Sunday, June 9, 2024

Kisah Sahabat Salman Al Farisi Masuk Islam


Banyak cerita sahabat yang masuk islam yang salah satunya adalah Salman Al Farisi. Beliau merupakan orang persia (bukan orang arab) yang merupakan anak dari seorang pendeta penyembah api. Beliau termasuk orang yang taat dalam segala hal sangking taatnya beliau dipercayai oleh ayahnya untuk menjaga api biar tidak mati, karena api tersebut dipergunakan untuk sesembahan.

Ayahnya adalah pendeta yang kaya raya dan memiliki kebun kurma puluhan hektar. Singkat cerita, suatu hari ayahnya jatuh sakit dan beliau disuruh ayahnya untuk mengecek kebun-kebun nya. kemudian beliau pergi ke kebun, tapi ditengah perjalanan beliau melihat ada nyanyian di gereja dan beliau tertarik dengan nyanyian tersebut. Sangking tertariknya beliau sampai menyelinap untuk masuk ke gereja itu dan ikut jamaah nasrani. Kemudian beliau bertanya kepada jamaahnya, “Ini agama apa?” Dan dijawab oleh orang nasrani “ini agama Kristen.” Beliau bertanya lagi “Darimana datangnya?”. Dan dijawab oleh orang nasrani “Dari Palestina.” Kemudian setelah diberi saran oleh jamaah kristen tadi beliau nekat untuk belajar agama nasrani oleh pendeta yang terkenal yang berada di Turki dengan cara kabur dari rumah.

Beliau di Turki mengabdi kepada pendeta yang alim yang bener-benar alim kitab Injil dan kaya raya. Tapi sayangnya pendeta tersebut kurang baik karena ketika ada orang yang ingin tobat atas dosa-dosanya, pendeta tersebut menyarankan penebusan dosa dengan cara membayar ke pendeta tersebut. Pendeta itu menerima terus-menerus bayaran dari orang-orang, tapi bayaran tersebut tidak dipergunakan  untuk kebutuhan gereja tapi disimpan dengan dibelikan emas dan dikubur didalam tanah. Orang yang mengubur emas tersebut adalah Salman Al Farisi. Ketika pendeta tersebut meninggal ada banyak orang yang hadir. Seketika itu Salman Al Farisi berkata “Kamu tahu orang ini (pendeta) adalah orang jahat”, kemudian jamaah tadi berkata “jahat bagaimana?”, dijawab oleh Salman Al Farisi “coba gali saja tanah itu”. Dan jamaah seketika kaget dan berkata “Ini apa-apaan?”, dijawab oleh Salman Al Farisi “Ini adalah emas hasil penebusan dosa yang kalian berikan.”

Tapi sisi baik dari pendeta ini adalah ketika dia mau meninggal, dia berpesan kepada Salman Al Farisi dan menyuruhnya untuk pergi ke Syiria agar belajar kepada pendeta yang benar-benar alim, sholih, dan kaya raya. Disana beliau bukan hanya sekedar mengabdi kepada pendeta tapi juga digaji. Dari gaji itu beliau sampai bisa membeli beberapa ekor kambing dan sapi. Dan disamping itu tuan gurunya berkata bahwa sekarang sudah muncul nabi akhir zaman yang berada di Makkah dari suku Quraisy dan mungkin akan hijrah ke Madinah. Kalau kamu bisa, usahakan kesana sebab kamu akan mendapatkan agama yang benar. Akhirnya setelah ditunggu-tunggu kapan akan ke Madinah, ada rombongan dari orang Arab yang lewat gerejanya. Kemudian beliau bisa berhubungan dengan mereka dan beliau bertanya.


Salman Al Farisi: “Dari mana?”


Rombongan Arab: “Dari makkah.”


Salman Al Farisi: “Apakah saya boleh ikut?”


Rombongan Arab: “Boleh tapi ada syaratnya.”


Salman Al Farisi: “Minta apa kamu?”


Rombongan Arab: “Kamu punya apa?”


Salman Al Farisi:  “ini ada beberapa kambing dan sapi.”


Rombongan Arab: “Kalau begitu jual atau kasih ke saya semua.”


kemudian beliau ikut rombongan tadi,tapi sayangnya beliau tertipu lagi. Beliau dijual sebagai budak dan berganti-ganti tuan dari Syiria, Yordania, hingga akhirnya sampai di Madinah. Di Madinah beliau beruntung mengabdi kepada orang yahudi yang kaya dan baik. Disana beliau selalu menunggu kapan nabi akhir zaman itu datang ke Madinah. Sampai ketika mendengar nabi datang ke Madinah dan mendengar thola'al badru alaina dilantunkan. Ketika itu beliau sedang memanjat pohon kurma dan sangking senangnya beliau hampir jatuh dari pohon. Setelah beliau turun dari pohon, beliau meminta kepada tuannya beberapa kurma untuk diberikan kepada temannya (Nabi Muhammad dan sahabat-sahabatnya). Setelah diberi kurma oleh tuannya beliau menuju ke Quba.

Beliau memprediksi bahwa ciri-ciri nabi adalah tidak menerima sedekah, kemudian beliau mendatangi nabi dan sahabat dan berkata, “Saya lihat anda dan teman-teman kelaparan, ini ada sedekah untuk anda dan teman-teman.” Kemudian nabi  berkata kepada sahabat, “Silahkan makan, saya tidak makan.” Dan keesokan harinya beliau mendatangi nabi kembali dan memberikan hadiah. Seketika itu nabi ikut makan bersama sahabat yang lain. 

Dan karena masih penasaran dengan nabi. Beliau ingin melihat cap kenabian secara langsung dengan mengikuti nabi dari belakang secara diam-diam. karena nabi sudah mengetahui gerak gerik Salman Al Farisi kemudian nabi membuka punggungnya dan seketika itu salman Al Farisi langsung mencium dan bersyahadat kepada nabi. Akhirnya beliau pulang dan disuruh nabi untuk meminta dibebaskan oleh tuanya. Tuannya mengabulkan permintaan itu dengan pekerjaan berupa menanam beberapa ribu biji kurma. Akhirnya para sahabat disuruh nabi membantu untuk menanam biji kurma tersebut agar sahabat Salman Al Farisi bisa merdeka.   


Dikutip dari kajian kitab At Tibyan oleh beliau KH. Ahmadi Abdul Fattah, Lc., MA. Pada tanggal 4 Juni 2024.

Oleh: Shofil

Previous Post
Next Post

0 comments: