Monday, May 13, 2024

Pendaki Bayangan Part 1



Assalamualaikum sobat pendaki, pernahkah kalian menemukan kejadian diluar nalar saat melakukan ekspedisi? disini saya akan menceritakan beberapa kejadian yang mungkin tidak bisa saya lupakan di gunung Ungaran.

Sebut saja si Udin, dia sekarang ini mondok di kota santri, lebih tepatnya di Kudus. Pada suatu hari menjelang libur bulanan pondok. Dia mempunyai keinginan untuk melakukan ekspedisi ke gunung Ungaran. Dan si Udin pun mengajak temannya yang bernama Harun, dikarenakan rumahnya yang berdekatan dengan basecamp gunung Ungaran. 

Udin: “P. tektok Ungaran?”   

Harun: “Gasss!!”.

Akhirnya mereka berdua pun mulai menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan untuk perjalanan mereka ke gunung Ungaran via perantunan.

Setelah selesai menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan kami berangkat ke basecamp jam 11.30 dini hari. Jarak rumah Harun menuju basecamp hanya membutuhkan waktu 45 menit. Sesampainya disana kami melakukan registrasi, cek perlengkapan, dan logistik.

Jam 01.40 dini hari, kami pun bersiap-siap mulai melakukan pendakian. Tapi sebelum itu hal utama yang kami lakukan adalah berdo’a dan tak lupa wirid Sakran pun kami lantunkan untuk berjaga-jaga.

Setelah berdoa kami pun start trekking jam 02.00 dini hari dari basecamp. Di Perjalanan kami berbincang-bincang santai sambil menikmati perjalanan. Berbagai macam jalur kami lewati. Mulai dari bebatuan, pasir, dan akar kami lewati. Hingga akhirnya kami pun sampai di pos 2.

Disinilah semua cerita itu dimulai.


Pukul 03.00 dini hari.

Setelah berjalan lumayan lama kami pun memutuskan untuk istirahat di pos 2. Disitu kami pun merasa kedinginan dan kelaparan. Dua rombongan yang bersama kami sudah melanjutkan perjalanannya. Suasana mulai menegang kesunyian mulai menggerogoti mental kami. Bulu kuduk pun mulai berdiri tanpa diminta. Setelah 10 menit istirahat kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Pada saat itu saya sudah merasa pusing hingga akhirnya saya merasakan ada sesuatu yang menarik carrier saya, apakah itu? jangan kemana-mana. Lanjut part 2. 


Previous Post
Next Post

0 comments: