Sudah menjadi kewajiban kita semua sebagai umat islam untuk berbahagia dengan kedatangan bulan Rabi’ul Awwal, bulan dilahirkannya Manusia yang paling mulia yakni Baginda Agung Nabi Muhammad ﷺ, kehadirannya merupakan penerang bagi alam semesta, bagi semua makhluk, berakal maupun tidak, manusia maupun jin, yang mana ialah sebab diciptakannya alam semesta ini, seperti keterangan yang ada pada hadits qudsi berikut
لَوْلَاكَ لَوْلَاكَ يَا مُحَمّد لما خَلَقْتَ الأَفْلَاك
Tak terbayang berapa banyak rahmat yang turun pada bulan ini sebab kelahiran beliau, semua perkara yang dinisbatkan kepada beliau pasti juga akan menjadi mulia termasuk bulan dilahirkannya beliau, beliau adalah sabab atas mulianya sesuatu bukan musabbab dari sesuatu yang mulia, seandainya beliau dilahirkan pada bulan yang agung dalam islam pasti sebagian orang akan beranggapan bahwa beliau mulia karena bulan tersebut seperti keterangan dalam kitab Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid karangan Imam As Suyuthi, dan ini merupakan anggapan yang salah karena beliau mulia dari dzatiyyah beliau sendiri bukan yang lain.
Beliau adalah seorang Nabi yang selalu memikirkan umatnya bahkan yang belum pernah beliau temui, ajak bicara bahkan menatapnya saja tidak pernah, begitu besar kecintaan beliau terhadap umatnya, cinta beliau merupakan cinta sejati dan sejatinya cinta, tak akan ada yang dapat membandingi cinta beliau,membayangkannya saja tidak akan bisa. Sudah menjadi keharusan bagi kita untuk mencintai Nabi Muhammad ﷺ melebihi cinta kita kepada siapapun dan kepada apapun, kita harus menempatkan cinta kita kepada Nabi Muhammad ﷺ pada puncak tertinggi cinta kita, memang tidak mudah, tetap harus dilatih, sedikit demi sedikit, mencintai orang yang tidak pernah kita lihat, yang bahkan wajahnya tidak dapat kita gambarkan dalam benak kita tetap akan sulit, tapi jika dipikirkan lebih dalam dan banyak diangan angan yang dapat diwujudakan dengan banyak cara misal memabaca maulid, siroh nabawiyyah bahkan novel novel yang berisi tentang Nabi Muhammad ﷺ, rasa cinta tersebut akan tumbuh dalam diri kita.
Jika rasa cinta tersebut sudah mulai tumbuh, juga harus dibarengi dengan pembuktian, karena cinta tanpa bukti adalah omong kosong, orang jika sudah mencintai sesuatu pasti akan mentaatinya, bahkan yang tidak diperintahkannya juga akan dilakukan, kita dapat membuktikan cinta kita dengan banyak cara salah satunya menghidupkan sunnah sunnah beliau mulai dari siwakan, melakukan sesuatu yang baik mendahulukan yang kanan dll. Buat apa mengejar cinta manusia yang belum pasti dan malah menyia nyiakan cinta Nabi Muhammad ﷺ yang pasti, percayalah, cinta kita tidak akan ditolak oleh beliau, tidak akan bertepuk sebelah tangan……
By Firdan Ziyad
0 comments: