimewaan puasa di hari Asyura adalah Allah Subhanahu wata’ala menghapus dosa kita selama 1 tahun lalu.
Oleh: Harun Kamil.