Thursday, May 30, 2024

Iqra' !



    Semua ilmu adalah milik Allah semata. Mungkin ada beberapa orang yang memisahkan antara ilmu dunia dan ilmu agama/akhirat lalu ‘pilih kasih’ antara keduanya. 
    Tidak jarang, mereka yang menekuni ilmu dunia berhujjah 

“Kalau tidak bisa menguasai ilmu dunia, susah hidup kita. Mau jadi apa kalo belajar isinya ngaji ngaji mulu?”

    Pun demikian seseorang yang menekuni ilmu akhirat saja mempunyai hujjah

“Hidup di dunia hanya sementara, dunia tidak dibawa mati. Dunia secukupnya, perbanyak bekal akhirat.”

Masing² dari mereka tidak ada yang benar, karena mereka hanya bertumpu pada satu sisi saja. Kalau kedua orang seperti ini dipertemukan, tidak akan ada jalan temu antara keduanya.

Banyaknya Pengklasifikasian ilmu merupakan hasil cipta manusia menyesuaikan kebutuhannya. Dalam nash Al-Qur'an dan juga Hadist² Rasulullah, tidak pernah ditemukan sebuah dalil untuk menitikberatkan salah satu ilmu, lalu meninggalkan lainnya.

Maka dari itu, dalam Al-’alaq : 1, Allah berfirman : 

إقرأ باسم ربك الذي خلق 

“BACALAH”

Ayat diatas sangat umum, tidak merujuk pada ilmu tertentu. Maka ilmu apapun itu, bacalah!. 

    Para ulama mempunyai pandangan bahwa ilmunya Allah itu dibagi menjadi 2, Qouliyah dan Kauniyah.

- Qouliyah adalah ilmu yang membahas tentang nash² agama. Al-Qur'an, Hadist, beserta perangkatnya merupakan golongan ilmu ini.

- Kauniyah adalah manifestasi dari ilmu Qouliyah, seperti sains, matematika, ekonomi, dan sebagainya.

Dalam Al-Qur'an terdapat ayat yang menerangkan penciptaan manusia di dalam kandungan (QS 23 : 14) termasuk dalam ranah ilmu Biologi. Ada juga ayat yang membahas peristiwa hipoksia yang terjadi di luar angkasa (QS 6 : 125) masuk dalam ranah fisika. Atau pembahasan sosial budaya yang terdapat pada (QS 49 : 13), dan masih banyak lagi.


Batasan 'Iqra'

Al-Qur'an menyerukan untuk iqra, namun disisi lain juga memberi semacam batasan tentang apa yang harus dibaca. 

Jika kita perhatikan, setelah kalimat إقرأ, Allah memberi batasan dengan باسم ربك (Dengan nama Tuhanmu). Hal itu menjadi semacam dalil para ulama bahwa “Semua ilmu itu boleh dipelajari, namun tujuan akhirnya adalah pengetahuan tentang keagungan tentang Tuhan”. 

Maka dari itu, tidak ada salahnya umat islam mempelajari ilmu-ilmu Kauniyah. Bahkan mempelajari ilmu-ilmu Kauniyah merupakan pengamalan dari (QS 3 : 191) sebagai bentuk tafakkur kita terhadap ciptaan Allah. Bahkan, sekelas Imam Syafi'i pun mempelajari ilmu sihir dengan tujuan untuk perlindungan dan tipu daya dari ilmu tersebut, bukan untuk mendzolimi orang lain. 


Fun Fact 

        Tahukah kalian, dulu Islam pernah mencapai masa kejayaan (golden age) pada abad ke-7 pada masa Dinasti Abbasiyah dibawah kepemimpinan khalifah Harun Ar Rasyid dan Al Ma’mun. Di masa yang sama, bangsa Eropa (Kristen) saat itu sedang dalam kondisi yang sangat terpuruk yang disebut abad kegelapan (darkness age). 


        Penyebab ketimpangan tersebut adalah kebebasan berpikir dan mempelajari ilmu pengetahuan. Jika dulu umat islam sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dengan adanya penerjemahan besar-besaran karya-karya Yunani dan India serta melahirkan cendekiawan-cendekiawan berpengaruh seperti Ibnu Sina dan Ar Razi, di Eropa sana ilmuwan-ilmuwan yang teorinya tidak cocok dengan Gereja akan ditangkap bahkan di eksekusi. Seperti contoh seorang ilmuwan bernama Galileo Galilei yang mempunyai teori bahwa “bumi itu bulat, dan bumilah yang mengitari matahari”

Tentu saja, teori ini berseberangan dengan gereja yang berpendapat sebaliknya. Sebagai hukuman, semua alat laboratorium Galileo disita oleh gereja, dan Galileo wafat dalam keadaan buta karena mempelajari matahari tanpa alat bantu.


       Titik balik keadaan ini adalah saat Baghdad dibumihanguskan oleh Bangsa Mongol dan mengalami masa ortodoksi agama yang menyebar ke ke seluruh wilayah Islam. Disaat yang sama, Bangsa Eropa melakukan pemberontakan besar besaran terhadap Gereja dan mengalami Masa Pencerahan (Renaissance) dan memulai pemikiran bebasnya dari pengaruh dogma agama. 


    Jadi, bisa kita simpulkan bahwa kejayaan Islam dulu disumbang besar oleh ilmu pengetahuan Kauniyah yang sangat maju (diiringi dengan ulama yang hebat), sedangkan keterpurukan Eropa disebabkan oleh Ortodoksi agama yang akut dan alergi terhadap pengetahuan.


    Dan penyebab kemunduran Umat Islam disebabkan oleh Ortodoksi agama yang berlebihan (mengaitkan semua hal dengan takdir) serta meninggalkan pengetahuan, sedangkan kemajuan Eropa disebabkan oleh kebebasan berpikir dari dogma agama.


        Lalu, apakah kita harus meninggalkan dogma agama untuk mencapai kemajuan berpikir? 

Salah satu keajaiban Islam adalah dogma agamanya tidak bertentangan dengan logika ilmu pengetahuan. Banyak cendekiawan-cendekiawan sains yang menjadi mualaf disebabkan mempelajari Al-Quran secara mendalam. 


    Felix Shiauw yang masuk islam karena ketidak cocokannya dengan teori Evolusi Darwin dan menemukan jawabannya di Al-Qur'an. Atau Dimitri Bolykov yang masuk islam karena mempelajari tentang tata surya dan menemukan jawabannya di Al Qur'an 14 abad yang lalu. 

‘Ala kulli hal, Iqra’ !

 Oleh : Ustadz Alawy


Tuesday, May 28, 2024

Cerpen STY


  Di Sebuah daerah ada seseorang yang bernama Bagas. Dia seorang mahasiswa semester dua. Dia suka bercerita apa saja untuk menghibur anak-anak di sekitar daerahnya. Di suatu hari saat menjelang petang, Bagas sedang bercerita kepada adiknya yang bernama Guntur dan teman-temannya. Salah satu temannya Guntur bernama Arga. Pada saat Bagas sedang asik bercerita, ibunya Arga datang “Arga sudah sore ayo pulang” kata ibunya. Sambil berlarian kecil ke arah ibunya, Arga menoleh ke Bagas dan berkata “Kak Bagas nanti malam ceritain yang lucu-lucu yaa”. karena Arga tidak melihat lihat saat menyebrang, ada truk melaju kencang ke arahnya. Dan kejadian yang tidak diinginkan pun terjadi. Arga terkapar tidak bernyawa setelah ditabrak truk dengan kecepatan penuh. Bagas dan Guntur menjadi pucat dengan kejadian yang baru saja terjadi.

Singkat cerita Bagas dan Guntur setelah datang dari pemakamannya si Arga, terlihat kelelahan dan masih trauma dengan kejadiannya. Tanpa berpikir panjang mereka pun bergegas tidur. Tapi saat Bagas mau memejamkan mata untuk tidur. Ada teriakan Guntur dari kamarnya “Kak Bagass….Kak Bagas….!!”. Sontak Bagas berlari ke kamarnya Guntur. Di saat Bagas masih berlari tiba-tiba listrik padam. Bagas terkejut dan tetap berlari menuju kamarnya Guntur dengan keadaan yang gelap gulita. Setelah Bagas sampai di dalam kamarnya Guntur, Bagas langsung memeluk Guntur yang berada di atas ranjangnya. “Tenang dek Kakak Sudah ada disini” Kata Bagas. Entah karena ketakutan Guntur tidak berkata apa-apa. 

Setelah Bagas menenangkan Adiknya, Bagas merasa ada suara aneh di bawah kasurnya, seperti tangisan. Kemudian Bagas teringat kata-kata Arga sebelum tertabrak, Kalau Arga ingin diceritakan yang lucu-lucu. Sontak tanpa berpikir panjang Bagas bercerita lucu-lucu dengan terus memeluk adiknya. Di saat tengah-tengah bercerita lucu, adiknya yang dia peluk tertawa dan tangisan yang di bawah  kasur semakin keras. Bagas merasa harus melihat ada apa di bawah ranjang adiknya ini. Bagas pun mengintip bagian bawah ranjang adiknya ini. Tapi karena keadaan gelap Bagas tidak melihat apa-apa. Petir menyambar dan Bagas melihat jika sesuatu yang ada di bawah ranjang itu mirip dengan guntur adiknya. “Siapa kau!” sentak Bagas. “Kakkk….” dengan suara parau dan menangis “Di atas ranjang ada Arga kakk”. Seketika Bagas tersadar bahwa yang dia peluk dari tadi bukanlah Guntur adiknya, melainkan Arga.


Oleh : Barok STY


Thursday, May 23, 2024

Asal Usul Terciptanya Anjing

 


        Asal usul terciptanya anjing ini kita ambil dari cerita-cerita israiliyat, yaitu cerita dari orang-orang zaman dahulu (Ahli Kitab). Bermula dari iblis melihat bentuk fisik Nabi Adam yang masih belum bernyawa. iblis berkata “Hei kamu (karena belum ada namanya), kamu itu diciptakan Allah untuk apa sih sebenarnya? Kok tiba-tiba Allah bikin kamu.” Lalu iblis memukul-mukul fisik Nabi Adam yang belum bernyawa, dan ternyata isinya kosong melompong karena masih berbentuk adonan. Ibarat patung yang tidak ada isinya, kosong. Hingga kemudian saking keponya iblis dengan Nabi Adam, dia dengan kurang ajarnya memasuki mulut Nabi Adam (waktu itu Nabi Adam belum sepenuhnya menjadi manusia) dan keluarnya melalui dubur. Itulah kenapa jika dubur itu menjadi jalannya setan. 

Setelah iblis melihat-lihat bentuk dan isi dari Nabi Adam, kemudian dia bertanya kepada para temannya, yaitu para malaikat (karena dulu iblis belum diusir oleh Allah dari surga). Dia berkata “Hai malaikat tadi saya sudah masuk ke dalam makhluk ciptaan Allah ini dan ternyata isinya kosong melompong”. Setelah mengucapkan itu iblis bertanya “Wahai para malaikat ini makhluk kosong yang tidak ada isinya, seandainya Allah lebih memuliakan dia daripada kalian, apa yang kalian lakukan para malaikat?”. Para malaikat menjawab “Kami akan tetap taat kepada Allah walaupun jika manusia itu lebih mulia daripada kita kami akan tetap taat kepada Allah”.

Setelah iblis tidak punya teman (karena malaikat tetap kukuh taat kepada Allah). Dia berkata kepada dirinya sendiri “Demi Allah saya tidak akan taat kepada Allah dalam hal memuliakan Nabi Adam. Kalau dia sampai dimuliakan oleh Allah maka saya tidak akan taat. Jika sampai itu terjadi, maka tunggulah kehancuranmu”. Dan setelah dia berkata pada dirinya sendiri. Namanya orang nakal dia mengumpulkan ludahnya dan meludahkan ke fisik Nabi Adam dan jatuhlah ludah tersebut mengenai tengah perut (pusar).

Setelah iblis melakukan aksinya dan diketahui oleh Allah. Allah memerintahkan jibril untuk melubangi bekas air ludah iblis yang ada pada perut Nabi Adam. Dan jadilah lubangan itu menjadi pusar yang ada di perut kita. Setelah dikeluarkan air ludahnya iblis dari perut Nabi Adam. Allah menciptakan dari bekas air ludah iblis dan sebagian tubuh Nabi Adam yang diambil tadi menjadi makhluk yaitu “Anjing”. Makanya anjing itu mempunyai tiga sifat, yaitu:

  1. Jinak. Anjing itu jinak kepada manusia karena sebenarnya anjing itu bagian dari Nabi Adam. Itulah mengapa anjing bisa lebih setia dan bersahabat dibandingkan manusia. Hanya saja terkena ludahnya iblis.

  2. Anjing itu jarang tidur malam dan suka menjaga itu karena di dalam anjing itu terkena bekas iblis dan tangannya malaikat. itulah kenapa seakan akan anjing itu mempunyai sisi positif dan sisi negatif. Makanya anjing yang dikirim untuk menjaga ashabul kahfi itu dari anjing bukan manusia.

  3. Sementara jika sampai anjing menggigit manusia atau menyerang hewan lain (menjadi buas). Yaa karena dulu dia pernah menjadi tempat diludahinya iblis.

Hikmahnya disini, pergaulan itu berpengaruh juga pada manusia. Jika temannya baik insyaAllah amaliyahnya ikut baik. Tapi jika temannya jelek maka potensi untuk melakukan maksiatnya juga besar.


Diambil dari kajian tafsir di Masjid Agung Kudus pada tanggal 11 Mei 2024 yang diampu oleh beliau K.H. Aniq Muhammad Makki, B.Sc., MA.

Oleh : Gus Azka M.


Monday, May 20, 2024

Pentingnya Peran Seorang Guru

        


        Sebagai orang tua pasti ingin memiliki anak yang sholeh sholehah. Dan diantara usaha tersebut yaitu dengan mengirimkan anaknya ke pesantren agar mempunyai akhlak yang baik. Pertanyaannya sekarang adalah kenapa ada anak sudah dikirim ke pesantren tapi tidak mempunyai akhlak?.

Pada dasarnya pondok pesantren didirikan dengan tujuan membangun sikap atau karakter muslim yang taat kepada allah dan mengikuti ajaran ajaran yang sudah Rasulullah contohkan kepada kita.

Seiring berjalannya waktu ke waktu, banyak sekali fitnah fitnah yang muncul, penggunaan teknologi yang tidak sesuai atau disalah gunakan, lalu sikap buruk yang dianggap biasa contohnya seperti berpacaran, misuh misuh, bohong dll.

Memang benar dipondok sudah diajarkan banyak sekali ilmu agama, diantaranya ilmu alat, adab, tauhid, tasawuf dll. Mungkin dari anak tersebut sudah belajar banyak hal, tapi anak tersebut hanya sebatas mempelajari bukan mengamalkan ilmu yang sudah diberikan.

Maka dari itu kita sebagai orang tua harus bisa mendidik, kalau tidak bisa mendidik ya dikirim ke pesantren, carikan guru yang benar benar bisa menuntun dan membimbing anak kita, karena belajar tanpa didampingi guru maka setan adalah gurunya sebagaimana yang sudah didawuhkan Imam Abu Yazid Al Busthami:

 مَنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ أُسْتَاذٌ فَإِمَامُهُ الشَّيْطَانُ

"Barang siapa yang tidak mempunyai guru, maka imamnya adalah setan”.


Oleh :Uliww


Thursday, May 16, 2024

Di Balik Layar

 


Assalamu’alaikum broo….

Langsung aja ya daripada bertele tele. Dari judulnya pasti kamu mikir, maksudnya apaan sih “di Balik Layar” itu? Apa kaya bioskop, layar tancap, atau lain sebagainya? nggak kok, nggak kayak gitu. Disini itu membahas tentang seorang tokoh dibalik kesuksesan orang lain. karena dibalik keberhasilan seseorang pasti ada tokoh yang selalu menyebutkan namanya dalam doa. Yang selalu memotivasi, menyemangati, dan lain lain. yang pasti tokoh yang paling berkaitan adalah keluarga. Karena dari keluarga yang mendukung pasti akan selalu menyemangati proses demi proses yang akan dilewati.

 Keluarga pasti akan selalu paling terdepan, karena tanpa itu semua kita pasti akan merasa takut menjalani proses yang mungkin melebihi kemampuan yang kita punya. Tapi kalau kita punya keluarga pasti akan lebih semangat dan berani untuk menjalani proses tersebut. Selain membutuhkan penyemangat kita juga harus meminta ridho kepada orang tua kita. Karena sesungguhnya “Ridho Allah Tergantung Ridho Orang Tua”. Jadi kalau kita sudah diridhoi orang tua pasti kita juga akan diridhoi Allah.

Dan juga yang tidak kalah penting adalah ridho guru. Karena ini bukanlah hal yang pantas disepelekan. Guru adalah sosok yang menuntun dan mengajari kita tentang ilmu yang amat berharga untuk masa depan. Dan penyemangat yang paling dekat dengan kita yaitu teman. Karena teman yang baik kan selalu mengajak kita untuk selalu ingat dalam urusan ibadah, belajar, menghafal, dan lain lain.

Demikianlah beberapa peran yang ada dibalik kesuksesan seseorang. selebihnya kalau ada tulisan yang kurang dipahami saya minta maaf dan mohon maklum, sekian terima kasih.

wassalamu’alaikum….


Oleh : Nawa


Monday, May 13, 2024

Pendaki Bayangan Part 1



Assalamualaikum sobat pendaki, pernahkah kalian menemukan kejadian diluar nalar saat melakukan ekspedisi? disini saya akan menceritakan beberapa kejadian yang mungkin tidak bisa saya lupakan di gunung Ungaran.

Sebut saja si Udin, dia sekarang ini mondok di kota santri, lebih tepatnya di Kudus. Pada suatu hari menjelang libur bulanan pondok. Dia mempunyai keinginan untuk melakukan ekspedisi ke gunung Ungaran. Dan si Udin pun mengajak temannya yang bernama Harun, dikarenakan rumahnya yang berdekatan dengan basecamp gunung Ungaran. 

Udin: “P. tektok Ungaran?”   

Harun: “Gasss!!”.

Akhirnya mereka berdua pun mulai menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan untuk perjalanan mereka ke gunung Ungaran via perantunan.

Setelah selesai menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan kami berangkat ke basecamp jam 11.30 dini hari. Jarak rumah Harun menuju basecamp hanya membutuhkan waktu 45 menit. Sesampainya disana kami melakukan registrasi, cek perlengkapan, dan logistik.

Jam 01.40 dini hari, kami pun bersiap-siap mulai melakukan pendakian. Tapi sebelum itu hal utama yang kami lakukan adalah berdo’a dan tak lupa wirid Sakran pun kami lantunkan untuk berjaga-jaga.

Setelah berdoa kami pun start trekking jam 02.00 dini hari dari basecamp. Di Perjalanan kami berbincang-bincang santai sambil menikmati perjalanan. Berbagai macam jalur kami lewati. Mulai dari bebatuan, pasir, dan akar kami lewati. Hingga akhirnya kami pun sampai di pos 2.

Disinilah semua cerita itu dimulai.


Pukul 03.00 dini hari.

Setelah berjalan lumayan lama kami pun memutuskan untuk istirahat di pos 2. Disitu kami pun merasa kedinginan dan kelaparan. Dua rombongan yang bersama kami sudah melanjutkan perjalanannya. Suasana mulai menegang kesunyian mulai menggerogoti mental kami. Bulu kuduk pun mulai berdiri tanpa diminta. Setelah 10 menit istirahat kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Pada saat itu saya sudah merasa pusing hingga akhirnya saya merasakan ada sesuatu yang menarik carrier saya, apakah itu? jangan kemana-mana. Lanjut part 2. 


Thursday, May 9, 2024

Loteng kita Saksi Bisu Kita

     


    Jam digital menunjukkan pukul 00.29, malam-malam terakhir sebelum liburan awal Ramadhan. Gina yang sudah berjam-jam membaca Al Qur’an mulai mengantuk. Sedangkan Ari dan Rangga masih sibuk saling curhat menceritakan kehidupannya masing-masing.

(Tiit-Tiit-Tiit) “Shodaqollahul ‘Adzim. Alhamdulillah dapat 2 juz, dah ngantuk banget lagi” Alarm jam digital dipasang tepat pukul 00.30 tanda waktu Gina harus tidur.

Rangga: “loh gin, udah mau tidur?”.

Gina: “Iya nih ngantuk banget, aku turun ke kamar dulu ya”.

Ari: “Gin, tidur loteng aja. Menikmati udara malam sekalian liat city light dekat menara, bagus banget”.

Rangga: “kita juga mau tanya tanya sedikit sih Gin, hehehe”.

Gina: “ya udah deh, aku ambil bantal dulu. Tapi janji tanyanya sedikit aja ya…”.

Rangga dan Ari: “iya dikit doang kok”.

Singkat cerita Gina sudah ambil bantal.

Gina: “ wah bener banget dikamar udah full. Udah gak ada tempat lagi”.

Rangga: “Gin, jadi gini. Ini kan mau masuk Ramadhan ya kasih tips tips dong biar bisa semangat ibadahnya”.

Gina: “waduh…tips tips? waduh gimana ya intinya gitu lah, masuk ramadhan banyakin ibadah sunnah, ikutin amalan dari salafussholih, qobliyah ba'diyahnya jangan dilupain. Oh iya itu lho, siwak. Penting banget tuh siwak.”

Ari: “kalau itu mah kita udah tau Gin, bukan masalah itu yang jadi muskilat. Tapi cara biar bisa semangat terus menjalani ibadahnya, kitakan hobinya makan, tidur, ngobrol. Tapi aslinya kita juga pengen bisa ibadah ibadah yang kayak gitu”.

Gina: “hmm…, jadi aku pernah dengar gini. Orang kalau udah disiplin itu ibadahnya pasti bisa istiqomah. Beda lagi sama orang yang kurang disiplin tapi sering dapat quotes atau kalam hikmah, orang kayak gitu kebanyakan ibadahnya musiman. Kadang rajin kadang juga malas. Tergantung dia punya motivasi atau tidak”.

Rangga: “oooh… jadi gitu. Berarti kita banget dong, model model orang kayak gitu, kang ibadah musiman hahaha”.

Ari: “hahaha… Wal’iyadzubillah…Tapi cara orang orang musiman kayak kita ini biar istiqomah gimana?”.

Gina: “Aduh besok aja ya ngantuk banget nih”.

Rangga: “Yaelah cuma dikit doang lo ini, kuncinya biar kita rajin ibadah saat Ramadhan”.

Gina: “ya udah yang penting الاستقامة خير من الف كرامة semua keramat keramat yang ada itu masih kalah sama istiqomah. Keren gak istiqomah, kamu pengen keren juga kan?”.

Rangga: “Cocok nih, tapi bukannya itu termasuk quotes atau kalam hikmah?”.

Gina: “ya mendingan ibadah musiman kayak gini daripada gak sama sekali. Ingat kata yang sering Gus Aniq ucapkan ما لا يدرك كله لا يترك كله”.

Ari: “Bener juga sih, berarti besok spil cara disiplin ibadah ya”.

Gina: “Oke siap kalo nggak kapan kapan aku spil”.

Rangga: “Ngomong-ngomong udah ngantuk nih. Ayok tidur”.

Ari & Gina: “Iya ayok tidur”.


Oleh : Harun Kamil M. W.


Sunday, May 5, 2024

Proses Terciptanya Nabi Adam


        Ketika Allah SWT  hendak menciptakan Nabi Adam, Allah berfirman kepada bumi.  Firman-Nya “Wahai bumi Aku(Allah) akan menciptakan khalifah yaitu orang yang menegakkan hukum-hukum Ku di atas dirimu. Akan tetapi ketahuilah wahai bumi, kholifah ini nanti mempunyai keturunan. Ada yang menjadi ahli ibadah sehingga nanti Aku akan memasukkan mereka ke dalam surga, tetapi juga ada yang ahli maksiat sehingga Aku akan memasukkan mereka kedalam neraka”. Mendengar Allah berfirman seperti itu, bemi berkata “Wahai Allah apa benar engkau sungguh-sungguh bahwasanya nanti dari diriku ada makhluk yang mana makhluk ini kembalinya tidak di surga tapi ke neraka. Saya tidak terima Ya Allah”. Kemudian Allah menjawab “Iya”. Akhirnya bumi menjadi menangis, dan bagaimana tangisnya bumi? Yaitu sumber mata air di bumi ini lah asal usul tangisannya bumi.

Setelah Allah berfirman menginformasikan kepada bumi bahwa Allah akan menciptakan khalifah yang diambil dari dirinya. Allah mengirim Jibril untuk mengambil bahan-bahan yang akan digunakan untuk penciptaan Nabi Adam. Dan diambil dari empat penjuru yaitu dari tanah merahnya, tanah putihnya, tanah hitamnya, tanah suburnya, tanah tandusnya yang semua itu dikumpulkan untuk menjadi Nabi Adam. Dan datanglah Jibril kepada bumi dan bumi berkata “Hai Jibril kamu katanya diperintah oleh Allah untuk mengambil sebagian dari diriku untuk dijadikan manusia. Demi Allah yang mengutusmu untuk hal tersebut, jangan sampai kamu berani-berani mengambil sedikitpun dari tubuh saya”. Maka kembalilah Jibril kepada Allah dan berkata “Ya Allah bumi itu tadi menyumpahi saya dengan nama Engkau, maka ketika saya mau ambil sebagian dari dirinya saya tidak berani melakukannya karena memakai nama Engkau Ya Allah”. 

Karena Jibril gagal, lalu yang dilakukan oleh Allah adalah mengutus Mikail. Dan ternyata sama malaikat mikail juga disumpahi dengan sumpah yang sama ketika dilontarkan kepada malaikat jibril. Setelah itu Allah mengutus Isrofil. Dan tidak disangka malaikat Isrofil bernasib sama seperti malaikat Jibril dan Mikail. Setelah ketiga malaikat itu gagal mengambil bahan-bahan yang berada di bumi, maka Allah mengutus malaikat maut yaitu malaikat Izrail. Dan tibalah malaikat Izrail ke bumi. Bumi berkata lebih kencang “Aku berlindung dengan asma Allah yang telah mengutusmu”. Malaikat Izrail berkata “Jika kamu berlindung kepada Allah karena ingin menghindar dari saya, saya juga berlindung kepada Allah agar saya mengikuti perintah-Nya. Akhirnya malaikat Izrail berhasil mengambil bahan-bahan untuk penciptaan nabi Adam.

Setelah malaikat Izrail berhasil mengambil bahan-bahannya dan laporan kepada Allah. Allah berfirman kepada Izrail “Wahai Izrail apakah kamu tidak kasihan kepada bumi yang menangis-menangi itu”. Izrail menjawab “Ya Allah saya berpendapat, mengikuti perintah Engkau itu lebih wajib daripada mendengar tangisan bumi”. Maka dari itulah Allah SWT berfirman “Kalau begitu kamu adalah malaikat yang paling pantas untuk mencabut keturunannya nabi Adam”.

Setelah terambilnya bahan-bahan yang berasal dari bumi. Bumi menjadi nangis-nangis dan mengadu kepada Allah “Ya Allah diriku sudah ada yang kurang Ya Allah”. Allah SWT berfirman “Saya berjanji kepadamu wahai bumi, nanti yang kurang tadi akan Ku kembalikan dengan keadaan yang lebih baik”. Itulah alasannya kenapa manusia saat meninggal ada yang namanya pemulasaraan jenazah. Dimulai dari memandikan, menshalati, menguburkan sampai mentalqin si jenazah yang kembali ke bumi.

ketika Allah SWT memerintah melakukan tugas tadi. Maka bahan-bahan yang sudah diambil oleh malaikat Izrail tadi ditaruh di tempat yang namanya wadi nu’man yang bertempat di antara Makkah dan Thaif. Yang dari bahan-bahan itu sudah ditentukan ada yang masuk ke neraka dan ada juga yang masuk ke surga. Kemudian Allah biarkan bahan-bahan tadi sampai waktu yang diinginkan oleh Allah. Lalu setelah dikeringkan lama, Allah mengirim hujan sehingga tanah yang keras tadi menjadi lembek dan dari situlah jasad nabi Adam dibentuk.

Dan para ulama berbeda pendapat tentang dimana tempat proses pembuatan nabi Adam. Ada yang mengatakan pembuatan nabi Adam itu di langit, ada yang berpendapat juga pembuatan nabi Adam itu berada di sebelah barat bumi tapi di perkebunan. Tapi kebanyakan ulama ahli tafsir berpendapat bahwa pembuatan nabi Adam itu berada di surga.


Diambil dari ngaji tafsir yang berada di Masjid Agung Kudus pada tanggal 4 Mei 2024 yang diampu oleh beliau K.H. Aniq Muhammad Makki, B. Sc., MA.


Oleh:Alp


Thursday, May 2, 2024

Memimpin Tanpa Jabatan

      

    Setiap diri kita terlahir jenius. Sayangnya, tidak sedikit dari kita meninggal sebagai orang biasa-biasa saja. Begitu pula banyak orang berpikir dengan jabatan kita bisa hidup bahagia. Atas dasar jabatan kita bisa mengatur personal dibawah kita, tapi hal tersebut tidak selamanya benar. Mengingat adanya konsep Lead Without a title, Memimpin Tanpa Jabatan.

    Diri kita tidak bisa menjadi biasa-biasa saja, tanpa adanya title sekalipun diri kita harus tetap memimpin. Kita semua punya kekuatan untuk menunjukkan kepemimpinan dalam segala tindakan, jika harus ingin bertahan dan berkembang pada masa yang cepat berubah ini. Masa kita ini bukan kepalang tak pastinya, yang dulu berhasil sekarang tidak lagi.

    Sebagai bawahan banyak yang menganggap pemimpin hanya orang-orang yang mengelola organisasi, baik militer maupun bisnis. Satu-satunya cara agar tidak dimakan hidup-hidup adalah berusaha memperkuat personel di semua tingkat untuk memimpin di semua bidang. Mulai dari petugas kebersihan sampai CEO menunjukkan kepemimpinan dan memikul tanggung jawab untuk kebersihan organisasi.

    “Kita semua perlu memimpin di tempat masing-masing dan bersinar dimanapun kita berada”

    Itulah gagasan besarnya. tidak peduli apakah kau punya jabatan formal atau tidak, kita punya kendali atas cara unjuk gigi di peran masing-masing. Dan, kemampuan terluhur manusia adalah kemampuan yang harus kita pilih untuk bereaksi terhadap lingkungan tempat kita berada.


Sumber: Buku, THE LEADER WHO HAD NO TITLE. Karya Robin Sharma

Oleh: F-aza