Thursday, October 12, 2023

Cinta Sejati Tidak Akan Mengkhianati

Perasaan suka dan rasa cinta adalah hal yang melekat dalam setiap insan yang bernyawa. Tidak dapat dipungkiri apalagi dihindari. Seseorang pasti akan menemukan cintanya yang sejak azali termaktub dalam Lauh Rabbi. Tugasnya cukup mengimani serta senantiasa mempersiapkan diri.

Akan tetapi banyak sekali yang tidak menyadari, satu-satunya cinta sejati yang takkan pernah mengkhianati hanyalah cinta dan kasih sayang seorang Nabi akan umatnya yang disayangi. Lantas pantaskah diri ini disebut sebagai umat sejati yang layak mendapat syafaatnya di hari kiamat nanti?

Dan bukti akan adanya rasa cinta ialah timbulnya rasa rindu. Yakni pesan hati orang yang mencintai akan kegelisahan yang tidak bisa diungkapkan. Memang mudah ketika diucapkan tapi berat saat dilakukan.

Namun keduanya omong kosong belaka jika tak ada yang namanya pembuktian, seperti yang dijelaskan dalam kitab Dhou'ul Ma’ali fi Syarhil Bad'il Amali, 2 Bait nadzom karya Imamuna As-Syafi’i : 

تعصي الإله وأنت تظهر حبّه   هذا محال في الفعال بديع

لو كان حبّك صادقا لأطعته   إنّ المحبّ لمن يحبّ مطيع

(ضوء المعالي شرح بدء الأمالي ص : 25)

Artinya : “Engkau bermaksiat kepada Allah, dan engkau juga menampakkan cinta kepadanya, ini adalah perbuatan yang muhal dan aneh. Jika kau benar benar cinta pasti kau akan taat kepadanya, sesungguhnya seorang pecinta dengan orang yang dicintainya itu taat”

Dan tak jarang juga, ada sebagian orang yang menyangkal dengan dalih dan juga alasan atas sebuah hadits yang berbunyi

"إنّ محبّ القوم منهم"  و  "أنت مع من أحببت"

(الفوائد المختارة لسالك طريق الآخرة ص : 601)

Akan tetapi telah dijelaskan dalam syarahnya bahwa sesungguhnya orang yang mencintai itu harus sesuai alias mengikuti terhadap orang yang dicintainya, meskipun dalam sebagian amal-amal kebaikannya. Ketahuilah sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nasrani, mereka mencintai Nabi Musa dan Nabi Isa Alaihimassalam, namun mereka tidak bersamanya

"أنّه لا بدّ مع هذا من الموافقة لهم ولو في بعض أعمالهم الحسنة, فإنّ اليهود و النّصارى يحبّون موسى و عيسى عليهما السّلام و ليسوا معهم"  (الفوائد المختارة لسالك طريق الآخرة ص : 601)

Maka demikianlah, saat kita mengaku cinta kepada Allah dan juga Rasul-Nya berarti kita pun harus menaati keduanya, dengan melaksanakan apa yang diperintah dan meninggalkan semua yang dilarang oleh keduanya. Supaya cinta sekaligus iman kita ini dapat ber-fellyou / bernilai dihadapan keduanya. Ini juga yang sepatutnya diterapkan saat kita -sebagai seorang santri- mencintai guru-guru dan Kyai kita. -لأنّ هذه حقيقة المحبة-


Demikian semoga bermanfaat…..


وإن تجدوا عيبا فسدّوا الخللا  ** جلّ من لا عيب فيه و علا


الفقير القائم تحت تراب نعل المصطفى : محمد يسر الفلاح


Previous Post
Next Post

0 comments: