Monday, September 4, 2023

Memikirkan Nikmat Allah

          Perlu sekali kita bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepada kita. Kita dapat mengungkapkan rasa syukur ini dengan banyak cara, semisal dengan membaca hamdalah, sujud syukur, shalat, berbuat amal sholeh, dan lain sebagainya. Banyak diluar sana yang mana mempunyai keterbatasan (disabilitas) bahkan tetap semangat dalam menjalankan ibadah maupun mencari nafkah. Sedangkan kita yang diberi kesempurnaan tapi kita malah menyepelekannya dan tidak menggunakannya dengan semestinya.

Allah pun memberi kita kesempurnaan nikmat ini tanpa mematok harga. Banyak sekali nikmat Allah yang mana itu sangat penting bagi kita tapi kita malah menyepelekannya contohnya oksigen. Kita sehari nafas berapa kali? Apakah semua itu bayar? Contoh lagi kesehatan, yang mana dengan nikmat sehat tersebut kita bisa berjalan, bisa merasakan makanan dan lain sebagainya. Dari sekian banyak nikmat tersebut, nikmat yang paling utama adalah Iman dan Islam. Dengan keduanya kita dapat merasakan kenikmatan selama-lamanya. Bahkan masih banyak sekali nikmat yang tidak kita sadari, seperti yang difirmankan Allah Dalam Al-quran surat An-Nahl ayat 18:

  وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا 


Yang kurang lebih artinya : Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, maka kalian tidak akan sanggup menghitungnya.: 

Dan dalam surat Ar-Rahman


فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ


      Yang kurang lebih artinya : "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"

Ayat di atas diulang ulang sebanyak 31 kali, Menurut Tafsir Al-Wajiz oleh Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, surat Ar Rahman ayat 13 menjadi sebuah bentuk pemberitahuan kepada manusia dan jin. "Kalian tidak bisa mendustakannya. Dalam hadits Nabi Muhammad ﷺ  bersabda setelah ayat itu: 'tidak satupun dari nikmat Tuhan yang kami dustakan, maka segala puji bagi-Mu,' pengulangan ayat ini merupakan perkara yang bagus untuk menyebut satu per satu nikmat (Allah)". Tulis tafsir tersebut.


Nabi Muhammad ﷺ pun bersabda dalam salah satu hadits beliau yang diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas


نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ


Dari Ibnu Abbas, beliau berkata: Nabi muhammad ﷺ bersabda: “Ada dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. [HR Al-Bukhari, no. 5933].


Benar kata hadits tersebut, sering sekali manusia lalai dari kedua nikmat tersebut. Nikmat yang pertama adalah kesehatan, contoh kelalaian pada kesehatan adalah saat ini kita mendapat kesehatan secara sempurna tapi kita malas untuk beribadah, belajar, melakukan amal sholeh, dan lain sebagainya. Lalu saat kesehatan kita sudah menurun pasti kita akan menyesal karena pada masa sehat tidak  rajin untuk melakukan amal sholeh. Nikmat yang kedua adalah waktu luang. Sabda Nabi sudah tidak bisa dielak lagi. Rata-rata manusia saat memiliki waktu luang malah dia hanya bersantai-santai bahkan ada yang menyibukkan diri dengan sesuatu yang tidak jelas. Lalu di masa depan saat kita sibuk dengan perkara yang benar-benar menyibukkan, kita sudah tidak bisa merasakan nikmatnya waktu luang.


Oleh : K. Naim. 


Previous Post
Next Post

0 comments: