Sunday, February 25, 2024

Tidak Usah Over Thinking!!

 


Dalam hidup ini dapat dipastikan kita akan berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai kalangan dan keragaman. Akan tetapi tak semuanya akan menilai kita dengan penilaian yang sama, diantara mereka akan ada yang menilai kita sebagai orang baik, sebagiannya akan menilai kita sebagai orang buruk, aneh, tidak jelas, alay, jamet dll. Tapi juga ada yang bersifat tengah-tengah, yang mana tidak menganggap kita baik & buruk.

Perbedaan penilaian diatas tak lain adalah adanya faktor-faktor yang menyokongnya, yang mana dari faktor-faktor tersebut muncullah sebuah pandangan orang terhadap diri kita. Faktor-faktor tersebut berbeda beda pada setiap individu yang kita jumpai. Pada umumnya kita akan berlaku baik pada orang yang berlaku baik juga pada kita. Sehingga muncullah pandangan bahwa diri kita baik yang tak lain tumbuh dari sifat baik orang tadi, hal ini juga berlaku sebaliknya. 

Faktor-faktor yang lain adalah perbedaan hubungan dan rasa seseorang kepada kita.          Pada umumnya orang-orang yang memiliki hubungan dekat dengan kita akan menilai kita baik, ditambah lagi dengan rasa mereka kepada kita. Contoh saja sepasang kekasih yang saling mencintai. Ketika kekasihnya mencubit atau semacamnya, dia pasti akan tetap mencintai kekasihnya tersebut, karena rasa cinta yang ada dihatinya.

Pada akhirnya setiap orang memiliki pandangannya masing-masing. Maka kita tak perlu membebani diri memikirkan mereka, jika memang tidak suka mau sebaik apapun kita kepada mereka, mereka tetap tidak akan suka pada kita. Seperti Nabi Muhammad yang jelas-jelas pribadi yang sangat baik tetap saja dibenci oleh Abu Lahab yang tak lain adalah paman beliau sendiri. Sebaliknya juga jika mereka sudah cinta kepada kita pasti kesalahan kita dapat dimaafkan dengan mudah, contohnya adalah orang tua kita yang sering kita kecewakan selalu saja dapat memaafkan kesalahan kita dengan mudah, yang bahkan tetap rela bangun dan sholat dua rakaat pada keheningan dan kegelapan malam untuk mendoakan diri kita yang selalu mengecewakan mereka.

Jadi……Fokuslah untuk menggapai ridho Allah dan Rasulullah, karena hidup kita tak lain dan tak bukan adalah untuk menggapai ridho keduanya.


…لكُلِّ شَخْصٍ نَظْرَتُهُ فَلاَ تَتْعَبْ نَفْسَكَ لِتُحْسِنَ عِنْدَ الآخَرِيْنَ، يَكْفِيْكَ رِضَا اللّٰهُ عَنْكَ، رِضَا النَّاسِ غَايَةٌ لاَ تُدْرَك وَرِضَا اللّٰهُ غَايَةٌ لاَ تُتْرَك ، فَاتْرُكْ مَا لاَ يُدْرَكْ ، وَاَدْرِكْ مَا لاَ يُتْرَكْ


“......Pada akhirnya, setiap orang memiliki pandangannya masing masing. Maka tak usah berlelah-lelah agar tampak baik dimata orang lain. Cukuplah dengan ridha Allah bagi kita, sungguh mencari ridha manusia adalah tujuan yang tak kan pernah tergapai. Sedangkan ridhoNya, destinasi yang pasti sampai. Maka tinggalkan segala upaya mencari keridhaan manusia, dan fokus saja pada ridhoNya”-Syaikh Ali Ath-Thanthawi-


Seperti itulah penggalan kalam indah Syaikh Ali Ath-Thanthawi yang dapat kita jadikan renungan dan motivasi dalam menjalani kehidupan dan pergaulan.


 Oleh : Firdan Ziyad


Previous Post
Next Post

1 comment: